Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Pengatar studi hukum islam

Tentang

Konsep dasar hukum islam,syari’ah,fiqih, dan ushul fiqih

DOSEN PENGAMPU:

IBNU HASNUL .,S.H.I.,MA

DISUSUN OLEH :

SHARMILA SAPUTRI 2316040059

PRODI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

TAHUN 1445 H / 2024 M SS

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji serta syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan tugas
makalah yang berjudul "konsep dasar hukum islam,syari‟ah,fikih dan usnul fikih" sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam marilah selalu kita hadiahkan
kepada Baginda Rasulullah SAW. sebagai hamba Allah SWT. yang paling sempurna, sebagai
pendakwah syariat, sebagai Uswatun Hasanah umat Islam. Semoga kita mendapatkan syafaat
Beliau di akhirat kelak. Amin ya Rabbal 'Alamin. Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah Pengantar Studi Hukum Islam
semester Kedua di Universitas Islam Negeri Iman Bonjol Padang ini. Kami sampaikan terima
kasih kepada Bapak IBNU HASNUL S.H.I.,MA selaku Dosen Pengampuh mata kuliah
Pengantar studi hukum islam di semester dua pada prodi Akuntansi Syariah B Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, dan Kami menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun.Diharapkan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi seluruh
mahasiswa.

Padang, 24 Februari 2024

pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1

C. Tujuan Permasalahan ............................................................................ 1

BAB II : PEMBAHASAN ......................................................................... 2

A. Pengertian Syari‟ah,fikih,hukum islam dan usnul fiki .................. 2

B. Perbedaan Dan Hubungan ............................................................. 6

BAB III: PENUTUP ................................................................................... 9

A. Kesimpulan ................................................................................... 9

B. Saran .............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Fiqih atau Hukum Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang paling
dikenal oleh masyarakat. Hal ini antara lain karena Fiqih terkait langsung dengan kehidupan
masyarakat. Dari sejak lahir sampai dengan meninggal dunia manusia selalu berhubungan
dengan Fiqih. Fiqih adalah pengetahuan tentang hukum syara yang bersifat amaliyah yang
diperoleh dari dalildalil terperinci. Zainuddin Ali mengemukakan bahwa kata Fikih (Fikih
dalam bahasa Indonesia) secara etimologis artinya paham, pengertian dan pengetahuan. Fikih
secara terminologis adalah hukum-hukum syara' yang bersifat praktis (Amanah) yang
diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci.3 Kalau fikih dihubungkan dengan perkataan ilmu,
maka disebutlah ilmu Fikih. Ilmu Fikih adalah ilmu yang bertugas menentukan dan
menguraikan norma-norma dasar dan ketentuanketentuan yang terdapat dalam Al-Quran dan
Sunnah Nabi Muhammad SAW yang direkam di dalam kitab-kitab hadis. Pengertian ini
menunjukkan, bahwa antara Syariah dan Fikih, mempunyai hubungan yang sangat erat, yaitu
dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Kedua istilah dimaksud yaitu Syariat Islam
dan Fikih Islam. Di dalam kepustakaan Hukum Islam berbahasa Inggris, Syariat Islam
diterjemahkan dengan Islamic Law, sedangkan Fikih Islam diterjemahkan dengan Islamic
Jurisprudence.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Syari‟ah,Fikih,Hukum Islam Dan Usnul Fikih ?

2. Apa Perbedaan dan Hubungannya ?

C. Tujuan Permasalahan

1.Untuk mengetahui pengertian syari‟ah,fikih,hukum islam dan usnul fikih

2.untuk mengetahui perbedaannya

3.untuk mengetahui hubungannya

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Sy ri’ah,Fikih,Hukum Islam dan Ushul Fikih

1.Pengetian Syari‟ah

Dalam Alquran, kata “syariah” dan pecahannya dalam Alquran ditemukan sebanyak lima
kali. Menurut Djazuli kata “syariah” secara etimologi mempunyai banyak arti. Salah satunya
berarti ketetapan dari Allah bagi hamba-hambanya. Ia juga bisa dimaknai sebagai jalan yang
ditempuh oleh manusia atau jalan yang menuju ke air atau juga bisa berarti jelas.Menurut
Syaltut dalam “Al-Islam Aqidah wa Syari‟ah” menyebutkan bahwa kata “syariah” berarti
jalan menuju sumber air yang tidak pernah kering. Kata syariah juga diartikan sebagai jalan
yang terbentang lurus.Hal tersebut sejalan dengan fungsi syariah bagi kehidupan manusia.
Baik dalam hubungannya dengan Tuhan ataupun sesama umat manusia. Hubungan dengan
sesama tidak memandang agama dan kepercayaan. Terlepas muslim atau tidak, kita wajib
beerbuat baik kepada sesama dan alam semesta.Sementara itu, Muhammad Syalabi,
etimologi syariah yakni sebagai sesuatu yang dirujuk pada sejumlah hukum Islam yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, yang tercatat dalam Alquran dan sunnah
nabi.Dilihat dari sisi terminologi, syariah merupakan hukum-hukum yang ditetapkan oleh
Allah untuk hamba-hambanya yang dibawa oleh seorang rasul Muhammad SAW, baik
hukum tersebut berhubungan dengan cara tingkah laku, yaitu yang disebut dengan
hukumhukum furu„.

2.Fikih

Fikih adalah di alam bahasa Arab, perkataan fiqh yang ditulis fiqih atau kadang-kadang fekih
setelah diindonesiakan, artinya paham atau pengertian. Kalau dihubungakan dengan ilmu
,dalam hubungan ini dapat juga dirumuskan (dengan kata lain), ilmu fiqih adalah ilmu yang
bertugas mnentukan dan menguraikan norma-norma hukum dasar yang terdapat di dalam al-
Qur‟an dan ketentuan-ketentuan umum yang terdapat dalam Sunnah Nabi yang direkam dalm
kitab-kitab hadis. Dengan kata lain ilmu fikiih adalah ilmu yang berusaha memahami
hukum-hukum yang terdapat di dalam al-Qur‟an dan sunnah Nabi Muhammad untuk
diterapkan pada perbuatan manusia yang telah dewasa yang sehat akalnya yang berkewajiban

2
melaksanakan hukum Islam. Hasil pemahaman tentang hukum Islam itu disusun secara
sistematis dalam kitabkitab fiqih dan disbut hukum fiqih. Contoh hukum fiqih Islam yang
ditulis dalam bahasa Indonesia oleh orang Indonesia adalah, misalnya, fiqih Islam karya
H.Sulaiman Rasjid yang sejak diterbitkan pertama kali tahun 1954 sampai kini (1998) telah
puluhan kali dicetak ulang. Al-Ghazali berpendapat bahwa secara literal, fikih (fiqh)
bermakna al„ilm wa al-fahm (ilmu dan pemahaman). Sedangkan menurut Taqiyyuddin al-
Nabhani, secara literal, fikih bermakna pemahaman (al-fahm) . Sementara itu, secara istilah,
para ulama mendefinisikan fikih sebagai berikut: Fikih adalah pengetahuan tentang hukum
syariat yang praktis („amaliyyah) yang digali dari dalil-dalil yang bersifat rinci (tafshîlî) .
Fikih adalah pengetahuan yang dihasilkan dari sejumlah hukum syariat yang bersifat cabang
yang digunakan sebagai landasan untuk masalah amal perbuatan dan bukan digunakan
landasan dalam masalah akidah.

C.Hukum Islam

Definisi hukum Islam adalah syariat yang berarti aturan yang diadakan oleh Allah untuk
umat-Nya yang dibawa oleh seorang Nabi SAW, baik hukum yang berhubungan dengan
kepercayaan (aqidah) maupun hukum-hukum yang berhubungan dengan amaliyah
(perbuatan) yang dilakukan oleh umat Muslim semuanya. Sumber Hukum-Hukum Islam
Hukum Islam bukan hanya sebuah teori saja namun adalah sebuah aturan-aturan untuk
diterapkan di dalam sendi kehidupan manusia. Karena banyak ditemui permasalahan-
permasalahan, umumnya dalam bidang agama yang sering kali membuat pemikiran umat
Muslim yang cenderung kepada perbedaan. Untuk itulah diperlukan sumber hukum Islam
sebagai solusinya, yaitu sebagai berikut:

1. Al-Quran Sumber hukum Islam yang pertama adalah Al-Quran, sebuah kitab suci
umat Muslim yang diturunkan kepada nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW
melalui Malaikat Jibril. Al-Quran memuat kandungan-kandungan yang berisi
perintah, larangan, anjuran, kisah Islam, ketentuan, hikmah dan sebagainya. Al-
Quran menjelaskan secara rinci bagaimana seharusnya manusia menjalani
kehidupannya agar tercipta masyarakat yang ber akhlak mulia. Maka dari itulah,
ayatayat Al-Quran menjadi landasan utama untuk menetapkan suatu syariat.

3
2. Al-Hadist Sumber hukum Islam yang kedua adalah Al-Hadist, yakni segala sesuatu
yang berlandaskan pada Rasulullah SAW. Baik berupa perkataan, perilaku,
diamnya beliau. Di dalam Al-Hadist terkandung aturan-aturan yang merinci segala
aturan yang masih global dalam Alquran. Kata hadits yang mengalami perluasan
makna sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka dapat berarti segala perkataan
(sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Rasulullah SAW yang
dijadikan ketetapan ataupun hukum Islam.

3. Ijma‟ Kesepakatan seluruh ulama mujtahid pada satu masa setelah zaman
Rasulullah atas sebuah perkara dalam agama.” Dan ijma‟ yang dapat dipertanggung
jawabkan adalah yang terjadi di zaman sahabat, tabiin (setelah sahabat), dan tabi‟ut
tabiin (setelah tabiin). Karena setelah zaman mereka para ulama telah berpencar dan
jumlahnya banyak, dan perselisihan semakin banyak sehingga tak dapat dipastikan
bahwa semua ulama telah bersepakat.

4. Qiyas Sumber hukum Islam yang keempat setelah Al-Quran, Al-Hadits dan Ijma‟
adalah Qiyas. Qiyas berarti menjelaskan sesuatu yang tidak ada dalil nashnya dalam
Al quran ataupun hadis dengan cara membandingkan sesuatu yang serupa dengan
sesuatu yang hendak diketahui hukumnya tersebut. Artinya jika suatu nash telah
menunjukkan hukum mengenai suatu kasus dalam agama Islam dan telah diketahui
melalui salah satu metode untuk mengetahui permasalahan hukum tersebut,
kemudian ada kasus lainnya yang sama dengan kasus yang ada nashnya itu dalam
suatu hal itu juga, maka hukum kasus tersebut disamakan dengan hukum kasus
yang ada nashnya.

 Macam-macam hukum islam

Tiap sendi-sendi kehidupan manusia, ada tata aturan yang harus ditaati. Bila berada dalam
masyarakat maka hukum masyarakat harus dijunjung tinggi. Begitu pula dengan memeluk
agama Islam, yaitu agama yang memiliki aturan. Dan aturan yang pertama kali harus kita
pahami adalah aturan Allah. Segala aturan Ilahi dalam segala bentuk hukum-hukum
kehidupan manusia tertuang di Al-Qur‟an, yang dilengkapi penjelasannya dalam hadits Nabi
SAW. Berikut ini adalah macam-macam hukum islam:

4
1. Wajib
Wajib adalah sesuatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan
jika ditinggalkan akan diberi siksa. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum
wajib adalah shalat lima waktu, memakai hijab bagi perempuan, puasa, melaksanakan
ibadah haji bagi yang mampu menghormati orang non muslim dan banyak lagi.

2. Sunnah
Sunnah ialah sesuatu perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi
tuntutannya tidak sampai ke tingkatan wajib atau sederhananya perbuatan yang jika
dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan
siksaan atau hukuman. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum sunnah ialah
shalat yang dikerjakan sebelum/sesudah shalat fardhu, membaca shalawat Nabi,
mengeluarkan sedekah dan sebagainya.

3. Haram
Haram ialah sesuatu perbuatan yang jika dikejakan pasti akan mendapatkan siksaan
dan jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala. Contoh perbuatan yang memiliki
hukum haram adalah berbuat zina, minum alkohol, bermain judi, mencuri, korupsi
dan banyak lagi.

4. Makruh
Makruh adalah suatu perbuatan yang dirasakan jika meninggalkannya itu lebih baik
dari pada mengerjakannya. Contoh dari perbuatan makruh ini adalah makan bawang,
merokok dan sebagainya.

5. Mubah
Mubah adalah suatu perbuatan yang diperbolehkan oleh agama antara
mengerjakannya atau
meninggalkannya. Contoh dari mubah adalah olahraga, menjalankan bisnis, sarapan
dan sebagainya.

5
D.Ushul fikih

Fiqh menurut bahasa, berarti paham atau tahu secara mendalam. Fiqhi secara istilah
adalah ilmu tentang hukumhukum syara‟ mengenai perbuatan dari dalil-dalilnya yang
terperinci.Abdul Wahab Khallaf mendefinisikan fiqih adalah Kumpulan hukum-
hukum syara‟ mengenai perbuatan dari dalildalilnya yang terperinci. Yang dimaksud
dengan dalil-dalilnya yang terperinci, ialah bahwa satu persatu dalil, baik dari
alQur`an maupun al-Hadis menunjuk kepada suatu hukum tertentu, seperti firman
Allah menunjukkan kepada kewajiban solat.
Dengan penjelasan pengertian fiqh seperti tersebut di atas, maka pengertian Ushul
Fiqh sebagai rangkaian dari dua buah kata, yaitu dalil-dalil bagi hukum syara‟
mengenai perbuatan dan aturan-aturan/ketentuan-ketentuan umum bagi pengambilan
hukum-hukum syara‟ mengenai perbuatan dari dalil-dalilnya yang terperinci.
Pengertian usul fiqh secara terminology menurut Abdul Wahhab Khallaf adalah ilmu
tentang kaidah-kaidah dan pembahasan-pemhahasan yang dijadikan sarana untuk
memperoleh hukum-hukum syara‟ mengenai perbuatan dari dalil-dalilnya yang
terperinci. Maksud dari kaidah-kaidah itu dapat dijadikan sarana untuk memperoleh
hukum-hukum syara‟ mengenai perbuatan, yakni bahwa kaidah-kaidah tersebut
merupakan cara-cara atau jalan-jalan ( masalik ) yang harus ditempuh oleh mustanbith
untuk memperoleh hukum-hukum syara'. Muhammad Abu Zahrah menjelaskan
bahwa ilmu ushul fiqh adalah ilmu yang menjelaskan jalan-jalan yang ditempuh oleh
imam-imam mujtahid dalam mengambil hukum dari dalildalil yang berupa nash-nash
syara‟ dan dalil-dalil yang didasarkan kepadanya, dengan menentukan „illat yang
dijadikan dasar ditetapkannya hukum serta kemaslahatankemaslahatan yang
dikehendaki oleh syara‟. Oleh karena itu Ilmu Ushul Fiqh dapat juga dikatakan
dengan redaksi lain : “Kumpulan kaidah-kaidah yang menjelaskan kepada faqih (ahli
hukum Islam) cara-cara mengeluarkan hukum-hukum dari dalildalil syara‟.

6
B.Perbedaan dan hubungan syari’ah,fikih,hukum islam,ushul fikih

1.perbedaan syari’ah,fikih,hukum islam,ushul fikih

Dalam hukum Islam, antara syari‟ah, fikih,hukum islam dan ushul fikih memiliki
perbedaan antara ke empatnya sebagai berikut:

 Syari‟ah dan fikih

Syari‟ah adalah hukum yang bersifat mutlak dan merupakan ajaran langsung dari
allah,sementara fikih adalah pemahaman manusia terhadap syari‟ah dan
merupakan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.

 Fikih dan hukum islam

Fikih mencakup aspek praktis dan terkait dengan tindakan individu,sementara


hukum islam mencakup aplikasi dari prinsip-prinsipislam dalam stuktur hukum
formal suatu masyarakat atau negara.

 Hukum islam dan ushul fikih

Hukum islam adalah implementasi dari prinsip-prinsip islam dalam struktur


hukum,sedangkan ushul fikih adalah metodelogi yang digunakan untuk
menentukan hukum-hukum tersebut dari sumber-sumbernya.

2.hubungan syari’ah,fikih,hukum islam,ushul fikih

 Hubungan antara syari’ah dan fikih


Penerapan syari‟ah Islam dalam masyarakat melahirkan fiqh. Antara fiqh dan
syari‟ah mempunyai hubungan yang sangat erat, karena sesungguhnya fiqh tetap
berpijak pada syari‟ah. Fiqh merupakan tuntutan yang harus timbul dan sukar
dielakkan dalam pelaksanaan syari‟ah. Hubungan antara fiqh dan syari‟ah
tersebut diungkapkan para faqih dalam pengertian (definisi) fiqh, sebagaimana
akan diuraikan

7
Hubungan antara ke empatnya memiliki hubungan satu-satu antara lain:

1.syari‟ah

Adalah panduan atau jalan yang di tetapkan oleh allah dalam al-qur‟an dan sunah
nabi muhammad saw.ini mencakup semua aspek kehidupan,baik yang bersifat ibadah
maupun yang bersifat sosial,ekonomi,politik,dan lain-lain.

2.fikih

Adalah pemahaman dan aplikasi syari‟ah dalam kehidupan sehari-hari.para ulama


islam menggunakan prinsip-prinsip interpretasi untuk mengambil hukum
dari sumber-sumber utama islam,yaitu al-qur‟an,sunah,ijma(kesepakatan para
ulama),dan qiyas(analogi hukum).

3.hukum islam

Hukum islam mencakup berbagai aspek kehidupan,termasuk ibadah,transaksi


bisnis,pernikahan,warisan,dan lain-lain.

4.ushul fikih
Adalah ilmu yang mempelajari dan melibatkan penelitian tentang sumber-sumber
hukum islam,kaidah-kaidah interpretasi,dan pendekatan-pendekatan dalam hukum
dari sumber-sumber tersebut.

Jadi secara singkat,syari‟ah adalah panduan utama,fikih adalah cara mengerti dan
menerapkan panduan tersebut,hukum islam adalah hasil dari penerapan fikih dalam
kehidupan nyata,dan ushul fikih adalah studi tentang prinsip-prinsip dan metode-
metode yang digunakan dalam menetapkan hukum islam.semua ini saling terkait dan
membentuk dasar hukum islam.

8
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan penjelas di atas maka dapat ditari kesimpulan bahwa:
1. Yang dimaksud dengan syariat atau ditulis dengan, secara harfiah adalah jalan ke
sumber (mata) air yakni jalan lurus yang harus diikuti oleh setiap muslim, syariat
merupakan jalan hidup muslim, ketetapan-ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-
Nya, baik berupa larangan maupun berupa suruhan, meliputi seluruh aspek hidup
dan kehidupan manusia.
2. fiqih adalah ilmu yang bertugas mnentukan dan menguraikan norma-norma
hukum dasar yang terdapat di dalam ketentuan-ketentuan umum yang terdapat
dalam Sunnah Nabi yang direkam dalm kitab-kitab hadis.
3. Hukum adalah peraturanperaturan atau seperangkat norma yang mengatur
tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan atau norma itu
berupa kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat maupun
peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan oleh
penguasa.
4. Ushul fiqh adalah Menurut aslinya kata "Ushul Fiqh" adalah kata yang berasal
dari bahasa Arab "Ushulul Fiqh" yang berarti asal-usul Fiqh. Menurut Istitah
yang digunakan oleh para ahli Ushul Fiqh ini, Ushul Fiqh itu ialah, suatu ilmu
yang membicarakan berbagai ketentuan dan kaidah yang dapat digunakan dalam
menggali dan merumuskan hukum syari'at islam dari sumbernya.
B.Saran
Demikianlah makalah ini kami buat,semoga bermanfaat dan menambahkan
pengetahuan para pembaca.saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas mengerti dan lugas.karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca .

9
DAFTAR PUSTAKA

Cahyani, Intan. Problematika Penerapan Produk Pemikiran Hukum Islam Sebelum dan
Sesudah Lahirnya UU Nomor 7 Tahun 1989, (Alauddin University Press), 2011.

Abu Zahra, al-Imam. Ushul al-Fiqhi. al-Qahirah: Dar al Fikr al- Arabi: 2006.

Bak, Ahmad Ibrahim. Ilmu Ushul al-Fiqh wa Yalihi Tarikh al-Tasyri al-Islami
alQahirah:Dar al-Ansahar, 1862.

Coulson, Noel . Hukum Islam dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: P3M, 1987.

10

Anda mungkin juga menyukai