Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

“HUKUM DALAM ISLAM”


Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Muh. Asroruddin Al Jumhuri S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh: Kelompok 4


Anggota:

1. Baiq Annilawati Rohil (C1G02310004)


2. Eka Darmayanti (C1G02310007)
3. Meilysa Hananing Tias (C1G02310018)
4. Rahmawati Ayu Wulandari (C1G02310031)
5. Rehani (C1G02310032)
6. Sandy Pradana Putra (C1G02310036)
7. Suci Ramadhan (C1G02310040)
8. Zora Juniar Jalom (C1G02310044)

FAKULTAS PERTANIAN

PRODI AGRIBISNIS

TP. 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan kita Rahmat dan karunianya. Dialah
yang telah menurunkan hukum-hukumnya untuk mengatur hidup dan kehidupan
manusia, agar memperoleh kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan di akhirat.
Shalawat serta salam tidak lupa pula kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang
telah memberikan kita nikmat sehingga diberikannya kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini yang berjudul "Hukum dalam Islam" dalam rangka untuk memenuhi tugas
yang telah diberikan.

Terimakasih kepada Bapak Muh. Asroruddin Al Jumhuri, S.Pd.I.,M.Si. selaku dosen


pengampu mata kuliah pendidikan agama islam yang telah memberikan tugas ini dan
membimbing kami selaku penulis sehingga dapat menambahkan pengetahuan dan
wawasan yang luas terkait dengan materi yang telah di berikan. Kami berharap makalah
ini ada manfaatnya bagi penulis, terutama bagi kaum muslimin, para mahasiswa, pelajar
dan komunitas tertentu untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Permohonan maaf penulis sampaikan apabila ada kesalahan penulisan kata ataupun ada
kata yang menyinggung pembaca. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan pada
makalah ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mataram, 24 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan ......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................2
2.1 Konsep Hukum Islam........................................................................2
2.2 Sumber Hukum Islam........................................................................3
2.3 Fungsi Hukum Islam.........................................................................5
2.4 Kontribusi Umat Islam......................................................................6

BAB III PENUTUP.........................................................................7


3.1 Kesimpulan.....................................................................................7
3.2 Saran...............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber hukum Islam merupakan rujukan, landasan, atau dasar yang utama
dalam pengambilan hukum Islam. Oleh karena itu, segala ketentuan dalam
kehidupan harus bersumber atau berpedoman pada hukum tersebut. Sumber
hukum dalam Islam digolongkan menjadi tiga, yaitu Al-Qur’an, Hadis, dan
Ijtihad. Al-Qur’an merupakan sumber pertama hukum Islam yang memuat
panduan kehidupan manusia. Adapun hadis merupakan sumber hukum Islam
setelah Al-Qur’an yang berisi perkataan, perbuatan, dan ketetapan nabi
Muhammad saw. Sementara itu, ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber
hukum Islam ketiga setelah Al-Qur’an dan hadis. Ijtihad digunakan untuk
menetapkan suatu hukum Islam yang belum disebutkan secara tegas dalam Al-
Qur’an dan Hadis. Akan tetapi, harus memenuhi kaidah berijtihad dan tidak
boleh bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis. Setiap muslim seharusnya
berpegang teguh pada ketiga sumber hukum tersebut agar memiliki pedoman
dalam menjalani kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa itu konsep hukum dalam islam?


 Sumber hukum dalam islam
 Fungsi hukum islam dalam kehidupan bermasyarakat
 Kontribusi umat islam dalam perumusan dan penegakan hukum islam

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui konsep hukum dalam islam
 Untuk mengetahui apa saja sumber hukum dalam islam
 Untuk mengetahui bagaimana fungsi hukum islam dalam kehidupan
bermasyarakat
 Untuk memberitahukan bentuk kontribusi umat islam dalam perumusan dan
penegakan hukum islam

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum Islam


Hukum Islam berasal dari dua kata yaitu „hukum‟ dan „Islam‟.Pada Kamus
Besar Bahasa Indonesia kata „hukum‟ diartikan dengan: 1) peraturan atau adat
yang secara resmi dianggap mengikat; 2) undang-undang, peraturan, dsb untuk
mengatur pergaulan hidup masyarakat.Secara sederhana hukum dapat kita
pahami sebagai sekumpulan peraturan atau norma-norma yang mengatur tingkah
laku manusia dalam bermasyarakat, baik peraturan atau norma itu berupa hal
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat atau peraturan atau norma
yang dibuat dan ditegakkan oleh penguasa.
Pengertian Hukum Islam Menurut Para Ahli:
1. Abdul Ghani Abdullah
Menurut Abdul Ghani Abdullah dalam bukunya yang diterbitkan di Gema Insani
Press mengungkapkan bahwa hukum islam sebagai hukum yang bersumber dan
menjadi bagian dari agama islam. Ia pun juga menyebutkan bahwa konsepsi
hukum islam sebagai dasar dan kerangka hukum yang ditetapkan oleh Allah.
Hukum islam menurut Abdul Ghani Abdullah, tidak hanya mengatur antara
manusia dengan Tuhannya saja. tetapi juga mengatur hubungan antara manusia
dengan manusia. Juga mengatur antara hubungan manusia dengan alam semesta.
2. Amir Syarifuddin
Beda lagi dengan pendapat Amir Syarifuddin, hukum islam menurutnya sebagai
perangkat peraturan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku
manusia mukalaf yang diakui dan diyakini.
3. Eva Iryani
Hukum islam menurut Eva Iryani adalah syariat islam yang berisi sistem kaidah-
kaidah yang didasarkan pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rosul mengenai
tingkah laku orang yang sudah dapat dibebani kewajiban, yang diakui dan
diyakini, yang mengikat semua pemeluknya.

Ruang Lingkup Hukum Islam:


Hukum Islam dibagi ke dalam dua bagian :

1. Bidang Ibadah (ibadah mahdah)

v
Ibadah mahdah adalah tata cara beribadah yang wajib dilakukan seorang muslim
dalam berhubungan dengan Allah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji
2. Mu’amalah ( ibadah ghairu mahdah)
Mu’amalat adalah ketetapan Allah yang langsung berhubungan dengan
kehidupan social manusia. Yang sifatnya terbuka untuk dikembangkan melalui
ijtiad manusia yang memenuhi syarat untuk melakukan usaha itu.

Dengan adanya hukum ibadah mahdah dan muamalah ini jika diamalakan oleh
manusia akan dapat terpelihara Agama, jiwa, dan akalnya. Sehingga menjadi
yang berilmu, beragama, dan berakhlak mulia.Eva Iryani menjelaskan bahwa
tingkah laku yang dimaksud adalah mengacu pada segala perilaku dan sikap
Rasulullah. Disebutkan pula syariat diambil berdasarkan pada istilah yang
merunut pada hukum-hukum yang diperintahkan Allah Swt untuk umat-Nya
dengan amaliyah.

Karakteristik hukum islam:


1. Asal mula hukum Islam berbeda dengan asal mula hukum umum.
Perbedaan yang paling mendasar dari hukum Islam dengan hukum Barat
adalah bahwa konsep hukum Islam merupakan apa yang dijabarkan dari
wahyu Allah.
2. Balasan hukum Islam didapatkan di dunia dan akhirat
Hukum Islam menjanjikan pahala ketika kita mematuhi segala aturan yang telah
dibuat oleh Allah dan akan mendapatkan siksa di dunia dan akhirat ketika
menjalankan larangannya. Sanksi di akhirat tentunya jauh lebih berat dari sanksi
di dunia. Oleh karena itu, orang yang beriman merasa memiliki dorongan jiwa
yang kuat untuk menjalankan segala hukum Islam dengan mentaati perintah dan
menjauhi segala larangan. Hukum yang disandarkan kepada agama memiliki
tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan baik itu individu maupun masyarakat.
Oleh karena itu, hukum tersebut tidak akan menetapkan suatu aturan yang akan
bertentangan dengan kehendak keduanya.

2.2 Sumber Hukum Islam


Sumber hukum Islam merupakan rujukan, landasan, atau dasar yang utama
dalam pengambilan hukum Islam. Oleh karena itu, segala ketentuan dalam
kehidupan harus bersumber atau berpedoman pada hukum tersebut.
Al-Qur’an merupakan sumber pertama hukum Islam yang memuat panduan
kehidupan manusia. Adapun hadis merupakan sumber hukum Islam setelah Al-
Qur’an yang berisi perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad saw.
Sementara itu, ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam ketiga
setelah Al-Qur’an dan hadis. Ijtihad digunakan untuk menetapkan suatu hukum

vi
Islam yang belum disebutkan secara tegas dalam Al-Qur’an dan hadis. Akan
tetapi, harus memenuhi kaidah berijtihad dan tidak boleh bertentangan dengan
Al-Qur’an dan Hadis. Setiap muslim seharusnya berpegang teguh pada ketiga
sumber hukum tersebut agar memiliki pedoman dalam menjalani kehidupan.

4 Sumber Hukum Islam yang Utama


Kehadiran hukum islam ternyata memiliki maksud dan tujuan. Salah satunya
untuk menyatukan perbedaan. Mengingat banyak interpretasi tentang ajaran
islam. Interpretasi yang timbul inilah yang memicu terjadi perbedaan pendapat,
konflik, pemahaman radikal dan sifat keegoisan masing-masing golongan.

Maka dari itu, hukum islam hadir sebagai penengah. Kenapa penengah? Karena
hukum islam disusun berdasarkan pada sumber hukum islam, dikutip dari lama
NU Online. Adapun sumber hukum islam yang digunakan, mengacu sebagai
berikut.

1. Al-Qur’an
Sumber hukum islam yang paling dasar adalah Al Qur’an. Sebagai kitab suci
umat muslim, tentu saja Al Qur’an sebagai tiang dan penegak. DImana Al
Qur’an pesan langsung Dari Allah SWT yang diturunkan lewat Malaikat Jibril.
Kemudian Jibril menyampaikan langsung kepada Nabi Muhammad.

2. Hadits
Hadits sabagai sumber islam yang tidak kalah penting. Kenapa hadis digunakan
untuk hukum islam? Karena Hadis merupakan pesan, nasihat, perilaku atau
perkatan Rasulullah SAW. segala sabda, perbuatan, persetujuan dan ketetapan
dari Rasulullah SAW, akan dijadikan sebagai ketetapan hukum islam.

Hadits mengandung aturan-aturan yang terperinci dan segala aturan secara


umum. Muatan hadits masih penjelasan dari Al-Qur’an. Perluasan atau makna
di dalam masyarakat umum, hadits yang mengalami perluasan makna lebih
akrab disebut dengan sunnah.

3. Ijma’
Mungkin ada yang asing dengan sumber hukum islam yang ketiga, iaitu ijma’.
Ijma’ dibentuk berdasarkan pada kesepakatan seluruh ulama mujtahid. Ulama
yang di maksud di sini adalah ulama setelah sepeninggalan Rasulullah SAW.
Kesepakatan dari para ulama, Ijma’ tetap dapat dipertanggungjawabkan di masa
sahabat, tabiin dan tabi’ut tabiin. Kesepakatan para ulama ini dibuat karena
penyebaran Islam sudah semakin meluas tersebar kesegala penjuru. Tersebarnya

vii
ajaran islam inilah pasti ada perbedaan antara penyebar satu dengan yang
lainnya. nah, kehadiran ijma’ diharapkan menjadi pemersatu perbedaan yang
ada.

4. Qiyas
Qiyas adalah sumber hukum yang menjadi penengah apabila ada suatu
permasalahan. Apabila ditemukan permasalahan yang tidak ditemukan solusi di
Al-Quran, Hadits, Ijma’ maka dapat ditemukan dalam qiyas.

2.3 Fungsi Hukum Islam Dalam Bermasyarakat


Sedangkan fungsi hukum islam dirumuskan dalam empat fungsi, yaitu:

 Fungsi ibadah

Dalam adz-Dzariyat: 56, Allah berfirman: “Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia
melainkan untuk beribadah kepadaKu”. Maka dengan daalil ini fungsi ibadah tampak
palilng menonjol dibandingkan dengan fungsi lainnya.

 Fungsi amr makruf naahi munkar (perintah kebaikan dan peencegahan


kemungkaran).

Maka setiap hukum islam bahkan ritual dan spiritual pun berorientasi membentuk
mannusia yang yang dapat menjadi teladan kebaikan dan pencegah kemungkaran.

 Fungsi zawajir (penjeraan)

Adanya sanksi dalam hukum islam yang bukan hanya sanksi hukuman dunia, tetapi juga
dengan ancaman siksa akhirat dimaksudkan agar manusia dapat jera dan takut
melakukan kejahatan.

 Fungsi tandzim wa ishlah al-ummah (organisasi dan rehabilitasi masyarakat)

Ketentuan hukum sanksi tersebut bukan sekedar sebagai batas ancaman dan untuk
menakut-nakuti masyarakat saja, akan tetapi juga untuk rehaabilitasi dan
pengorganisasian umat mrnjadi leboh baik. Dalam literatur ilmu hukum hal ini dikenal
dengan istilah fungsi enginering social.

Keempat fungsi hukum tersebut tidak dapat dipilah-pilah begitu saja untuk bidang
hukum tertentu tetapi satu dengan yang lain juga saling terkait.

viii
2.4 Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan Dan Penegakan Hukum
Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan Dan Penegakan Hukum Islam

Hukum islam ada dua sifat, yaitu:

 At- tsabat (stabil), hukum islam sebagai wahyu akan tetap dan tidak berubah
sepanjang masa
 At-tathawwur (berkembang), hukum islam tidak kaku dalam berbagai kondisi
dan situasi sosial.

Dilihat dari sketsa historis, hukum islam masuk ke indonesia bersama masuknya islam
ke Indonesia pada abad ke 1 hijriyah atau 7/8 masehi. Sedangkan hukum barat baru
diperkenalkan VOC awal abad 17 masehi. Sebelum islam masuk Indonesia, rakyat
Indonesia menganut hukum adat yang bermacam-macam sistemnya dan sangat
majemuk sifatnya. Namun setelah islam datang dan menjadi agama resmi di berbagai
kerajaan nusantara, maka hukum islam pun munjadi hukum resmi kerajaan-kerajaan
tersebut dan tersebar menjadi hukum yang berlaku dalam masyarakat.

Secara yuridis formal, keberadaan negara kesatuan Indonesia adalah diawali pada saat
proklamasi 17 Agustus 1945. Pada tanggal 18 Agustus 1945 kemudian diakui
berlakunya Undang-Undang Dasar 1945. Pada saat itulah keinginan para pemimpin
islam untuk kembali menjalankan hukum islam bagi umat islam berkobar.

Dalam pembentukan hukum islam di indonesia, kesadaran berhukum islam untuk


pertama kali pada zaman kemeerdekaan adalah di dalam Piagam Jakarta 22 juni 1945 ,
yang di dalam dasar ketuhanan diikuti dengan pernyataan “dengan kewajiban
menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tetapi dengan pertimbangan
untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akhirnya mengalami perubahan pada
tanggal 18 Agustus 1945 yang rumusan sila pertamanya menjadi “Ketuhanan yang
Maha Esa”.Meskipun demikian, dalam berbagai macam peraturan perundang-undangan,
hukum islam telah benar-benar memperoleh tempat yang wajar secara kontitusional
yuridis.

Dengan demikian kontribusi umat islam dalam perumusan dan penegakan hukum sangat
besar. Adapun upaya yang harus dilakukan untuk penegakan hukum dalam praktek
bermasyarakat dan bernegara yaitu melalui proses kultural dan dakwah. Apabila islam
telah menjadikan suatu keebijakan sebagai kultur dalam masyarakat, maka sebagai
konsekuensinyahukum harus ditegakkan. Bila perlu “law inforcement” dalam
penegakkan hukum islam dengan hukum positif yaitu melalui perjuangan legislasi.
Sehingga dalam perjaalananya suatu ketentuan yang wajib menurut islam menjadi wajib
pula menurut perundangan.

ix
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hukum Islam merupakan seperangkat norma atau peraturan yang bersumber dari Allah
SWT dan Nabi Muhammad saw. Untuk mengatur tingkah laku manusia di tengah-
tengah masyarakatnya. Dengan kalimat yang lebih singkat, hukum Islam dapat diartikan
sebagai hukum yang bersumber dari ajaran Islam. Sumber hukum islam yang digunakan
ada empat, yaitu Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, dan Qiyas.

Adapun fungsi dari hukum islam yakni untuk fungsi ibadah, fungsi amr makruf naahi
munkar, fungsi zawajir, fungsi tandzim wa ishlah al-ummah. Keempat hukum tersebut
tidak dapat dipilah-pilah begitu saja untuk bidang hukum tertentu tetapi satu dengan
yang lain juga saling terikat.

3.2 Saran
 Sebagai umat Islam hendaknya memahami hukum Islam dengan baik, karena
hukum ini mengatur berbagai kehidupan umat manusia untuk mencapai
kemaslahatan.
 Dalam mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh, baik dibidang hukum, hak
dan kewajiban asasi manusia, serta kehidupan berdemokrasi hendaknya
berdasarkan prinsip-prinsip yang diajarkan Islam.

x
DAFTAR PUSTAKA
Https://Ejurnal.Iainpare.Ac.Id/Index.Php/Latihan/Article/Download/1560/763/, Diakes
25 Agustus 2023 pukul 08:00

Https://Www.Kompasiana.Com/Tugas.Shrydavid/550ae4afa33311f11c2e3b0e/Konsep-
Hukum-Dalam-Islam, Diakses 25 Agustus 2023 pukul 08:25

Https://An-Nur.Ac.Id/Fungsi-Hukum-Islam-Dalam-Kehidupan-Masyarakat/ ,Diakses 25
Agustus 2023 pukul 08:50

https://nuruljazilahaeny.wordpress.com/hukum-islam/kontribusi-umat-islam-dalam-
perumusan-dan-penegakan-hukum-islam/, Diakses 26 Agustus 2023 pukul 15:24

https://deepublishstore.com/blog/materi/pengertian-hukum-islam/
#4_Sumber_Hukum_Islam_yang_Utama, Diakses 26 Agustus 2023 pukul 15:27

xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi

Anda mungkin juga menyukai