Anda di halaman 1dari 14

S IT US H UK UM

 HOME
 Hukum
 Hukum Islam
 Makalah
Home › Ilmu Hukum › Makalah

Makalah Pengantar Ilmu Hukum (Pengertian, Unsur, Sifat,


Tujuan dan Pembagian Hukum)
Oleh Adam Malik July 17, 2020 Post a Comment

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan dalam penulisan makalah ini sehingga berjalan dengan lancar.
Makalah ini berjudul “PENGANTAR ILMU HUKUM”.

Semoga Ilmu dalam Makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi diri saya
pribadi dan utamanya bagi pembaca. Demi kesempurnaan Makalah ini saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dan kepada
Bapak dosen yang mengajarkan mata kuliah ini saya ucapkan terima kasih.

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................………………………….......... ii

BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................................... 1

BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Hukum dan pendapat Ahli .............................................................................. 2
B. Unsur-unsur, Sifat, dan Tujuan Hukum ............................................................................ 4
C. Sumber-sumber Hukum .................................................................................................... 5
D. Macam-macam Pembagian Hukum .................................……………….………............ 7

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 8

Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 9

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kebudayaan


manusia mengalami perkembangan pula. Termasuk perkembangan Hukum.
Peradaban yang semakin berkembang membuat kehidupan manusia sangat
membutuhkan aturan yang dapat membatasi prilaku manusia sendiri yang telah
banyak menyimpang seiring dengan perkembangan pemikiran manusia yang
semakin maju.

Related:[Lengkap] Materi Kuliah Pengantar Hukum Indonesia (PHI)

Aturan atau hukum tersebut mengalami perubahan dan terus mengalami


perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan zaman. Untuk itu, suatu negara
hukum sangat perlu mengadakan pembangunan terutama di bidang hukum.

Mengenai pembangunan hukum ini tidaklah mudah dilakukan. Hal ini disebabkan
pembangunan hukum tersebut tidak boleh bertentangan dengan tertib hukum
yang lain.

Demikin untuk mempermudah kita dalam memahami hukum yang satu dengan
hukum yang lainnya, maka patutlah kita mempelajari Pengantar Ilmu
Hukum segai pintu segalah hukum. Yang terjadi pada masa lampau sampai
sekarang dari segalah bidang Hukum itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Hukum dan Pendapat Ahli


2. Unsur, Sifat dan Tujuan Hukum
3. Kesimpulan

C. Tujuan

1. Agar dapat memahami Pendapat Para Ahli dan Pengertian Hukum


2. Agar dapat memahami Unsur, Sifat dan Tujuan Hukum
3. Memudahkan bacaan pada makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum dan Pendapat Ahli

Mengenai apakah hukum itu, menjadi pertanyaan pertama setiap orang yang
mulai mempelajari tentang hukum. Sebenarnya sangat sulit untuk memberikan
definisi tentang hukum.

Karena menurut Prof. Mr. Dr. L.J. Van Apeldoorn dalam bukunya
berjudul “Inleiding tot de studie van het Nederlandse Recht” adalah tidak mungkin
memberikan suatu definisi tentang apakah yang disebut hukum itu. Hampir semua
sarjana hukum memberikan pembatasan mengenai hukum yang berlainan.

Beberapa ahli seperti Aristoteles, Grotius, Hobbes, Philip S. James, dan Van
Vollenhoven memberikan definisi hukum yang berbeda-beda.

Misalnya menurut Immanuel Kant bahwa hukum adalah keseluruhan syarat-syarat


yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri
dengan kehendak bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum tentang
kemerdekaan.

Menurut Ultrecht, hukum adalah peraturan yang berisi perintah dan larangan
yang mengatur masyarakat, sehingga harus dipatuhi.

Menurut Kansil, hukum adalah peraturan hidup yang bersifat memaksa.

Related:Materi Lengkap: Hubungan Kausalitas Antara Politik dan Hukum Di


Indonesia

Kaidah atau norma hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia
dalam hidup bermasyarakat yang berasal dari hati sanubari manusia.

Macam-macam norma:

1. Norma agama;
2. Norma kesusilaan;
3. Norma kesopanan;
4. Norma hukum.

Macam-macam kaidah:

1. Kaidah Agama Mengatur Hub. Antara Manusia dengan Tuhan Yang menjadi
Kepercayaannya, bisa berupa Larangan dan Anjuran Bagi Pemeluknya.
2. Kaidah Kesusilaan bersumber Dari Hati Mengatur Hub.Manusia dalam
Hidup sosial agar Manusia itu Bersusila Sesuai dengan Tingkah laku yg di
inginkan Masyarakat.
3. Kaidah Kesopanan Mengatur Hub. Manusia dengan Manusia agar tingkah
laku manusia itu teratur dalam hub. Social di Masyarakat.
4. Kaidah Hukum Berasal Dari Hukum Positif yg ada di suatu negara. Hokum
ini bersifat Memaksa bagi Semua Individu yang tercakup dalam negara, dan
hukum di kenalkan pada umum melalui sosialisasi terhadap Hukum itu.

Dan menurut Mochtar Kusumaatmadja, bahwa hukum yang menandai tidak saja
merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan
manusia dalam masyarakat. Melainkan juga meliputi lembaga-lembaga dan proses
yang mewujudkan kaidah-kaidah itu dalam masyarakat.

Hukum sebagai kaidah atau aturan yang mengatur kehidupan masyarakat memiliki
beberapa pengertian yang bersumber dari para ahli. Ada juga beberapa sarjana
dari Indonesia yang memberikan rumusan tentang hukum itu. Diantaranya adalah:

S.M. Amin, S.H.

Dalam bukunya yang berjudul “Bertamasya ke Alam Hukum”, bahwa hukum adalah
kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum.
Tujuan hukum itu adalah mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia,
sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara.

M.H. Tirtaatmadjadja, S.H.


Dalam bukunya “Pokok-pokok Hukum Perniagaan” mengatakan bahwa hukum
adalah semua aturan (norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-
tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian.

Related:Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia [Ulasan


Lengkap]

Jika melanggar aturan-aturan itu, akan merugikan diri sendiri atau harta,
umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, didenda dan sebagainya.
Teori-teori tentang tujuan hukum:

1. Teori etika/ etis, yaitu tujuan hukum semata-mata untuk mencapai


keadilan.
2. Teori utilitas, yaitu hukum itu bertujuan untuk kemanfaatan/ faedah orang
terbanyak dalam masyarakat.
3. Teori campuran, teori ini merupakan gabungan antara teori etis dengan
teoriutilitas, yaitu tujuan hukum tidak hanya untuk keadilan semata, tetapi
juga untuk kemanfaatan orang banyak.
4. Teori terakhir, yaitu tujuan hukum itu semestinya ditekankan kepada fungsi
hukum yang menurutnya hanya untuk menjamin kepastian hukum.

B. Unsur-unsur, Sifat, dan Tujuan Hukum


Agar dapat mengetahui dan mengenal apakah hukum itu, sebelumnya harus dapat
mengetahui ciri-ciri hukum, diantaranya adalah:

1. Adanya perintah dan/atau larangan.


2. Perintah dan/atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang. Setiap
orang wajib bertindak sedemikian rupa dalam masyarakat, sehingga tata
tertib dalam masyarakat itu tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya.

Dari beberapa perumusan tentang hukum yang telah diberikan para Sarjana
Hukum Indonesia, dapat diambil kesimpulan, bahwa hukum itu meliputi beberapa
unsur, yaitu:

1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan bermasyarakat.


2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
3. Peraturan itu bersifat memaksa.
4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
5. Adanya proses untuk mewujudkan kaidah, dan asas yang tertulis/ tidak
tertulis.

Dilihat dari unsur-unsurnya, maka sifat dari hukum adalah mengatur dan memaksa.
Ia merupakan peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan yang dapat memaksa
orang supaya mentaati tata-tertib dalam masyarakat.

Selain itu juga memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa
saja yang tidak mau patuh mentaatinya.

Untuk menjaga agar peraturan-peraturan hukum itu dapat berlangsung terus dan
diterima oleh seluruh anggota masyarakat. Maka peraturan hukum yang ada harus
sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan asas-asas keadilan dari masyarakat
tersebut.

Dengan demikian, tujuan hukum itu adalah menegakkan keadilan, membuat


pedoman, dan bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat
dan hukum itu harus pula bersendikan pada keadilan.

Selain itu, dapat pula disebutkan bahwa hukum menjaga dan mencegah agar
setiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri (eigenrichting is verboden),
tidak mengadili dan menjatuhi hukuman terhadap pelanggaran hukum terhadap
dirinya.

Namun setiap perkara harus diselesaikan melalui proses pengadilan, dengan


perantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

C. Sumber-sumber Hukum
Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala apa yang menimbulkan
aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa. Yaitu aturan
yang kalau dilanggar akan mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.

Sumber hukum dapat ditinjau dari segi material dan segi formal.
Related:Pengertian Ilmu Hukum dan Sumber Hukum

1. Sumber-sumber hukum material dapat ditinjau dari berbagai sudut,


misalnya dari sudut ekonomi, sejarah, sosiologi, filsafat, dsb.
2. Sumber-sumber hukum formal, antara lain adalah:

 Undang-undang (statute)
 Kebiasaan (costum)
 Traktat (treaty)
 Pendapat sarjana hukum (doktrin).

1. Penemuan Hukum

Akibat perkembangan masyarakat, maka perkembangan hukum berjalan seiring


sejalan. Hakim merupakan salah satu faktor pembentukan hukum. Badan Legislatif
menetapkan peraturan yang berlaku sebagai peraturan umum, sedangkan
pertimbangan dalam pelaksanaan hal-hal konkret diserahkan kepada hakim,
sebagai pemegang kekuasaan Yudikatif.

Yang dilakukan hakim yaitu:

1. Konstruksi hukum. Misalnya pada pasal 1576 tentang jual beli “Koop Break
Geen Huur”.
2. Penafsiran hukum. Ada beberapa metode penafsiran, yaitu:
o Penafsiran tata bahasa, yaitu penafsiran yang berdasarkan
ketentuan UU yang berpedoman pada perkataan.
o Penafsiran sahih, yaitu penafsiran yang pasti terhadap arti kata-kata
itu sebagaimana yang telah diberikan oleh pembentuk UU.
o Penafsiran historis, yaitu penafsiran yang berdasarkan sejarah
hukum dan UU-nya.
o Penafsiran sistematis, yaitu penafsiran menilik susunan yang
berhubungan dengan bunyi pasal-pasal lainnya baik dalam UU itu,
maupun dengan UU yang lainnya.
o Penafsiran Nasional, yaitu penafsiran menilik sesuai tidaknya
dengan sistem hukum yang berlaku.
o Penafsiran teleologis, yaitu penafsiran dengan mengingat maksud
dan tujuan undang-undan itu.
o Penafsiran ekstensif, yaitu memberi tafsiran dengan memperluas
arti kata-kata dalam peraturan itu.
o Penafsiran restriktif, yaitu penafsiran dengan membatasi
(mempersempit) arti kata-kata dalam peraturan itu.
o Penafsiran analogis, yaitu memberi tafsiran pada suatu peraturan
hukumdengan memberi ibarat pada kata-kata tersebut sesuai
dengan asas hukumnya.
o Penafsiran a contrario, yaitu suatu cara menafsirkan undang-
undang yang didasarkan pada perlawanan pengertian antara soal
yang dihadapi dan soal yang diatur dalam suatu pasal undang-
undang.

D. Macam-macam Pembagian Hukum


1. Menurut sumbernya

 a. Hukum undang-undang;
 b. Hukum adat;
 c. Hukum traktat;
 d. Hukum jurisprudensi.

2. Menurut bentuknya

 a. Hukum tertulis;
 b. Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan).

3. Menurut tempat berlakunya

 a. Hukum nasional;
 b. Hukum internasional;
 c. Hukum asing;
 d. Hukum gereja.

4. Menurut waktu berlakunya

 a. Ius constitutum (hukum positif);


 b. Ius constituendum;
 c. Hukum asasi (hukum alam).

5. Menurut cara mempertahankannya

 a. Hukum material;
 b. Hukum formal.

6. Menurut sifatnya

 a. Hukum yang memaksa;


 b. Hukum yang mengatur.

7. Menurut wujudnya

 a. Hukum obyektif;
 b. Hukum subyektif.

8. Menurut isinya

 a. Hukum privat;
 b. Hukum publik.

Ditinjau dari segi bentuknya, hukum dapat dibedakan atas:

 a. Hukum Tertulis (statute law, written law);


 b. Hukum Tak Tertulis (unstatutery law, unwritten law).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari uraian singkat materi mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum diatas. Isi makalah
ini dapat disimpulkan bahwa pengertian hukum adalah kumpulan peraturan-
peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi yang bertujuan menjaga
ketertiban pergaulan manusia. Sehingga keamanan dan ketertiban tetap
terpelihara.

Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala apa yang menimbulkan
aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa. Yaitu aturan
yang kalau dilanggar akan mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.

Hukum memiliki ciri-ciri, unsur-unsur, sifat, dan tujuan hukum.

Mazhab ilmu pengetahuan digunakan sebagai dasar bagi penemuan hukum, yang
memiliki pengertian yang dijelaskan oleh para ahli hukum. Dari ciri-ciri hukum
disebutkan bahwa sanksi terhadap pelanggaran hukum adalah tegas.

Maka dari itu setiap orang wajib mentaati hukum, agar senantiasa tercipta
kehidupan yang aman dan damai.

DAFTAR PUSTAKA

 Kansil, C.S.T. Drs. SH, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta 1989.
 Ridwan Halim, Pengantar Ilmu Hukum, hal. 74-88.
 Soedjono Dirjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, hal. 137-153 dan 154-160.
 http://www.scribd.com/doc/51362445/42097773-Makalah-Hukum , Diakses
pada tanggal 16 Juli 2020.
 http://www.scribd.com/doc/21201842/Pengertian-Hukum-Menurut-Pakar ,
Diakses pada tanggal 16 Juli 2020.

Ilmu Hukum Makalah


Adam Malik
Pendiri https://www.situshukum.com yang sudah bergelar S.H namun juga gemar dengan dunia Teknologi. Salam Kenal!
NewerOlder
Related Posts

[Lengkap] Materi Kuliah Pengantar Ilmu Hukum (PIH)

Bentuk-bentuk Peraturan Perundang-undangan (Menurut UUD 1945, TAP MPR dan UU No.
10 Tahun 2004)

Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia [Ulasan Lengkap]

Pengertian Ilmu Hukum dan Sumber Hukum


Materi Lengkap: Hubungan Kausalitas Antara Politik dan Hukum Di Indonesia

Hukum Progresif: Upaya Untuk Mewujudkan Ilmu Hukum Menjadi Sebenar Ilmu

Post a Comment
PILIH MATA KULIAH

 Pengantar Hukum Indonesia


 Hukum Pidana

PALING BANYAK DIBACA

 [Lengkap] Materi Kuliah Pengantar Hukum Indonesia (PHI)


 Makalah Pengantar Ilmu Hukum (Pengertian, Unsur, Sifat, Tujuan dan Pembagian Hukum)
 Pengertian Hukum Tata Negara dan Perbedaan HTN dengan HAN
 [Lengkap] Materi Kuliah Pengantar Ilmu Hukum (PIH)

 Istilah & Pengertian, Tujuan PHI, Sejarah Tata Hukum Indonesia dan Politik Hukum
Nasional

KATEGORI

 Glosarium
 Hukum Acara Perdata
 Hukum Acara Pidana
 Hukum Adat
 Hukum Administrasi Negara
 Hukum Agraria
 Hukum Benda
 Hukum Dagang
 Hukum Humaniter
 Hukum Internasional
 Hukum Islam
 Hukum Keluarga
 Hukum Pajak
 Hukum Perdata
 Hukum Perdata Internasional
 Hukum Perikatan
 Hukum Perkawinan
 Hukum Pidana
 Hukum Pidana Internasional
 Hukum Pidana Khusus
 Hukum Tata Negara
 Hukum Wakaf
 Hukum Waris
 Ilmu Hukum
 Makalah
 Pengantar Hukum Indonesia
Subscribe Our Newsletter

Tentang Kami Kontak Disclaimer Privacy Policy Daftar Isi

Copyright © 2023 - situshukum.com


Theme by Igniel

Anda mungkin juga menyukai