MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pembelajaran IPA Terpadu
Yang dibimbing oleh Dr. Ibrohim, M.Si., Metri Dian Insani, S.Si., M.Pd. dan
Erni Yulianti, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 2 Offering A
1. Ahmad Mujiono Ma’ruf 120351402786
2. Anisa Imawati 120351410909
3. Ayu Ilfiana 120351410913
4. Mymo Putriani 120351410910
A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA terpadu menjadi salah satu ciri khas penerapan kurikulum 2013
di SMP. Memadukan materi mata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika sehingga dengan
keterpaduannya memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok aktif
mengekspolorasi, mengelaborasi, mengkonfirmasi, dan mengomunikasikan hasilnya
akan membuat siwa aktif mencari tahu. Keterpaduan berarti merajut keterkaitan antara
berbagai aspek dan materi yang tertuang dalam Kompetensi Dasar IPA untuk melahirkan
satu atau beberapa tema pembelajaran. Pembelajaran terpadu juga dapat dikatakan
pembelajaran yang memadukan materi dalam satu tema atau tematik.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menengah Pertama (
SMP) pada kurikulum tahun 2013 terdapat beberapa perubahan diantara adalah konsep
pembelajarannya dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science atau
“IPATerpadu” bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Konsep keterpaduan ini
ditunjukkan dalam Kompetensi Inti ( KI) dan Kompetensi Dasar ( KD) pembelajaran IPA
yakni di dalam satu KD sudah memadukan konsep-konsep IPA dari bidang ilmu biologi,
fisika, dan ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA).
Pembelajaran IPA berorientasi pada kemampuan aplikatif, pengembangan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap
peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. IPA juga ditujukan
untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai
keunggulan wilayah Nusantara.
Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman
langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan
menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih
untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh
(holistik), bermakna, autentik dan aktif.
Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh
terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar yang
lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses belajar lebih
efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga anak memperoleh
keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar IPA, serta kebulatan
pandangan tentang kehidupan, dunia nyata dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan
melalui pembelajaran terpadu.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit sematisnya/
terpadunya, terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu.
Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4)
sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10)
networked. (Fogarty, 1991 dalam Saipuddin : 2014)
Pada pembahasan dalam makalah ini, penulis hanya memfokuskan pembahasan
pada model pembelajaran IPA terpadu dengan model connected dan webbed. Selain itu
akan disertakan analisis terhadap RPP IPA terpadu yang menggunakan model connected
dan webbed.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian, karakteristik, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran terpadu connected?
2. Bagaimana pengertian, karakteristik, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran terpadu webbed?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian, karakteristik, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran terpadu connected.
2. Mengetahui pengertian, karakteristik, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran terpadu webbed.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Model connected merupakan salah satu model pembelajaran yang cocok
diaplikasikan dalam pembelajaran IPA Terpadu. Model ini secara nyata
mengorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep, ketrampilan atau kemampuan
yang ditumbuhkembangkan dalam satu pokok bahasan atau sup pokok bahasan yang
dikaitkan dengan konsep, ketrampilan atau kemampuan pada pokok bahasan atau sub
pokok bahasan yang lain, dalam satu bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara spontan
atau direncanakan terlebih dahulu. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna
dan efektif.
Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini memadukan multi disiplin ilmu
atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema. Pembelajaran terpadu akan
terjadi antara lain jika kejadian yang wajar atau eksplorasi suatu topik merupakan inti
dalam pengembangan kurikulum. Dengan berperan secara aktif di dalam eksplorasi
tersebut siswa akan mempelajari materi ajar dan proses belajar melalui beberapa bidang
studi dalam waktu yang bersamaan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR RUJUKAN
Saipuddin. 2014. Shared Dan Webbed: Analisis Kompetensi Kurikulum 2013 Dalam
Menerapkan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Dan Webbed. (Online)
(http://wawasanedukasi.blogspot.co.id/2014/12/shared-dan-webbed.html?m=1),
diakses tanggal 5 September 2015.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
Yuliati, Lia. 2008. Model-model Pembelajaran Fisika. Malang : Lembaga Pengembangan
Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Negeri Malang.
LAMPIRAN I: Contoh RPP model connected
Sumber: