Anda di halaman 1dari 15

MODEL PEMBELAJARAN IPA TERPADU YANG SESUAI UNTUK

PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013


“CONNECTED DAN WEBBED”

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pembelajaran IPA Terpadu
Yang dibimbing oleh Dr. Ibrohim, M.Si., Metri Dian Insani, S.Si., M.Pd. dan
Erni Yulianti, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 2 Offering A
1. Ahmad Mujiono Ma’ruf 120351402786
2. Anisa Imawati 120351410909
3. Ayu Ilfiana 120351410913
4. Mymo Putriani 120351410910

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
September 2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA terpadu menjadi salah satu ciri khas penerapan kurikulum 2013
di SMP. Memadukan materi mata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika sehingga dengan
keterpaduannya memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok aktif
mengekspolorasi, mengelaborasi, mengkonfirmasi, dan mengomunikasikan hasilnya
akan membuat siwa aktif mencari tahu. Keterpaduan berarti merajut keterkaitan antara
berbagai aspek dan materi yang tertuang dalam Kompetensi Dasar IPA untuk melahirkan
satu atau beberapa tema pembelajaran. Pembelajaran terpadu juga dapat dikatakan
pembelajaran yang memadukan materi dalam satu tema atau tematik.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menengah Pertama (
SMP) pada kurikulum tahun 2013 terdapat beberapa perubahan diantara adalah konsep
pembelajarannya dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science atau
“IPATerpadu” bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Konsep keterpaduan ini
ditunjukkan dalam Kompetensi Inti ( KI) dan Kompetensi Dasar ( KD) pembelajaran IPA
yakni di dalam satu KD sudah memadukan konsep-konsep IPA dari bidang ilmu biologi,
fisika, dan ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA).
Pembelajaran IPA berorientasi pada kemampuan aplikatif, pengembangan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap
peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. IPA juga ditujukan
untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai
keunggulan wilayah Nusantara.
Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman
langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan
menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih
untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh
(holistik), bermakna, autentik dan aktif.
Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh
terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar yang
lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses belajar lebih
efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga anak memperoleh
keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar IPA, serta kebulatan
pandangan tentang kehidupan, dunia nyata dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan
melalui pembelajaran terpadu.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit sematisnya/
terpadunya, terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu.
Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4)
sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10)
networked. (Fogarty, 1991 dalam Saipuddin : 2014)
Pada pembahasan dalam makalah ini, penulis hanya memfokuskan pembahasan
pada model pembelajaran IPA terpadu dengan model connected dan webbed. Selain itu
akan disertakan analisis terhadap RPP IPA terpadu yang menggunakan model connected
dan webbed.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian, karakteristik, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran terpadu connected?
2. Bagaimana pengertian, karakteristik, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran terpadu webbed?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian, karakteristik, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran terpadu connected.
2. Mengetahui pengertian, karakteristik, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran terpadu webbed.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran Terpadu Connected


1. Pengertian Pembelajaran Terpadu Connected
Model connected merupakan salah satu model pembelajaran yang cocok
diaplikasikan dalam pembelajaran IPA Terpadu. Model ini secara nyata
mengorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep, ketrampilan atau kemampuan
yang ditumbuhkembangkan dalam satu pokok bahasan atau sup pokok bahasan yang
dikaitkan dengan konsep, ketrampilan atau kemampuan pada pokok bahasan atau sub
pokok bahasan yang lain, dalam satu bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara
spontan atau direncanakan terlebih dahulu. Dengan demikian, pembelajaran akan
lebih bermakna dan efektif.
Menurut Trianto (2014:43) model connected adalah pembelajaran yang
dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya,
mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain dan dapat juga mengaitkan
pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam satu bidang studi.
Makna “terhubung” dalam model pembelajaran connected tidak diartikan
menghubungkan beberapa disiplin ilmu yang memiliki karakteristik yang mirip. Tiap-
tiap disiplin ilmu tetap berada pada posisinya masing-masing. Makna “terhubung”
dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi dalam satu disiplin ilmu, misalnya
pada mata pelajaran IPA. Dengan menggunakan model connected, materi-materi yang
memiliki keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas pembelajaran sehingga
materi dapat mudah dikuasai siswa dan tidak terpecah-pecah.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Connected


Karakteristik dari model pembelajaran connected adalah sebagai berikut.
a. Berpusat pada siswa, yaitu siswa sebagai objek belajar dan guru lebih sebagai
fasilitator
b. Terdiri dari beberapa KD dihubungkan satu dengan yang lain yang memiliki
karakteristik saling terkait
c. Terdiri dari beberapa materi, topik dan keterampilan yang dihubungkan satu
dengan yang lain
d. Bersifat fleksibel
3. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Connected
Menurut Yuliati (2008:90) Langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam
model pembelajaran keterhubungan sebagai berikut :
a. Tahap perencanaan, yaitu menentukan tujuan pembelajaran.
b. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru.
- menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa (materi prasyarat)
- menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa
- menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan
- menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan / dibutuhkan
- menyampaikan pertanyaan kunci
c. Tahap Pelaksanaan, meliputi.
- pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok
- kegiatan proses
- kegiatan pencatatan data
- diskusi secara klasikal.
d. Evaluasi, meliputi.
- evaluasi proses, berupa ketepatan hasil pengamatan, ketepatan dalam
penyusunan alat dan bahan, serta ketepatan siswa saat menganalisis data
- evaluasi produk, berupa penguasaan siswa terhadap konsep-konsep / materi
sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan
- evaluasi psikomotor, berupa kemampuan penguasaan siswa terhadap
penggunaan alat ukur.

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Connected


Kelebihan pembelajaran IPA terpadu model connected antara lain yaitu: (1)
Dengan adanya hubungan antara gagasan di dalam satu bidang studi IPA (biologi,
fisika, dan kimia), siswa-siswa mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari
beberapa aspek tertentu sehingga mereka dapat mempelajari secara lebih mendalam,
(2) Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus-menerus,
sehingga terjadilah proses internalisasi dan siswa dapat mencerna setiap hal yang
mereka pelajari dengan baik, dan (3) Kaitan-kaitan dengan sejumlah gagasan di
dalam IPA memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta
mengasimilasi ide-ide dalam memecahkan masalah.
Selain tiga kelebihan seperti yang dikemukakan di atas, pembelajaran IPA
terpadu model connected juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan-kelemahan
tersebut antara lain: (1) Bidang studi IPA (biologi, fisika, dan kimia) masih tetap
terpisah dan nampak tidak ada hubungan meskipun hubungan-hubungan itu telah
disusun secara eksplisit di dalam satu pembelajaran IPA terpadu dan seringkali masih
didominasi oleh bidang kajian tertentu, (2) Tidak mendorong guru untuk bekerja
secara tim, sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa mengembangkan konsep-
konsep serta ide-ide antar bidang studi yang terkait dalam pembelajaran IPA terpadu,
dan (3) Dalam memadukan ide-ide pada satu bidang studi misalnya fisika, maka
usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi (IPA terpadu)
menjadi terabaikan.

B. Model Pembelajaran Terpadu Webbed


1. Pengertian Pembelajaran Terpadu Webbed
Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini memadukan multi disiplin
ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema. Pembelajaran terpadu
akan terjadi antara lain jika kejadian yang wajar atau eksplorasi suatu topik
merupakan inti dalam pengembangan kurikulum. Dengan berperan secara aktif di
dalam eksplorasi tersebut siswa akan mempelajari materi ajar dan proses belajar
melalui beberapa bidang studi dalam waktu yang bersamaan. (Fogarty, 1991 dalam
Saipuddin : 2014)
Menurut Hadisubroto, 2000 dalam Saipuddin ada tiga pilihan yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi : (1) tema sudah ditentukan guru pada tahap perencanaan
kemudian dikembangkan dalam sub-sub tema, (2) tema ditentukan bersama-sama
antara guru dan siswa, dan (3), tema ditentukan oleh siswa. Pada pengembangan
perangkat pembelajaran terpadu model Webbed ini, cara penentuan tema yang dipilih
yaitu tema sudah ditentukan guru pada tahap perencanaan kemudiandi kembangkan
dalam sub-sub tema.
Tema sentral dapat diambil dari kehidupan sehari-hari yang menarik dan
menantang kehidupan siswa untuk memicu minat belajarnya, cakupannya harus luas
dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut (Fogarty, 1991 dalam
Saipuddin : 2014). Setelah tema telah disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan
sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan matapelajaran yang lain. Dari
sub-sub tema ini direncanakan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa (Trianto,
2007 :45)

2. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Webbed


Model pembelajaran tipe webbed memiliki beberapa karakteristik yaitu.
a. Berpusat pada siswa. Pendekatan ini menempatkan siswa sebagai subjek belajar,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
b. Memberikan pengalaman langsung. Dengan pengalaman langsung, siswa
dihadapkan pada sesuatu yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-
hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan matapelajaran yang tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan
kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan
siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran. Dengan demikian siswa mampu
memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini membantu siswa dalam
memecahkan masalah sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel. Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu matapelajaran
dengan matapelajaran lain, bahkan mengkaitkan matapelajaran dengan kehidupan
siswa dan keadaan lingkungan sekolah dimana mereka berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang meyenangkan

3. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Webbed


Pada model ini guru menyajikan pembelajaran dengan tema dan sub tema yang
disepakatii dan dihubungkan dengan antar pelajaran. Sehingga siswa memperoleh
pandangan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari matapelajaran yang berbeda-
beda. Langkah-langkah yang ditempuh dalam model pembelajaran tipe webbed
sebagai berikut.
a. Mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar pada pedoman kurikulum
2013 setiap bidang ilmu yang berbeda.
b. Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya.
c. Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui
tema dan sub tema.
d. Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pda
indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
e. Menyusun peta konsep model webbed sebagai gambaran umum tema yang akan
dipelajari.
f. Menyusun rencana kegiatan pembelajaran harian dan mingguan.

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Webbed


Kelebihan dari model jaring laba-laba (webbed), meliputi: (1) penyelesaian
tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar; (2) lebih mudah
dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman; (3) memudahkan perencanaan; (4)
pendekatan tematik dapat memotivasi siswa; dan (5) memberikan kemudahan bagi
anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa
kekurangan antara lain: (1) sulit dalam menyeleksi tema; (2) cenderung untuk
merumuskan tema yang dangkal; (3) dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan
perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model connected merupakan salah satu model pembelajaran yang cocok
diaplikasikan dalam pembelajaran IPA Terpadu. Model ini secara nyata
mengorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep, ketrampilan atau kemampuan
yang ditumbuhkembangkan dalam satu pokok bahasan atau sup pokok bahasan yang
dikaitkan dengan konsep, ketrampilan atau kemampuan pada pokok bahasan atau sub
pokok bahasan yang lain, dalam satu bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara spontan
atau direncanakan terlebih dahulu. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna
dan efektif.
Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini memadukan multi disiplin ilmu
atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema. Pembelajaran terpadu akan
terjadi antara lain jika kejadian yang wajar atau eksplorasi suatu topik merupakan inti
dalam pengembangan kurikulum. Dengan berperan secara aktif di dalam eksplorasi
tersebut siswa akan mempelajari materi ajar dan proses belajar melalui beberapa bidang
studi dalam waktu yang bersamaan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR RUJUKAN

Saipuddin. 2014. Shared Dan Webbed: Analisis Kompetensi Kurikulum 2013 Dalam
Menerapkan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Dan Webbed. (Online)
(http://wawasanedukasi.blogspot.co.id/2014/12/shared-dan-webbed.html?m=1),
diakses tanggal 5 September 2015.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
Yuliati, Lia. 2008. Model-model Pembelajaran Fisika. Malang : Lembaga Pengembangan
Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Negeri Malang.
LAMPIRAN I: Contoh RPP model connected
Sumber:

Anda mungkin juga menyukai