Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN HUKUM ISLAM


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Filsafat Hukum Islam

Disusun Oleh:
Isna Afanin Azhar 20103060033
Mohammad Fery Setiawan 20103060048
Hari Gunawan 20103060054

Dosen Pengampu: Khoirul Anam, S.HI., M.SI

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga


Yogyakarta
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengertian Hukum Islam ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Khoirul Anam. pada mata kuliah Filsafat Hukum Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pengertian Hukum Islam bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Khoirul Anam, selaku dosen mata kuliah
Filsafat Hukum Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Yogyakarta, 1 Maret 2022

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB 1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
1. PENGERTAN HUKUM ISLAM..........................................................................................6
2. ASAS ASAS HUKUM ISLAM.............................................................................................8
3. KARAKTERISTIK HUKUM ISLAM……………………………………………………..7
4. MAQOSID SYARIAH…………………………………………………………………...10
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………………13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum Islam merupakan suatu hukum yang memiliki sifat statis dan sekaligus
dinamis. Statis berarti suatu hal yang tetap bersumberkan pada Al-Qur’an dan hadits
dalam setiap aspek kehidupan. Dinamis berarti mampu menjawab segala permasalahan
dan sesuai dengan perkembangan zaman, tempat dan keadaan, serta cocok ditempatkan
dalam segala macam bentuk struktur sosial kehidupan, baik secara individu maupun
secara kolektif bermasyarakat.
Sekilas bila pemikiran mengenai Hukum Islam ditelaah dari zaman ke zaman,
tentulah akan terlihat berbagai macam corak pemikiran yang tak jarang saling
bersinggungan dan saling bertentangan antara seorang mujtahid dengan mujtahid lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, sepatutnya umat Islam tidak perlu heran akan segala macam
perbedaan itu. Penulis kira, umat Islam juga tidak perlu saling iterat dan mengklaim suatu
golongan dengan pemikiran tertentu adalah paling benar diantara golongan yang lain.
Karena hal tersebut hanya dapat menimbulkan pengerusakan, penghujatan dan
permusuhan yang berkepanjangan yang nantinya bisa jadi akan berdampak pada
penodaan terhadap agama Islam itu sendiri.
Meminimalisir hal hal negative yang nantinya dapat terjadi, karena banyak sekali
perbedaan pendapat mengenai suatu hukum islam, penullis mencantumkan beberapa hal
yang berkaitan dengan hukum islam dengan harapan kita semua dapat memahami secara
mendalam apa itu hukum islam, agar tidak mudah terpengaruh dan menganggap diri kita
yang paling benar dalam memilih dan menganut suatu hukum islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merumuskan permasalahan sebagai
berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan hukum Islam?
b. Apa saja yang menjadi asas-asas hukum Islam?
c. Bagaimana karakteristik hukum Islam?
d. Apa sajakah maqasid syari’ah itu?

4
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
a. Mengetahui pengertian hukum Islam.
b. Mengetahui asas-asas hukum Islam.
c. Mengetahui karakteristik hukum Islam
d. Mengetahui maqasid syari’ah
e. Memenuhi tugas mata kuliah filsafat hukum Islam.

5
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN HUKUM ISLAM

Hukum Islam terdiri dari 2 kata hukum dan islam, hukum berasal dari fiil madzi
hakama yahkumu, jamak dari lafadz ahkam yang berarti memutuskan menetapkan,
menyelesaikan suatu permasalahan sebagaiamana yang di jelaskan oleh Al-Fayumi dalam
buku Zainudin Ali, Hukum Islam, Pengantar Hukum Islam di Indonesia. Sedangkan di
sisi lain Muhammad Daud Ali juga memaparkan penjelasan terkait apa itu hukum,
menurutnya hukum adalah sebuah norma kaidah aturan, untuk mengatur tingkah laku
manusia semasa hidupnya.
Setelah di jelaskan mengenai definisi hukum dari sisi etimologi dan iterature,
selanjutnya definisi islam sendiri yang mana kata Islam ini berasal dari fiil madzi aslama
yuslimu islaman yang berarti selamat, keselamatan. Bisa di iter kesimpulan bahwasanya
hukum Islam adalah suatu norma aturan yang bertujuan mengatur tingkah laku manusia
agar nantinya selamat di dunia maupun di akhirat.
Kata lain dari hukum Islam adalah syariat, bisa di iteratu seperti itu karena
memang dalam Al-Qur’an maupun iterature hukum tidak di temukan definisi hukum
Islam yang ada adalah syariat sehingga makna dari syariat dan hukum Islam ini sangat
berkaitan, karena memang kata lain dari syariat adalah hukum islam begitu juga
sebaliknya. 1
Syariah di artikan dari segi etimologi mempunyai arti jalan yang lurus, di sisi lain
menurut Fazlur Rahman “syari’ah” berarti jalan menuju sumber air. Yakni berkaitan
dengan al-Thariqah al-Mustaqimah” (jalan yang lurus). Syari’ah dalam pengertian,
karena dalam syari’ah mengandung maksud dan makna sebagai petunjuk bagi manusia
untuk menuju kepada kebaikan, keselamatan dan kebahagiaan. Di jelaskan juga dalam
Al-Qur’an surat Al-Jatsiyah ayat 18 :

َ‫ك ع َٰلى َش ِر ْي َع ٍة ِّمنَ ااْل َ ْم ِر فَاتَّبِ ْعهَا َواَل تَتَّبِ ْع اَ ْه َو ۤا َء الَّ ِذ ْينَ اَل يَ ْعلَ ُموْ ن‬
َ ‫ثُ َّم َج َع ْل ٰن‬
Terjemahan :
Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu, maka ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui.
Secara terminologis (istilah) syarî’ah diartikan sebagai tata aturan atau hukum-
hukum yang disyariatkan oleh Allah kepada hamba-Nya untuk diikuti dan ditaati.
Diperjelas oleh pendapat Manna’ al Qhaththan, bahwa syarî’at berarti “segala ketentuan
1
DR. Rohidin S.H. M.Ag Pengantar hukum islam 1, Agustus 2016

6
Allah yang disyariatkan bagi hamba-hamba-Nya, baik menyangkut akidah, ibadah,
akhlak, maupun muamalah2
Definisi syariat menurut ahli hukum :

 Muhammad Aly al-Thahanawiy:


Menurutnya syariah adalah hukum-hukum yang ditetapkan Allah untuk
hamba-hamba-Nya, yang dibawa oleh seorang Nabi, baik hukum-hukum
tersebut berhubungan dengan cara melakukan perbuatan yaitu yang disebut
dengan hukum furu’ dan amaliyah (perbuatan praktis) yang kemudian
dihimpun menjadi satu disiplin ilmu yaitu fiqh, atau yang berhubungan
dengan keyakinan yang disebut dengan hukum pokok, yang kemudia
dihimpun dalam disiplin ilmu kalam. Syari’ah disebut juga al-Din dan al-
Millah”.
 Muhammad Salam Madkur:

Menurutnya syariat adalah suatu hukum yang disyari’atkan Allah


untuk hamba-Nya supaya mereka menjadi orang mukmin yang beramal shaleh
dalam kehidupan, baik yang berhubungan dengan aqidah dan akhlak”.3

 Menurut Ahmad Rofiq,


Pengertian Hukum Islam adalah seperangkat kaidah-kaidah hukum yang
didasarkan pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku
mukallaf (orang yang sudah dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan
diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluk agama Islam.

 Pengertian Hukum Islam menurut Zainuddin Ali,


Hukum Islam adalah hukum yang diinterprestasikan dan dilaksanakan
oleh para sahabat nabi yang merupakan hasil ijtihad dari para mujtahid dan
hukum-hukum yang dihasilkan oleh ahli hukum islam melalui metode qiyas
dan metode ijtihad lainnya.
2. ASAS ASAS HUKUM ISLAM

1. Asas Keadilan adil disini mempunyai arti wadlu syain fi mahallihi menempatkan
sesuatu pada tempatnya di sesuaikan dengan kadar kemaslahatan, oleh karena itu adil
ini tidak selalu di sama ratakan
2. Asas kepastian hukum yaitu hukum disini di jalankan sebagaimana mestinya, pelaku
berbuat kejahatan apa, konsekensinya apa harus jelas dan sesuai.

2
Manna’ Khalil al-Qhattan, At-Tasyri’ wa al-Fiqh fi al-Islam: Tarikhan wa Manhajan, (ttt: Maktabah Wahbah, 1976)
3
Kaidah Fiqhiyyah dan Pembaharuan Hukum Islam Prof DR.H. Mukhsin Nyak Umar M.A

7
3. Asas Kemanfaatan adalah asas yang mengiringi pelaksanaan asas keadilan dan asas
kepastian hukum. Dalam menegakkan hukum, selain mempertimbangkan dimensi
keadilan dan penjaminan kepastiannya, maka juga perlu diperhatikan dimensi
kemanfaatan yang nantinya kemanfaatan ini dapat di rasakan oleh semua yang terlibat
dalam penegakan hukum
4. Asas Tauhid (Mengesakan Tuhan) Prinsip keesaan Tuhan (tauhid) memiliki pengaruh
yang sangat luas terhadap cara seseorang memahami Tuhan dan firmanNya. Karena
keesaan Allah yang melambangkan kedaulatan Tuhan, maka tidak ada pihak
manapun yang dapat menyamai kedaulatan-Nya4

3. KARAKTERISTIK HUKUM ISLAM


Didalam hukum Islam tentunya memliki ciri atau karakteristik sebagai pembeda dengan
hukum lainnya. Karakteristik hukum Islam yaitu :
a. Ar Rabbaniyyah
Makna dari Ar Rabbaniyah ialah hukum islam berasal dari Rabb yaitu Allah Ta’ala
dengan begitu hukum islam dibuat langsung oleh Allah bukan dibuat oleh manusia yang
terdapat kekurangannya dalam pembuatannya, tentunya dapat terpengaruh oleh waktu
juga lingkungan yang melingkupinya. Dengan demikian hukum Islam adalah ciptaan
Allah Ta’ala secara langsung dan tentunya yang maha sempurna. Dari hal ini maka
hukum Islam berdampak akan lebih diterima, dipatuhi dan dihormati oleh umat Islam jika
dibandingan dengan hukum yang dibuat oleh manusia, hukum yang dibuat oleh manusia
akan ditaati jika ada pengawasan dari atas, sedangkan hukum Islam yang dibuat Allah
Ta’ala akan ditaati oleh umat Islam walaupun tidak ada pengawasan, umat Islam
menganggap sebagai ibadah yang akan bernilai pahala. Umat Islam yang mentaati hukum
Islam takut melanggar karena jika melanggar akan mengakibatkan dosa, walaupun tidak
ada pengawasan maupun kontrolan dan pengawasan perintah dari pihak manapun yang
memeritahkan untuk melanggar.
b. Al Akhlaqiyyah
Makna dari Al Akhlaqiyyah bahwasanya hukum islam memperhatikan dalam segi aspek
akhlak, sifat ini merupakan dampak dari sifat yang pertama yaitu Ar
Rabbaniyyah.Tentunya perihal seperti ini tidaklah mengherankan bagi umat islam
sendiri karena Nabi Muhammad SAW sendiri diutus ke muka bumi ini untuk
menyempurnakan akhlak.Untuk menguatkan hukum islam memperhatikan akhlak,yaitu
dengan pengharaman khamar dan judi.Dalam islam mengakui bahwasanya dalam khamar
dan perjudian terdapat ada manfaat yang diperoleh oleh sebagian orang,manfaat yang
diperoleh oleh sebagian orang diantaranya dari segi ekonomis yang mungkin untungnya

4
DR. Rohidin S.H. M.Ag Pengantar hukum islam 1, Agustus 2016

8
sangat besar.Akan tetapi mengingat dosa yang besar daripada keuntungannya,maka islam
menghukumi haram pada keduanya.
Dalam islam juga mengharamkan pornografi,pornoaksi dan perzinaan walaupun dalam
melakukannya didadasari suka sama suka dari keduanya,pengharaman ini dilakukan demi
menjaga atau memelihara akhlak manusia terutama umat islam dari perbuatan yang keji dan
munkar.
c. Al Waqi’iyyah
Al Waqi’iyyah artinya realistis, hukum islam adalah realistis,maksud dari realistis ialah
memperhatikan realitas yang sedang terjadi ditengah masyarakat dan menentukan hukum
yang menjadi obat penyakitnya dan juga dapat memelihara dari penyakit tersebut.
Sebagai bukti atas kerealitasan dari hukum islam ialah pengakuan terhadap atas hak
milik,manusia memiliki rasa kencintaan terhadap harta yang dimiliki,kecintaan harta
tersebut tidaklah dapat dibantahkan lagi karena sudah menjadi fitrahnya manusia itu
sendiri.Dan juga sebagai contoh kerealitasan hukum islam ialah didalam islam
dibenarkannya perceraian,sebagaimana yang sudah menjadi pegetahuan umum bagi
pasangan yang tentunya tidak bernasib baik karena tidak tercapainya tingkat
keharmonisan dalam berrumah tangga dikarenakan disebabkan oleh banyak lika liku
yang ada dalam berrumah tangga.Jika didalam islam tidak membenarkan perceraian
dalam kerumah tanggaan,maka tidak hanya ketidak harmonisan dalam rumah
tangga/keluarga,tetapi juga akan menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT )
da bahkan bisa ke ranah pembunuhan.
d. Al Insaniyyah
Makna Al Insaniyyah adalah hukum islam yang diciptakan oleh Allah yaitu untuk
membimbing manusia dimuka bumi ini dan juga untuk memelihara atau menjaga
kekarakteristikan kemanusiaan. Agama islam sangat memperhatikan dari segala aspek
yaitu badannya,akalnya dan rohnya.Dari segi badannya islam tidak akan rela apabila
badannya dilemahkan mesikupun dengan ibadah,dari segi akalnya islam sangatlah
memperhatikannya yaitu dengan memerintahkan kepada umat islam untuk selalu
menuntut ilmu dan menganggap menuntut ilmu sebagai ibadah dan juga islam juga
melarang umat islam mengkonsumsi yang dapat melemahkan akal.Dan segi
rohnya,dalam islam mensyariatkan hal – hal ibadah agar langsung kepada Allah tanpa
pelantara.
Hukum islam ditetapkan Allah kepada manusia,sebagai manusia tanpa memandang ras dan
warna kulit atau asal,bahkan kedudukan manusia tidaklah dipandang,maka dengan demikian
hukum islam bersifat universal walaupun al qur’an diturunkan dengan menggunakan bahasa
Arab dan Nabi yang diutus orang Arab.
e. At Tanasuq

9
Makna dari At Tanasuq adalah keserasian,yaitu hukum islam sangatlah serasi dan
tentunya saling melengkapi antara satu dengan yang lain,sebagai contoh salah satunya
ialah masalah warisan,islam membedakan warisan antara anak laki – laki dengan anak
perempuan yaitu sebanyak dua banding satu,tentunya hal seperti ini tidaklah adil dan
diskriminasi bagi anak perempuan.Jika hukum islam ini kita teliti lebih dalam lagi islam
akan selalu menempatkan perempuan didalam tanggungan laki – laki,jika perempuan
belum menikah maka tanggungannya ada pada sang ayah,jika perempuan sudah menikah
maka tanggungan perempuan ada pada sang suami.Maka dari itu wanita selalu tidak
mempunyai tanggungan keuangan karena segala tanggungannya ada pada laki – laki.
f. Asy Syumul
Makna dari Asy Syumul adalah komprehensif,hukum islam itu sangatlah komprehensif
yaitu mencakup semua aspek yang ada dalam kehidupan manusia,yaitu diantaranya :
- Hukum islam mencakup segala aspek ibadah yang tentunya sebagai hubungan manusia
dengan tuhannya,yaitu tharah,shalat,puasa,sumpah,peyembelihan hewan dan tentu lain
sebagainya yang tidak dikenal oleh hukum yang dibuat oleh manusia.
- Hukum islam juga mencakup keluarga yaitu pernikahan,pemberian nafkah,wariat dan
warisan dan lain sebagainya yang ada sangkutpautnya dengan keluarga.
- Hukum islam mencakup dalam masalah muamalat maliya atau interaksi keuangan,seperti
sewa menyewa,jual beli,utang piutang dan lain sebagainya yang ada hubungannya
dengan interaksi keuangaan.
- Hukum islam mengajarkan perekonomian dan finansial,produksi,distribusi dan konsumsi
komoditas,demikian juga mengajarkan manajemen baitul mal atau pembendaharaan
negara juga terkait dengan pemasukan dan pengeluaraan dalam bentuk
zakat,ghanimah,faik dan lain sebagainya.
- Hukum islam juga mengandung hukuman duniawi,baik yang ditentukan langsung oleh
Allah maupun Rasulnya yang berupa qisas dan hudud,ataupun yang ditentukan oleh
kebijakan hakim atau biasa disebut sebagai penguasa yaitu ta’zir.
- Hukum islam juga mencakup pada ranah kehakiman dakwaan,pertikaian dan lain
sebagainya,yang bertujuan untuk menyelesaikan pertikaian diantara umat manusia dan
menegakkan keadilan.
- Hukum islam juga mencakup pada ketata negaraan dan sistem yang mengatur pemilihan
dan pelantikan pemimpin serta pelengseran pemimpin,juga tentang hak dan kewajiban
seorang pemimpin,serta ahlul halli wal ‘aqdi dan lainya yang mengantur hubungan antara
pemimpin dengan yang dipimpin.
- Hukum islam juga mengatur hubungan internasional yaitu mengatur hubungan antara
negara islam dengan negara lain agar dalam keadaan damai dan hukum islam juga
mengatur orang non islam yang tinggal dinegara islam.

10
Semua merupa yang bersumber dari agama Allah dan wajib ditaati khususnya bagi umat
islam,umat islam tidak boleh menolak hukum Allah dalam aspek kehidupan apapun.5
4. MAQASID SYARIAH
Hukum islam dibuat dengan tujuan yang pasti,tujuan hukum islam secara universal yaitu
untuk mendatangkan kemaslahatan atau kebaikan didunia dan diakhirat,diwaktu yang sama
hukum islam juga mempunyai tujuan untuk menghindarkan dari kemudharatan atau mara
bahaya didunia dan diakhirat.Dilihat dari kedua tujuan tersebut bahwasanya hukum islam
sangatlah berbeda dengan hukum yang dibuat oleh manusia,karena hal ini kebaikan yang
didatangkan dari hukum islam tidak hanya kebaikkan duniawi saja akan tetapi juga kebaikan
akhirat,begitu juga dengan mudharrat atau mara bahaya yang akan dihindarkan oleh hukum
islam tidak hanya didunia saja tetapi juga sampai akhirat kelak.Sedangkan hukum yang
dibuat oleh manusia sama sekali tidak membicarakan kebaikan didunia dan diakhirat.
Ada lima hal yang asasi dalam kehidupan manusia yaitu :
- Agama
- Jiwa
- Akal
- Keturunan
- Harta
Lima asasi tersebut sangatlah asasi dalam kehidupan manusia,maka dari itu hukum islam
memeliharanya,maka dari itu hukum islam ditetapkan oleh Allah Ta’ala untuk memelihara
dan menjaga lima diatas,sebagai penjelasannya sebagai berikut :
a. Pemeliharaan terhadap Agama ( Hifdh ad-Din )
Agama sebagai tolak ukur kehidupan yang benar dan stabil bagi setiap individu, bangsa
dan umat manusia. Tentunya agama menjadi sandaran bagi umat untuk mengetahui
nilai,moral dan keadilan, jika manusia tidak beragama dan dibiarkan saja maka nanti akan
kacau balau dalam menjalani kehidupannya,maka dari itu, islam melakukannya dengan
mentauhidkan Allah dan menyembahnya.Didalam islam mengharamkan syirik, bid’ah
dan kufur. Shalat, puasa dan haji juga ibadah lainnya ditetapkan untuk memelihara
hubungan anatara umat islam dengan Allah dan juga ibadah yang sunnah untuk
melengkapi ibadah yang wajib. Islam juga memerintahkan kepada umatnya untuk
berdakwah dan berjihad untuk membela agama. Semua ditetapkan untuk memelihara
agama supaya agama tetap terpelihara selamanya.
b. Pemeliharaan terhadap Jiwa ( Hifdh an-Nafs )
Jiwa atau nyawa sangat penting bagi kehidupan, tanpa nyawa manusia tidak bisa
beraktivitas apapun, manusia hanyalah mayat tidak bisa apa–apa. Untuk memberikan
5
Dr. H. Muhammad Ichsan,Lc.,MA. Pengantar Hukum Islam

11
perlindungan terhadap jiwa, Islam memerintahkan untuk mengkonsumsi makanan dan
minuman yang halal,islam juga melarang untuk melukai atau mencederai anggota tubuh
sendiri ataupun orang lain dan lebih lagi islam mengharamkan atau melarang untuk
melakukan bunuh diri ataupun membunuh orang lain tanpa hak,untuk menjaga jiwa agar
tetap terpelihara dari hal yang membahayakan.Dan islam akan memberikan hukuman
bagi yang melanggar hal – hal tersebut.
c. Pemeliharaan terhadap Akal ( Hifdh al-‘Aqli )
Didalam islam sangatlah menghargai akal,karena akal adalah sebab atau sumber utama
taklif.Taklif ialah pemberian beban hukum,maka denga taklif ini manusia menjadi subyek
hukum,tanpa adanya akal manusia akan tidak bisa menjadi mukllaf ( dibebani dengan
beban agama ),jika manusia tidak menjadi mukallaf maka tidak akan memiliki kecakapan
sebagai subyek hukum,apabila manusia tidak memiliki kecakapan sebagai subyek hukum
maka manusia tidak akan memiliki kemampuan untuk melakukan perbuatan
hukum.Karena akal sangat penting,maka dalam pemeliharaan akal dalam islam
memerintahkan untuk menuntut ilmu pengetahuan islam sangat menghargai
ilmu,membuka diri dan berfikir positif,selain menuntut ilmu pengetahuan untuk
pemeliharaan akal,islam juga mengharamkan makanan ,minuman dan obat – obatan
yang dapat membahayakan akal pikiran.

d. Pemeliharaan terhadap Keturunan ( Hifdh an-Nasl )


Didalam islam sangatlah memandang keturunan itu penting dan harus dijaga dengan
sebaik – baiknya,tanpa keturunan manusia akan bernasib sama seperti dinosaurus yaitu
dulu pernah ada lalu punah juga akan tinggal nama saja dan tentuny akan menjadi sejarah
masa lalu.Dalam menjaga keturunan islam mewajibkan untuk menjaga kehormatan diri
dan tentunya menikah dengan sah,karena dengan pernikahan yang sah didapatkan
keturunan,perzinaan dapat menghasilkan keturunan akan tetapi keturunan yang tidak
baik.Perbuatan yang berbau maksiat perlu dijauhi karena untuk menjaga kehormatan diri
terjaga dan keturunannya menjadi jelas dan baik,barangsiapa yang melakukan maksiat
maka islam akan menghukumnya.
e. Pemeliharaan terhadap Harta ( Hifdh al-Mal )
Harta adalah satu hal yang terpenting dalam kehidupan,karena manusia hidup tanpa harta
tidak akan normal dan tidak layak,dalam aktivitasnya manusia sangat membutuhkan
harta.Pada saat akan melakukan shalat kita memerlukan kain sarung untuk menutupi
aurat kain sarung itu juga harta,untuk mencari harta kita perlu harta dan untuk
membelanjakan harta juga perlu harta,begitu pentingnya harta bagi kehidupan
manusia,sehingga syariat memeliharanya untuk kemaslahatan manusia.Dalam islam
dalam mencari harta tentunya hartanya halalan toyibban ( halal lagi baik ),bekerja

12
didalam bidang yang sesuai dengan syariat dan dengan cara yang islami dan
membelanjakan harta dijalan yang baik.Dan islam melarang kaum muslim untuk mencari
harta dengan cara yang haram yaitu dengan mencuri,menipu,korupsi dan lainnya,selain
melarang kaum muslim dalam mencari harta dengan cara haram,islam juga melarang
membelanjakan hartanya kepada perkara – perkara yang haram yaitu
berjudi,membelanjakan mimuman keras dan lainnya.Cara mencari harta yang haram dan
membelanjakan harta kepada perkara haram ini akan mendapatkan sanksi yang berat
sebagai penghormatan terhadap harta manusia dan menjaga agar tidak jatuh kepada
tangan – tangan yang tidak berhak atasnya.

BAB III

13
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hukum Islam terdiri dari 2 kata hukum dan islam, kata hukum berarti
memutuskan menetapkan, menyelesaikan suatu permasalahan. Kata Islam berarti
selamat, keselamatan. Bisa di tarik kesimpulan bahwasanya hukum Islam adalah suatu
norma aturan yang bertujuan mengatur tingkah laku manusia agar nantinya selamat di
dunia maupun di akhirat. Kata lain dari hukum Islam adalah syariat, bisa di katakan
seperti itu karena memang dalam Al-Qur’an maupun literatur hukum tidak di temukan
definisi hukum Islam. Secara terminologis (istilah) syarî’ah diartikan sebagai tata aturan
atau hukum-hukum yang disyariatkan oleh Allah kepada hamba-Nya untuk diikuti dan
ditaati.
Hukum Islam memiliki empat asas yaitu asas keadilan, kepastian hukum,
kemanfaatan, serta asas tauhid (mengesakan Tuhan). Hukum Islam memiliki enam
karakteristik yang dapat membedakan dengan hukum lain, yaitu pertama, Ar-Rabbaniyah
yaitu hukum islam berasal dari Rabb yaitu Allah Ta’ala dengan begitu hukum islam
dibuat langsung oleh Allah bukan dibuat oleh manusia yang terdapat kekurangannya
dalam pembuatannya, kedua, Al-Akhlaqiyyah yaitu bahwasanya hukum islam
memperhatikan dalam segi aspek akhlak, ketiga, Al Waqi’iyyah bahwasanya hukum
islam adalah realistis,maksud dari realistis ialah memperhatikan realitas yang sedang
terjadi ditengah masyarakat dan menentukan hukum yang menjadi obat penyakitnya dan
juga dapat memelihara dari penyakit tersebut, keempat, Al-Insaniyah adalah hukum islam
yang diciptakan oleh Allah yaitu untuk membimbing manusia dimuka bumi ini dan juga
untuk memelihara atau menjaga kekarakteristikan kemanusiaan. Kelima, At-Tanasuq
bahwasanya Hukum Islam sangat serasi dan tentunya saling melengkapi antara satu
dengan yang lain. Keenam, As-Syumul Bahwasanya hukum Islam sangat komprehensif
yaitu mencakup semua aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Hukum Islam
memiliki tujuan-tujuan yang hendak dicapai atau yang disebut dengan maqashid
syari’ah, ada lima tujuan yaitu penjagaan terhadap agama, penjagaan terhadap jiwa,
penjagaan terhadap akal, penjagaan terhadap keturunan serta penjagaan terhadap harta.

14
REFERENSI
DR. Rohidin S.H. M.Ag Pengantar hukum islam 1, Agustus 2016
Manna’ Khalil al-Qhattan, At-Tasyri’ wa al-Fiqh fi al-Islam: Tarikhan wa Manhajan, (ttt:
Maktabah Wahbah, 1976)
Kaidah Fiqhiyyah dan Pembaharuan Hukum Islam Prof DR.H. Mukhsin Nyak Umar M.A
DR. Rohidin S.H. M.Ag Pengantar hukum islam 1, Agustus 2016
Dr. H. Muhammad Ichsan,Lc.,MA. Pengantar Hukum Islam

15

Anda mungkin juga menyukai