Anda di halaman 1dari 4

Metode STAD dikembangkan oleh Robert Slavin.

Wahyuli (2011) STAD merupakan salah satu metode


yang menerapkan prinsip bahwa siswa diminta untuk bekerja bersama – sama dengan teman sebaya.
Kerja sama tersebut dalam hal belajar dan bertanggung jawab terhadap teman – teman yang terdapat
dalam kelompok dan diri sendiri.

Pendapat lain, Asmawati (2011) menyatakan bahwa STAD merupakan suatu metode pembelajaran yang
terdiri dari empat atau lima orang dengan menghubungkan antara pembelajaran dengan keterampilan
sosial. Keterampilan sosial ini mengandung unsur akademik. pembelajaran STAD ini diharapkan mampu
memberikan pengalaman belajar bagi siswa, baik secara individu maupun secara berkelompok.
Pembelajaran ini meminta siswa agar lebih aktif, inovatif, kreatif, dan kritis terhadap persoalan yang
sedang dipecahkan dan untuk mencapai standar kompetensi yang diharapkan.

Anas (2014) Metode STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang sederhana dan
efektif untuk digunakan guru di kelas. Pendekatan pembelajaran ini memilki lima komponen. Komponen
tersebut yaitu penyajian kelas, belajar secara berkelompok, kuis, nilai pengembangan, dan penghargaan
terhadap kelompok. Komponen tersebut akan dijelaskan dalam pembahasan langkah – langkah
penerapan metode STAD.

Ciri – Ciri Metode Pembelajaran STAD

Sebagai salah satu model pembelajaran, STAD memiliki beberapa ciri – ciri yang menjadikan metode
pembelajaran ini berbeda dengan metode – metode yang lain. Ciri – ciri tersebut (Asmawati, 2011),
yaitu sebagai berikut.

Siswa dalam kelompok diharuskan bekerja sama untuk menyelesaikan materi yang diberikan oleh guru
untuk dicari pemecahannya.

Kelompok yang dibentuk merupakan kelompok yang heterogen, terutama dalam hal akademik, di mana
terdapat siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedang, dan kemampuan yang rendah.

Kriteria kelompok heterogen tersebut dapat ditambahkan dengan perbedaan dalam jenis kelamin, suku,
maupun ras.

Penghargaan yang diberikan oleh guru, lebih baik berorientasi pada kelompok, dibandingkan
berorientasi pada siswa.

Kemudian, bagaimanakah langkah – langkah dalam penerapan metode pembelajaran STAD?


Perhatikan pembahasan di bawah ini.

Langkah – Langkah dalam Metode Pembelajaran STAD


Adapun langkah – langkah dalam pelaksanaan metode pembelajaran STAD (Wahyuli, 2011), yang dapat
dijelaskan sebagai berikut.

Presentasi di kelas. Pendidik di minta untuk menyampaikan materi dengan cara ceramah di depan kelas.
Presentasi dilakukan dengan menggunakan media audiovisual. Pada tahapan ini, siswa diminta untuk
memperhatikan dengan baik, tentang materi yang disampaikan oleh pendidik atau guru.

Belajar kelompok. Kelompok yang disusun terdiri dari 4 sampai 5 orang. Anggota dalam kelompok
bersifat heterogen yang dibedakan berdasarkan pada jenis kelamin dan kemampuan dalam hal
akademik. Materi yang telah dijelaskan oleh guru atau pendidik, selanjutnya di diskusikan oleh
kelompok. Tujuannya untuk di cari pemecahan masalah yang dihadapi.

Tugas guru pada tahap ini yaitu mendorong siswa agar terlibat aktif dalam kelompok. Guru perlu untuk
meninjau keaktifan dari masing – masing kelompok. Caranya dapat menggunakan pertanyaan,
sehingga siswa terdorong untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kelompok harus memberikan
dukungan terhadap anggotanya dan memberikan penghargaan sebagai wujud menghargai keberadaan
anggota dalam kelompok.

Kuis perlu di adakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan guru dan dipecahkan dalam suasana kelompok. Siswa perlu memahami setiap materi yang
diajarkan oleh guru. Siswa tidak diperkenankan menyontek jawaban dari teman yang lain, sebab kuis
tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman mereka masing – masing.

Peningkatan skor untuk kuis individu. Peningkatan skor dimaksudkan agar siswa mau berusaha untuk
memperoleh skor yang lebih baik dengan cara belajar secara maksimal. Setiap siswa dapat memberikan
atau menyumbangkan nilai yang diperoleh pada kelompok. Skor awal diberikan pada siswa, kemudian
skor – skor yang diperoleh dibandingkan dengan skor hasil dari kuis.

Penghargaan kelompok. Penghargaan terhadap kelompok, akan dapat diperoleh, ketika telah mencapai
nilai rata – rata. Artinya apabila nilai rata – rata kelompok mampu mencapai kriteria, maka kelompok
akan dapat memperoleh penghargaan. Adapun pembagian dalam penghargaan kelompok, yaitu sebagai
berikut.

Kelompok dikatakan dalam kategori yang bagus (Good Team), jika rata – rata nilai kelompok yaitu 15.

Kelompok dikatakan dalam kategori yang hebat (Great Team), apabila rata – rata nilai kelompok yaitu
20.

Kelompok dikatakan dalam kategori yang super (Super Team), jika rata – rata nilai kelompok yaitu 25.

Anas (2014) menyatakan langkah – langkah dalam metode pembelajaran STAD, yaitu:
Penyajian di kelas atau class presentation

Membentuk kelompok belajar atau team

Memberikan kuis atau tes atau quizzes

Memberikan skor pada peningkatan individu atau individual improvement scores

Penghargaan terhadap kelompok atau team recodninition

Evaluasi atau penilaian

Setelah memahami langkah – langkah dari metode pembelajaran STAD, selanjutnya akan dijelaskan
tentang keunggulan dan kelemahan dari metode tersebut.

Kelemahan dan Kelebihan dari Metode Pembelajaran STAD

Apakah keunggulan metode pembelajaran jenis STAD? Keunggulan dari metode pembelajaran STAD
dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Siswa berperan aktif dalam membantu dan memberikan motivasi semangat untuk keberhasilan
bersama dalam kelompok.

2. Interaksi yang terjadi antara siswa seiring dengan peningkatan kemampuan siswa dalam
menyampaikan suatu pendapat.

3. Membantu siswa dalam memudahkan untuk melakukan penyesuaian.

4. Mampu meningkatkan perasaan saling percaya di antara anggota kelompok dan lebih luas, di antara
sesama manusia.

5. Membantu siswa menghilangkan sifat yang suka mementingkan diri sendiri dan egois terhadap orang
lain.

6. Mampu meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sosial dan kesetiakawanan dalam lingkungan
sosial.

7. Siswa dapat berperan aktif sebagai seorang tutor sebaya. Sehingga kelompok menjadi lebih berhasil
untuk mencapai prestasi.

8. Siswa dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok, dengan cara menjunjung tinggi
norma – norma yang hidup dalam kelompok.
Selanjutnya, akan dijelaskan tentang kelemahan dari metode pembelajaran STAD (Suprika, 2015), yaitu
sebagai berikut.

Waktu yang dibutuhkan dalam menerapkan metode ini lebih lama.

Siswa harus memiliki sifat untuk bersedia bekerja sama.

Karena waktu yang dibutuhkan lama, maka tidak semua guru bersedia menggunakan metode
pembelajaran jenis STAD.

Penjelasan di atas memberikanmu gambaran tentang metode pembelajaran STAD. Semoga kehadiran
artikel ini dapat membantumu.

Referensi:

Wahyuli, E.B. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatid Tipe Student Teams – Achievement
Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika pada Materi Persamaan dan
Pertidaksamaan Kuadrat pada Peserta Didik Kelas X Teknik Komputer Jaringan (TKJ) di SMK 45 Wonosari.
Skripsi. UNY: Pendidikan Matematika.

Asmawati. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Penguasaan Konsep
Siswa pada Materi Bunyi. Skripsi. UIN Jakarta: Pendidikan. Fisika.

Anas, M. 2014. Mengenal Metode Pembelajaran. Pasuruan: CV.Pustaka Hulwa.

Suprika, S. 2015. Perbedaan Hasil Belajar Fisika menggunakan Model Pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) dengan Medel Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Pendopo Lintang Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Jurnal. STKIP-PGRI Lubuklinggau:
Pendidikan Fisika

Anda mungkin juga menyukai