DOSEN PEMBIMBING
HERMANTO, SE.MM
Rozi Herlin
Tiara Ardianti
Yessy Oktu Nurmalasari
Yulia Lim Lim
TP.2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
dalam penulisan makalah ini sehingga berjalan dengan lancar. Makalah ini berjudul
“PENGANTAR HUKUM INDONESIA”.
Semoga Ilmu dalam Makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi diri saya pribadi dan
utamanya bagi pembaca. Demi kesempurnaan Makalah ini saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca. Dan kepada Bapak dosen yang mengajarkan mata kuliah ini
saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
C. Sumber-sumber Hukum..................................................................................................................7
Kesimpulan..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kebudayaan manusia mengalami
perkembangan pula. Termasuk perkembangan Hukum. Peradaban yang semakin berkembang
membuat kehidupan manusia sangat membutuhkan aturan yang dapat membatasi prilaku
manusia sendiri yang telah banyak menyimpang seiring dengan perkembangan pemikiran
manusia yang semakin maju. Aturan atau hukum tersebut mengalami perubahan dan terus
mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan zaman. Untuk itu, suatu negara hukum
sangat perlu mengadakan pembangunan terutama di bidang hukum. Mengenai pembangunan
hukum ini tidaklah mudah dilakukan. Hal ini disebabkan pembangunan hukum tersebut tidak
boleh bertentangan dengan tertib hukum yang lain. Demikin untuk mempermudah kita dalam
memahami hukum yang satu dengan hukum yang lainnya, maka patutlah kita mempelajari
Pengantar Ilmu Hukum segai pintu segalah hukum. Yang terjadi pada masa lampau sampai
sekarang dari segalah bidang Hukum itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum dan Pendapat Ahli
Mengenai apakah hukum itu, menjadi pertanyaan pertama setiap orang yang mulai mempelajari
tentang hukum. Sebenarnya sangat sulit untuk memberikan definisi tentang hukum.
Karena menurut Prof. Mr. Dr. L.J. Van Apeldoorn dalam bukunya berjudul “Inleiding tot de
studie van het Nederlandse Recht” adalah tidak mungkin memberikan suatu definisi tentang
apakah yang disebut hukum itu. Hampir semua sarjana hukum memberikan pembatasan
mengenai hukum yang berlainan. Beberapa ahli seperti Aristoteles, Grotius, Hobbes, Philip S.
James, dan Van Vollenhoven memberikan definisi hukum yang berbeda-beda. Misalnya
menurut Immanuel Kant bahwa hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini
kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang
lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan. Menurut Ultrecht, hukum adalah
peraturan yang berisi perintah dan larangan yang mengatur masyarakat, sehingga harus dipatuhi.
Menurut Kansil, hukum adalah peraturan hidup yang bersifat memaksa.
Kaidah atau norma hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam hidup
bermasyarakat yang berasal dari hati sanubari manusia.
Macam-macam norma:
1. Norma agama;
2. Norma kesusilaan;
3. Norma kesopanan;
4. Norma hukum.
Macam-macam kaidah:
1. Kaidah Agama Mengatur Hub. Antara Manusia dengan Tuhan Yang menjadi
Kepercayaannya, bisa berupa Larangan dan Anjuran Bagi Pemeluknya.
2. Kaidah Kesusilaan bersumber Dari Hati Mengatur Hub.Manusia dalam Hidup sosial agar
Manusia itu Bersusila Sesuai dengan Tingkah laku yg di inginkan Masyarakat.
3. Kaidah Kesopanan Mengatur Hub. Manusia dengan Manusia agar tingkah laku manusia
itu teratur dalam hub. Social di Masyarakat.
4. Kaidah Hukum Berasal Dari Hukum Positif yg ada di suatu negara. Hokum ini bersifat
Memaksa bagi Semua Individu yang tercakup dalam negara, dan hukum di kenalkan pada
umum melalui sosialisasi terhadap Hukum itu.
Dan menurut Mochtar Kusumaatmadja, bahwa hukum yang menandai tidak saja merupakan
keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat.
Melainkan juga meliputi lembaga-lembaga dan proses yang mewujudkan kaidah-kaidah itu
dalam masyarakat.
Hukum sebagai kaidah atau aturan yang mengatur kehidupan masyarakat memiliki beberapa
pengertian yang bersumber dari para ahli. Ada juga beberapa sarjana dari Indonesia yang
memberikan rumusan tentang hukum itu. Diantaranya adalah:
Dalam bukunya yang berjudul “Bertamasya ke Alam Hukum”, bahwa hukum adalah kumpulan
peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum. Tujuan hukum itu adalah
mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ketertiban
terpelihara.
Dalam bukunya “Pokok-pokok Hukum Perniagaan” mengatakan bahwa hukum adalah semua
aturan (norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup
dengan ancaman mesti mengganti kerugian.
Jika melanggar aturan-aturan itu, akan merugikan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan
kehilangan kemerdekaannya, didenda dan sebagainya.
Agar dapat mengetahui dan mengenal apakah hukum itu, sebelumnya harus dapat mengetahui
ciri-ciri hukum, diantaranya adalah:
1. Adanya perintah dan/atau larangan.
2. Perintah dan/atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang. Setiap orang wajib
bertindak sedemikian rupa dalam masyarakat, sehingga tata tertib dalam masyarakat itu
tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya.
Dari beberapa perumusan tentang hukum yang telah diberikan para Sarjana Hukum Indonesia,
dapat diambil kesimpulan, bahwa hukum itu meliputi beberapa unsur, yaitu:
Dilihat dari unsur-unsurnya, maka sifat dari hukum adalah mengatur dan memaksa. Ia
merupakan peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan yang dapat memaksa orang supaya
mentaati tata-tertib dalam masyarakat. Selain itu juga memberikan sanksi yang tegas (berupa
hukuman) terhadap siapa saja yang tidak mau patuh mentaatinya. Untuk menjaga agar peraturan-
peraturan hukum itu dapat berlangsung terus dan diterima oleh seluruh anggota masyarakat.
Maka peraturan hukum yang ada harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan asas-asas
keadilan dari masyarakat tersebut.
Dengan demikian, tujuan hukum itu adalah menegakkan keadilan, membuat pedoman, dan
bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu harus pula
bersendikan pada keadilan. Selain itu, dapat pula disebutkan bahwa hukum menjaga dan
mencegah agar setiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri (eigenrichting is verboden),
tidak mengadili dan menjatuhi hukuman terhadap pelanggaran hukum terhadap dirinya. Namun
setiap perkara harus diselesaikan melalui proses pengadilan, dengan perantara hakim
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
C. Sumber-sumber Hukum
Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala apa yang menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa. Yaitu aturan yang kalau dilanggar akan
mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
Sumber hukum dapat ditinjau dari segi material dan segi formal.
1. Sumber-sumber hukum material dapat ditinjau dari berbagai sudut, misalnya dari sudut
ekonomi, sejarah, sosiologi, filsafat, dsb.
2. Sumber-sumber hukum formal, antara lain adalah:
a) Undang-undang (statute)
b) Kebiasaan (costum)
c) Traktat (treaty)
d) Pendapat sarjana hukum (doktrin).
1. Penemuan Hukum
Akibat perkembangan masyarakat, maka perkembangan hukum berjalan seiring sejalan. Hakim
merupakan salah satu faktor pembentukan hukum. Badan Legislatif menetapkan peraturan yang
berlaku sebagai peraturan umum, sedangkan pertimbangan dalam pelaksanaan hal-hal konkret
diserahkan kepada hakim, sebagai pemegang kekuasaan Yudikatif.
1. Konstruksi hukum. Misalnya pada pasal 1576 tentang jual beli “Koop Break Geen
Huur”.
2. Penafsiran hukum. Ada beberapa metode penafsiran, yaitu:
Penafsiran tata bahasa, yaitu penafsiran yang berdasarkan ketentuan UU yang
berpedoman pada perkataan.
Penafsiran sahih, yaitu penafsiran yang pasti terhadap arti kata-kata itu sebagaimana
yang telah diberikan oleh pembentuk UU.
Penafsiran historis, yaitu penafsiran yang berdasarkan sejarah hukum dan UU-nya.
Penafsiran sistematis, yaitu penafsiran menilik susunan yang berhubungan dengan
bunyi pasal-pasal lainnya baik dalam UU itu, maupun dengan UU yang lainnya.
Penafsiran Nasional, yaitu penafsiran menilik sesuai tidaknya dengan sistem hukum
yang berlaku.
Penafsiran teleologis, yaitu penafsiran dengan mengingat maksud dan tujuan undang-
undan itu.
Penafsiran ekstensif, yaitu memberi tafsiran dengan memperluas arti kata-kata dalam
peraturan itu.
Penafsiran restriktif, yaitu penafsiran dengan membatasi (mempersempit) arti kata-
kata dalam peraturan itu.
Penafsiran analogis, yaitu memberi tafsiran pada suatu peraturan hukumdengan
memberi ibarat pada kata-kata tersebut sesuai dengan asas hukumnya.
Penafsiran a contrario, yaitu suatu cara menafsirkan undang-undang yang didasarkan
pada perlawanan pengertian antara soal yang dihadapi dan soal yang diatur dalam suatu
pasal undang-undang.
1. Menurut sumbernya
a) Hukum undang-undang;
b) Hukum adat;
c) Hukum traktat;
d) Hukum jurisprudensi.
2. Menurut bentuknya
a) Hukum tertulis (statute law, written law);
b) Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan) (unstatutery law, unwritten law).
3. Menurut tempat berlakunya
a) Hukum nasional;
b) Hukum internasional;
c) Hukum asing;
d) Hukum gereja.
4. Menurut waktu berlakunya
a) Ius constitutum (hukum positif);
b) Ius constituendum;
c) Hukum asasi (hukum alam).
5. Menurut cara mempertahankannya
a) Hukum material;
b) Hukum formal.
6. Menurut sifatnya
a) Hukum yang memaksa;
b) Hukum yang mengatur.
7. Menurut wujudnya
a) Hukum obyektif;
b) Hukum subyektif.
8. Menurut isinya
a) Hukum privat;
b) Hukum publik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian singkat materi mata kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi diatas. Isi makalah ini
dapat disimpulkan bahwa pengertian hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri
dari norma dan sanksi-sanksi yang bertujuan menjaga ketertiban pergaulan manusia. Sehingga
keamanan dan ketertiban tetap terpelihara.
Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala apa yang menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa. Yaitu aturan yang kalau dilanggar akan
mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata. Hukum memiliki ciri-ciri, unsur-unsur, sifat, dan
tujuan hukum.
Mazhab ilmu pengetahuan digunakan sebagai dasar bagi penemuan hukum, yang memiliki
pengertian yang dijelaskan oleh para ahli hukum. Dari ciri-ciri hukum disebutkan bahwa sanksi
terhadap pelanggaran hukum adalah tegas. Maka dari itu setiap orang wajib mentaati hukum,
agar senantiasa tercipta kehidupan yang aman dan damai.
DAFTAR PUSTAKA
Kansil, C.S.T. Drs. SH, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta 1989.
Ridwan Halim, Pengantar Ilmu Hukum, hal. 74-88.
Soedjono Dirjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, hal. 137-153 dan 154-160.
http://www.scribd.com/doc/51362445/42097773-Makalah-Hukum, Diakses pada tanggal 16 Juli
2020.
http://www.scribd.com/doc/21201842/Pengertian-Hukum-Menurut-Pakar, Diakses pada tanggal
16 Juli 2020.
https://perpustakaan.mahkamahagung.go.id/slims/pusat/index.php?p=show_detail&id=1823,
Diakses pada tanggal 19 September 2021
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/16911/, Diakses pada tanggal 19 September 2021
https://www.situshukum.com/2020/07/makalah-pengantar-ilmu-hukum.html?m=1, Diakses pada
tanggal 19 September 2021