Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SUMBER PENETAPAN HUKUM DALAM


ISLAM
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Agama
Dosen Pengampu : EVA IRYANI, S.Pd.,M.Pd.I.

DISUSUN OLEH :
ACHMAD SANI ROSYID_ A1A220061
TIKE PUTRIANA_ A1A220057
YULIANA_ A1A220017

KELAS A
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
Kata Pengantar

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat , taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
meyelesaikan tugas Agama ini dengan tepat waktu.
Seperti yang telah kita ketahui ‘’Sumber Hukum Islam’’ itu sangat penting bagi
seluruh umat umat islam.Semua akan dibahas pada makalah ini kenapa Sumber
Hukum Islam sangat penting dan layak dijadikan sebagai materi pembelajaran,
Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan lebih jelas mengenai Sumber
Hukum Islam. Semoga makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah
wawasan kita menjadi lebih puas lagi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna menyempurnakan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Pembina mata kuliah Agama Ibu EVA IRYANI, S.Pd.I.M.Pd.I. dan
kepada pihak yang telah membantu ikut serta dalam menyelesaikan makalah ini.
Terima kasih atas perhatian dan waktunya, kami mengucapkan banyak terima
kasih.

Jambi, 06 Oktober 2020


Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang.....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................5
1.3 Tujuan.................................................................................................5
1.4 Manfaat...............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum...............................................................................6


2.2 Macam-macam Hukum Dalam Islam..................................................7
2.3 Sumber-sumber Hukum.......................................................................9
2.4 Cara Menumbuhkan Kesadaran Untuk Taat Hukum..........................10
2.5 Bagaimana Peran Agama Dalam penegakan Hukum yang Adil.........11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Seluruh hukum yang ditetapkan Allah SWT untuk hamba-Nya, baik


dalam bentuk perintah maupun larangan-Nya mengandung mashlahah.
Tidah ada hukum syara’ yang tidak mengandung mashlahah.

Seluruh perintah Allah kepada manusia untuk melakukannya adalah


mengandung manfaat untuk dirinya, baik secara langsung maupun tidak,
begitu pula sebaliknya semua larangan Allah untuk dijauhi manusiam
terkandung kemaslahatan, yaitu terhindarnya manusia dari kebinasaan
atau kerusakan.

Sebagai orang islam yang taat, kita tidak hanya menerapkan syariat
agama pada kehidupan sehari-hari kita, tapi juga harus mengetauhi,
mencermati dan menerapkan agama di dalam ruang lingkup hukum.

Semua ulama sependapat tentang adanya kemaslahatan dalam hukum


yang ditetepkan Allah SWT. Oleh karena itu mashlahah.Menjadi ukuran
bagi mujtahid yang berrijhad untuk menetapkan hukum atas suatu
masalah yang tidak ditemukan hukumnya baik dalam Al-Qur’an, sunnah
maupun ijma. Dalam hal ini, mujtadid menggunakan metode mashlahah
dalam menggali dan menentapkan hukum.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian hukum
2. Macam-macam hukum dalam islam
3. Sumber- sumber hukum dalam islam
4. Cara menumbuhkan kesadaran untuk taat hukum
5. Bagaimana peran agama dalam menumbuhkan hukum yang adil

1.3 TUJUAN PENULISAN


Agar mahasiswa Mengetahui pengertian dan maksud dari hukum islam.
1. Mengetahui bagaimana cara menumbuh kembangkan kesadaran untuk
taat pada hukum.
2. Mengetahui macam-macam hukum.
3. Mengetahui sumber-sumber hukum.
4. Mempelajari bagaiman cara agama mengajarkan keadilan dan fungsi
profetik agama dalam hukum.
5. Mengidentifikasi hubungan antara hukum Allah serta fungsinya dalam
kehidupan sehari-hari.

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat hukum islam supaya manusia terutama seluruh umat muslim
mengetahui apa saja nilai hukum islam dari setiap tindakan dan perbuatannya,
yakni apakah wajib,sunnah, mubah atau justru haram sehingga dalam kegiatan
kesehariannya dapat bernilai ibadah dan terhindar dari perbuatan dosa, selain itu
manfaat selalu menerapkan hukum islam ialah adanya kepastian hukum serta
mencegah timbulnya pelanggaran dan karena ditegakkannya hukum islam
secara tegas dan adil, yang antara lain cukup berat ancaman hukumannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN HUKUM


Pengertian Hukum Secara umum, hukum merupakan suatu sistem norma dan
aturan untuk mengatur perilaku manusia. Hukum dapat berupa aturan yang
tertulis ataupun tidak tertulis yang bertujuan untuk mengatur masyarakat,
mencegah terjadinya kekacauan atau perselisihan, mewujudkan ketertiban, dan
keadilan.
Dengan diberlakukannya hukum, maka tingkat kejahatan akan berkurang. Bagi
siapapun yang melanggar hukum dan aturan, maka ia akan mendapatkan sanksi.
Tidak hanya mengatur warga negara saja, hukum juga akan membantu
melindungi hak dan kewajiban tiap warga negara, serta membuat pemegang
kekuasaan untuk tidak bertindak sewenang-wenang.
Hukum Islam merupakan gabungan dari dua kata “hukum” dan “Islam” yang
keduanya sama-sama berasal dari bahasa arab yang kemudian diserap menjadi
bahasa Indonesia. Hukum pada umumnya memiliki pengertian sebagai berikut :
Hukum adalah himpunan peraturan – peraturan (perintah-perintah dan larangan-
larangan) yang mengurus tata tertib suatu manusia dan oleh karena itu harus
ditaati oleh manusia.
Pengertian hukum yang lain adalah berasal dari bahasa Arab (‫ )الحكم‬yang secara
etimologi berarti “memustuskan, menetapkan dan menyelesaikan”.
Muslehuddin (1980) mendefinisikan hukum sebagai “kumpulan peraturan, baik
berupa hasil pengundangan formal maupun dari kebiasaan, yang mana sebuah
Negara atau masyarakat mengaku terikat dengan sebagai anggota dan
subjeknya”.
Pengertian hukum Islam atau dengan istilah lain hukum syar’i telah banyak
dijelaskan oleh pakar hukum Islam. Salah satunya adalah penjelasan mengenai
pengertian hukum Islam dari Prof. Dr. H.Satria Efendi, M.zein,M.A. yang
mendefinisakan hukum Islam sebagai berikut :

6
Secara etimologi kata hukum (al-hukm) berarti “mencegah” atau
“memutuskan”. Menurut terminologi Ushul Fiqh, hukum (al-hukm) berarti
”khitab” (kalam) Allah yang mengatur amal perbuatan orang mukalaf.Baik
berupa iqtidla (perintah, larangan, anjuran untuk melakukan atau anjuran untuk
meninggalkan), takhyir (kebolehan bagi orang mukallaf untuk memilih antara
melkakukan dan tidak melakukan), atau wadl (ketentuan yang menetapkan
sesuatu sebagai sebab, syarat, atau mani’ (penghalang).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hukum Islam dibagi menjadi
dua, yaitu hukum taklifi dan hukum wadl’i yang akan kita bahas di bawah

2.2 MACAM-MACAM HUKUM ISLAM


Hukum Taklifi
Hukum taklifi adalah hukum syariat Islam yang mengikat dan berlaku untuk
orang mukallaf. Baik berupa perintah, larangan, kebolehan, anjuran melakukan
dan anjuran untuk tidak melakukan sesuatu.
Hukum taklifi secara sederhana dapat dikatakan dengan hukum yang berkaitan
dengan wajib, haram, makruh, sunnah, mubah. Hukum tersebut selalu
membebani orang mukallaf selama masih berakal seperti kewajiban seseorang
melaksanakan sholat wajib lima waktu, sunnah melaksanakan puasa senin
kamis dan lain sebagainya.
1. Wajib
Wajib adalah setiap perilaku yang akan mendapatkan pahala jika dilakukan dan
akan mendapatkan siksa jika ditinggalkan seperti shalat lima waktu, zakat dan
puasa Romadhon.
2. Sunnah
Sunnah adalah setiap perilaku yang akan mendapatkan pahala jika dilaksanakan
dan tidak mendapatkan siksa jika ditinggalkan. Seperti salat tahiyatul masjid.
3. Haram
Haram adalah setiap perbuatan yang akan diberi balasan ketika ditinggalkan dan
akan mendapatkan siksa jika di laksanakan. Seperti melakukan perbuatan-
perbuatan yang merusak dan meninggalkan salat.

7
4. Makruh
Makruh adalah setiap perbuatan yang diberi pahala ketika ditinggalkan dan
tidak akan diberi siksa ketika melakukannya. Seperti mendahulukan tangan dan
kaki kiri ketika wudhu.
5. Mubah
Mubah adalah perbuatan yang tidak berbahaya dan juga tidak diperiksa ketika
melakukan atau meninggalkannya. Seperti tidur di waktu siang.

Hukum Wadl’i
Sedangkan yang dimaksud dengan hukum wadh’ i merupakan: ketentuan-
ketentuan hukum yang mengatur tentang karena, syarat, mani’( suatu yang jadi
penghalang kecakapan untuk melaksanakan hukum taklifi). Dapat pula diartikan
hukum wadh’ i merupakan hukum yang menarangkan hukum taklifi ataupun
yang jadi akibat dari penerapan hukum taklifi.
Unsur-unsur dari hukum wadh’i ada 5 hal yaitu : syarat, sebab, akibat, mani’,
azimah dan rukhsah. Maksudnya adalah
-Syarat, setiap perbuatan orang yang cakap hukum (mukallaf) harus memenuhi
syarat supaya perbuatan hukumnya sah seperti syarat sah shalat harus dalam
keadaan suci dari dua hadats.
-Sebab, setiap perbuatan mukallaf menimbulkan sebab adanya hukum dan
sebaliknya, contoh orang yang mampu untuk beribadah haji merupakan sebab
diwajibkannya haji.
-Akibat dari perbuatan orang mukallaf terhadap hukum taklifi berpotensi
terhadap dua akibat yaitu sah dan batal. Sah apabila syarat-syarat dari perbuatan
sesuai dengan syarat dan sebaliknya.
-Mani’ adalah penghalang dari kebebasan mukallaf untuk melaksanakan sesuatu
atau adanya hukum seperti terhalanginya seseorang pertalian darah adalah
menjadi sebab yang membolehkan pewarisan harta. Syaratnya juga telah wujud
disebabkan salah seorang daripada keduanya telah meninggal dunia.

8
2.3 SUMBER- SUMBER HUKUM
Sumber hukum ialah segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan aturan
yang mempunyai kekuatan yang bersifat mengikat,yaitu peraturan yang apabila
dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata.
Sumber Hukum Islam ialah segala sesuatu yang dijadikan pedoman atau
yang menjadi sumber syari’at islam yaitu Al-Qur’an dan Hadist Nabi
Muhammad (Sunnah Rasulullah SAW).Sebagian besar pendapat ulama ilmu
fiqih sepakat bahwa pada prinsipnya sumber utama hukum islam adalah Al-
Qur’an Hadist, dan Ijtihad
Suber hukum Islam yang utama ada tiga, yaitu :
A. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber hukum pertama umat islam yang berisi tentang
akidah, ibadah, peringatan, kisa- kisah yang dijadikan acuan dan
pedoman hidup bagi seluruh umat Nabi Muhammad SAW. Hal ini
ditegaskan di dalam Al-Qur’an yaitu  105. Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu
mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan
kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak
bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat[347],

B. Sunnah (Hadist)
Sunnah (Hadist) merupakan sumber ajaran islam kedua setelah Al-Quran.
Sunnah menempati posisi yang sangat penting dan strategis dalam kajian-
kajian keislaman. Keberadaan dan kedudukannya tidak di ragukan lagi.

C. Ijtihad
Menurut bahasa ijtihad artinya bersungguh-sungguh dalam mencurahkan
pikiran. Sedangkan menurut istilah ijtihad adalah mencurahkan segenap
tenaga dan fikiran secara sungguh-sungguh untuk menetapkan suatu
hukum. Ijtihad dapat dilakukan ketika suatu masalah yang hukumnya
tidak ada di dalam Al-Qur’an dan hadist.

9
2.4 CARA MENUMBUHKAN KESADARAN TAAT HUKUM

Sebagian orang mungkin sering mengikuti kajian-kajian di masjid yang


kebanyakan adalah orang tua. Kenapa bisa, karena menurut sebagian anak muda
kajian-kajian di masjid sangat membosankan, jenuh atau pun tidak bisa di
pahami. Oleh karena itu banyak pemuda islam KTP atau sering di bilang
pemuda TOMAT (tobat maksiat). Yang kebanyakn dari pemuda tersebut tidak
tahu aturan islam dan norma hukum yang ada. Berikut adalah beberapa cara
menumbuhkan kesadaraan taat akan agama dan juga hukum yang ada.

 Sering mengikuti kajian agama


 Jangan terlalu sibuk dengan urusan dunia
 Beribadah tepat pada waktu nya
 Menaati peraturan yang ada
 Menghargai pendapat orang lain
 Tidak bertindak seenaknya jika sedang di tempat umum

2.5 BAGAIMANA PERANAN AGAMA DALAM


MENEGAKAN HUKUM YANG ADIL.

Ada sejumlah ayat dalam alquran yang secara jelas dan tegas memerintahkan
kita untuk menegakkan keadilan dengan sebenar-benarnya. Ini membuktikan
bahwa keadilan merupakan salah satu isu penting yang diperhatikan dalam
islam. Sebagai seorang muslim, tentu saja kita harus bisa menyerap pesan-pesan
keadilan yang tersebar dalam ayat-ayat alquran. Berikut ini beberapa ayat

10
alquran tentang perintah menegakkan hukum secara adil yang penting untuk
kita ketahui.

‫ ِه‬Mِ‫ ْد ِل ِإ َّن هَّللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم ب‬M‫اس َأ ْن تَحْ ُك ُموا بِ ْال َع‬ ِ ‫ اَأْل َمانَا‬M‫م َأ ْن تَُؤ ُّدوا‬Mْ ‫ِإ َّن هَّللا َ يَْأ ُم ُر ُك‬
ِ َّ‫ت ِإلَى َأ ْهلِهَا َوِإ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬
‫صيرًا‬ ِ َ‫ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َس ِميعًا ب‬

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia
hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik
yang memberi pengajaran kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Melihat. – (Q.S An-Nisa: 58)

َ ‫م َشنَآنُ قَوْ ٍم َعلَى َأاَّل تَ ْع ِدلُوا ا ْع ِدلُوا ه َُو َأ ْق‬Mْ ‫ قَ َّوا ِمينَ هَّلِل ِ ُشهَدَا َء بِ ْالقِ ْس ِط َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك‬M‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكونُوا‬
ُ‫رب‬MM
َ‫لِلتَّ ْق َوى َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu para penegak keadilan karena
Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu
terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. – (Q.S
Al-Maidah: 8)

ِ ‫ِإ َّن هَّللا َ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإْل حْ َس‬


َ‫ان َوِإيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُون‬

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) untuk berlaku adil dan berbuat


kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang dari perbuatan
keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberimu pengajaran agar kamu
dapat mengambil pelajaran. – (Q.S An-Nahl: 90)

َ‫ ْال ِميزَ ان‬M‫َوَأقِي ُموا ْال َو ْزنَ بِ ْالقِ ْس ِط َواَل تُ ْخ ِسرُوا‬

dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
neraca itu. – (Q.S Ar-Rahman: 9)

Semoga beberapa ayat alquran tentang keadilan dalam menegakkan hukum di


atas bisa menjadi gambaran bagi kita tentang betapa islam sangat menjunjung
tinggi nilai-nilai keadilan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Seluruh hukum yang ditetapkan Allah SWT untuk hamba-Nya, baik
dalam bentuk perintah maupun larangan-Nya mengandung mashlahah.
Tidak ada hukum yang tidak mengandung mashlahah. Hukum merupakan
suatu sistem norma dan aturan untuk mengatur perilaku manusia.
Menurut agama islam jenis hukum ada dua, yakni hukum takfli dan
hukum wadii’i. Sumber hukum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Al-
Qur’an, hadist, dan ijtihad. Ada sejumlah ayat dalam alquran yang secara
jelas dan tegas memerintahkan kita untuk menegakkan keadilan dengan
sebenar-benarnya. Ini membuktikan bahwa keadilan merupakan salah
satu isu penting yang diperhatikan dalam islam. Sebagai seorang muslim,
tentu saja kita harus bisa menyerap pesan-pesan keadilan yang tersebar
dalam ayat-ayat alquran. Setelah apa yang kita baca diatas tadi kita dapat
ketahui bahwa yang dimana peranan agama dalam setiap aspek
kehidupan itu cukup penting. Ibarat sebuah mobil jika tanpa mesin begitu
pula jika umat islam tidak punya pedoman kehidupan seperti alquran.
Maka dari itu penulis ingin mengajaka para kader pemimpin muda dan
mahasiswa agar dapat memajukan agma islam lebih dalam lagi, salah
satunya dengan menegakan hukum yang sesuai dengan ajaran agama
islam.

12
Sebagai orang islam yang taat, kita tidak hanya menerapkan syariat
agama pada kehidupan sehari-hari kita, tapi juga harus mengetauhi,
mencermati dan menerapkan agama di dalam ruang lingkup hukum.

Saran

Sebagain umat islam, umatnya nabi Muhammad SAW, kita tentu dapat
melakukan dan bersikap dengan sebaik-baiknya, dalam artian kata kita
dapat membedakan mana yang baik dan tidak. Setelah membaca makalah
yang kami buat ini, diharapkan para pembaca agar bisa menegakkan
keadilan di manapun dan kapanpun. Sesuai dengan ajaran umat islam,
telah dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa semua tindakan di dunia akan
dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak, maka dari itu
janganlah bertindak sesukanya, jangan menyelewengkan kewajiban
apapun yang ada di kita, apalagi sampai melakukan tindakan yang
melanggar hukum, maupun itu hukum agama ataupun hukum negara.

13
DAFTAR PUSTAKA

14
15

Anda mungkin juga menyukai