FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGRIBISNIS
TP. 2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan kita Rahmat dan karunianya. Dialah
yang telah menurunkan hukum-hukumnya untuk mengatur hidup dan kehidupan
manusia, agar memperoleh kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan di akhirat.
Shalawat serta salam tidak lupa pula kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang
telah memberikan kita nikmat sehingga diberikannya kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini yang berjudul "Hukum dalam Islam" dalam rangka untuk memenuhi tugas
yang telah diberikan.
Permohonan maaf penulis sampaikan apabila ada kesalahan penulisan kata ataupun ada
kata yang menyinggung pembaca. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan pada
makalah ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan ......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................2
2.1 Konsep Hukum Islam........................................................................2
2.2 Sumber Hukum Islam........................................................................3
2.3 Fungsi Hukum Islam.........................................................................5
2.4 Kontribusi Umat Islam......................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui konsep hukum dalam islam
Untuk mengetahui apa saja sumber hukum dalam islam
Untuk mengetahui bagaimana fungsi hukum islam dalam kehidupan
bermasyarakat
Untuk memberitahukan bentuk kontribusi umat islam dalam perumusan dan
penegakan hukum islam
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
Ibadah mahdah adalah tata cara beribadah yang wajib dilakukan seorang muslim
dalam berhubungan dengan Allah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji
2. Mu’amalah ( ibadah ghairu mahdah)
Mu’amalat adalah ketetapan Allah yang langsung berhubungan dengan
kehidupan social manusia. Yang sifatnya terbuka untuk dikembangkan melalui
ijtiad manusia yang memenuhi syarat untuk melakukan usaha itu.
Dengan adanya hukum ibadah mahdah dan muamalah ini jika diamalakan oleh
manusia akan dapat terpelihara Agama, jiwa, dan akalnya. Sehingga menjadi
yang berilmu, beragama, dan berakhlak mulia.Eva Iryani menjelaskan bahwa
tingkah laku yang dimaksud adalah mengacu pada segala perilaku dan sikap
Rasulullah. Disebutkan pula syariat diambil berdasarkan pada istilah yang
merunut pada hukum-hukum yang diperintahkan Allah Swt untuk umat-Nya
dengan amaliyah.
vi
Islam yang belum disebutkan secara tegas dalam Al-Qur’an dan hadis. Akan
tetapi, harus memenuhi kaidah berijtihad dan tidak boleh bertentangan dengan
Al-Qur’an dan Hadis. Setiap muslim seharusnya berpegang teguh pada ketiga
sumber hukum tersebut agar memiliki pedoman dalam menjalani kehidupan.
Maka dari itu, hukum islam hadir sebagai penengah. Kenapa penengah? Karena
hukum islam disusun berdasarkan pada sumber hukum islam, dikutip dari lama
NU Online. Adapun sumber hukum islam yang digunakan, mengacu sebagai
berikut.
1. Al-Qur’an
Sumber hukum islam yang paling dasar adalah Al Qur’an. Sebagai kitab suci
umat muslim, tentu saja Al Qur’an sebagai tiang dan penegak. DImana Al
Qur’an pesan langsung Dari Allah SWT yang diturunkan lewat Malaikat Jibril.
Kemudian Jibril menyampaikan langsung kepada Nabi Muhammad.
2. Hadits
Hadits sabagai sumber islam yang tidak kalah penting. Kenapa hadis digunakan
untuk hukum islam? Karena Hadis merupakan pesan, nasihat, perilaku atau
perkatan Rasulullah SAW. segala sabda, perbuatan, persetujuan dan ketetapan
dari Rasulullah SAW, akan dijadikan sebagai ketetapan hukum islam.
3. Ijma’
Mungkin ada yang asing dengan sumber hukum islam yang ketiga, iaitu ijma’.
Ijma’ dibentuk berdasarkan pada kesepakatan seluruh ulama mujtahid. Ulama
yang di maksud di sini adalah ulama setelah sepeninggalan Rasulullah SAW.
Kesepakatan dari para ulama, Ijma’ tetap dapat dipertanggungjawabkan di masa
sahabat, tabiin dan tabi’ut tabiin. Kesepakatan para ulama ini dibuat karena
penyebaran Islam sudah semakin meluas tersebar kesegala penjuru. Tersebarnya
vii
ajaran islam inilah pasti ada perbedaan antara penyebar satu dengan yang
lainnya. nah, kehadiran ijma’ diharapkan menjadi pemersatu perbedaan yang
ada.
4. Qiyas
Qiyas adalah sumber hukum yang menjadi penengah apabila ada suatu
permasalahan. Apabila ditemukan permasalahan yang tidak ditemukan solusi di
Al-Quran, Hadits, Ijma’ maka dapat ditemukan dalam qiyas.
Fungsi ibadah
Dalam adz-Dzariyat: 56, Allah berfirman: “Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia
melainkan untuk beribadah kepadaKu”. Maka dengan daalil ini fungsi ibadah tampak
palilng menonjol dibandingkan dengan fungsi lainnya.
Maka setiap hukum islam bahkan ritual dan spiritual pun berorientasi membentuk
mannusia yang yang dapat menjadi teladan kebaikan dan pencegah kemungkaran.
Adanya sanksi dalam hukum islam yang bukan hanya sanksi hukuman dunia, tetapi juga
dengan ancaman siksa akhirat dimaksudkan agar manusia dapat jera dan takut
melakukan kejahatan.
Ketentuan hukum sanksi tersebut bukan sekedar sebagai batas ancaman dan untuk
menakut-nakuti masyarakat saja, akan tetapi juga untuk rehaabilitasi dan
pengorganisasian umat mrnjadi leboh baik. Dalam literatur ilmu hukum hal ini dikenal
dengan istilah fungsi enginering social.
Keempat fungsi hukum tersebut tidak dapat dipilah-pilah begitu saja untuk bidang
hukum tertentu tetapi satu dengan yang lain juga saling terkait.
viii
2.4 Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan Dan Penegakan Hukum
Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan Dan Penegakan Hukum Islam
At- tsabat (stabil), hukum islam sebagai wahyu akan tetap dan tidak berubah
sepanjang masa
At-tathawwur (berkembang), hukum islam tidak kaku dalam berbagai kondisi
dan situasi sosial.
Dilihat dari sketsa historis, hukum islam masuk ke indonesia bersama masuknya islam
ke Indonesia pada abad ke 1 hijriyah atau 7/8 masehi. Sedangkan hukum barat baru
diperkenalkan VOC awal abad 17 masehi. Sebelum islam masuk Indonesia, rakyat
Indonesia menganut hukum adat yang bermacam-macam sistemnya dan sangat
majemuk sifatnya. Namun setelah islam datang dan menjadi agama resmi di berbagai
kerajaan nusantara, maka hukum islam pun munjadi hukum resmi kerajaan-kerajaan
tersebut dan tersebar menjadi hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Secara yuridis formal, keberadaan negara kesatuan Indonesia adalah diawali pada saat
proklamasi 17 Agustus 1945. Pada tanggal 18 Agustus 1945 kemudian diakui
berlakunya Undang-Undang Dasar 1945. Pada saat itulah keinginan para pemimpin
islam untuk kembali menjalankan hukum islam bagi umat islam berkobar.
Dengan demikian kontribusi umat islam dalam perumusan dan penegakan hukum sangat
besar. Adapun upaya yang harus dilakukan untuk penegakan hukum dalam praktek
bermasyarakat dan bernegara yaitu melalui proses kultural dan dakwah. Apabila islam
telah menjadikan suatu keebijakan sebagai kultur dalam masyarakat, maka sebagai
konsekuensinyahukum harus ditegakkan. Bila perlu “law inforcement” dalam
penegakkan hukum islam dengan hukum positif yaitu melalui perjuangan legislasi.
Sehingga dalam perjaalananya suatu ketentuan yang wajib menurut islam menjadi wajib
pula menurut perundangan.
ix
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum Islam merupakan seperangkat norma atau peraturan yang bersumber dari Allah
SWT dan Nabi Muhammad saw. Untuk mengatur tingkah laku manusia di tengah-
tengah masyarakatnya. Dengan kalimat yang lebih singkat, hukum Islam dapat diartikan
sebagai hukum yang bersumber dari ajaran Islam. Sumber hukum islam yang digunakan
ada empat, yaitu Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, dan Qiyas.
Adapun fungsi dari hukum islam yakni untuk fungsi ibadah, fungsi amr makruf naahi
munkar, fungsi zawajir, fungsi tandzim wa ishlah al-ummah. Keempat hukum tersebut
tidak dapat dipilah-pilah begitu saja untuk bidang hukum tertentu tetapi satu dengan
yang lain juga saling terikat.
3.2 Saran
Sebagai umat Islam hendaknya memahami hukum Islam dengan baik, karena
hukum ini mengatur berbagai kehidupan umat manusia untuk mencapai
kemaslahatan.
Dalam mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh, baik dibidang hukum, hak
dan kewajiban asasi manusia, serta kehidupan berdemokrasi hendaknya
berdasarkan prinsip-prinsip yang diajarkan Islam.
x
DAFTAR PUSTAKA
Https://Ejurnal.Iainpare.Ac.Id/Index.Php/Latihan/Article/Download/1560/763/, Diakes
25 Agustus 2023 pukul 08:00
Https://Www.Kompasiana.Com/Tugas.Shrydavid/550ae4afa33311f11c2e3b0e/Konsep-
Hukum-Dalam-Islam, Diakses 25 Agustus 2023 pukul 08:25
Https://An-Nur.Ac.Id/Fungsi-Hukum-Islam-Dalam-Kehidupan-Masyarakat/ ,Diakses 25
Agustus 2023 pukul 08:50
https://nuruljazilahaeny.wordpress.com/hukum-islam/kontribusi-umat-islam-dalam-
perumusan-dan-penegakan-hukum-islam/, Diakses 26 Agustus 2023 pukul 15:24
https://deepublishstore.com/blog/materi/pengertian-hukum-islam/
#4_Sumber_Hukum_Islam_yang_Utama, Diakses 26 Agustus 2023 pukul 15:27
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi