Hukum Pidana
Hakikat Hukum Pidana
• Manusia Manusia
Kepentingan Kepentingan
Saling untung
Tentram
Sehingga
• Demi ketertiban dan keamanan
• Pengaturan
• Aturan Hukum
Lanjut
• Aturan Hukum
• Jaminan Pentaatan
• Sanksi
lanjutan
• Secara umum bentuk sanksi adl berupa
“pelimpahan rasa ketidak enakan masyarakat
(nestapa) spy dpt dirasakan juga penderitaan
atau kerugian yang dialami” yang disebut
Pidana.
• Sehingga
Aturan-aturan hukum yang memuat sanksi
pidana disebut dengan Hukum Pidana
Tujuan Hukum Pidana
• Menurut Abdul Jamali, 2000
• 1. sebagai sarana Preventif
• 2. sebagai sarana Kuratif
Pengantar Hukum Pidana
Umum khusus
Lanjutan
Hkm pidana Objektif adalah semua peratran yang mengandung
keharusan atau larangan, yang pelanggarannya diancam
dengan hukuman yang bersifat siksaan
Hkm Pidana Materiil adl aturan hukum yang mengatur ttg
macam2 oerbuatan pidana dan sanksi pidananya (menagtur
apa, siapa dan bagaimana orang dapat dihukum)
Hkm Pidana Formil adl aturan hukum yang mengatur tata cara
perosedur penegakan hukum pidana materiil.
Hkm Pidana Subyektif adl mengatur ttg tata cara bagaimana
negara memberi hukuman pd pelaku----hak negara atau alat
perlengkapannya untuk
Memberi ancaman pidana
Hak jaksa
Hak hakim
lanjut
Hukum Pidana Indonesia
• Alasan Pembenar
• Alasan Pemaaf
• AlasaAlasan Pembenar:
• Alasan yg menghapuskan sifat melawan hk nya
perbuatan, shg apa yg dilakukan oleh terdakwa mjd
perbuatan yg patut dan benar
ex: -psl 44 (1) KUHP
-psl 48 KUHP
-psl 49 (1) KUHP
-psl 50 KUHP
-psl 51 (1) KUHP
• AlasaAlasan Pemaaf:
• Alasan yg menghapuskan kesalahan terdakwa
• ex:
-psl 48 KUHP
-psl 49 (2) KUHP
-psl 51 (2) KUHP