Anda di halaman 1dari 75

PENGANTAR ILMU HUKUM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

1. pengertian, ruang lingkup, obyek dan metode pendekatan ilmu hukum;


2. Masyarakat dan kaedah social;
3. Pengertian Hukum Secara Etimologis dan Ahli;
4. Subjek dan objek hukum; (tugas kelompok 2)
5. Asas dan tujuan hukum; (tugas kelompok 1)
6. Hak dan Kewajiban; (tugas kelompok 3)
7. Peristiwa Hukum (tugas kelompok 4)
8. Sumber Hukum Materiil; (tugas kelompok 5)
9. Sumber Hukum Formil; (tugas kelompok 6)
10. Jenis-jenis system hukum; (tugas kelompok 7)
11. Mazhab, Teori dan Aliran Hukum; (tugas kelompok 8)
12. Kodifikasi dan Pembidangan Hukum (tertulis-tidak tertulis, ius constitutum-ius constituendum, hukum perdata-hukum public, subyektif-
obyektif, domestic-internasional); (tugas kelompok 9)
13. Bidang-bidang Ilmu Hukum (sosiologi Hukum, Sejarah Hukum, Antropologi Hukum, Psikologi Hukum, Perbandingan Hukum, dan Politik
Hukum); (tugas kelompok 10)
MAZHAB ILMU HUKUM

1. MAZHAB HUKUM ALAM


 Mazhab hukum alam adalah mazhab tertua dlm sejarah pemikiran manusia
tentang hukum
 Menurut mazhab ini, selain hukum positif (hukum yg berlaku di masyarakat) yg
merupakan buatan manusia, masih ada hukum yg lain yaitu hukum yg berasal dari
Tuhan, yg disebut dengan “Hukum Alam”;
Para penganut mazhab ini berpendapat bahwa hukum alam itu kekal dan abadi,
berlaku untuk setiap masa (zaman) dan bagi setiap bangsa;
Sedangkan hukum positif yg dibuat manusia (negara) tidak bersifat kekal dan
abadi, berubah menurut masa dan keadaan;
PENGERTIAN

Pengertian pengantar Ilmu Hukum :


 Adalah Mata kuliah dasar bagi mahasiswa hukum dalam mempelajari hukum
yang berguna untuk mempelajari hukum-hukum pada umumnya.
Pengertian Ilmu Hukum (menurut ahli):
(cross) segala pengetahuan hukum yg mempelajari hukum dalam segala bentuk
manifestasinya;
(Curzon) suatu ilmu pengetahuan yg mencakup segala hal yg berhubungan dng
hukum.batasan-batasannya tidak bisa ditentukan karena sangat luas.
(Fitzgerald) nama yg diberikam kepada suatu cara untuk mempelajari hukum,
suatu penyelidikan yg abstrak, umum, dan teoritis, yg berusaha mengungkapkan
asas-asas yg pokok dari hukum dan system hukum.
PENGERTIAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu hukum adalah


Suatu pengetahuan yang objeknya adalah hukum, khusunya mengajarkan perihal
hukum dalam segala bentuk. (ilmu hukum sbg ilmu kaidah, ilmu hukum sebagai ilmu
pengertian, dan ilmu hukum sebagai ilmu kenyataan).
 Objek ilmu hukum adalah hukum pada umumnya.
RUANG LINGKUP ILMU HUKUM

apa yang ingin kita lakukan terhadap objek ilmu hukum?


 Memperoleh pengetahuan tentang segala hal mengenai hukum. (maka ruang lingkup ilmu hukum menjadi
sangat luas.)
Daftar masalah yg bisa dimasukan ke dalam tujuan mempelajari ilmu hukum:
1. Mempelajari asas-asas hukum yang pokok;
2. Mempelajari system formal hukum;
3. Mempelajari konsep-konsep hukum dan arti fungsionalnya dalam masyarakat;
4. Mempelajari kepentingan-kepentingan social apa saja yang dilindungi oleh hukum;
5. Ingin mengetahui tentang apa sesungguhnya hukum itu;
6. Mempelajari tentang apa keadilan itu dan bagaimana mewujudkannya melalui hukum;
7. Mempelajari tentang perkembangan hukum;
8. Mempelajari pemikiran-pemikiran orang mengenai hukum;
9. Memahami kedudukan hukum dalam masyarakat;
10. Sifat karakteristik ilmu hukum.
ILMU BANTU PENGANTAR ILMU HUKUM

1. Sejarah hukum, yaitu suatu disiplin hukum yang mempelajari asal usul terbentuknya dan perkembangan suatu
sistem hukum dalam suatu masyarakat tertentu dan memperbanding antara hukum yang berbeda karena dibatasi
oleh perbedaan waktu;
2. Sosiologi hukum, yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris dan analitis mempelajari hubungan
timbal balik antara hukum sebagai gejala sosial dengan gejala sosial lain (Soerjono Soekanto);
3. Antropologi hukum, yakni suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari pola-pola sengketa dan
penyelesaiannya pada masyarakat sederhana, maupun masyarakat yang sedang mengalami proses perkembangan
dan pembangunan/proses modernisasi (Charles Winick);
4. Perbandingan hukum, yakni suatu metode studi hukum yang mempelajari perbedaan sistem hukum antara negara
yang satu dengan yang lain. Atau membanding-bandingkan sistem hukum positif dari bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain;
5. Psikologi hukum, yakni suatu cabang pengetahuan yang mempelajari hukum sebagai suatu perwujudan
perkembangan jiwa manusia (Purnadi Purbacaraka).
METODE PENDEKATAN ILMU HUKUM

 Metode Analisis: Berititik tolak pada suatu pandangan bahwa hukum sebagai perwujudan
dari nilai-nilai tertentu, yaitu keadilan.
 Metode Analisis Normatif: Melihat hukum sebagai suatu aturan yang abstrak. Metode ini
melihat hukum sebagai lembaga yang benar-benar otonom dan dapat dibicarakan sebagai
subjek tersendiri, terlepas dari hal-hal lain yang berkaitan dengan peraturan-peraturan.
 Metode Sosiologis: Bertitik tolak dari pandangan yang melihat hukum sebagai alat pengatur
masyarakat (as tool engenering social).
 Metode Historis: Metode yang mempelajari hukum dengan melihat sejarah hukum itu
sendiri.
 Metode Sistematis: Metode yang mempelajari hukum dengan cara melihat hukum sebagai
satu system yang terdiri dari sub-sub system. Misalnya: hukum pidana, perdata, HTN. Ilmu
pengetahuan hukum dengan cara seperti ini disebut, systematiche rechtsweten schap.
 Metode Komparatif: Metode yang mempelajari hukum dengan membandingkan antara tata
hukum yang berlaku di suatu negara tertentu dengan tata hukum yang berlaku di di negara
lain baik di masa sekarang atau lampau.
MASYARAKAT DAN KAIDAH SOSIAL

Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan
yang mereka anggap sama; (KBBI)
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah system semi tertutup (atau semi
terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut; (Wikipedia)
Kaidah adalah rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti; (KBBI)
Didalam hukum, kaidah diartikan sebagai patokan atau pedoman kehidupan;
Kaedah sosial adalah ketentuan-ketentuan tentang baik buruk perilaku manusia di tengah pergaulan
hidupnya dan peraturan hidup yang mengatur tingkah laku manusia dalam bermasyarakat, dengan
menentukan perangkat-perangkat atau penggal-penggal aturang yang bersifat perintah dan anjuran
serta larangan-larangan;
Fungsi kaidah sosial atau norma sosial yaitu untuk membentuk sebuah tatanan hukum atau sosial
yang tepat dan juga memastikan bahwa tatanan sosial yang telah dibentuk telah tepat dan tidak
memberikan ketimpangan ;
MASYARAKAT DAN KAIDAH SOSIAL

Jenis-jenis kaidah social:


1. Kaidah agama atau kaidah kepercayaan yaitu kaidah sosial yang asalnya dari Tuhan dan berisikan
larangan-larangan, perintah-perintah dan anjuran-anjuran; (hubungan anatara manusia dengan
tuhan, sanksinya adalah dari tuhan);
2. Kaidah kesusilaan, adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati manusia. Suara hati manusia
menentukan perbuatan mana yang baik dan perbuatan mana yang buruk, oleh karenanya kaidah
kesusilaan bergantung pada setiap pribadi manusia; (sikap batin manusia, sanksinya berupa batin
manusia itu sendiri);
3. Kaidah kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan dalam masyarakat tertentu.
Kaidah kesopanan, dasarnya adalah kepantasan, kebiasaan atau kepatutan yang berlaku di
masyarakat; (sikap individu terhadap masyarakat);
4. Kaidah hukum adalah peraturan yang dibuat atau yang dipositifkan secara resmi oleh penguasa
masyarakat atau penguasa negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh
aparat masyarakat atau aparat negara, sehingga berlakunya kaidah hukum dapat dipertahanka;
(ditujukan kepada sikap individu)
MASYARAKAT DAN KAIDAH SOISAL

Masyarakat dan Kaedah Sosial merupakan dua hal yg tidak dapat dipisahkan, saling berhubungan dng
erat.
Ketertiban dlm masyarakat diciptakan bersama-sama;
Norma dalam masyarakat bermacam-macam;
Masyarakat memerlukan tatanan dalam masyarakat, yaitu : yg menciptakan hubungan-hubungan yg
tetap dan teratur antara anggota-anggota masyarakat.
Tatanan itu terdiri dari : kebiasaan, hukum, dan kesusilaan;
Tatanan Kebiasaan adalah tatanan yg terdiri dari norma-norma yg dekat ekali dengan kenyataan.
(diangkat dari dunia kenyataan); bersifat teratur, diterima sebagai kaidah masyarakat.
Tatanan Hukum adalah yang dibuat secara sengaja oleh suatu badan perlengkapan dalam masyarakat
yg khusus diberi tugas untuk menjalankan penciptaan atau pembuatan hukum itu; “siapakah yg
menentukan jenis ketertiban tertentu itu?”;
Tataanan Kesusilaan adalah berpegangan kepada ideal yg masih harus diwujudkan dalam masyarakat;
PENGERTIAN HUKUM

Secara etimologis,
Hukum berasal dr Bahasa arab, yg mengandung pengertian bertalian erat
dengan, maksudnya dapat melakukan paksaan;
Recht berasal dr kata Rectum dalam Bahasa latin, mengandung arti bimbingan
atau tuntutan, atau pemerintahan; berhubungan dengan rectum dikenal dengan
kata REX, yaitu orang yg pekerjaannya memberikan bimbingan atau memerintah
(REX juga diartikan sbg RAJA)
IUS berarti Hukum. Berasal dari Bahasa latin IUSBERE artinya mengatur atau
memerintah; istilah ius berhubungan erat dengan IUSTITIA atau keadilan, pd
jaman dahulu iustitia bagi orang yunani adalah dewi keadilan, yg dilambangkan
dengan wanita dengan keduan matanya tertutup, dengan tangan kirinya
memegang neraca dan tangan kanan memegang sebuah pedang;
PENGERTIAN HUKUM

Filosofis dewi Iustitia sebagai berikut:


1. Kedua mata tertutup, ini berarti dalam mencari keadilan tidak boleh
membedakan terhadap si pelaku;
2. Neraca, dalam mencari dan menerapkan keadilan harus ada kesamaan atau
sama beratnya;
3. Pedang, lambing keadilan yg mengejar kejahatan dengan suatu hukum dan
dimana perlu dengan hukuman mati.
Lex, berasal dari kata lasere (Bahasa Latin), artinya mengumpulkan, adalah
mengumpulkan orang-orang untuk diberi perintah.
Dapat disimpulkan pengertian hukum secara Bahasa bertalian erat dengan
keadilan, kewibawaan, ketaatan, kedamaian, dan peraturan yg berisi norma.
PENGERTIAN HUKUM

Secara umum hukum adalah seluruh aturan tingkah laku berupa norma/kaidah
baik tertulis maupun tidak tertulis yg dapat mengatur dan menciptakan tata tertib
dlm masyarakat yg harus ditaati oleh setiap anggota masyarakatnya berdasarkan
keyakinan dan kekuasaan hukum; (pengertian tersebut didasarkan pd
pengelihatan hukum dlm arti kata materiil;
Dalam arti kata formal, hukum adalah kehendak ciptaan manusia berupa norma-
norma yg berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku, tentang apa yg boleh
dilakukan dan tentang apa yg tidak boleh dilakukan, yg dilarang dan dianjurkan
untuk dilakukan;
Oleh karena itu hukum harus mengandung nilai-nilai keadilan, kegunaan atau
kemanfaatan, dan kepastian hukum.
PENGERTIAN HUKUM

Untuk memperdalam pengertian hukum, alangkah baiknya mengetahui rumusan para ahli dalam memberikan pengertian
tentang hukum, sbb:
1. Satjipto rahardjo, hukum adalah karya manusia berupa norma-norma berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku;
2. Sudikno mertokusumo, hukum adalah kaidah hukum merupakan ketentuan atau pedoman tentang apa yg
seyogyanya atau seharusnya dilakukan;
3. Abdul manan, suatu rangkaian peraturan yg menguasai tungkah laku atau perbuatan tertentu dr manusia dalam
hidup bermasyarakat;
4. Soerjono soekanto dan purnadi purbacaraka, hukum diartikan sebagai:
 Hukum sbg ilmu pengetahuan;
 Hukum sbg ilmu suatu disiplin;
 Hukum sbg kaidah;
 Hukum sbg tata hukum;
 Hukum sbg petugas;
 Hukum sbg keputusan penguasa;
 Hukum sbg proses pemerintahan;
 Hukum sbg sikap tindak ajek natau perikelakuan yg teratur;
 Hukum sbg nilai-nilai;
PENGERTIAN HUKUM

5. Mochtar kusumaatmadja, menyatakan bahwa pengertian hukum yg memadai


harus tidak hanya memandang hukum itu sbg perangkat kaidah dan asas-asas yg
mengatur kehidupan manusia dlm masyarakat, tp harus pula mencakup lembaga
dan proses yg diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.
Dari beberapa pendapat tsb, dpt disimpulkan bahwa hukum itu meliputi unsur-
unsur, yaitu:
1. Peraturan tingkah laku manusia;
2. Peraturan diadakan oleh badan-badan resmi yg berwajib;
3. Peraturan itu bersifat memaksa;
4. Sanksi bagi pelanggaran terhadap peraturan itu adalah tegas (Pasti dan dapat
dirasakan nyata bagi yg bersangkutan).
PENGERTIAN HUKUM

Untuk mengenal hukum, harus mengetahui ciri-ciri hukum:


1. Adanya perintah dan/atau larangan;
2. Perintah dan/atau larangan itu harus dipatuhi dan ditaati setiap orang.
SUBJEK DAN OBJEK HUKUM

Subjek Hukum menurut para ahli;


Van Apledoorn, subjek hukum adalah adalah segala sesuatu yg mempunyai
kewenangan hukum, ialah kecakapan untuk menjadi pendukung subjek hukum;
Chaidir ali, subjek hukum adalah manusia yg berkepribadian hukum dan segala
sesuatu yg berdasarkan tutntutan kebutuhan masyarakat demikian itu diakui sbg
pendukung hak dan kewajiban;
Kansil, subjek hukum adalah sesuatu yg mempunyai hak dan kewajiban;
Algra, subjek hukum adalah setiap orang yg mempunyai hak dan kewajiban, yg
menimbulkan wewenang hukum, sedangkan pengertian wewenang hukum
adalah kewenangan untuk menjadi subjek dari hak-hak;
Dalam dunia hukum, subjek hukum terdiri dari manusia/orang dan badan hukum;
SUBJEK DAN OBJEK HUKUM
Manusia adalah subjek hukum sejak lahir dan berakhir pada saat meninggal dunia; bahkan seseorang
yg masih ada didalam kandungan dapat dianggap sebagai pendukung hak (dianggap telah lahir),
apabila dalam kepentingannya diperlukan (biasanya dalam urusan waris).
Akan tetapi, tidak semua manusia (subjek hukum) cakap melakukan perbuatan hukum. Yg seperti ini
manusia harus diwakili atau dibantu oleh orang lain (yg dianggap cakap melakukan perbuatan
hukum);
Secara yuridis ada 2 alasan yg menyebutkan manusia sbg subjek hukum:
1. Manusia mempunyai hak-hak subjek;
2. Kewenangan hukum dalam arti kewenangan hukum yg berarti, maksudnya adalah kecakapan
menjadi subjek hukum, yaitu pendukung hak dan kewajiban.
Pada dasarnya semua manusia adalah subjek hukum (mempunyai hak sejak dalam kandungan : Pasal
2 KUHPdt), akan tetapi tidak semua manusia cakap melakukan perbuatan hukum;
Orang yg cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang yg sudah dewasa;
Orang yg tidak cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang yg belum dewasa, orang dibawah
pengampuan, seorang wanita yg bersuami (Pasal 1330 KUHPdt), dan orang yg tidak sehat jasmani
SUBJEK DAN OBJEK HUKUM

Adapun ukuran dewasa manusia sebagai subjek hukum adalah sebagai berikut:
1. Hukum islam, dewasanya seorang pria adalah mereka yg sudah mimpi basah dan dewasanya
seorang perempuan adalah mereka yg sudah haid;
2. KUHPerdata, dewasanya seorang pria adalah yg telah berumur 18 tahun dan dewasanya
seorang wanita adalah yg telah berumur 15 tahun (pasal 29 KUHPdt);
3. UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, dewasanya seorang pria adalah setelah ia berumur 19
tahun dan dewasanya seorang wanita adalah mereka yg telah berumur 16 tahu (Pasal 7 Ayat (1));
4. KUHP, dewasanya seorang pria dan wanita adalah yg telah berumur 18 tahun (Pasal 45 KUHP);
5. UU No. 12 tahun 2003 sebagaimana telah direvisi dengan UU No, 15 Tahun 2011 Tentang
Penyelenggaraan Pemilihan Umum, dewasanya seorang pria dan wanita adalah yg telah
berumur 17 tahun;
6. Hukum adat, dewasanya seseorang adalah mereka yg telah bisa mencari nafkahnya sendiri;
7. UU No. 62 Tahun 1958 sebagaimana telah direvisi dengan UU No. 12 Tahun 2006 Tentang
Kewarganegaraan RI, dewasanya seseorang apabila telah berumur 21 tahun. (Pasal 5 ayat (2)a).
SUBJEK DAN OBJEK HUKUM

Badan Hukum (recht person) adalah suatu badan yg terdiri dari kumpulan orang yg diberi status
“person” oleh hukum sehingga mempunyai hak dan kewajiban;
Dalam hukum perdata, badan hukum adalah pendukung hak dan kewajiban yg tidak berjiwa;
Badan hukum dapat menjalankan perbuatan hukum sebagai pembawa hak dan kewajiban
manusia; artinya dapat berbuat seperti manusia, misalnya melakukan perjanjian, mempunyai
kekayaan yg terlepas dari para anggotanya dan sebaginya;
Perbedaan yg mencolok antara badan hukum dengan manusia sebagai pendukung hak adalah
badan hukum tidak dapat melangsungkan perkawinan, dan tidak dapat dipenjarakan. Akan tetapi
badan hukum dapat dibubarkan;
Syarat akar dapat disebut sebagai badan hukum adalah sebagai berikut:
1. Adanya harta kekayaan yg terpisah;
2. Mempunyai tujuan tertentu;
3. Mempunyai kepentingan sendiri;
4. Adanya organisasi teratur.
SUBJEK DAN OBJEK HUKUM

Menurut sifatnya badan hukum dibagi menjadi 2, yaitu:


1. Badan Hukum Publik
Yaitu badan hukum yg didirikan oleh pemerintah, atau badan hukum yg didirikan berdasarkan
hukum public yg menyangkut kepentingan public (orang banyak) atau negara pada umumnya;
Dibentuk oleh yg berkuasa, berdasarkan perundang-undangan yg dijalankan oleh eksekutif,
pemerintah, atau badan yg diberi tugas untuk itu;
Contohnya :provinsi, kotamadya, kotapraja, desa lembaga lembaga negara, bank-bank
negara, BUMN;
2. Badan hukum privat
Yaitu badan hukum yg didirikan oleh privat (perseorangan, bukan negara);
Memiliki tujuan tertentu, baik mencari keuntungan, social pendidikan, ilmu pengetahuan,
politik budaya, kesenian, olahraga, dll yg menurut hukum berlaku secara sah;
Contohnya adalah, perseroan terbatas, firma, koperasi, lembaga, yayasan, gereja dll.
SUBJEK DAN OBJEK HUKUM

Objek Hukum
Objek hukum adalah segala sesuatu yg berguna bagi subjek hukum (manusia dan
badan hukum) dan yg dapat menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi
para subjek hukum, yg oleh karenanya dapat dikuasai oleh subjek hukum;
Penegasannya, objek hukum adalah segala sesuatu yg dapat dimanfaatkan oleh
subjek hukum secara yuridis (menurut atau berdasarkan hukum), maksudnya
adalah manfaatnya yg harus diperoleh dengan jalan hukum;
Segala sesuatu yg dapat diperoleh secara bebas dari alam (benda non ekonomi),
seperti angin, cahaya/matahari, bulan, air di daerah pegunungan dan
pemanfaatannya tidak diatur dalam hukum tidak bisa disebut sebagai objek hukum;
Benda dalam KUHPdt diatur dalam buku ke 2;
SUBJEK DAN OBJEK HUKUM

Menurut Pasal 503 KUHPdt, benda dapat dibedakan menjadi 2, yaitui:


1. Benda berwujud, yaitu segala nsesuatu yg dapat dirasakan oleh panca indera;
contohnya mobil, motor, rumah, dll;
2. Benda tidak berwujud, yaitu semua hak, contohnya: hak cipta, hak merek, hak milik dll;
Menurut Pasal 504 KUHPdt, benda dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
3. Benda bergerak, yaitu benda yg dapat dipindahkan;
4. Benda tetap (tidak bergerak), yaitu benda yg tidak dapat di[pindahkan.
Benda bergerak dapat dibedakan sbb:
5. Menurut sifatnya benda yg dapat dipindahkan (Pasal 509 KUHPdt);
6. Menurut ketentuan undang-undang ialah benda dapat bergerak atau dipindahkan, yaitu
hak-hak yg melekat atas benda bergerak (Pasal 511 KUHPdt). Contohnya : hak atas
memungut hasil atas benda bergerak, hak memakai atas benda bergerak, saham-
saham perusahaan, piutang;
SUBJEK DAN OBJEK HUKUM

Adapun benda tetap (tidak bergerak) dapat juga dibedakan sbb:


1. Menurut sifatnya, benda tsb tidak dapat dipindahkan. Contohnya: tanah da
segala sesuatu yg melekat diatasnya, misalkan gedung, pohon,
bunga-bunga/rumput;
2. Menurut tujuannya, benda tsb juga tidak dapat dipindahkan karena dilekatkan
pada benda tidak bergerak sebagai benda pokok untuk tujuan tertentu,
contohnya: mesin yg dipasang didalam pabrik, karena tujuannya adalah untuk
dipakai tetap dan tidak berpindah-pindah;
3. Menurut ketentuan undang-undang benda tsb dinyatakan sebagai benda tidak
bergerak, ialah hak-hak yg melekat atas benda tidak bergerak (Pasal 508
KUHPdt), contohnya: hipotek, hak pakai atas benda tidak bergerak, hak
memungut hasil atas benda tidak bergerak.
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM

 ASAS HUKUM
Pengertian Asas Hukum
Dalam KBBI pengertian asas terdiri dari 3 macam, yaitu:
1. Dasar, alas, pedoman;
2. Suatu kebenran yg menjadi pokok atau tumpuan berpikir (berpendapat dan sebaginya);
3. Cita-cita yg menjadi dasar (perkumpulan negara dan sebagainya).
Dapat disimpulkan bahwa asas adalah dasar, pokok tempat menemukan kebenaran dan sebagai
tumpuan berpikir.
Menurut C.W. Paton, asas adalah suatu alam pikiran yg dirumuskan secara luas dan mendasari
adanya suatu norma hukum. Asas terdiri dari 3 unsur, yaitu:
1. Alam Pikiran;
2. Rumusan luas;
3. Dasar bagi pembentukan norma.
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM

Asas hukum menurut beberapa ahli:


1. Scolten menjelaskan asas hukum adalah kecenderungan-kecenderungan yg
disyaratkan dari pandangan kesusilaan kita pada hukum yg merupakan sifat-sifat
umum dengan segala keterbatasan sebagai pembawaan hukum, tetapi tidak harus ada;
2. Satjipto rahardjo menjelaskan asas hukum adalah unsur yg penting dan pokok dari
peraturan hukum. Asas hukum adalah jantungnya peraturan hukum karena ia
merupakan landasan yg paling luas bagi lahirnya peraturan hukum;
3. Oka mahendra menjelaskan asas-asas hukum adalah dasar-dasar umum yg
mengandung nilai-nilai moral dan etis, merupakan petunjuk arah bagi pembentukan
hukum yg memenuhi nilai-nilai filosofis yg berintikan raa keadilan dan kebenaran, nilai-
nilai sosiologis yg sesuai dengan tata nilai budaya yang berlaku di masyarakat, dan nilai
yuridis yg sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yg berlaku.
Dari beberapa pengertian asas hukum yg disebutkan oleh beberapa ahli hukum tersebut
dapat disimpulkan bahwa asas hukum merupakan aturan dasar dan prinsip-prinsip yg
abstrak dan pada umumnya melatar belakangi peraturan konkret dan pelaksanaan hukum;
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM

 ASAS-ASAS HUKUM
Asas-asas peraturan perundang-undangan:
1. Asas setiap orang dianggap telah mengetahui UU setelah diundangkan dalam
lembaran negara;
2. Asas non retroatif, suatu UU tidak boleh berlaku surut;
3. Lex Spesialis derogate legi generalis, UU yg bersifat khusus mengesampingkan UU yg
bersifat umum;
4. Lex posteriori derogate legi priori, UU yg lama dinyatakan tidak berlaku lagi apabila
ada UU baru yg mengatur hal yang sama;
5. Lex superior derogate legi inforiori, hukum yg lebih tinggi derajatnya
mengesampingkan hukum/peraturan yg derajatnya di bawahnya;
6. UU tidak dapat diganggu gugat, siapapun tidak boleh melakukan uji materiil atas isi
UU kecuali oleh MK.
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM

Asas-asas dalam UUD 1945:


1. Asas kekeluargaan (Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945);
2. Asas kedaulatan rakyat, kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh majelis permusyawaratan rakyat;
3. Asas pembagian kekuasaan, kekuasaan dibagi atas kekuasaan legislative,
kekuasaan eksekutif, kekuasaan yudikatif;
4. Asas negara hukum dengan prinsip rule of law, pengakuan dan perlindungan
ham, peradilan yg bebas dan legalitas dalam segala bentuknya;
5. Asas kewarganegaraan, ius sanguinis (menetapkan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan atas keturunan/pertalian darah) dan Ius solli
(menetapkan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat/negara
kelahirannya.
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM

Asas-asas hukum pidana dan acara pidana:


1. Asas legalitas, suatu perbuatan merupakan suatu tindak pidana apabila telah
ditentukan sebelumnya oleh undang-undang.
2. Asas culpabilitas (nulla poenna sine culpa), tidak ada pidana tanpa kesalahan;
3. Asas opporotunas, penuntut umum berwenang untuk tidak melakukan penuntutan
dengan pertimbangan demi kepentingan umum;
4. Asas presumption of innocence (praduga tak bersalah), seseorang harus dianggap tidak
bersalah sebelum dinyatakan bersalah oleh putusan pengadilan yg telah mempunyai
kekuatan hukum tetap;
5. Asas in dubio pro reo, dalam hal terjadi keragu-raguan, maka yg diberlakukan adalah
peraturan yang paling menguntungkan terdakwa;
6. Asas persamaan didepan hukum; dll (pelajari di rumah)
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM

Asas-asas hukum perdata dan acara perdata:


1. Asas kebebasan berkontrak, para pihak secara bebas membuat kontrak dan
mengatur sendiri isinya sepanjang memenuhi ketentuan yg berlaku;
2. Asas pacta sunt servanda, suatu perjanjian berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yg mengikatkan dirinya/membuat;
3. Asas hakim pasif, runag lingkup atau luas pokok sengketa diperiksa sesuai
dengan permohonan para pihaknya;
4. Asas actor sequitir forum rei, gugatan harus diajukan ditempat dimana
tergugat bertempat tinggal;
5. Unnus testis nullus testis, satui saksi bukan saksi, keterangan seorang saksi
harus dilengkapi dengan bukti-bukti.
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM

 TUJUAN HUKUM
Para ahli tidak ada kesamaan persepsi dalam mengartikan tujuan hukum, ada ahli
memandang bahwa tujuan hukum adalah untuk melindungi kepentingan masayarakat,
namun ada yg mengartikan tujuan hukum untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat, dll;
Berikut pandangan ahli tentang tujuan hukum:
1. Roscoe Pound, tujuan hukum untuk melindungi kepentingan manusia. Kepentingan
manusia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Public interest;
b. Social interest;
c. Private interest.
2. Van Apeldoorn, tujuan hukum adalah untuk mengatur pergaulan hidup secara damai karena
hukum menghendaki perdamaian.
3. Sudikno Mertokusumo, tujuan pokok hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yg
tertib, menciptakan ketertiban dan keseimbangan.dengan tercapainya ketertiban dalam
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM

4. Jeremy Bentham, tujuan hukum adalah semata-mata apa yg berfaedah bagi


orang banyak (teori utilitas)
Dapat disimpulkan bahwa tujuan hukum adalah
1. Melindungi kepentingan masyarakat;
2. Mengatur dan menciptakan tata tertib dalam masyarakat secara damai dan
adil;
3. Mencapai keadilan bagi masyarakat;
4. Memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
 Untuk mencapai tujuan hukum diatas maka hukum harus menawarkan sesuatu
yg lebih daripada sekedar keadilan procedural, hukum harus berkompeten dan adil.
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM

 FUNGSI HUKUM
1. Hukum sebagai sarana control social;
2. Hukum sebagai sara perkayasa social;
3. Hukum sebagai symbol;
4. Hukum sebagai alat politik;
5. Hukum sebagai sarana penyelesaian sengketa;
6. Hukum sebagai pengendali social;
7. Hukum sebagai sarana pengintegrasian soisal;
HAK DAN KEWAJIBAN

Hak merupakan segala sesuatu yg harus didapatkan oleh setiap orang yg telah ada
sejak lahir bahkan sebelum lahir.
 Menurut KBBI
Hak adalah sesuatu hal yg benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan
untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan dll),
kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu;
Kewajiban adalah sesuatu yg harus atau wajib untuk dilakukan, keharusan
(sesuatu hal yg harus dilaksanakan);
HAK DAN KEWAJIBAN

 Jenis-jenis Hak :
1. Hak legal dan hak moral
Hak legal adalah hak yg didasarkan atas hukum dalam salah satu bentuk;
Berbicara tentang hukum atau social;
Contoh : negara mengeluarkan peraturan bahwa veteran memperoleh tunjangan
setiap bulan, maka setiap veteran yg telah memenuhi syarat yg di tentukan oleh
peraturan tsb berhak untuk mendapat tunjangan tsb.
Hak moral adalah didasarkan atas prinsip atau peraturan etis saja;
Bersifat soliderisasi atau individu;
Contoh : seorang majikan memberikan gaji rendah kepada seorang karyawan yg
bekerja sangat bagus, majikan tsb telah melaksanakan hak legal nya tetapi tidak
menjalankan hak moral karyawannya.
HAK DAN KEWAJIBAN

2. Hak Positif dan Hak Negatif


Hak positif adalah suatu hak yg bersifat positif, jika saya berhak bahwa orang lain
berbuat sesuatu untuk saya;
Contoh : hak atas pendidikan, pelayanan dan kesehatan;
Hak negative adalah suatu hak yg bersifat negative, jika saya bebas untuk melakukan
sesuatu dalam arti orang lain tidak diperbolehkan untuk membatasi atau melarang utuk
melakukan hal tsb;
Contoh : hak untuk hidup, hak mengemukakan pendapat;
Hak negative terbagi menjadi 2 :
Hak negative aktif, adalah hak untuk berbuat atau tidak berbuat seperti orang
kehendaki;
Hak negative pasif, adalah hak untuk tidak diperlakukan oranglain dengan cara tertentu.
HAK DAN KEWAJIBAN

3. Hak Khusus dan Hak Umum


Hak khusus adalah hak yg timbul dalam suatu hubungan khusus antara beberapa
orang atau karena fungsi khusus yg dimiliki orang satu terhadap orang lain;
Contoh : dalam hutang-piutang, orang lain mendapatkan hak untuk memiliki hak
orang lain apabila dalam batas waktu tertentu tidak melakukan pembayaran
piutang;
Hak umum adalah hak yg dimiliki manusia bukan karena hubungan atau fungsi
tertentu, melainkan karena dia semata-mata manusia.
Dalam hal ini yg dimaksud hak umum adalah hak asasi manusia.
HAK DAN KEWAJIBAN

4. Hak Individual dan Hak Sosial


Hak individual adalah hak yg dimiliki individu-individu terhadap negara;
Artinya negara tidak boleh menghindari atau mengganggu individu dalam
mewujudkan hak-hak yg memiliki;
Contoh : hak beragama, hak mengikuti hati nurani, hak mengemukakan
pendapat.
Hak social dalam hal ini bukan hanya kepentingan terhadap negara saja, tetapi
sbg anggota masyarakat bersama dengan anggota-anggota lain;
Contoh : hak atas pekerjaan, hak atas pendidikan, hak atas pelayanan kesehatan;
HAK DAN KEWAJIBAN

 Kesimpulannya hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yg


semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak didapat
oleh pihak lain maupun juga yg pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
olehnya.
HAK DAN KEWAJIBAN

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yg tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang;
Timbulnya hak menurut JB Daliyo adalah sebagi berikut:
1. Adanya subjek hukum baru baik berupa orang maupun badan hukum;
2. Adanya perjanjian yg disepakati para pihak;
3. Adanya kerugian yg diderita oleh seseorang akibat kesalahan;
4. Seseorang telah melakukan kewajiban yg merupakan syarat untuk
memperoleh hak itu;
HAK DAN KEWAJIBAN

Adapun hapusnya hak adalah sebagi berikut :


1. Meninggal dunia;
2. Masa berlaku sudah habis;
3. Terpenuhinya hak;
4. Kedaluwarsa;
Timbulnya kewajiban adalah sebagai berikut :
1. Diperolehnya suatu hak dengan syarat memenuhi kewajiban;
2. Adanya perjanjian yg disepakati para pihak;
3. Kesalahan seseorang, sehingga menimbulkan kerugian bagi orang lain;
4. Telah menikmati hak tertentu yg harus diimbangi dengan melakukan kewajiban;
5. Kedaluwarsa;
HAK DAN KEWAJIBAN

Hapusnya kewajiban adalah sebagai berikut :


1. Meningalnya seseorang;
2. Masa berlaku yg sudah habis;
3. Kewajiban telah dipenuhi;
4. Hak yg melahirkan kewajiban telah hilang;
5. Kedaluwarsa;
6. Ketentuan UU;
7. Kewajiban telah beralih atau dialihkan;
8. Adanya sebab yg diluar kemampuan manusia, sehingga dirasa tidak mungkin
untuk memenuhi kewajiban tersebut.
PERISTIWA HUKUM

 Peristiwa Hukum adalah suatu kejadian dalam masyarakat yg menggerakan suatu


peraturan hukum tertentu, sehingga ketentuan-ketentuan yg tercantum di
dalamnya lalu diwujudkan;
 Sederhananya Peristiwa hukum adalah semua peristiwa atau kejadian yang dapat
menimbulkan akibat hukum, antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan
hukum.
Suatu peraturan hukum tentang kewarisan karena kematian akan tetap menjadi
rumusan kata-kata biasa saja yg sampai ada orang meninggal sehingga rumusan
tersebut berjalan;
Maka dlm hal tsb kematian seseorang merupakan peristiwa hukum;
Maka dapat disimpulkan, peristiwa hukum adalah peristiwa kemasyarakatan yg
akibatnya diatur oleh hukum;
PERISTIWA HUKUM

 Berikut adalah contoh peristiwa hukum:


1. Seorang pria menikahi seorang wanita secara resmi. Maka peristiwa tsb
merupakan peristiwa hukum karena mengakibatkan munculnya hak dan
kewajiban bagi suami istri;
2. Peristiwa kematian seseorang, kematian seseorang secara wajar dalam hukum
perdata akan menimbulkan berbagai akibat yg diatur oleh hukum. Misalnya
penetapan pewaris dan ahli waris;
3. Transaksi jual beli barang, pada peristiwa ini pun terdapat akibat yang diatur
oleh hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban;
PERISTIWA HUKUM

 Dari beberapa contoh tsb dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:


1. Peristiwa hukum karena perbuatan subjek hukum, yaitu semua perbuatan yg
dilakukan manusia atau badan hukum yg dapat menimbulkan akibat hukum. Contoh
pembuatan surat wasiat, penghibahan barang;
2. Peristiwa hukum yg bukan perbuatan subjek hukum, yaitu semua peristiwa hukum yg
timbul bukan karena perbuatan subjek hukum, akan tetapi apabila terjadi
menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu. Contoh kelahiran, kematian, daluwarsa;
 Adapun menurut hukum, peristiwa hukum dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Peristiwa hukum yg bersegi satu, yaitu peristiwa hukum yg hanya ditimbulkan oleh
satu pihak saja. Contoh pembuatan surat wasiat dan pemberian hibah. Peristiwa
hukum yg seperti ini sama dengan peristiwa hukum karena perbuatan subjek hukum;
2. Peristiwa hukum bersegi dua, yaitu peristiwa hukum yg ditimbulkan oleh dua pihak
atau lebih. Contohnya adalah perjanjian.
JENIS-JENIS SISTEM HUKUM

 Peraturan-peraturan hukum itu tidak berdiri sendiri, artinya peraturan hukum mempunyai
hubungan satu dengan yang lainnya. Keseluruhan peraturan hukum dalam setiap masyarakat
itulah merupakan suatu system hukum.
PENGERTIAN SISTEM HUKUM
 Bellefroid menyebut system hukum sebagai suatu rangkaian kesatuan peraturan-peraturan
hukum yg disusun secara tertib menurut asas-asasnya;
 Subekti mengartikan system hukum sebagai suatu susunan atau tatanan yg teratur, suatu
keseluruhan yg terdiri atas bagian-bagian yg berkaitan satu dengan yg lainnya, tersusun
menurut suatu rencana atau pola, hasil dari suatu pemikiran, untuk mencapai satu tujuan;
 Menurut sudikno, system hukum adalah suatu kesatuan yg terdiri dari unsur-unsur yg
mempunyai interaksi satu sama lain dan bekerjasama untuk mencapai tujuan kesatuan
tersebut;
 Dapat disimpulkan, yg dimaksud dengan system hukum adalah suatu kesatuan peraturan-
peraturan hukum, yg terdiri atas bagian-bagian (hukum) yg mempunyai kaitan (interaksi)
satu sama lain, tersusun sedemikian rupa menurut asas-asasnya, yg berfungsi untuk
JENIS-JENIS SISTEM HUKUM
 Menurut fuller, hukum dapat dikatakan sebagai system apabila memenuhi 8 asas yg
dinamakan “principles of legality”, yaitu:
1. Suatu system hukum harus mengandung peraturan-peraturan, tidak boleh sekedar
mengandung putusan;
2. Peraturan yg telah dibuat harus diumumkan;
3. Peraturan-peraturan tidak boleh berlaku surut;
4. Peraturan-peraturan harus disusun dalam rumusan yg dapat dimengerti;
5. Suatu system tidak boleh mengandung peraturan-peraturan yg bertentangan satu
sama lain;
6. Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yg melebihi apa yg dilakukan;
7. Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering mengubah-ubah peraturan sehingga
menyebabkan orang kehilangan orientasi;
8. Harus ada kecocokan antara peraturan yg diundangkan dan pelaksanaannya sehari-
JENIS-JENIS SISTEM HUKUM
 Berikut beberapa system hukum yg ada di dunia:
1. SISTEM HUKUM EROPA KONTINENTAL
 Sistem hukum Eropa Kontinental berkembang di negara-negara eropa barat, yg pertama kalinya
muncul di negeri peranci yg kemudian diikuti oleh negara-negara eropa lainnya (belanda, jerman,
belgia, swiss, italia, amerika latin dan termasuk Indonesia saat penjajahan pemerintah Hindia
Belanda dulu);
 Prinsip utama system hukum Eropa Kontinental adalah bahwa hukum memperoleh kekuatan
mengikat karena diwujudkan dalam bentuk undang-undang, yg disusun secara sistematis dan
lengkap dalam bentuk kodifikasi atau kompilasi;
Hal ini didasarkan pada tujuan hukum yg lebih menekankan pada Kepastian Hukum;
Kepastian hukum hanyalah dapat diwujudkan jika pergaulan atau hubungan dalam masyarakat
diatur dengan peraturan-peraturan hukum yg dibuat secara tertulis;
 Hakim menurut system ini tidak leluasa untuk menciptakan hukum yg mempunyai kekuatan
mengikat masayarakat;
 Putusan hakim dalam suatu perkara hanya mengikat bagi para pihak yg berperkara saja;
JENIS-JENIS SISTEM HUKUM

 Kodifikasi menurut system hukum Eropa Kontinental merupakan sesuatu yg


sangat penting untuk mewujudkan kepastian hukum dan sebagai suatu
kebutuhan masyarakat;
 Kodifikasi hukum pertama di Eropa Barat dibuat di Perancis, yaitu code civil yg
dibuat setelah Revolusi Perancis;
Berdasarkan asas konkordasi Code Civil perancis diberlakukan sebagai kitab
undang-undang hukum perdata di negeri belanda, karena pada waktu itu negeri
belanda dijajah oleh bangsa Perancis. Tidak hanya itu code de commerce Perancis
juga juga dijadikan kitab undang-undang hukum dagang di belanda;
 dan berdasarkan asas konkordasi pula, KUHPerdata dan KUHD milik belanda
dijiplak dalam membuat BW dan WvK untuk daerah jajahan Hindia Belanda;
 Di Indonesia yg merupakan daerah jajahan belanda masih berlaku BW dan WvK
berdasarkan aturan peralihan yg terdapat dalam UUD 1945.
JENIS-JENIS SISTEM HUKUM

2. SISTEM HUKUM ANGLO SAXON


 Sistem hukum ini dikenal dengan sebutan Anglo Amerika;
 Sistem hukum Anglo Saxon mulai berkembang di Inggris pada abad XI, yg sering
disebut “Sistem Common Law” dan “Unwritten Law”;
 Sistem hukum ini diikuti oleh negara-negara jajahan dominion dan mendapatkan
pengaruh dari Inggris dan Amerika Serikat (yaitu negara-negara Amerika Utara seperti
kanada dan beberapa negara Asia termasuk negara persemakmuran Inggris dan
Australia);
 Sistem hukum ini mengutamakan common law, yaitu kebiasaan dan hukum adat dari
masyarakat, sedangkan undang-undang hanya mengatur pokok-pokoknya saja dari
kehidupan masayarakat, jadi bukan tidak mempunyai undang-undang sama sekali.
 Dengan adanya common law, kedudukan kebiasaan dalam masyrarakat lebih
berperan dan selalu menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yg semakin maju;
JENIS-JENIS SISTEM HUKUM

 Sistem hukum common law asalnya adalah dari kebiasaan di Inggris, yg berasal dari adat-
istiadat suku-suku Anglo dan Saxon yg menghuni inggris;
Adat istiadat tersebut berlaku secara turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya;
Adanya system hukum common law di Amerika Serikat sebenarnya berasal dari hukum adat
Inggris yg mempunyai latar belakang imigran Inggris (pada abad 16 dan 17) saat itu orang-
orang inggris menghendaki persamaan politik dan hukum yg lebih bebas dan luas dengan
menjadikan system common law inggris sebagai system hukumnya;
 Dalam system common law hakim di pengadilan menggunakan prinsip “membuiat hukum
sendiri” dengan melihat pada kasus-kasus dan fakta-fakta sebelumnya (istilah yg digunakan
dalam hal ini adalah “Case Law” atau “Judge Made Law”);
 Pada hakikatnya hakim berfungsi sebagai legislative, sehingga hukum lebih banyak
bersumber pada putusan-putusan pengadilan yg melakukan kreasi hukum;
 Adanya system common law di negara-negara Anglo Saxon menunjukan bahwa hukum tidak
mutlak harus dituangkan dalam bentuk undang-undnag yg lengkap dan sempurna yg
terhimpun dalam kodifikasi.
JENIS-JENIS SISTEM HUKUM
3. SISTEM HUKUM ADAT
 Sistem hukum adat terdapat dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan negara-
negara Asia lainnya seperti cina, India, Pakistan dll; istilah yg digunakan berasal dari
belanda yaitu Adat Recht;
Adat recht adalah keseluruhan aturan tingkah laku yg berlaku bagi bumiputera dan
orang timurasing yg mempunyai upaya pemaksa, lagi pula tidak dikodifikasikan;
 Jadi system hukum adat adalah system hukum yg tidak tertulis, yg tumbuh dan
berkembang serta terpelihara karena sesuai dengan kesadaran hukum
masyarakatnya;
Karena hukum adat sifatnya tidak tertulis, maka hukum adat senantiasa dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan yg terjadi dalam
masyarakat.
 Yg berperan dalam melaksanakan system hukum adat ialah pemuka aat sebagi
pemimpin yg sangat disegani dan besar pengaruhnya dalam lingkungan
SISTEM-SISTEM HUKUM

4. SISTEM HUKUM ISLAM


 Sistem hukum islam semula dianut oleh masayarakat Arab, karena di tanah Arab-lah awal
mulanya timbul dan menyebarkan agama islam. Kemudian agama islam berkembang ke seluruh
pelosok dunia, terutama negara-negara asia, afrika, eropa dan Amerika secara individu dan
kelompok;
Malahan di beberapa negara di dunia Seperti Arab Saudi dan Pakistan menjadikan hukum islam
sebagai system hukum yg berlaku dan mengikat bagi masyarakatnya;
 Sistem hukum islam bersumber pada:
a. Al-Quran, ialah kitab suci kaum muslimin, yg merupakan kumpulan wahyu Allah yg diturnkan
kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Hadist, ialah perkataan, perbuatan dan sikap Nabi Muhammad SAW;
c. Ijma, ialah kesepakatan para ulama mengenai hukum terhadap sesuatu yg belum jelas diatur
dalam Al-Qur’an dan Hadits;
d. Qias, ialah analogi terhadap sesuatu yg hukumnya sudah jelas ditentukan Al-Qur’an maupun
Hadits
SISTEM-SISTEM HUKUM

 Sistem hukum islam berbeda dengan ketiga system hukum yg sudah dijelaskan
sebelumnya, system hukum Islam mengandung aturan yg sangat luas yg meliputi
segala keperluan hidup dan kehidupan manusia baik dunia dan akhirat;
 Hukum islam tidak hanya mengatur mengenai kehidupan atu hubungan antar
manusia saja (muamallah), tetapi juga mengatur hubungan antara manusia
dengan tuhan (ibadah);
 Peraturanperaturan hukum dalam system hukum islam dapat dibedakan atas 2
(dua) macam, yaitu: syariat dan fiqh;
 Syariat adalah norma-norma dan prinsip-prinsip hukum yg secara langsung
ditemukan dalam Al-Qur’an dan diperjelas dengan hadits;
 Sedangkan Fiqh adalah norma-norma hukum yg merupakan hasil pemikiran
manusia terhadap sesuatu yg tidak jelas disebut dalam Al-Qur’an dan Hadits;
KODIFIKASI DAN PEMBAGIAN HUKUM

A. Kodifikasi Hukum
 Kodifikasi hukum adalah pembukuan hukum dalam suatu himpunan Undang-
undang dalam materi yang sama;
 Tujuannya adalah agar didapat suatu kesatuan hukum dan kepastian hukum;
 Yang dianggap sebagai suatu kodifikasi nasional yang pertama adalah Code Civil
Perancis atau Code Civil Napoleon;
 Saat ini persoalan kodifikasi sudah tidak menjadi hal yang diperdebatkan karena
memang hukum nasional Indonesia telah mengkodifikasi hukum yang berlaku,
baik itu yang berasal dari warisan Kolonial Belanda, maupun hukum Islam.
KODIFIKASI DAN PEMBAGIAN HUKUM

B. Hukum Tertulis dan Hukum Tidak Tertulis


 Hukum Tertulis adalah hukum yang telah ditulis dan dicantumkan dalam
peraturan negara;
 Hukum tertulis biasanya disebut sebagai undang-undang ataupun peraturan
perundang-undangan;
 Contoh hukum tertulis yaitu undang-undang, KUHP, KUHPerdata dll;
 Hukum tidak tertulis adalah hukum yang tumbuh secara turun temurun dalam di
masyarakat atau adat;
 Hukum tidak tertulis biasanya disebut sebagai kebiasaan atau hukum adat;
 Contoh hukum tidak tertulis yaitu hukum adat yang ditaati oleh suatu suku
maupun masyarakat di daerah tertentu.
KODIFIKASI DAN PEMBAGIAN HUKUM

C. Ius Constitutum dan Ius Constituendum


 Sudikno Mertokusumo dalam bukunya Penemuan Hukum: Sebuah Pengantar
menjelaskan bahwa berdasarkan kriterium waktu berlakunya, hukum dibagi
menjadi 2 Yaitu:
1. Ius Constitutum; adalah hukum yang berlaku di masa sekarang;
2. Ius Constituendum; adalah hukum yang dicita-citakan (masa mendatang).
 Pada referensi lain dalam buku Aneka Cara Pembedaan Hukum yang dibuat oleh
Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka dijelaskan bahwa:
1. Ius Constitutum; adalah hukum yang dibentuk dan berlaku dalam suatu
masyarakat negara pada suatu saat. Ius constitutum adalah hukum positif;
2. Ius Constituendum; adalah hukum yang dicita-citakan dalam pergaulan hidup
negara, tetapi belum dibentuk menjadi undang-undang atau ketentuan lain.
KODIFIKASI DAN PEMBAGIAN HUKUM

 Pembedaan antara ius consitutum dengan ius constituendum diletakkan pada faktor
waktu¸yaitu masa kini dan masa mendatang;
 hukum diartikan sebagai tata hukum yang diidentikkan dengan istilah hukum positif;
 Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka juga menjelaskan bahwa Ius Constituendum
berubah menjadi ius constitutum dengan cara:
1. Digantinya suatu undang-undang dengan undang-undang yang baru (undang-undang
yang baru pada mulanya merupakan rancangan ius constituendum);
2. Perubahan undang-undang yang ada dengan cara memasukkan unsur-unsur baru
(unsur-unsur baru pada mulanya berupa ius constituendum);
3. Penafsiran peraturan perundang-undangan. Penafsiran yang ada kini mungkin tidak
sama degan penafsiran pada masa lampau. Penafsiran pada masa kini, dahulu
merupakan ius constituendum;
4. Perkembangan doktrin atau pendapat sarjana hukum terkemuka di bidang teori
hukum.
KODIFIKASI DAN PEMBAGIAN HUKUM

 Contoh Ius Contitutum dan Ius Constiuendum:


 Dalam perkara pembunahan yang dilakukan oleh ryan jombang, majelis hakim yang
dipimpin oleh Suwidya sempat 'mengomentari' Pasal 28I Undang-Undang Dasar 1945
(“UUD 1945”). Pasal yang menjamin hak hidup seseorang ini kerap dijadikan dalil untuk
menolak hukuman mati. Secara lengkap pasal itu berbunyi:
“Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.”
 Majelis hakim punya pertimbangan sendiri terhadap ketentuan ini. Majelis hakim
berpendapat bahwa ketentuan yang terdapat dalam Pasal 28I UUD 1945 hasil
amandemen tersebut bersifat ius constituendum. Yakni hukum yang berlaku pada masa
yang akan datang. Sedangkan, Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”)
yang menjerat Ryan adalah ius constitutum atau hukum yang berlaku saat ini dan masih
merupakan hukum positif.
KODIFIKASI DAN PEMBAGIAN HUKUM

D. Pembedaan Hukum
 Menurut isinya dapat dibedakan menjadi hukum publik dan hukum private;
 Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur Hubungan hukum menyangkut
kepentingan umum;
 Contohnya: Hukum Pidana, HTN, Hukum Tata Pemerintah, Hukum Acara,
Hukum Perburuhan, Hukum Internasional.
 Hukum Privat yaitu hukum yang mengatur Hubungan hukum menyangkut
kepentingan pribadi;
 Hukum Perdata, Hukum Dagang, Hukum Perselisihan nasional, Hukum
Perdata Internassional.
KODIFIKASI DAN PEMBAGIAN HUKUM

 Penjelasannya:
1. Hukum Tata Negara, Yaitu hukum yang mengatur organisasi Negara, hubungan antar
Perlengkapan negara;
2. Hukum Administrasi Negara, yaitu hukum yang mengatur Hubungan Administrasi,
Warga Negara dan Pemerintah;
3. Hukum Acara, yaitu hukum yang mengatur menjamin tegaknya hukum materil 
Perdata, Pidana, TUN;
4. Hukum Perburuhan, yaitu hukum yg mengatur Buruh-Majikan, Buruh-Buruh, Buruh-
Penguasa;
5. Hukum Pajak yaitu hukum yg mengatur mengenai perpajakan. Pemerintah sebagai
pemungut pajak, rakyat sebagai pembayar pajak  subjek, kewajiban, hak, objek, cara;
6. Hukum Perdata, yaitu hukum yg mengatur Kepentingan Pribadi  Individu-Individu,
Individu Negara-Individu Negara Lain.
KODIFIKASI DAN PEMBAGIAN HUKUM

7. Hukum Dagang, yaitu Bagian Dari Hukum Perdata (khusus)  Mengatur soal
perdagangan  Produsen-Produsen, Produsen-Konsumen, Pemberian
Perantara;
8. Hukum Pidana yaitu hukum yg mengatur antara negara/lembaga negara
dengan individu atau perbuatan tindak pidana dan hukuman  Individu-
Lembaga Penegak Hukum;
9. Hukum Internasional, yaitu hukum yg mengatur hubungan hukum antar
Negara  tidak bersifat Perdata;
10. Hukum Perdata Internasional, yaitu hukum yg mengatur hubungan perdata
antar negara  Individu Negara - Individu Negara;
11. Hukum Perselisihan, yaitu hukum yg mengatur hubungan hukum antara orang
yg berlainan golongan hukum perdatanya dalam satu negara.
BIDANG- BIDANG ILMU HUKUM

1. SOSIOLOGI HUKUM
 Menurut soerjono soekanto, sosiologi hukum adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yg secara analistis empiris menganalisis atau mempelajari
hubungan timbal balik antara hukum dan gejala-gejala sosial;
 Sedangkan menururt itje salman, sosiologi hukum adalah ilmu yg mempelajari
hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya secara
empiris analitis;
 Dapat disimpulkan bahwa sosiologi hukum adalah ilmu pengetahuan yg
mempelajari peristiwa-peristiwa di dalam masyarakat sosial yg mana peristiwa-
peristiwa sosial tersebut menimbulkan akibat hukum di dalam masyarakat.
 Jadi karakteristik sosiologi hukum adalah fenomena hukum didalam masyarakat
dalam mewujudkan: deskripsi, penjelasan, pengungkapan dan prediksi;
BIDANG- BIDANG ILMU HUKUM

2. SEJARAH HUKUM
 Sejarah hukum adalah kajian tentang bagimana hukum tumbuh, berkembang dan
berubah;
 Sejarah hukum mempelajari sejarah perkembangan hukum dengan mengkaji
keterkaitan antara lembaga-lembaga hukum masa lalu dan masa sekarang;
 Sejarah hukum dibagi menjadi 2, yaitu sejarah hukum umum dan sejarah hukum khusus;
Dalam sejarah hukum umum yg berparadigma terletak pada perkembangan secara
menyeluruh atas hukum positif suatu komunitas/kelompok; adapun yg menjadi
objeknya dalam paradigma ini terutama ada pada sejarah pembentukan hukumnya,
pengaruh dari sumber-sumber hukum formilnya, dan bagimana periode-periodenya
Sedangkan sejarah hukum khusus yg menjadi objek dalam paradigma ini terutama
lembaga-lembaga hukum dari bidang-bidang tata hukum tertentu dan dimungkinkan
untuk meneliti perkembangan pengertian hukum tertentu dari suatu bidag hukum
tertentu tersebut.
BIDANG- BIDANG ILMU HUKUM

3. ANTROPOLOGI HUKUM
 Antropologi hukum adalah ilmu tentang manusia dari sudut biologis dan budaya
yg terbagi atas; antropologi fisik, yg berkenaan dengan evolusi biologis dan
adaptasi fisik manusia; dan antropologi budaya, yg berkenaan dengan cara
bagaimana bahasa, budaya dan kebiasaan yg berkembang;
 Menurut T.O. Ihromi, antropologi hukum sebagai suatu cabang spesialisasi dari
antropologi budaya yg secara khusus menyoroti segi kebudayaan manusia yg
berkaitan dengan hukum sebagai alat pengendali sosial;
 Adapun manfaat dari antropologi hukum untuk mengetahui bekerjanya hukum
sbg pengendali sosial dan bagaimana hal itu berkaitan dengan nilai-nilai budaya;
BIDANG- BIDANG ILMU HUKUM

 Adapun metode pendekatan untuk penyelesaian sengketa dalam antropologi


hukum adalah:
1. Metode historis, adalah dengan mempelajari perilaku manusia dan budaya
hukumnya denhgan kacamata sejarah;
2. Metode normatif-eksploratif, adalah mempelajari manusia dan budaya
hukumnya dengan bertitik tolak kepada kaidah-kaidah hukum yg sudah ada;
3. Metode deskriptif perilaku, adalah bertitik tolak dari hukum yg eksplisit (terang
dan jelas) aturannya, yg positif dinyatakan berlaku, tetapi yg diutamakan
adalah kenyataan-kenyataan hukum yg benar tampak dalam situasi hukum
atau peristiwa hukumnya;
4. Metode studi kasus, adalah mempelajari kasus-kasus peristiwa hukum yg
terjadi, terutama kasus-kasus perselisihan.
BIDANG- BIDANG ILMU HUKUM
4. PERBANDINGAN HUKUM
 Psikologi hukum sebagai salah satu dari ilmu tentang kenyataan yg menyoroti hukum sebagai salah
satu perwujudan dari perkembangan jiwa manusia;
 Psikologi hukum sebagai pelajaran jiwa yg menelusuri tentang seluk-beluk mengapa orang
mematuhi hukum dan mengapa orang melanggar hukum;
 Psikologi bermanfaat sebagai pengungkapan latar belakang dari perikelakukan hukum;
 Oleh karena itu, perilaku yg mematuhi hukum dapat ditelusuri melalui gejala-gejala sebagai berikut:
1. comliance, yaitu sebagai bentuk suasana kejiwaan yg mematuhi hukum atas dasar agar supaya
terhidar dari hukuman;
2. Identification, yaitu sbg bentuk suasana kejiwaan untuk mematuhi hukum oleh karena untuk
menjaga stabilitas hubungan baik dalam suatu komunitas/kelompok;
3. Internazionalitation, yaitu sbg bentuk suasana kejiwaan untuk mematuhi hukum oleh karena
memang sesuai dengan kehendak, cita-cita ataupun nilai-nilai yg hidup pada diri seseorang;
4. Kepentingan yg bersangkutan terjamin yaitu sbg suatu bentuk suasana kejiwaan untuk
mematuhi hukum oleh karena kepentingannya dapat terjamin oleh hukum tersebut.
BIDANG- BIDANG ILMU HUKUM

5. PERBANDINGAN HUKUM
 Menurut soerjono soekanto, perbandingan hukum merupakan bidang studi ilmu hukum
yg meneliti sistem –sistem hukum yg berlaku didalam satu atau beberapa masyarakat
sehingga akan diperoleh gambaran dari persamaan dan perbedaannya;
 Pendekatan yg dapat digunakan didalam studi perbandingan hukum yg biasa dipilih
adalah:
a. Hubungan historis, pendekatan yg menggunakan hubungan historis ini digunakan
untuk melacak latar belakang sebuah sistem atau peraturan dengan membuka
wawasan tentang status peraturan yg ada saat ini;
b. Hubungan dari alam, pendekatan ini tidak bergantung pada kontak hubungan fisik
dan spiritual antar kedua tipe masyarakat yg berbeda;
c. Dengan pola perkembangan teori yg sama, pendekatan ini dipercaya bahwa sistem
hukum pada awalnya perkembangannya telah melalui tahap-tahap perkembangan yg
sama.
BIDANG- BIDANG ILMU HUKUM

 Sehingga dapat disimpulkan bahwa manfaat atau fungsi dari perbandingan


hukum, sebagai berikut:
1. Perbandingan hukum sebagai disiplin akademis;
2. Perbandingan hukum sebagai bantuan bagi legislasi dan perubahan hukum;
3. Perbandingan hukum sebagai perangkat konstruksi;
4. Perbandingan hukum sebagai sarana untuk memahami peraturan hukum;
5. Perbandingan hukum sebagai kontribusi bagi penyatuan sistematik dan
harmonisasi hukum.
BIDANG- BIDANG ILMU HUKUM

6. POLITIK HUKUM
 Menurut Teuku Mohammad Radhie, politik hukum adalah sebagai suatu
pernyataan kehendak penguasa negara mengenai hukum yg berlaku
diwilayahnya dan menegnai arah hukum, perkembangan hukum yg dibangun;
 Sementara menurut padmo wahyono memberikan arti politik hukum adalah
sebagai arah kebijakan mengenai hukum yg akan dibentuk atau diberlakukan;
PENEGAKAN HUKUM, KEBENARAN DAN
KEADILAN
1. Penegakan Hukum
 Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam
hubungan hukum yg terjadi di kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
 penegakan hukum itu melibatkan semua subjek hukum dalam setiap hubungan
hukum;
Siapa saja yang menjalankan aturan normatif atau melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu dengan mendasarkan diri pada norma aturan hukum yang berlaku,
berarti dia menjalankan atau menegakkan aturan hukum;
 Dalam arti sempit, melihat dari segi subjeknya, penegakan hukum itu hanya diartikan
sebagai upaya aparatur penegak hukum tertentu untuk menjamin dan memastikan
bahwa suatu aturam hukum berjalan sebagaimana seharusnya;
Dalam memastikan tegaknya hukum, apabila diperlukan aparatur hukum
diperkenankan untuk menggunakan daya paksa.
PENEGAKAN HUKUM, KEBENARAN DAN
KEADILAN
- Lembaga Penegak Hukum
 Untuk menjalankan hukum sebagaimana mestinya maka dibentuk lembaga penegakan hukum , antara lain
kepolisian, yang berfungsi utama sebagai lembaga penyidik; kejaksaan yang berfungsi utama sebagai
lembaga penuntut; kehakiman, yang berfungsi sebagai lembaga pemutus/pengadila, dan lembaga bantuan
hukum.
Kepolisian: Kepolisian negara adalah alat penegak hukum yang terutama bertugas memelihara keamanan
di dalam negeri. Dalam kaitannya dengan hukum, khususnya hukum acara pidana, kepolisian negara
bertindak sebagai penyelidik dan penyidik;
kejaksaan pada hakikatnya merupakan lembaga formal yang bertugas sebagai penuntut umum, yaitu pihak
yang melakukan penuntutan terhadap mereka-mereka yang melakukan pelanggaran hukum berdasarkan
tertib hukum yang berlaku;
Kehakiman merupak suatu lembaga yang diberi kekuasaan untuk mengadili. Sedangkan hakim adalah
pejabat peradilan yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk mengadili.
Lembaga Bantuan Hukum dalam hal ini pengacara, memiliki fungsi advokasi dan mediasi bagi masyarakat
baik bekerja secara individual ataupun yg bergabung secara kolektif melalui lembaga-lembaga bantuan
hukum, yg menjadi penuntut masyarakat yg awam hukum, agar dalam proses peradilan tetap diperlakukan
sebagai manusia yg memiliki kehormatan, hak dan kewajiban, sehingga putusan hakim akan mengacu
pada kebenaran, keadilan yg dilandasi penghormatan manusia atas manusia.
PENEGAKAN HUKUM, KEBENARAN DAN
KEADILAN
2. Keadilan
 Menurut Gustav Radbruch tujuan hukum yaitu keadilan, kepastian dan kemanfaatan;
Keadilan harus mempunyai posisi yang pertama dan yang paling utama dari pada
kepastian hukum dan kemanfaatan. Secara historis;
 Keadilan merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang mengandung
kebenaran, tidak memihak, dapat dipertanggung jawabkan dan memperlakukan setiap
manusia pada kedudukan yang sama didepan hukum;
 Perwujudan keadilan dapat dilaksanakan dalam ruang lingkup kehidupan masyarakat,
bernegara dan kehidupan masyarakat internasional, ditunjukkan melalui sikap dan
perbuatan yang tidak berat sebelah dan memberikan sesuatu kepada orang lain yang
menjadi haknya;
 Keadilan menurut Teori hukum Islam adalah merupakan proposionalitas antara hak dan
kewajiban setiap manusia dalam peran dan kedudukan yang plural serta kedekatan
dengan Allah SWT.
PENEGAKAN HUKUM, KEBENARAN DAN
KEADILAN
 Menurut L.J.van Apeldorn bahwa keadilan itu memperlakukan sama terhadap hal
yang sama dan memperlakukan yang tidak sama sebanding dengan
ketidaksamaannya. Asas keadilan tidak menjadikan persamaan hakiki dalam
pembagian kebutuhan-kebutuhan hidup;
 Sedangkan menurut Kahar Mansur mengemukakan ada tiga hal yang dinamakan adil:
1. "Adil" ialah: meletakan sesuatu pada tempatnya;
2. Adil" ialah: menerima hak tanpa lebih dan memberikan orang lain tanpa kurang;
3. "Adil" ialah: memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap tanpa lebih tanpa
lebih tanpa kurang antara sesama yang berhak dalam keadaan yang sama, dan
penghukuman orang jahat atau yang melanggar hukum, sesuai dengan kesalahan
dan pelanggaran
 Menurut Aristoteles bahwa keadilan disini adalah memberikan kepada setiap orang
apa yang menjadi bagian atau haknya (ius suum cuique tribuere).

Anda mungkin juga menyukai