Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
2023
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................................................
PENDAHULUAN ................................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................
C. Tujuan Makalah .........................................................................................................
BAB II ...................................................................................................................................
PEMBAHASAN ...................................................................................................................
1. Pengertian Hukum Islam .......................................................................................
2. Pengertian Keadilan/Adil.......................................................................................
3. Prinsip Keadilan Hukum Islam.............................................................................
4. Contoh Hadist Penegakan Hukum ............................................................................
BAB III .................................................................................................................................
KESIMPULAN ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Makalah
a. mengetahui pengertian tentang hukum keadilan islam
b. mengetahui ayat-ayat tentang keadilan
BAB II
PEMBAHASAN
ADIL (Ar.: al-‘adl). Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh manusia
dalam rangka menegakkan kebenaran kepada siapa pun tanpa kecuali, walaupun
akan merugikan dirinya sendiri.
Secara etimologis, al-‘adl “tidak berat sebelah, tidak memihak, atau
menyamakan yang satu dengan yang lain (Al-musawah)”. Istilah lain dari Al-‘Adl
adalah Al-Qist, Al-Misl (sama bagian atau semisal).
Seacara terminologis, adil berarti ”mempersamakan sesuatu dengan yang
lain, baik dari segi nilai maupun dari segi ukuran, sehingga sesuatu iu menjadi tidak
berat sebelah dan berbeda satu sama lain”. Asil juga berarti “berpihak atau
berpegang kepaada kebenaran”.
Keadilan lebih menitikberatkan pada pengertian “meletakkan sesuatu pada
tempatnya” (Wad’ Asysyai’ fi mawamih). *Ibnu Qudamah (ahli fikih Mazhab
*Hanbali) mengatakan bahwa keadilan merupakan sesuatu yang tersembunyi,
motivasinya semata-mata karena takut pada Allah SWT. jika keadilan telah dicapai,
maka itu merupakan dalil yang paling kuat dalam Islam sselama belum ada dalil
yang lain yang menetapkannya.
Berlaku adil sangat terkait dengan hak dan kewajiban. Hak yang dimiliki
oleh seseorang, termasuk hak asasi, wajib diperlakukan secara adil. Hak dan
kewajiban terkait pula dengan amanah. Sementara amanah wajib diberikan kepada
yang berhak menerimanya. Oleh karena itu hukum berdasarkan amanah harus
ditetapkan secara adil tanpa dibarengi rasa kebencian dan sifat negatif lainnya
(QS.4:58 dan 5:8).
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
sesuai dengan sunnah yang menyebutkan bahwa Islam adalah rahmat bagi
seluruh alam ( rahmatan lil-alamin ), maka hukum Islam dapat diterapkan dalam
semua masa, untuk semua bangsa karena di dalamnya terdapat cangkupan yang
begitu luas dan elastisitas untuk segala zaman dan tempat. Hal ini dikarenakan
hukum Islam berdiri atas dua model:
1. Hukum Islam memberikan prinsip umum di samping aturan yang mendetail yang
memberikan oleh sunnah sebagai tafsir dari Al-Quran dan As-Sunnah mengandung
prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah kulliyah yang tidak berubah-ubah. Bidang ini
menjadi lapangan kajian yang luas bagi para mutjahid dan terjadi perbedaan paham,
perubahan, pergantian, dan perbaikan. Bagian yang mempunyai kaidah-kaidah
umum dan prinsip-prinsip yang bersifat keseluruhan inilah yang menjadi dasar dan
pedoman yang tetap untuk menghadapi perkembangan masa.
2.
Hukum Islam yang mengandung peraturan-peraturan yang terperinci dalam hal-hal
yang tidak terpengaruh oleh perkembangan masa, seperti dalam masalah mahram
(orang-orang yang haram untuk dikawin), Ibadah, Harta, Warisan. Hukum
terperinci, jelas, langsung dapat ditetapkan pada kejadian atau kasus tertentu.
Nasrudin Razak menulis bahwa asas-asas atau prinsip yang dianut dalam
Hukum Islam, secara singkat dapat dibedakan:
1. Tidak memberatkan
2. Sangat sedikit mengadakan kewajiban secara terperinci yakni memerintah dan
melarangnya
3. Datang dengan prinsip graduasi (berangsur-angsur) bukan sekaligus disesuaikan
dengan fitrah manusia dan zaman turunnya.
Dengan asas yang dianut di atas, maka prinsip-prinsip dasar dalam Hukum
Islam ialah mengakui hak manusia untuk memenuhi segala kebutuhan dan
keinginan, menghasilkan manfaat untuk pribadi sebagaimana dikehendaki dengan
catatan bahwa tidak boleh menyia-nyiakan hak orang lain.
Hak-hak dan kewajiban setiap manusia menurut hukum Islam dapat dibagi
dalam 4 kategori, yaitu:
1. Hak-hak Allah SWT., yakni:
a. Manusia harus beriman kepada-Nya secara benar
b. Wajib bagi manusia untuk menerima dan mengikuti petunjuk-Nya
c. Manusia harus taat dan patuh kepada-Nya dengan jujur tanpa ragu
d. Manusia harus menyembah-Nya
Hak-hak ini harus didahulukan atas hak-hak yang lain, bahkan kadang-kadang
penuaiannya dengan mengorbankan hak-hak ang dimiliki bagian lain.
2. Hak-hak diri sendiri, yakni:
Manusia memiliki hak-hak tertentu dan merupakan kewajiban dari manusia lain
untuk menunaikannya dengan baik. Dengan hak inilah manusia dapat menjadi
dirinya sendiri.
3. Hak-hak manusia lain:
Dalam pemenuhan hak pribadi tidak boleh merugikan hak-hak orang lain. Hukum
Islam menerapkan keseimbangan antara hak-hak pribadi dengan hak-hak orang
lain, serta hak-hak masyarakat agar tidak terjadi pertentangan antara keduanya dan
harus ada kerja sama untuk pengembangan hukum Allah SWT.
4. Hak-hak makhluk lain: Semua ciptaan Tuhan memiliki hak tertentu terhadap
manusia.
4. Contoh Hadist Penegakan Hukum
“Sesungguhnya seluruh riba jahiliyyah telah dihapus. Bagi kalian pokok harta
kalian. Kalian tidak boleh mendzalimi dan tidak pula didzalimi” (HR. Abu Dawud
no. 3336. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hadis tentang penegakan hukum dalam Islam adalah bahwa
semua individu Muslim diwajibkan untuk mendengarkan dan taat terhadap otoritas
yang menegakkan hukum Islam, tanpa memandang latar belakang atau status sosial
mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya ketaatan terhadap hukum dan otoritas
Islam dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan norma-norma agama dalam
masyarakat. Prinsip ini merupakan bagian penting dalam membangun masyarakat
yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam.
DAFTAR PUSTAKA