(2) Penuntutan terhadap suatu peristiwa yang dimaksudkan pada ke dua itu boleh
juga dijalankan jika tersangka baru menjadi WNI sesudah melakukan perbuatan
itu.
Pembatasan Pasal 5 (1) sub b : Pasal 6 : “Berlakunya pasal 5 ayat 1 sub 2 itu
dibatasi hingga tidak boleh dijatuhkan pidana mati untuk peristiwa yang tidak
diancam dengan hukuman mati menurut UU negara tempat peristiwa itu
dilakukan”
Asas Nasionalitas Pasif/
Perlindungan
Bertujuan untuk melindungi wibawa dan martabat Indonesia.
Pasal 4 :
“Ketentuan pidana dalam UU Indonesia berlaku bagi setiap orang yang
bersalah karena di luar Indonesia :
1. melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan pada pasal 104, 106, 107,
108, 110, 111, bis (1), 127 dan 131
2. melakukan kejahatan ttg mata uang, uang kertas negara atau uang kertas Bank
atau ttg materai atau merek yg dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia
3. Pemalsuan surat- surat utang atau sertifikat utang atas tanggungan Indonesia,
daerah atau bagian suatu daerah, surat- surat untuk sero atau surat- surat
bunga uang yang mengikuti surat- surat itu atau dengan sengaja menggunakan
surat palsu atau yang dipalsukan demikian itu seakan- akan surat itu benar dan
tidak dipalsukan.
Pasal 8 : perluasan asas nasional pasif, thd nahkoda atau penumpang melakukan
TP di luar wilayah, di luar kapal dlm kejahatan dan pelanggaran pelayaran.
Asas Universalitas
Melindungi kepentingan hubungan antar
negara tanpa melihat kewarganegaraan
pelakunya.
Pasal 4 sub 4 : Melakukan salah satu
kejahatan yang ditentukan dalam pasal 438,
444- 446 ttg pembajakan dan yang
ditentukan dalam pasal 447 ttg menyerahkan
suatu bahtera kepada kekuatan pembajak
dilaut.
Sistem Hukuman
Hukuman Pokok :
1. Hukuman Mati
2. Hukuman Penjara (terbatas dan seumur hidup)
3. Hukuman Kurungan (1 hari - < 1tahun 4 bl)
4. Hukuman Denda
Hukuman Tambahan
1. Pencabutan hak- hak tertentu
2. Perampasan barang- barang tertentu
3. Pengumuman putusan hakim.
Perkembangan Hukum Pidana
Hukum pidana tidak hanya yang ada dalam
KUHP saja tapi sudah banyak yang diatur
dalam UU tersendiri, misalnya :
1. UU No 23 tahun 2004 ttg Penghapusan
KDRT
2. UU No 21 Tahun 2007 ttg Pemberantasan
TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang)
3. Dll.