Anda di halaman 1dari 8

MODEL COOPERATIVE

LEARNING TIPE STAD

Oleh:

1. Avelia Indah Rahayu


2. Hilda Chika Hizkia
3. Iin Nurjannah
4. Wulandari

3A PGSD
DEFINISI COOPERATIVE LEARNING TIPE
STAD
 Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem
pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak
didik untukbekerja sama dengan sesame siswa dalam
tugas-tugas yang terstuktur (Lie, 2004: 12).

 STAD (Student Team Achievement Division)


merupakan salah satu dari model pembelajaran
kooperatif dengan menggunakan kelompok kecil
dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang
siswa secara heterogen. Diawali penyampaian tujuan
pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan
kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. STAD ini
dikembangkan oleh Slavin sebagai Cooperative
Learning.
CIRI–CIRI MODEL PEMBELAJARAN
STAD

 Siswa dalam kelompok diharuskan bekerja sama untuk


menyelesaikan materi yang diberikan oleh guru untuk
dicari pemecahannya.

 Kelompok yang dibentuk merupakan kelompok yang


heterogen, terutama dalam hal akademik, di mana
terdapat siswa yang memiliki kemampuan akademik yang
tinggi, sedang, dan kemampuan yang rendah.

 Kriteria kelompok heterogen tersebut dapat ditambahkan


dengan perbedaan dalam jenis kelamin, suku, maupun ras.

 Penghargaan yang diberikan oleh guru, lebih baik


berorientasi pada kelompok, dibandingkan berorientasi
pada siswa.
MANFAAT MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE STAD

Jangka Jangka
Pendek Panjang
KELEBIHAN MODEL COOPERATIVE
LEARNING TIPE STAD

 Dapat mengembangkan prestasi siswa , baik


hasil tes yang dibuat guru mapun tes baku.
 Rasa percaya diri siswa meningkat, siswa lebih
merasa terkontrol untuk keberhasilan
akademisnya.
 Strategi kooperatif memberikan perkembangan
yang bekesan pada hubungan interpersonal
diantara anggota kelompok yang berbeda etnis.
KEKURANGAN MODEL COOPERATIVE
LEARNING TIPE STAD

 Berdasarkan karakteristik STAD jika


dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional (yang hanya penyajian materi dari
guru), pembelajaran menggunakan model ini
membutuhkan waktu yang relatif lama, dengan
memperhatikan tiga langkah STAD yang
menguras waktu seperti penyajian materi dari
guru, kerja kelompok dan tes individual/kuis.

 Model ini memerlukan kemampuan khusus dari


guru. Guru dituntut sebagai fasilitator, mediator,
motivator dan evaluator (Isjoni, 2010:62).
LANGKAH–LANGKAH DALAM MODEL
PEMBELAJARAN STAD

Adapun langkah–langkah dalam pelaksanaan metode


pembelajaran STAD (Wahyuli, 2011), yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:

 Presentasi di kelas
 Belajar kelompok
 Kuis
 Peningkatan skor untuk kuis individu.
 Penghargaan kelompok.
 Kelompok dikatakan dalam kategori yang bagus
(Good Team
 Kelompok dikatakan dalam kategori yang hebat
(Great Team)
 Kelompok dikatakan dalam kategori yang super
(Super Team
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai