Anda di halaman 1dari 6

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

(Student Team Achievement Division)


Zyuliah rifah dyaningrum
Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Hasyim Asy’ari
zyuliahrifahh@gmail.com

ABSTRAK
Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya banyak dianut. Guru
bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-
banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya. Perlu dipahami bahwa
pemerolehan pengetahuan maupun upaya penambahan pengetahuan hanya salah satu
bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memotivasi belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar
pada siswa. Cara yang digunakan yaitu melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD
Kata kunci : kooperatif tipe STAD, pendidikan, belajar dan pembelajaran.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sumber dari kemajuan suatu bangsa, karena pendidkan yang
baik akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan
aset utama dalam membangun suatu bangsa. Saat ini pendidikan di Indonesia menerapkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sebagai pengembangan kurikulum terdahulu
yaitu kurikulum 2004. KTSP menuntut kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan
guru hanya berperan sebagai fasilitator. Tetapi dalam pelaksanaannya kurikulum KTSP
belum terlaksana dengan baik karena keadaan peserta didik yang beragam.
Menurut (Suprijono, 2009: 54) menyebutkan ada dua pembelajaran berbasis sosial,
yaitu pembelajaran kooperatif (cooperative Leaning), yang selanjutnya disingkat CL dan
pembelajaran Kolaboratif. Pembelajarn kolaboratif diartikan sebagai falsafah mengenai
tanggung jawab pribadi dan siakp menghormati sesama. Sedangkan, pembelajaran
kooperatif adalah konsep yang lebih luas, meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Istilah “kooperatif”
digunakan dalam tulisan ini karena maknanya lebih luas, yaitu menggambarkan keseluruhan
proses sosial dalam belajar dan mencakup pengertian kolaboratif.
PEMBAHASAN
Model pembelajaran tipe STAD merupakaan salah satu strategi pembelajaran
kooperatif yang dilakukan dengan cara membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
kecil yang dimana peserta didik memiliki kemampuan akademik yang berbeda-beda agar
saling bekerjasama untuk menyelesaikan suatu tujuan pembelajaran. STAD merupakan
metode pembelajaran yang paling sederhana karena langkah-langkahnya yang mudah.
Model pembelajaran tipe STAD mendorong siswa agar berlatih bekerjasama untuk
menyelesaikan pembelajaran dengan pemahaman yang sejalan.
Dalam model pembelajaran tipe STAD ini akan membahas mengenai, (1) Pengertian
STAD,(2) Pengertian menurut para ahli,(3) Perinsip utama STAD,(4) Langkah pembelajaran
tipe STAD,(5) Kelebihan dan Kekurangan tipe STAD.

Pengertian Metode Pembelajaran Tipe STAD


STAD adalah salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan cara
membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan kemampuan akademik yang
berbeda agar saling bekerjasama
Menurut Robert Slavin (2016, hlm.83) Metode pembelajaran tipe STAD adalah
strategi pembelajaran yang dilakukan guru untuk menciptakan suatu tim berkemampuan
majemuk berlatih untuk mempelajari konsep dan keahlian secara bersama.
Menurut Rusman Model pembelajaran tipe STAD adalah model yang dalam
pembelajarannya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
yang mempunyai keragaman dalam kemampuan.
Sedagkan menurut Endang Mulyatiningsih metode pembelajaran tipe STAD
merupakan Setrategi pembelajaran kooperatif yang memadukan penggunaan netode
ceramah, questioning dan diskusi.

Perinsip Utama STAD


Menurut Nur (2005: 20-22) perinsip atau komponen utama dalam metode pembelajaran
tipe STAD teriri dari lima komponen utama, yaitu :
1. Presentasi Kelas, yaitu penyajian materi secara klasikal dengan cara presentasi
verbal/teks yang fokus terhadap konsep dari materi yang dibahas
2. Kerja Tim, Terdapat tim atau kelompok yang harus tercipta kerjasama
3. Kuis/Tes, Dilakukan setelah melaksanakan presentasi dalam kelas
4. Skor Perbaikan Individual, Penilaian individu berguna untuk memberikan motivasi
pada siswa
5. Rekongnisi Tim, Pengakuan tim dilakukan dengan memberikan penghargaan
Langkah Pembelajaran Tipe STAD
Langkah-langkah pembelajaran sangat penting untuk disusun karena digunakan untuk
membantu siswa menguasai materi dasar yang akan diberikan. Langkah-langkah
pembelajaran sangat menentukan dalam keberhasilan siswa. Berikut langkah pembelajaran
tipe STAD
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, Guru menyampaikan semua tujuan
yang ingin dicapai selama pembelajaran dan memotivasi siswa dalam belajar
2. Menyajikan informasi, guru akan menyampaikan informasi kepada siswa dengan
jalan demonstrasi atau lewat bacaan
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar, Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi secara efesien
4. Membimbing kelompok dalam belajar dan bekerja, guru membimbing kelompok-
kelompok belajar yang telah dibentuk pada saat mereka mengerjakan tugas
5. Evaluasi, guru akan mengevaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah
dipelajari atau meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja
6. Memberi penghargaan, guru harus menghargai upaya hasil belajar dan kerja baik
upaya individu maupun kelompok.
Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran adalah untuk
memperkirakan tindakan guru yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Tipe STAD


Berikut ini kelebihan dan kekurangan dalam metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD menurut para ahli :
Kelebihan (menurut Kurniasih dan Sani) 1) Meningkatkakan kepercayaan diri dan
kecakapan individual, 2) Interaksi sosial terbangun dalam kelompok, siswa akan dapat
dengan sendirinya belajar ketika bersosialisasi dengan lingkungannya, 3) Siswa diajarkan
untuk membangun komitmen dalam mengembangkan potensi kelompoknya, 4)
Mengajarkan untuk menghargai orang lain dan saling percaya, 5) Aktif berperan sebagai
tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok. (menurut Slavin) 1) Setiap
siswa memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi yang subtansial kepada kelompok
dan posisi anggota, 2) Menggalakan interaksi secara aktif dan positif sehingga bentuk
kerjasama anggota kelompok menjadi lebih baik, 3) Membantu siswa untuk memperoleh
hubungan pertemanan lintas ras, suku, agama, gender, kemampuan akademis yang lebih
banyak.
Kekurangan (menurut Kurniasih dan Sani) 1) Pengaturan tempat duduk untuk kerja
kelompok sangat menyita waktu, 2) Jumlah siswa yang besar dapat menyebabkan guru
kurang maksimal dalam mengamati kegiatan belajar, 3) Guru dituntut untuk kerja cepat
dalam menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran,4) Menyita waktu dalam
mempersiapkan pembelajaran. (menurut Ibrahim dkk) 1) Menyita waktu yang cukup lama,
2) Siswa yang memiliki tingkat akademik lebih unggul cenderung enggan apabila disatukan
dengan teman yang kurang dalam akademik, kemudian siswa yang akademiknya lebih
rendah akan merasa minder jika disatukan dengan temannya yang pandai.
SIMPULAN
Metode pembelajaran tipe STAD merupakan model pembelajaran yang digunakan dalam
menyikapi kemampuan akademik peserta didik yang beragam dengan cara membagi
menjadi tiap-tiap kelompok untuk meyelesaikan materi pembelajaran dimana siswa
diharuskan untuk aktif dalam peroses pembelajaran dan Guru diharapkan untuk ikut serta
membimbing peroses pembelajaran agar sesuai dengan yang ingin dicapai.
DAFTAR REFERENSI
Sandra, Meita.2016. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Hermino, Agustinus. Guru Dalam Tantangan Globalisasi. Jakarta: AR-RUZZ MEDIA.
https://serupa.id, https://media.neliti.com, https://www.tripven.com.

Anda mungkin juga menyukai