Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Gusti Ayu Agung Intan Liantari

NIM : 2204551286
Kelas :G
Mata Kuliah : Hukum Pidana
TUGAS HUKUM PIDANA
1. Buat definisi hukum pidana yang dikemukakan oleh para sarjana (minimal 6 orang
sarjana), kemudian buat simpulan dengan merangkum pendapat-pendapat tersebut.
Jawab:
 Menurut Wirjono Prodjodikoro dalam bukunya yang berjudul Azas-azas Hukum
Pidana di Indonesia (1981)
Hukum pidana adalah peraturan hukum mengenai pidana, pidana diartikan sebagai
hal yang dipidanakan, yaitu oleh instansi yang berkuasa dilimpahkan kepada
seorang oknum sebagai hal yang tidak enak dirasakan dan juga hal yang tidak
sehari-hari dilimpahkan.
 Menurut Moeljatno dalam bukunya yang berjudul Asas-asas Hukum Pidana
(2008)
Hukum pidana adalah sebagian daripada keseluruhan hukum yang berlaku disuatu
negara, yang mengadakan dasar-dasar aturan-aturan untuk:

1. Menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan, yang


dilarang, dengan disertai ancaman atau sanksi yang berupa pidana tertentu bagi
barangsiapa melanggar larangan tersebut.
2. Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah melanggar
larangan-larangan tersebut dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana
yang diancamkan.
3. Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan
apabila ada orang yang di sangka telah melanggar larangan tersebut.

 Menurut Sianturi dalam bukunya yang berjudul Tindak pidana di KUHP


berikut uraiannya (1983)
Hukum pidana adalah dari hukum positif yang berlaku disuatu negara dengan
memperhatikan waktu, tempat dan bagian penduduk yang memuat dasar-dasar dan
ketentuan-ketentuan mengenai tindakan larangan atau tindakan kekerasan dan
kepada pelanggarnya diancam dengan pidana. Menentukan pula bagaimana dalam
hal apa pelaku pelanggaran tersebut dipertanggungjawabkan serta kententuan-
ketentuan mengenai hal dan cara penyelidik, penuntutan, penjatuhan pidana dan
pelaksanaan pidana demi tegaknya hukum yang bertitik berat kepada keadilan.
Perumusan hukum pidana mencakup juga hukum pidana adat, yang bertujuan
mengadakan keseimbangan diantara berbagai kepentingan atau keadilan.
 Menurut Simons dalam PAF Lamintang hukum pidana (1984)
Hukum pidana adalah kesemuanya perintah-perintah dan larangan-larangan yang
diadakan oleh negara dan yang diancam dengan suatu nestapa (pidana) barangsiapa
yang tidak menaati kesemuanya aturan-aturan yang menentukan syarat-syarat bagi
akibat hukum itu dan kesemuanya aturan-aturan itu untuk mengadakan (menjatuhi)
dan menjalankan pidana tersebut.
 Menurut J.M Van Bemmelen dalam Hukum Pidana 1 (Hukum Pidana Materiil
Bagian umum) (1984)
Hukum pidana terdiri atas tindak pidana yang disebut berturut-turut, dari peraturan
umum yang dapat diterapkan terhadap perbuatan-perbuatan itu sendiri dan pidana
yang diancamkan terhadap perbuatan-perbuatan itu.
 Menurut Sudarto dalam Hukum dan Hukum Pidana (1981)
Pengertian Pidana sendiri ialah nestapa yang diberikan oleh Negara kepada
seseorang yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan Undang-
undang (hukum pidana), sengaja agar dirasakan sebagai nestapa.
Dari pendapat para sarjana diatas dapat disimpulkan bahwa hukum pidana merupakan
keseluruhan peraturan hukum positif yang berlaku di suatu negara untuk mengatur
tentang perbuatan-perbuatan apa saja yang dilarang oleh undang-undang dan disebut
sebagai tindak pidana beserta sanksi pidana yang dapat dijatuhkan kepada yang
melanggar.
2. Sifat hukum pidana, di satu sisi ada yang mengatakan hukum pidana bersifat hukum
publik. Sedangkan di sisi lain ada juga pendapat yang mengatakan bahwa hukum pidana
bukan hukum publik. Dengan berpedoman pada ciri-ciri hukum publik, berikan komentar
tentang pendapat-pendapat tersebut.
Jawab:
Secara garis besar hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara
dengan warga negaranya serta kepentingan umum, begitu juga dengan hukum pidana
yang mengatur hubungan antara orang dengan negara (masyarakat). Sehingga apabila
berpedoman pada sifat hukum publik yang ada dalam hukum pidana, maka akan
ditemukan ciri-ciri hukum publik yaitu :

1. Pertama, mengatur hubungan antara kepentingan negara atau masyarakat dengan


orang perseorangan.
2. Kedua, kedudukan penguasa negara adalah lebih tinggi dari orang perorang yang
disubordinasikan kepada penguasa.
3. Ketiga, penuntutan seseorang (yang telah melakukan suatu tindakan yang terlarang)
tidak tergantung kepada perseorangan (yang dirugikan), melainkan pada umumnya
negara/penguasa wajib menuntut seseorang tersebut.
4. Keempat, hak subjektif penguasa ditimbulkan oleh peraturan-peraturan hukum
pidana objektif atau hukum pidana positif
Oleh karna itu, hukum pidana merupakan hukum publik yang mengatur hubungan dalam
tata kelola pemerintahan, mengatur hubungan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta menjaga keutuhan masyarakat.
3. Sebutkan sumber hukum pidana Indonesia dan dasar hukum keberlakuannya.
Jawab:
Sumber hukum pidana di Indonesia:
1. Hukum pidana tertulis
 Hukum Pidana yang dikodifikasikan
KUHP (Wet Boek van Strafrecht) sebagai sumber utama hukum pidana
Indonesia terdiri dari :
Buku I bagian umum, Buku II tentang Kejahatan, Buku III tentang
Pelanggaran, dan Memorie van Toelichting (MvT) atau Penjelasan terhadap
KUHP. Penjelasan ini disampaikan bersama rancangan KUHP pada Tweede
Kamer (Parlemen Belanda) pada tahun 1881 dan diundang tahun 1886.
 Hukum Pidana yang tidak dikodifikasikan
Undang-undang di luar KUHP yang berupa tindak pidana khusus, seperti UU
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang, UU Tindak Pidana Ekonomi, UU Narkotika, UU Kekerasan
dalam Rumah tangga (KDRT)

KUHP yang berlaku sekarang berasal dari “Wetboek van Strafrecht voor
Nederlandsh-Indie” 1918 dan dinyatakan berlaku di Indonesia berdasarkan UU
Nomor 1 Tahun 1946 juncto UU Nomor 73 Tahun 1958. Sementara KUHP UU
Nomor 1 tahun 2023 berlaku setelah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal
diundangkan atau 3 (tiga) tahun setelah tanggal 2 Januari 2023.

2. Hukum pidana tidak tertulis (Hukum Pidana Adat)


Di daerah-daaerah tertentu untuk perbuatan-perbuatan tertentu yang tidak diatur
oleh hukum pidana positif, hukum adat (hukum pidana adat) masih tetap berlaku.
Dasar hukum keberlakuannya pada jaman Hindia belanda adalah Pasal 131 IS
(indische staatregeling) atau AB (Alegemene Bepalingen van Wetgeving). Jaman
UUDS Pasal 32, 43 ayat (4) Pasal 104 ayat (1), Pasal 14, Pasal, Pasal 13, Pasal 16
ayat (2).UU No. No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dalam Pasal 5
ayat (1), UU darurat No. 1 tahun 1951 dalam Pasal 5 ayat (3 sub b).
4. Sebutkan ruang lingkup hukum pidana dan pembagian hukum pidana.
Jawab:
Hukum Pidana mempunyai ruang lingkup yang disebut dengan peristiwa pidana atau
delik ataupun tindak pidana. Menurut Simons, peristiwa pidana ialah perbuatan salah dan
melawan hukum yang diancam pidana dan dilakukan seseorang yang mampu
bertanggung jawab. Unsur-unsur peristiwa pidana, yaitu Sikap tindak atau perikelakuan
manusia. Sikap tindak yang dapat dihukum/dikenai sanksi adalah:
 Perilaku manusia, contoh: Bila seekor singa membunuh seorang anak maka singa
tidak dapat dihukum.
 Terjadi dalam suatu keadaan, dimana sikap tindak tersebut melanggar hukum,
misalnya anak yang bermain bola menyebabkan pecahnya kaca rumah orang.
 Pelaku harus mengetahui atau sepantasnya mengetahui tindakan tersebut
merupakan pelanggaran hukum, contoh: dengan pecahnya kaca jendela rumah
orang tersebut tentu diketahui oleh yang melakukannya bahwa akan menimbulkan
kerugian orang lain.
 Tidak ada penyimpangan kejiwaan yang mempengaruhi sikap tindak tersebut,
contoh: orang yang memecahkan kaca tersebut adalah orang yang sehat dan
bukan orang yang cacat mental.

Pembagian hukum pidana, yaitu:


1. Hukum Pidana Objektif dan Hukum Pidana Subjektif
2. Hukum pidana materiil dan Hukum Pidana Formil
3. Hukum Pidana yang Dikodifikasikan dan Hukum Pidana yang Tidak
Dikodifikasikan
4. Hukum Pidana Umum (Biasa) dan Hukum Pidana Khusus
5. Hukum Pidana Nasional, Hukum Pidana Lokal dan Hukum Pidana Internasional
5. Hukum pidana mempunyai hubungan yang erat dengan Kriminologi dan Viktimologi.
Jelaskan sumbangan ilmu-ilmu tersebut dalam pembaharuan hukum pidana.
Jawab:
Ilmu hukum pidana merupakan ilmu yang berusaha menjelaskan dan menganalisis
norma-norma hukum pidana positif (baik yang berlaku secara umum maupun yang
berlaku secara khusus), sanksi pidana terkait, dan asas-asas hukum pidana. Kriminologi
menyumbangkan ilmu yang memiliki peran penting dalam perkembangan hukum
pidana, membantu dalam menciptakan kebijakan penanggulangan kejahatan, baik dalam
hal formulasi, aplikasi, maupun dalam bidang administrasi. Sehingga ilmu pidana dapat
rasional dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai nasional dan internasional. Berbeda
dengan kriminologi, viktimologi menurut Andrew Karmen adalah ilmu pengetahuan
tentang korban yang menderita karena kejahatan dan bagaimana memberikan pelayanan
pada korban dalam sistem peradilan pidana. Sehingga, viktimologi menyumbangkan
dorongan bagi hukum pidana untuk memperhatikan-hak-hak korban kejahatan, seperti
dikenalnya restitusi, kompensasi, bantuan psikologi/sosial, dan membantu terealisasinya
hak-hak korban dalam proses peradilan pidana (acces to justice).

Anda mungkin juga menyukai