Anda di halaman 1dari 11

HADITS TENTANG PENEGAKAN HUKUM

Dosen Pengampu:

Boihaqi bin Adnan, Lc., M.A.

Disusun Oleh :

Teuku Muhammad Alvis Alden (220106037)

Teuku Muhammad Adelio Adli ( 210106038)

Akmal Rahmat (220106123)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI AR-RANIRY BANDA ACEH

2023
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................................................
PENDAHULUAN ................................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................
C. Tujuan Makalah .........................................................................................................
BAB II ...................................................................................................................................
PEMBAHASAN ...................................................................................................................
1. Pengertian Hukum Islam .......................................................................................
2. Pengertian Keadilan/Adil.......................................................................................
3. Prinsip Keadilan Hukum Islam.............................................................................
4. Contoh Hadist Penegakan Hukum ............................................................................
BAB III .................................................................................................................................
KESIMPULAN ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Datang dengan


membawa aqidah, keagaam atau ketentuan moral dan sebuah etika yang menjadi
dasar sesorang bermasyarakat, tapi juga membawa syariat yang jelas mengatur,
berperilaku dan berhubugan antara satu dengan yang lainnya dalam segala aspek.
Aspek tersebut meliputi individu, keluarga, hubungan individu dengan masyarakat
dan hubungan-hubungan yang lebih luas lagi.
Dalam sejarah telah memperlihatkan bahwa Rasulullah SAW sebagai Nabi
dan Rasul yang terakhir berhasil mendirikan suatu sistem pemerintahan, kemudian
sistem pemerintahan tersebut berpengaruh dan berkembang keeluruh penjuru
dunia. Beliau juga berhasil menguasai fikiran, keyakinan dan jiwa umatnya, bahkan
mengadakan sebuah revolusi berfikir dalan jiwa-jiwa bangsa, hanya berdasarkan
Al-Qur’an yang setiap huruf dan katanya telah menjadi hukum bagi umat islam
bahkan menjadi dari hukum sebuah negara.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kekuatan hukum di Indonesia itu
berasal dari Hukum Islam yang mana Islam itu sendiri adalah agama mayoritas di
Indonesia, namun di Indonesia sebagian besar masyarakatnya masih menganut
sistem hukum adat.
Maka dari itu, pembuatan makalah ini dilatar belakangi adanya asumsi bahwa
praktik penegakan hukum Islam di peradilan agama Indonesia yang lebih banyak
di dasarkan kepada hukum adat dan bukan kepada hukum Islam yag murni. Padahal
dalam Islam, setiap muslim dikehendaki untuk tunduk, taat, dan patuh kepada
hukum Islam dengan tetap mengacu kepada Al-Quran dan Sunnah, tak terkecuali
dalam melaksanakan hukum Islam itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang pengertian dari hukum Islam?
b. Apa pengertian keadilan dalam Islam?
c. Sebutkan ayat tentang keadilan!

C. Tujuan Makalah
a. mengetahui pengertian tentang hukum keadilan islam
b. mengetahui ayat-ayat tentang keadilan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Hukum Islam


Keadilan hukum Islam tidak ditemukan dama sekali di dalam Al-Quran dan
literatur hukum dalam Islam. Yang ada dalam Al-Quran adalah kata syariah, fiqh,
hukum Allah dan seakar dengannya. Kata-kata hukum Islam merupakan terjemahan
dari term “ISLAMIC LAW” dari literatur Barat.
Dalam penjelasan tentang hukum Islam dari literatur Barat ditemukan
definisi hukum Islam Yaitu; Keseluruhan kitab Allah yang mengatur Hukum Islam
lebih dekat dengan pengertian Syariah.
Hasbi Asy-Syiddinqy memberikan kejelasan tentang arti hukum islam,
perlu diketahui lebih dahulu arti dari kata “hukum”. Sebenarnya tidak ada arti yang
sempurna tentang hukum. Namun, untuk mendekatkan kepada pengertian yang
mudah dipahami, meski masih mengandung kelemahan, definisi yang diambil oleh
Muhammad Muslehiddin dari Oxford Eenglish Dictionary perlu diungkapkan.
Menurutnya, hukum adalah “the body of rules, whether proceeding from formal
enactment of from custom, which a particular state or community recognizes as
binding on its members or subject”. (Sekumpulan aturan, baik yang berasal dari
aturan formal maupun adat, yang diakui oleh masyarakat dan bangsa tertentu
sebagai mengikat bagi anggotanya).
Bila hukum dihubungkan dengan Islam, maka hukum Islam berarti:
“Seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang
tingkah laku manusia mukallah yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat
untuk semua umat yang beragama Islam.”
2. Pengertian Keadilan/Adil

ADIL (Ar.: al-‘adl). Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh manusia
dalam rangka menegakkan kebenaran kepada siapa pun tanpa kecuali, walaupun
akan merugikan dirinya sendiri.
Secara etimologis, al-‘adl “tidak berat sebelah, tidak memihak, atau
menyamakan yang satu dengan yang lain (Al-musawah)”. Istilah lain dari Al-‘Adl
adalah Al-Qist, Al-Misl (sama bagian atau semisal).
Seacara terminologis, adil berarti ”mempersamakan sesuatu dengan yang
lain, baik dari segi nilai maupun dari segi ukuran, sehingga sesuatu iu menjadi tidak
berat sebelah dan berbeda satu sama lain”. Asil juga berarti “berpihak atau
berpegang kepaada kebenaran”.
Keadilan lebih menitikberatkan pada pengertian “meletakkan sesuatu pada
tempatnya” (Wad’ Asysyai’ fi mawamih). *Ibnu Qudamah (ahli fikih Mazhab
*Hanbali) mengatakan bahwa keadilan merupakan sesuatu yang tersembunyi,
motivasinya semata-mata karena takut pada Allah SWT. jika keadilan telah dicapai,
maka itu merupakan dalil yang paling kuat dalam Islam sselama belum ada dalil
yang lain yang menetapkannya.
Berlaku adil sangat terkait dengan hak dan kewajiban. Hak yang dimiliki
oleh seseorang, termasuk hak asasi, wajib diperlakukan secara adil. Hak dan
kewajiban terkait pula dengan amanah. Sementara amanah wajib diberikan kepada
yang berhak menerimanya. Oleh karena itu hukum berdasarkan amanah harus
ditetapkan secara adil tanpa dibarengi rasa kebencian dan sifat negatif lainnya
(QS.4:58 dan 5:8).
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.

3. Prinsip Keadilan Hukum Islam

sesuai dengan sunnah yang menyebutkan bahwa Islam adalah rahmat bagi
seluruh alam ( rahmatan lil-alamin ), maka hukum Islam dapat diterapkan dalam
semua masa, untuk semua bangsa karena di dalamnya terdapat cangkupan yang
begitu luas dan elastisitas untuk segala zaman dan tempat. Hal ini dikarenakan
hukum Islam berdiri atas dua model:
1. Hukum Islam memberikan prinsip umum di samping aturan yang mendetail yang
memberikan oleh sunnah sebagai tafsir dari Al-Quran dan As-Sunnah mengandung
prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah kulliyah yang tidak berubah-ubah. Bidang ini
menjadi lapangan kajian yang luas bagi para mutjahid dan terjadi perbedaan paham,
perubahan, pergantian, dan perbaikan. Bagian yang mempunyai kaidah-kaidah
umum dan prinsip-prinsip yang bersifat keseluruhan inilah yang menjadi dasar dan
pedoman yang tetap untuk menghadapi perkembangan masa.
2.
Hukum Islam yang mengandung peraturan-peraturan yang terperinci dalam hal-hal
yang tidak terpengaruh oleh perkembangan masa, seperti dalam masalah mahram
(orang-orang yang haram untuk dikawin), Ibadah, Harta, Warisan. Hukum
terperinci, jelas, langsung dapat ditetapkan pada kejadian atau kasus tertentu.

Nasrudin Razak menulis bahwa asas-asas atau prinsip yang dianut dalam
Hukum Islam, secara singkat dapat dibedakan:
1. Tidak memberatkan
2. Sangat sedikit mengadakan kewajiban secara terperinci yakni memerintah dan
melarangnya
3. Datang dengan prinsip graduasi (berangsur-angsur) bukan sekaligus disesuaikan
dengan fitrah manusia dan zaman turunnya.
Dengan asas yang dianut di atas, maka prinsip-prinsip dasar dalam Hukum
Islam ialah mengakui hak manusia untuk memenuhi segala kebutuhan dan
keinginan, menghasilkan manfaat untuk pribadi sebagaimana dikehendaki dengan
catatan bahwa tidak boleh menyia-nyiakan hak orang lain.
Hak-hak dan kewajiban setiap manusia menurut hukum Islam dapat dibagi
dalam 4 kategori, yaitu:
1. Hak-hak Allah SWT., yakni:
a. Manusia harus beriman kepada-Nya secara benar
b. Wajib bagi manusia untuk menerima dan mengikuti petunjuk-Nya
c. Manusia harus taat dan patuh kepada-Nya dengan jujur tanpa ragu
d. Manusia harus menyembah-Nya
Hak-hak ini harus didahulukan atas hak-hak yang lain, bahkan kadang-kadang
penuaiannya dengan mengorbankan hak-hak ang dimiliki bagian lain.
2. Hak-hak diri sendiri, yakni:
Manusia memiliki hak-hak tertentu dan merupakan kewajiban dari manusia lain
untuk menunaikannya dengan baik. Dengan hak inilah manusia dapat menjadi
dirinya sendiri.
3. Hak-hak manusia lain:
Dalam pemenuhan hak pribadi tidak boleh merugikan hak-hak orang lain. Hukum
Islam menerapkan keseimbangan antara hak-hak pribadi dengan hak-hak orang
lain, serta hak-hak masyarakat agar tidak terjadi pertentangan antara keduanya dan
harus ada kerja sama untuk pengembangan hukum Allah SWT.
4. Hak-hak makhluk lain: Semua ciptaan Tuhan memiliki hak tertentu terhadap
manusia.
4. Contoh Hadist Penegakan Hukum

‫وس أا ْم اوا ِل ُك ْم لا‬


ُ ‫أالا ِإ َّن ُك َّل ِربًا ِم ْن ِرباا ا ْل اجا ِه ِليَّ ِة ام ْوضُوعٌ لا ُك ْم ُر ُء‬
‫تا ْظ ِل ُمونا اولا ت ُ ْظلا ُمونا‬

“Sesungguhnya seluruh riba jahiliyyah telah dihapus. Bagi kalian pokok harta
kalian. Kalian tidak boleh mendzalimi dan tidak pula didzalimi” (HR. Abu Dawud
no. 3336. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).

Mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, maka muncul


pertanyaan pada masyarakat Arab jahiliyyah waktu itu,”Apakah kerabat
nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang melakukan praktik riba juga wajib
menggugurkan riba?” Hal ini karena di antara kerabat nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam juga ada yang melakukan praktik (transaksi) riba. Pertanyaan masyarakat
Arab jahiliyyah itu dijawab dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan dari hadis tentang penegakan hukum dalam Islam adalah bahwa
semua individu Muslim diwajibkan untuk mendengarkan dan taat terhadap otoritas
yang menegakkan hukum Islam, tanpa memandang latar belakang atau status sosial
mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya ketaatan terhadap hukum dan otoritas
Islam dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan norma-norma agama dalam
masyarakat. Prinsip ini merupakan bagian penting dalam membangun masyarakat
yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Mardani.2011.Ayat-ayat Tematik Hukum Islam.Jakarta: Rajawali Perss.


Aplikasi Al-Qur’an Indonesia [OS Android 5.1.1 LMY47V]
Prof.H.Bustami.A.Gani.dkk.1991.AL-QUR’AN DAN TAFSIRNYA : Universitas
Islam Indonesia.Yogyakarta:PT.Versia Yogya Grafika.
Razzak, Nazruddin. 1870. Dasar-dasar Aqiqah Islam. Jakarta: Almaarif.
Aziz Dahlan, Aziz. 1997. Ensiklopedia Hukum Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van
Hoeve.
Ash-Shiddieqy, Hasbi. 1381 H. Syariat Islam Menjawab Tantangan
Zaman. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga.
Maududi, Abu A’la Al. 1987. Dasar-dasar Aqiqah Islam. Jakarta: Media Da’wah.
Madani. 2011. Ayat-ayat Tematik Hukum Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Surin, Bachtiar. 1991. ADZ-DRIKRAA: Terjemahan dan tafsir Al-Quran. Bandung:
Angkasa Bandung.

Anda mungkin juga menyukai