Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

"PERINSIP-PERINSIP HUKUM ISLAM"

Dosen Pembimbing :

H. Ahmad Faruq, M.Ag

Di susun oleh :

Zyuliah Rifah Dyaningrum

NIM :

2197184011

UNIVERSITAS HASYIM ASY'ARI

TEBUIRENG - JOMBANG
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufiq nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isi nya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan atau petunjuk pedoman bagi pembaca.

Harapan kami,semoga makalah ini bisa membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca,sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepan nya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui,masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan – masukan yang bersifat membangun
kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

Latar Belakang..................................................................................................................................4

Rumusan Masalah.............................................................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

Pengertian..........................................................................................................................................5

Prinsip-prinsip hukum islam..............................................................................................................5

BAB III..................................................................................................................................................8

PENUTUP.............................................................................................................................................8

Kesimpulan........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum islam menurut Eva Iryani merupakan syariat islam yang berisi mengenai sistem
kaidah-kaidah yang didasarkan pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rosul mengenai tingkah
laku orang yang sudah dapat dibebani kewajiban, yang diakui dan diyakini, yang mengikat
semua pemeluknya.
Syariat Islam adalah pedoman hidup yang ditetapkan Allah SWT untuk mengatur
kehidupan manusia agar sesuai dengan Al-Quran dan Al-Sunnah. Sebagai sebuah aturan,
syariat Islam mempunyai prinsip-prinsip dan asas tersendiri yang harus dipahami sebagai titik
tolak pemberlakuan hukum-hukum demi kemaslahatan manusia. Pemahaman terhadap
prinsip-prinsip dan asas-asas hukum Islam secara luas melalui kacamata filsafat sangat urgen
sebagai upaya untuk membentengi dan membumikan syariat Islam sesuai dengan
perkembangan zaman.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang menjadi
bahan kajian dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu prinsip hukum islam?
2. Apa saja prinsip-prinsip hukum islam?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Kata perinsip secara entimologis, adalah dasar, permulaan, atau aturan pokok. Dalam
kamus KBBI, prinsip memiliki arti asas dan dasar, artinya kebenaran yang menjadi pokok
dasar dalam berfikir dan bertindak. Prinsip bisa diartikan sebagai suatu pijakan utama dalam
setiap tindakan atas segala sesuatu. Pengertian yang lain disebutkan bahwa perinsip adalah
suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan
seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berfikir atau bertindak.
Tentang hukum islam banyak sekali para ahli memberikan definisi. Dalam pengertian
sederhana hukum islam memiliki arti tentang aturan atau ketentuan yang berkaitan dengan
kehidupan manusia sesuai standar Al-Quran, baik berupa tuntutan, pilihan, dan semacamnya.
Arti sempitnya adalah hukum syariah. Prinsip hukum islam sendiri memiliki arti tentang
pijakan atau pedoman berfikir dari hukum islam. Dengan pengertian bahwa hukum islam
memiliki pedoman atau pijakan yang kuat. Pijakan dan pedoman ini akan seantiasa dipakai
dalam setiap perumusan hukum islam dalam segala lintas persoalan manusia.

B. Prinsip-prinsip hukum islam


Ada beberapa prinsip umum dalam hukum islam yang dikemukakan oleh beberapa ahli,
yaitu prinsip tauhid, prinsip keadilan, prinsip amar makruf nahyi mungkar, prinsip
persamaan, perinsip kebebasan, prinsip toleransi dan prinsip saling tolong menolong. Ketujuh
prinsip tersebut disebutkan dalam nash syariah yang merupakan inti pokok dari hukum islam.
1. Prinsip Ketauhidan
Tauhid merupakan pondasi utama dari ajaran islam. Seluruh aspek kehidupan
manusia memiliki pondasi transendental, yaitu ketauhidan. Tauhid menjadi dasar atas
segala dimensi ajaran islam berupa tasawuf, akhlak, dan hukum. Hakikat tauhid ini
merupakan penyerahan secara total dan bulat kepada kehendak tuhan, sehingga segala
aktifitas manusia tidak lepas dari syariah dan kehidupan bisa teratur dengan baik,
sesuai dengan pola kehidupan yang dikehendaki oleh Allah SWT. Landasan atau

5
prinsip tauhid menjadikan hukum syaraih memiliki deferensiasi sekaligus sebagai
pembeda dari semu jenis produk hukum lainnya. Prinsip ketauhidan mengisyaratkan
bahwa semua manusia ada dibawah satu ketetapan yang sama yaitu Tauhid yang
dilambangkan dalam kalimat lailba illa allab.
Imam al-Baihhaki menyebutkan bahwa pengucapan kalimat tauhid belum terkategori
cukup untuk dikatakan orang bisa bertauhid. Ada lima syarat yang harus terpenuhi
yang pertama yaitu menetapkan adanya sang maha kuasa agar terhindar dan terlepas
dari peniadaan Tuhan. Yang kedua menetapkan kesaannya, agar terlepas dan terhindar
dari syirik. Ketiga yaitu menetapkan bahwa Allah bukan subtansi atau bukan materi.
Yang keempat apapun selain Allah asalnya tidak ada. Kelima yaitu menetapkan Allah
maha pengatur apa yang diciptakannya, sekaligus mengontrolnya.

2. Prinsip Keadilan
Keadilan merupakan prinsip asasi yang sangat ditekankan dalam islam. Kewajiban
melaksanakan keadilan dalam hukum islam ditekankan penyebutannya secara berkali-
kali dalam Al-Quran. Bahkan Ali Sarianti yang dikutip Majid Kahduri menyebutkan,
dua pertiga kandungan Al-Quran berisikan tentang pentingnya dan penekanan tentang
keadilan. Surat Al-Maidah ayat 8 menyebutkan tentang betapa pentingnya keadilan.
Keadilan berdiri diatas segalanya, bahkan kebencian dan permusuhan tidak dapat
dijadikan landasan untuk berlaku tidak adil. Keadilan tidak memandang kepentingan
emosional, tetapi berdasarkan kepada perinsip hukum islam. Dalam tataran praktis,
keadilan diwujudkan dengan memberlakukan semua manusia secara sama serta
memposisikan mereka sesuai dengan sifat dan kondisinya masing-masing.

3. Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar.


Perinsip hukum islam ini digerakkan untuk merekayasa umat manusia menuju tujuan
yang baik dan benar yang diridhai Allah. Menurut Hasbi Ash Shiddieqy, prinsip ini
juga dilihat pada peran negara dalam islam sehingga negara tidak boleh memaksa
masyarakat untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya yang semena-mena.
Pengkategorian Amar Makruf Nahi Mungkar dinyatakan berdasarkan wahyu dan
penalaran logis yuridis terhadap kontek dimana persoalan hukum tengah terjadi.

6
4. Prinsip Persamaan
Prinsip persamaan yang paling terlihat terdapat dalam Konstitusi Madinah (al-
Sbabifab), yakni prinsip islam yang menentang perbudakkan dan penghisapan darah
manusia atas manusia. Bukti konkrit dari prinsip persamaan dalam hukum islam
adalah penghapusan perbudakkan dan penindasan manusia atas manusia. Dalam
konteks sesama muslim, islam menjamin bahwa tak ada perbedaan suku arab dengan
suku lainnya. Dalam pandagan hukum islam semua manusia diperlakukan sama di
mata hukum. Tidak ada yang didhalimi atau diuntungkan dengan alasan apapun.
Rasul dengan tegas menyatakan “tidak ada perbedaan antara orang arab dan orang
ajam kecuali amalnya”.

5. Prinsip kebebasan
Prinsip kebebasan dalam hukum islam menghendaki agar agama/hukum islam
disiarkan tidak berdasarkan paksaan, tetapi berdasarkan penjelasan, demontrasi,
argumentasi. Kebebasan yang menjadi perinsip hukum islam adalah kebebasan dalam
arti luas yang mencakup berbagai aspek, baik kebebasan individu maupun kebebasan
kelompok. Kebebasan beragama dalam islam dijamin berdasarkan perinsip tidak ada
paksaan dalam beragama. Kebebasan bertindak, berekspresi dan berimajinasi
merupakan kebebasan yang melekat pada tiap-tiap individu manusia, bahkan
merupakan hak paling asasi. Kebebasan ini tidak boleh bertentangan denagn
kemaslahatan umum, akidah, dan lain-lain.

6. Prinsip toleransi
Prinsip toleransi yang dikehendaki dalam islam adalah toleransi yang menjamin tidak
terlanggarnya hak-hak islam dan ummatnya, tegasnya toleransi hanya dapat diterima
apabila tidak merugikan agama islam. Wahbah Al-Zuhaili, memaknai prinsip
toleransi pada tataran penerapan ketentuan Al-Quran dan Hadits yang menghindari
kesempitan dan kesulitan, sehingga seseorang tidak mempunyai alasan dan jalan
untuk meninggalkan syariat ketentuan hukum islam. Dan lingkup toleransi tidak
hanya pada persoalan ibadah tetapi mencakup seluruh ketentuan hukum islam.
Toleransi dalam hukum islam lebih tinggi nilainya dari hanya sekedar rukun dan
damai. Toleransi yang dimaksudkan adalah tidak memaksakan atau tidak merugikan

7
sesama. Peringgatan Allah berkitan dengan toleransi dinyatakan dalam suarat Al-
Mumtahanah ayat 8 dan 9.

7. Prinsip Al-Ta’awun
Prinsip ini memiliki makna saling tolong-menolong antar sesama manusia yang
diarahkan sesuai prinsip tauhid, terutama dalam peningkatan kebaikan dan ketaqwaan.
Prinsip ini menghendaki agar orang muslim saling tolong-menolong dalam kebaikan
dan ketaqwaan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa perinsip hukum islam secara
sederhana ialah aturan atau ketentuan yang berkaitan dengan kehidupan manusia sesuai
standar Al-Quran, baik berupa tuntutan, pilihan, dan semacamnya. Sedangkan pengertian
secara sempiat ialah suatu pijakan atau pedoman berfikir dari hukum islam yang seantiasa
dipakai dalam setiap perumusan hukum islam dalam segala lintas persoalan manusia. Ada
beberapa prinsip umum dalam hukum islam yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu
prinsip tauhid, prinsip keadilan, prinsip amar makruf nahyi mungkar, prinsip persamaan,
perinsip kebebasan, prinsip toleransi dan prinsip saling tolong menolong. Ketujuh prinsip
tersebut disebutkan dalam nash syariah yang merupakan inti pokok dari hukum islam.

8
DAFTAR PUSTAKA
Ash Shiddieqy, Hasbi. 2001. Filsafat Hukum Islam. Semarang: Pustaka Riski Putra
Jmil, Fathurrahman. 1997. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos
Juhaya S. Praja, 1995. Filsafat Hukum Islam. Bandung
Zainudin Ali. 2008. Sosiologi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika
Abdul Wahab Khallah. 2002. Sejarah Pembentukan dan Perkembangan Hukum Islam.
Jakarta: Raja Grfindo Persada

Anda mungkin juga menyukai