Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ASAS-ASAS HUKUM PIDANA

Guna memenuhi tugas Pengantar Hukum Indonesia

Dosen Pengampu : Cholida Hanum

Di Susun Oleh :

1.

2.

3.

HUKUM TATA NEGARA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018

Page1|9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum Pidana, sebagai salah satu bagian independen dari
Hukum Publik merupakan salah satu instrumen hukum yang sangat
urgen eksistensinya sejak zaman dahulu. Hukum ini ditilik sangat
penting eksistensinya dalam menjamin keamanan masyarakat dari
ancaman tindak pidana, menjaga stabilitas negara dan (bahkan)
merupakan “lembaga moral” yang berperan merehabilitasi para pelaku
pidana. Hukum ini terus berkembang sesuai dengan tuntutan tindak
pidana yang ada di setiap masanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Hukum Pidana ?
2. Apa Definisi Asas Hukum ?
3. Apa Saja Asas-Asas Hukum Pidana ?
4. Apa saja Ruang lingkup berlakunya hukum pidana?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu HukumPidana
2. Untuk mengetahui apa itu Asas Hukum
3. Untuk mengetahui apa saja asas-asas HukumPidana
4. Untuk mengetahui perkembangan hukum pidana di indonesia yang
di mulai dari masa sejarah indonesia sampai sekarang yang terus
berkembang.

Page2|9
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Pidana


Hukum Pidana sebagai Hukum yang mengatur perbuatan-
perbuatan yang dilarang oleh Undang-Undang dan berakibat
diterapkannya hukuman bagi siapa yang melakukannya dan memenuhi
unsur-unsur perbuatan yang disebutkan dalam Undang-Undang
Pidana. Seperti perbuatan yang dilarang dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana, Undang-Undang Korupsi, Undang-Undang HAM dan
lain sebagainya. Hukum pidana adalah hukum yang mengatur
perbuatan-perbuatan apa yang dilarang dan memberikan hukuman bagi
yang melanggarnya.

Hukum pidana dalam arti obyektif (Ius Poenale) meliputi :


 Perintah dan larangan yang harus ditaati oleh semua orang dimana
pelanggaran atasnya (norma) dikaitkan dengan sanksi berupa
pidana oleh pembuat undang-undang.
 Peraturan yang mengatur tentang bagaimana atau dengan sarana
apa pelanggaran atas norma (perintah dan larangan) tersebut
ditindak.
 Peraturan tentang lingkup berlakunya norma tersebut baik
mengenai lingkup waktu maupun ruang.

Oleh KarenanyaIusPoenaledibagimenjadi :
1. HukumPidanaMateriil (MaterileStrafrecht / Substantive Criiminal
Law)
2. HukumPidanaFormil (Strafprocesrecht / Procedural Criminal Law)

B. PengertianAsasHukum

Page3|9
Asas hukum (Rechtbeginsel) adalah pikiran dasar yang sifatnya
umum dan melatar belakangi kaidah hukum (Rechtnorm) yang
terdapat dalam hukum kongkrit (Rechtregels).

C. Asas-asasHukumPidana
1. AsasLegalitas
Tidak ada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas kekuatan
aturan pidana dalam Peraturan Perundang-Undangan yang telah
ada sebelum perbuatan itu dilakukan (Pasal 1 Ayat (1) KUHP) Jika
sesudah perbuatan dilakukan ada perubahan dalam Peraturan
Perundang-Undangan, maka yang dipakai adalah aturan yang
paling ringan sanksinya bagi terdakwa (Pasal 1 Ayat (2) KUHP).
TujuanAsasLegalitas :
- MenegakkanKepastianHukum
- Mencegahkesewenang-wenanganpenguasa
2. AsasKesalahan
Untuk menjatuhkan pidana kepada orang yang telah melakukan
tindak pidana, harus dilakukan bilamana ada unsur kesalahan pada
diri orang tersebut.
3. AsasTeritorial
Ketentuan hukum pidana Indonesia berlaku atas semua peristiwa
pidana yang terjadi di daerah yang menjadi wilayah teritorial
Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk pula kapal
berbendera Indonesia, pesawat terbang Indonesia, dan gedung
kedutaan dan konsul Indonesia di negara asing.
Asas wilayah/territorial ini menunjukkan bahwa siapa pun yang
melakukan delik diwilayah Negara tempat berlakunya hukum
pidana, tunduk pada hokum pidana itu. Yang menjadi patokan
adalah tempat dan wilayah sedangkan orangnya tidak dipersoalkan.
Dan asas ini tercantum pada pasal 2 KUHP.
4. Asas Nasionalitas Aktif

Page4|9
Pasal 5 KUHP - Hukumpidana Indonesia berlakubagiwarganegara
Indonesia diluar Indonesia yagmelakukanpidanatertentu
(kejahatanterhadapkeamanannegara, martabatkepalanegara,
penghasutan, dll)
Asasnasioalitasaktifmenitikberatkanpadakewarganegaraanpembiat
hukumpidana yang mengikutikewarganegaraanyakemana pun
iaberada.Intidariasasinitercantumpadapasal 5, pasal 6, pasal 7
KUHP.
5. Asas Nasionalitas Pasif
Ketentuanhukumpidana Indonesia berlakubagisemuatindakpidana
yang merugikankepentingannegara.
Dengandemikian UU hukumpidana Indonesia
dapatdiberlakukanterhadapsiapapun, baikwarga Negara
maupunbukanwarga Negara yang
melakukanpelanggaranterhadapkepentinganhukum Negara
Indonesia atau Negara yang berdaulatdimana pun terutama di
luarnegeri. Misalanya,
melakukankejahatanpentingterhadapkeamanan Negara sertakepala
Negara Indonesia (pasal 104-108KUHP) .

D. Ruang Llingkup Berlakunya Hukum Pidana


Di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Ruang lingkup berlakunya Hukum Pidana Menurut Waktu
Penerapan hukum pidana atau suatu perundang- undangan pidana
berkaitan dengan waktu dan tempat perbutan yang di lakukan.serta
berlakunya hukum pidana menurut waktu dari segi lain. Dalam hal
seseorang melakukan perbuatan sedangkan perbuatan tersebut belum
di atur atau belum di berlakukan ketentuan yang bersangkutan,maka
hal itu tidak dapat di tuntut dan sama sekali tidak dapat di pidana.
Dalam perkembangannya amandemen ke-2 UUD 1945 daalm pasal
28 ayat (1) berbunyi dan berhak untuk tidak di tuntut atas dasar hukum

Page5|9
yang berlaku tidak dapat di imbangi dalam keadaan apapun dan pasal
28 J ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang di
tetapkan dengan UUD dengan maksud semata mata untuk menjamin
pengkuan dan penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral,nilai-nilai agama,keamanan dan ketertiban umum dalam suatu
masyrakat demokrtis”.asas ini dapat di sebut juga sebagai asas
konstitusional.
Dalam catatan sejarah asas ini di rumuskan oleh Anslem von
feuerbach dalm teori ; “vom psychologishen zwang( paksaan
psikologis)”dimna adagium; nullum delictum nulla poena sine praevia
lege poenali yang mengandung tiga prinsip dasar yaitu;
 Nulla poena sine lege ( tiada pidana tanpa undang-undang )
 Nulla poena sine crimine (tiada pidana tanpa perbuatan pidana)
 Nullum crimen sine poena legali (tiada perbuatan pidana tanpa
undang –undang pidan yang terlebih dulu ada)

2. Ruang Berlakunya Hukum Pidana Menurut Tempat ( LEX LOCI)


Teori tentang rung lingkup berlakunya hukum pidana nasional
menurut tempat terjadinya perbuatan ( yurisdiksi hukum pidana
nasional ) apabila di tinjau dari sudut negara ada pendapat yaitu:
a. Perundang undangan hukum pidan berlaku bagi semua
perbuatan pidan yang terjadi di wilayah Negara ,baik di
lakukan oleh warga negaranya sendiri maupun oleh orang lain(
asas teritorial).
b. Perundang undangan hukum pidana berlaku bagi semua
perbuatan pidana yang di lakukan oleh warga Negara ,di mana
saja apabila perbuatan pidana itu di lakukan di luar wilayah

Page6|9
Negara .pandangan ini di sebut menganut asas personal atau
prinsip personal aktif.
Hukum pidana menurut ruang tempat dan berkaitan pula
dengan orang atau subyek dalam hal ini asas-asas hukum
pidana menurut tempat yaitu:
 Asas teritorial
 Asas personal ( Nasonal aktif)
 Asas perlindungan ( nasional aktif)
 Asas universal.

BAB III

Page7|9
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hukum Pidana adalah bagian daripada keseluruhan hukum
yang berlaku di suatu Negara, yang mengadakan dasar-dasar dan
aturan-aturan Asas-asas hukum pidana yaitu : Asas Legalitas, Asas
Tiada Pidana Tanpa Kesalahan, Asas teritorial, Asas nasionalitas aktif,
dan Asas nasionalitas pasif.

Daftar Pustaka

Page8|9
Aruan Sakidjo, Hukum Pidana, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990
Modul Asas-asasHukumPidana, Badan Pendidikan
danPelatihanKejaksaan, 2016 , prof ,Moeljatno,S,H, Asas Asas Hukum
Pidana

Page9|9

Anda mungkin juga menyukai