KELOMPOK 4
DI SUSUN OLEH :
1. MOHAMAD ULYAN
2. NURSALAM ERAKU
2021/2022
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-
Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Mata Kuliah Hukum Islam
dengan judul "Ruang Lingkup Hukum Islam".
Shalawat serta salam mari kita curahkan kepada nabi besar MUHAMMAD SAW karena
beliau yang telah membawa kita dari alam gelap menuju alam terang menerang ini..
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petujuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dan profesi dan keguruan.
Dalam pembuatan makala ini kami merasa banyak kekurangan kekurangan baik penulis
maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 8
B. Saran ……………………………………………………………………………………. 8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum dalam pengertian yang sederhana adalah merupakan perintah dan larangan untuk
berbuat dan tidak berbuat yang karenanya melahirkan hak dan kewajiban, diskripsi hukum dalam
lingkup Islam di Indonesia sering diistilahkan dengan hukum Islam yang merupakan
terjemahan dari kata syariat dan fikih, sebagaimana kalangan ahli hukum Barat menyebut syariat
dengan sebutan Islamic Law dan fikih dengan Islamic Jurisprudance.
Pengertian syariat bersifat luas ia mencakup seluruh tatanan nilai dan norma dalam
kehidupan Islam yang menyangkut keimanan atau akidah yang benar, amal perbuatan manusia,
maupun akhlak yang menggambarkan keseluruhan tatanan norma ajaran Islam.
Fikih merupakan penafsiran terhadap syariat, khususnya mengenai amal perbuatan manusia
yang bersumber dari dalil-dalil terperinci dari al-Qur’an dan hadis yang kemudian dirumuskan
dalam hukum-hukum, seperti wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram. Hukum Islam adalah
segala macam ketentuan atau ketetapan mengenai sesuatu hal yang telah diatur dan ditetapkan
oleh agama Islam yang berisi perintah dan larangan untuk berbuat atau tidak berbuat dan jika
dilanggar telah ditetapkan sanksinya.
Hukum Islam sering pula diterjemahkan dengan lima ketetapan yang dibebankan pada
manusia, yaitu: wajib, sunnah, makruh, mubah atau halal, dan haram. Dengan demikian ruang
lingkup hukum Islam dalam penerapannya dapat diklasifikasi ke dalam dua kelompok besar,
antara lain, hukum yang berkaitan dengan persoalan ibadah, dan hukum yang berkaitan dengan
persoalan kemasyarakatan. Hukum ibadah adalah hukum yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya, yaitu iman, shalat, zakat, puasa, dan haji. Hukum kemasyarakatan, yaitu
hukum yang mengatur hubungan antar sesama manusia maupun dengan mahluk ciptaan Allah
yang lainnya, semisal muamalah.
Penerapan dua kelompok besar hukum tersebut akan dicobaah ditelaah secara kepustakaan
pada berbagai pembidangan hukum Islam dengan rumusan masalah sebagai berikut :
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana ruang lingkup pembidangan hukum Islam?
2. Bagaimana ciri-ciri dan tujuan hukum Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ruang lingkup pembidangan hukum Islam.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan tujuan hukum Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata hukum sering dikonotasikan dengan peraturan dan sejenisnya. Kata hukum secara
etimologi berasal dari akar kata bahasa arab, yaitu ح ك مyang dapat imbuhan اdan لsehingga
menjadi الحكمbentuk masdar dari يحكم-حكم. selain itu الحكمmerupakan bentuk mufrad dan bentuk
jamaknya adalah األحكم.
Berdasarkan akar kata tersebut melahirkan kata الحكمةartinya kebijaksanaan. Maksudnya,
orang yang memahami hukum lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dianggap
sebagai orang bijaksana. Selain itu, akar kata ح ك مdapat melahirkan kata الحكمةartinya kendali
atau kekangan kuda, yaitu hukum dapat mengendalikan atau mengekang seseorang dari hal-hal
yang sebenarnya dilarang oleh agama.
Hukum Islam merupakan istilah khas di Indonesia, sebagai terjemahan dari al-fiqh al-
Islamy atau dalam keadaan konteks tertentu dari as-syariah al-Islamy. Istilah ini dalam wacana
ahli hukum Barat disebut Islamic Law. Dalam al-Qur’an dan sunnah, istilah al-hukm al-Islam
tidak ditemukan. Namun, yang digunakan adalah kata syariat Islam, yang kemudian dalam
pejabarannya disebut
اثبات شى على او فقيه عنه
Artinya:
Menetapkan sesuatu atau meniadakan sesuatu daripadanya.
A. Ruang Lingkup Pembindangan Hukum Islam
Para ulama membagi ruang lingkup hukum Islam (fiqh) menjadi dua yaitu :
1. Ahkam Al- Ibadat
Ahkam al-Ibadat, yaitu ketentuan-ketentuan atau hukum yang mengatur hubungan
manusia dengan Tuhannya. Ahkam al-Ibadat ini dibedakan kepada Ibadat Mahdla dan Ibadat
Ghair Mahdlah. Ibadah Mahdlah adalah jenis ibadah yang cara waktu atau tempatnya sudah
ditentukan, seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar dan sumpah. Sedangkan ibadah ghair
mahdlah adalah semua bentuk pengabdian kepada Allah swt. dan setiap perkataan atau perbuatan
yang memberikan manfaat kepada manusia pada umumnya, seperti berbuat baik kepada orang
lain, tidak merugikan orang lain, memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan, mengajak
orang lain untuk berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk, dan lain-lain.
2. Ahkam Al-Mu’malat
Ahkam al-Mu’amalat, yaitu ketentuan-ketentuan atau hukum yang mengatur hubungan
antar manusia (mahluk), yang terdiri dari :
a. Ahkam al-ahwal al-syahsiyat (hukum orang dan keluarga), yaitu hukum tentang orng (subyek
hukum) dan hukum keluarga, seperti hukum perkawinan.
b. Ahkam al-Madaniyat (Hukum Benda), yaitu hukum yang mengatur masalah yang berkaitan
dengan benda, seperti jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam, penyelasian harta warisan
atau hukum kewarisan.
c. Al-ahkam al-Jinayat (Hukum Pidana Islam), yaitu hukum yang berhubungan dengan perbuatan
yang dilarang atau tindak pidana (delict,jarimah) dan ancaman atau sanksi hukum bagi yang
melanggarnya (uqubat)
d. Al-ahkam al-qadla wal al-Murafa’at (hukum acara), yaitu hukum yang berkaitan dengan acara
diperadilan (hukum formil), umpama aturan yang berkaitan dengan alat-alat bukti, seperti saksi,
pengakuan, pengakuan, sumpah, yang berkaitan dengan pelaksanaan hukuman dan lain-lain.
e. Ahkam al-Dusturiyah (hukum tata Negara dan perundang-undangan), yaitu hukum yang
berkaitan dengan masalah politik, seperti mengenai pangaturan dasar dan system Negara,
perundang-undangan dalam Negara, syarat-syarat, hak dan kewajiban pemimpin, hubungan
pemimpin dengan rakyatnya, dan lain-lain.
f. Ahkam al-dauliyah (hukum Internasional), yaitu hukum yang mengatur hubungan antar Negara,
baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang.
g. Ahkam al-Iqtishadiyah wa al-Maliyah (Hukum Perekonomian-dan moneter), yaitu hukum
tentang perekonomian dan keuangan dalam suatu Negara dan antarnegara.
Sistematika hukum (ahkam al-muamalat) diatas, pada dasarnya sama dengan sistematika
dalam ilmu hukum. Menurut ilmu hukum, hukum dapat dibedakan menjadi :
1. Hukum formil terdiri dari :
a. Hukum public formil (hukum acara pidana)
b. Hukum privat formil (hukum acara perdata)
B. Saran
1. Setelah membaca dan memahami makalah ini,diharapkan kepada pembaca mampu
mengaplikasikan hukum Islam dalam aktifitas keseharian sesuai dengan ketentuan sehingga
mampu meraih ridha Allah swt.
2. Sebagai media pembelajaran penulis meyadari dalam makalah ini masih memiliki keterbatasan,
olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman dalam penyempurnaan
tulisan ini.
Daftar Pustaka
Ali, Zainnudin, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum di Indonesia, Cet II; Jakarta: Sinar
Grafika, 2008.
Daud Ali, Muhammad, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia, Cet VI; Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998.
Khallaf, Abdul Wahhab, Kaidah-Kaidah Hukum Islam (Ilmu Us}ul Fiqh), diterjemahkan oleh
Noer Iskandar, Cet VI; Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996.
Mardani, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, Cet I; Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010.
Usman, Suparman, Hukum Islam, Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam Tata
Hukum Indonesia, Cet I; Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001.
Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Cet XIV; Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa Dzurriyah,
2010.