Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HUKUM, HAKIM, MAHKUM FIH


DAN MAHKUM ‘ALAIH

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah ‘Ushul Fiqh’


Dosen Pengampu : Muchlisin, M.Si

Disusun Oleh:
1. M. Ali Mustaqfirin
2. M. Ta’alumul Afzi Al Huda
3. Lilik Wijayanti
4. Siti Mahsunah
5. Ummuhatul Habibah

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
WALI SEMBILAN “ SETIA WS ” SEMARANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur  penyusun haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan bimbingan-Nya
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tanpa hambatan yang berarti. Shalawat serta
salam senantiasa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan
ummat yang selalu mengikuti risalahnya.

Isi di dalam makalah ini antara lain membahas tentang Hukum, Hakim, Mahkum Fih dan Mahkum

‘alaih. Keberhasilan tulisan ini, tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu,
ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dari awal hingga
akhir. Semoga Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang memberikan balasan yang
berlimpah atas segala bantuan yang telah terwujud.
Penyusun menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari pembaca budiman sangatlah kami  harapkan. Semoga Allah SWT
menjadikan tulisan ini sebagai pengamalan ilmu dan berguna bagi pembaca dan penyusun. Amin.

Purwodadi, 26 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Judul …………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar ………………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………………………...………………. iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.........................................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................................
3. Tujuan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Hukum ..................……………………………………


2. Pengertian Hakim...…………………………………….... ..............
3. Pengertian Mahkum Fih dan Mahkum ‘alaih......................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ….…………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Hukum islam merupakan rangkaian dari kata “hukum” dan kata “islam”.kedua kata itu,secara
terpisah,merupakan kata yang di gunakan dalam bahasa arab dan terdapat dalam AL QUR’AN,juga
berlaku dalam bahasa indonesia.”hukum islam”sebagai suatu rangkaian kata tela menjadi bahhasaa
indonesia yang hidup dan terpakai,namun bukan meruupakan kata yangb terpakai dalam bahasa
arab.kareena itu kita tidak akan menemukan artinya secara defintitif.

Untuk memahami pengertian hukum islam,perlu di ketahi dahlu kata “hukum” dalam bahasa
indonesia ada kesulitan dalam memberikan definisi pada kata hukum, karena setiap definisi akan
menemukan titik lemah, oleh karena itu untuk memudahkan memahami pemgertian hukum, berikut
penjelasannya hukum secara sederhana yaitu : “seperangkat peraturan tentang tingkah laku manusia
yang di akui sekelompok masyarakat,di susun oleh orang-orang yang di beri wewenang oleh masyarakat
itu, berlaku dan mengikat seluruh anggotanya”.

Definisi ini tenttunya masih mengandung kelemahan, namun dapat memberikan pengertian yang
mudah di pahami.

Demikian makalah ini di buat agar mahasiswa/i dapat memahami pengertian hukum, hakim,
mahkum fih, dan mahkum ‘alaih.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian Hukum dan Hakim ?
2. Bagaimanakah pengertian Mahkum Fih dan Mahkum ‘alaih ?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Hukum dan Hakim
2. Untuk mengetahui pengertian Mahkum Fih dan Mahkum ‘alaih
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Hukum

Hukum secara etimologi,bermakna al-man’u / mencegah hukum juga memiliki arti qodho yang
memiliki arti putusan dapat pula hukum di artikan dengan “menetapkan sesuatu atas sesuatu atau
meniadakan sesuatu daripadanya”.

Menurut ahli fiqih, hukum adalah bekasan dari titah Allah atau sabda rosulullah, apabila di sebut
syara’, maka yang di kehendaki adalah hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia, yaitu kurang
di bicarakan dalam ilmu fiqih, bukan hukum yang berkaitan denggan kaidah atau akhlaq mayoritas
ulama membagi hukum ada 2 jenis.yaitu:

 Hukum Takhlifi
Adalah tuntunan allah yang berkaitan dengan perintah untuk berbuat atau perintah untuk .
meniggalkan suatu perbuatan.atau juga sesuatu yang menuntut suatu pekerjaan dari mukallaf /
menuntut untuk berbuat / memberikan pilihan kepadanya antara meakukan dan meninggalkannya
hukum takhlifi dapat juga di artikan sebagai titah allah yang berhubungaan dengaan mukallaf
dalam bentuk tuntutan dan pemberian pilhan untuk berbuat atau tidak berbuat.
 Hukum Wad’i
Adalah sesuatu yang menuntut penetapan sesuatu sebagai sebab bagi sesuatu yang lain, atau
menjadi syarat baginya atau menjadi penghalang baginya.
Contoh: sesuatu yang menuntut penetapan sesuatu sebagai sebab sesuatu yang lain.hukum wad’i
dapat juga di artikan sebagai titah Allah yang berhubungan dengan sesuatu yang berkaitan
dengan hukum-hukum taklifi

2. Pengertian Hakim

Hakim secara etimologi mempunyai 2 pengertian:

 Pembuat, yang menetapkan, yang memunculkan dan sumber hukum.


 Yang menemukan, menjelaskan, memperkenalkan, dan menyiapkan hukum.

Hakim secara terminologi adalah sebagai berikut:

 Hakim merupakan persoalan mendasar dan penting daam ushul fiqih, karena berkaitan dengan,
“siapa pembuat hukum islam sebenarnya dalam syariat islam”,”siapa memberikan pahala dan
dosa”.
 Semua hukum tersebut bersumber dari allah,melalui nabi, maupun ijtihad para mujtahid yang di
dasarkan pada metode istimbath lainnya.
 Hakim adalah allah, dialah pembuat hukum dan satu-satunya sumber hukum yang di titahkan
pada seluruh mukallaf, baik berkaitan dengan hukum takhlifi atau hukum wad’i.
3. Pengertian Mahkum Fih dan Mahkum ‘alaih
 Mahkum Fih (objek hukum)
adalah sesuatu yang di kehendaki pembuat hukum untuk di lakukan atau di tinggalkan oleh
manusia.dalam istilah ulama’ ushul fiqih yang di sebut mahkum fih adalah “perbuatan” itu
sendiri,hukum itu berlaku pada perbuatan dan bukan pada zat.
Contoh:”daging babi” yaitu suatu perbuatan memakan,bukan pada zat daging babi itu.
Dalam hal ini objek hukum terbagi menjadi 3:
1. Objek hukum yang pelaksanaanya mengenai diri pribadi yang di kenai taklif.
Misal: solat dan puasa
2. Objek hukum yang pelaksanaanya berkaitan dengan harta benda pelaku taklif.
Misal: kewajiban zakat
3. Objek hukum yang pelaksanannya mengenai diri pribadi dan harta benda dari perlaku taklif.
Misal: kewajiban haji
 Mahkum ‘Alaih (pelaku hukum)
Adalah orang-orang yang di tuntut oleh allah untuk berbuat,dan tingkah lakunya telah di
perhitungkan berasarkan tuntan allah.dalam istilah ushul fiqih,subjek hukum / pelaku hukum di
sebut mukkalaf atau orang-orang yang di bebani hukum,atau mahkum’alaih yaitu orang yang
kepadanya di perlakukan hukum.

Syarat takklif:
 Ia memahami atau mengetahui tutah allah
 Ia telah mampu menerima beban takklif
 Kepantasan di kenai hukum
 Kecakapan di kenai hukum secara lemah
 Kecakapan di kenai hukum secara sempurna
 Kecakapan untuk menjalankan hukum
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hukum itu berasal dari allah SWT dan sifatnya kekal,yang semuanya tertulis dalam al qur’an.namun
tidak semua hukum ittudi ketahui oleh orang lain,maka dari itu allah lah yang menetapkan hukum dan
allah menurunkannya kepada para rosulnya,baik dalam bentk wahyu al qur’an atau wahyu as
sunnah.hukum adalah tuntutan bagi manusia,manusia dii sini adalah sebagai mahkum (subjek hukum)
subjek artinya pelaku.jadi subjek hukum ialah,mengetahui tuntutan allah dan mampu melaksanakan
tuntutan tersebut.jika ada subjek pasti ada objek,objek hukum tersebut adalah “perbuatan” manusia itu
sendiri.

Demikianlah akhir makalah ini,jika ada penulisan dalam makalah ini yang kurang tepat,kami mohon
maaf sebesar-besarnya.terimakasih kepada pembaca yang telah menyempatkan waktunya untuk
membaca makalah kami,dan semoga dengan di buatnya makalah tentang “hukum,hakim,mahkum fih
dan mahkum ,alaih” ini semoga bermanfaat untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Liaamania22.wordpress.com

https://liaamania22.wordpress.com/2017/05/18/contoh-makalah-ushul-fiqih-hukum-hakim-mahkum-fih-
dan-mahkum-alaih/

Anda mungkin juga menyukai