Anda di halaman 1dari 3

Psikologi Pembelajaran Matematika

1. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan pelajaran yang sangat penting untuk di pelajari.
Materi yang di ajarkan pada pembelajaran matematika dapat di aplikasikan
sebagai dasar dalam bidang ilmu lainnya, seperti contoh materi fungsi dapat
di terapkan dalam bidang ekonomi ketika kita mempelajari matematika
ekonomi dalam membahas materi fungsi permintaan dan fungsi penawaran
tidak hanya itu, pelajaran matematika juga sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari – hari.
Matematika perlu di ajarkan kepada peserta didik untuk membekali
peserta didik dalam berfikir secara logis, kritis, analisis, sistematis dan
kreatif, serta kemampuan bekerja sama yang baik dalam mengerjakan suatu
masalah yang bersifat kelompok (peraturan Mendiknas, 2006).
Pada jenjang Sekolah Menangah Atas, secara umum materi matematika
yang di ajarkan antaranya :
a. Kelas X : Pertidaksamaan Linier, Sistem Persamaan Linier,
Persamaan Garis Lurus, Persamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat,
Trigonometri, Relasi dan Fungsi, Fungsi Komposisi dan Fungsi
Invers, Eksponen dan Logaritma.
b. Kelas XI : Logika, Induksi Matematika, PLDV, program Linier,
Matriks, Baris dan Deret, Limit Fungsi Aljabar, Integral Tak Tentu
dan Trigonometri, Integral Parsial, Persamaan Trigonometri, Jumlah
dan Selisih Sinus dan Cosinus, Irisan Kerucut, Suku banyak.
c. Kelas XII : Geometri Bidang Datar, Geometri Bidang Ruang, Mean
Media Modus, Kuartil Desil Simpangan Baku Varian, Limit Fungsi
Trigonometri, Turunan Fungsi Trigonometri, Vektor.
Tingkat keberhasilan peserta didik dalam pelajaran matematika di
tentukan oleh prestasi yang terlihat pada nilai yang telah di peroleh peserta
didik setelah menyelesaikan soal – soal dalam ulangan dan ujian akhir. Nilai
menjadi tolak ukur yang harus di peroleh siswa supaya lulus dalam
pelajaran tersebut. Berdasarkan manfaat dan pentingnya matematika pada
Pendidikan di sekolah, maka peneliti bermaksud ingin meneliti tentang
prestasi matematika peserta didik.
Berdasarkan penelitian dari Tren in International Mathematics and
Science Study (TIMSS), pembelajaran matematika di Indonesia berada di
peringkat rendah.
Salah satu factor yang mempengaruhi prestasi matematika adalah
kecemasan terhadan matematika, sehingga dalam penelitian ini peneliti
ingin mengkaji tentang kecemasan terhadap matematika. Alasan peneliti
memilih variable kecemasan terhadap matematika di karenakan peneliti
melihat adanya ketidaksamaan hasil penelitian tentang pengaruh kecemasan
pada matematika terhadap prestasi matematika. Menurut Ramirez,
Guderson, Levine dan Beilock (2013) faktor kecemasan terhadap pelajaran
matematika memiliki pengaruh terhadap prestasi matematika. Kecemasan
terhadap pembelajaran matematika akan membawa pengaruh negative pada
prestasi akademik dan masa depan anak dalam prospek pekerjaan.
Kecemasan matematika berpengaruh pada bagaimana siswa memahami
pembelajaran matematika di sekolah. Siswa yang memiliki kecenderungan
merasa cemas dalam pembelajaran matematika akan selalu berusaha untuk
menghindari pelajaran matematika, hal yang paling parah siswa akan selalu
melakukan bolos saat ada pelajaran matematika.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka, dapat di
ketahui bagaimana pentingnya prestasi belajar dalam pembelajaran
matematika. Beranjak dari masalah tersebut, peneliti merasa perlu untuk
mengkaji faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika,
terutama kecemasan terhadap pelajaran matematika. Dengan demikian
rumusan masalah yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah “ apakah
ada hubungan antara kecemasan terhadap pelajaran matematika dan prestasi
dalam pembelajaran matematika”.
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka peneliti bertujuan untuk
menguji ada atau tidaknya hubungan antara kecemasan terhadap pelajaran
matematika dan prestasi dalam pembelajaran matematika.

4. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional, peneliti
memilih metode korelasional karena peneliti ingin mengetahui hubungan
antara dua variable, yaitu :
a. Variabel bebas (X) :kecemasan terhadap matematika
b. Variable tergantung (Y) :prestasi matematika

Menurut Faenkell danWallen ” Penelitian korelasi atau


korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk
mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi
variable”.

Anda mungkin juga menyukai