Anda di halaman 1dari 2

TUGAS HUKUM INTERNASIONAL

• Perbedaan antara International Law (Hukum Internasional) dan World Law (Hukum Dunia)
International Law (Hukum Internasional) merupakan ketentuan-ketentuan yang mengikat para
pihak yang membuat perjanjian internasional sebagai tambahan adanya kebiasaan-
kebiasaan internasional yang timbul dalam praktek dari pergaulan negara-negara
yang diterima sebagai hukum dalam pergaulan mereka, hukum internasional terdiri
dari Negara-negara yang merdeka dan berdaulat sesuai dengan asas persamaan
kedaulatan (sovereign equality) yang juga dituangkan dalam Pasal 2 (1) Piagam
PBB, serta bersifat koordinatif (coordinative legal order) yang berarti hukum
mengatur hubungan antara negara-negara yang memiliki persamaan kedudukan
karena sama-sama merdeka dan berdaulat sehingga tidak ada negara atau
organisasi internasional yang berdiri lebih tinggi di atas Negara-negara lainnya.
Sementara World Law (Hukum Dunia) diibaratkan sebagai negara (federasi) dunia yang
mencakup seluruh negara di dunia ini, oleh sebab itu bersifat subordinatif
(subordinative legal order) yang memiliki hierarki kekuasaan dimana negara-negara
berada di bawah suatu pemerintahan dunia (world government).
• Pentingnya peran Hukum Internasional terhadap perkembangan masyarakat internasional.
Hukum internasional memiliki tujuan untuk menciptakan perdamaian, keamanan,
kerjasama (peace, security and co-operation) di dalam masyarakat internasional.
Perdamaian dan keamanan dapat terjaga apabila hak dan kewajiban yang timbul dari
adanya sebuah hubungan antar Negara dapat diatur dengan baik dan tidak
menimbulkan ketimpangan antara hak dan kewajiban. Selain menciptakan perdamaian
dan keamanan setiap negara, hukum internasional juga digunakan untuk mengatur
hubungan kerjasama antar negara di berbagai dunia yang menguntungkan masyarakat
internasional, hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta eksistensi
keberadaan negara tersebut dalam pemerintahan hubungan berskala internasional. 
• Apakah setiap kebiasaan internasional bisa menjadi Sumber Hukum Internasional.
Jika dilihat dalam pasal 38 ayat 1 sub b terdapat “international costum, as evidence of a general
practice accepted as law” yang artinya hukum kebiasaan internasional adalah kebiasaan
internasional yang merupakan kebiasaan umum yang diterima sebagai hukum. Dengan begitu,
dapat disimpulkan bahwa tidak semua hukum internasional merupakan sumber hukum
internasional. Untuk menjadi sebuah sumber hukum, kebiasaan internasional perlu memenuhi
unsur-unsur berikut, yakni:
1. Unsur material, yaitu harus merupakan suatu kebiasaan yang bersifat umum. Kebiasaan
tersebut merupakan serangkaian tindakan yang serupa mengenai hal dan keadaan yang
serupa, serta berlangsung lama.
2. Unusr psikologis, yaitu Kebiasaan internasional itu harus diterima sebagai hukum.
Memenuhi suruhan kaidah atau kewajiban hukum dan Negara-negara tidak menyatakan
keberatan terhadapnya.

Kedua unsur tersebut harus terpenuhi, dipenuhinya unsur pertama saja yaitu kebiasaan
internasional tidak bisa melahirkan hukum internasional jika tidak diterima sebagai hukum.
• Kapan suatu prinsip hukum umum dapat diterapkan dalam suatu kasus konkret.
Prinsip hukum umum adalah prinsip-prinsip hukum secara umum tidak hanya terbatas
pada hukum internasional saja tetapi mungkin prinsip dalam hukum perdata, hukum
acara,hukum pidana, dan hukum lingkungan yang diterima dalam praktik hukum positif
Negara-negara nasional. Menurut Pasal 38 Ayat (1) hukum umum merupakan sumber
hukum formal utama (primer) yang berdiri sendiri disamping ke 2 sumber hukum yang
ada yaitu perjanjian internasional dan kebiasaan. Oleh sebab itu, Prinsip ini dapat
digunakan dan diterapkan pada suatu kasus konkrit apabila sumber
hukum perjanjian dan kebiasaan hukum internasional tidak mampu atau tidak memiliki
aturan yang mengatur kasus tersebut sehingga mahkamah internasional tidak dapat
menolak mengadili perkara karena tiadanya hukum yang mengatur persoalan tersebut
(non liquest)
• Apakah mungkin konsep World Law (Hukum Dunia) terwujud dalam perkembangan masyarakat
Konsep World Law (Hukum Dunia) yang memungkinkan terwujudnya suatu Negara dunia yang
diatur oleh hukum dunia merupakan suatu hal yang tidak dapat diterapkan dalam
perkembangan masyarakat sebab perkembangan masyarakat saat ini menuju kepada Negara-
negara yang memiliki kedaulatan dan memiliki kekuasaan tertinggi sehingga tidak boleh ada
suatu badan baik dalam bentuk Negara dunia maupun badan suprasional lainnya yang berdiri
diatas Negara-negara. Sementara Negara dunia secara hierarkhi berdiri atas negara-negara
nasional dan tata tertib hukum dunia menurut konsep hukum ini adalah merupakan suatu
tertib hukum subordinasi.

Anda mungkin juga menyukai