Anda di halaman 1dari 6

Soal dan Pembahasan UTS HI 2016 & 2017

SOAL DAN PEMBAHASAN UTS HUKUM INTERNASIONAL 2016

1. a. Jelaskan apa yang dimaksud Hukum Internasional dan Hukum Dunia?


b. Istilah manakah yang sesuai dengan keadaan saat ini?
a. Hukum Internasional adalah hukum yang melintasi batas negara yang didasarkan
atas masyarakat Internasional yang terdiri atas sejumlah negara yang berdaulat dan
merdeka (independen). Kedaulatan negara itu tidak dibawah kekuasaan yang lain
(Multi State System), serta bentuk menjalankannya atas dasar koordinatif satu sama
lain. Sedangkan Hukum Dunia berpangkal pada analogi yang lain, hukum ini
menganggap bahwa ada negara Dunia (Federasi) yang memiliki negara-negara
nasional sebagai anggotanya. Sehingga hukum ini memiliki kedaulatan sendiri atas
kekuasaan negara Dunia dan negara yang lain mengikuti sebagai negara anggota.
b. Istilah yang sesuai adalah Hukum Internasional karena tertib hukum Internasional
yang mengatur masyarakat Internasional yang terdiri dari anggota sederajat lebih
sesuai dengan kenyataan sekarang ini.
2. Apa fungsi kedaulatan dalam kehidupan masyarakat Internasional?
Kedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi yang terbatas oleh wilayahnya memiliki fungsi
utama kepada Masyarakat Internasional yaitu kemerdekaan dan kebebasan. Bila
disebutkan fungsi fungsi itu sebagai berikut :
1. Mengatur kehidupan masyarakat antar negara atau masyarakat Internasional yang
teratur dengan adanya pembatasan terhadap kedaulatan negara yang menjadi anggota
masyarakat.
2. Sebagai poros dalam menjaga kebutuhan pergaulan masyarakat Internasional.
Contohnya : dengan adanya kedaulatan negara yang pasti ada batasnya sehingga
membuat masyrakat internasional saling menjaga pergaulan walaupun antar negara
3. Dalam hubungan antara Hukum Internasional dengan Hukum Nasional ada dua buah
teori yaitu monism dan dualism. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori tersebut?
• Teori Dualisme
Menurut teori Dualisme, hukum internasional dan hukum nasional, merupakan dua
sistem hukum yang secara keseluruhan berbeda. Hukum internasional dan hukum
nasional merupakan dua sistem hukum yang terpisah, tidak saling mempunyai
hubungan superioritas atau subordinasi. Berlakunya hukum internasional dalam
lingkungan hukum nasional memerlukan ratifikasi menjadi hukum nasional. Kalau ada
pertentangan antar keduanya, maka yang diutamakan adalah hukum nasional suatu
negara.
• Teori Monisme
Sedangkan menurut teori Monisme, hukum internasional dan hukum nasional saling
berkaitan satu sama lainnya. Menurut teori Monisme, hukum internasional itu

Uji Nyali 2018


Soal dan Pembahasan UTS HI 2016 & 2017

adalah lanjutan dari hukum nasional, yaitu hukum nasional untuk urusan luar negeri.
Menurut teori ini, hukum nasional kedudukannya lebih rendah dibanding dengan
hukum internasional. Hukum nasional tunduk dan harus sesuai dengan hukum
internasional.
4. Jelaskan teori-teori tentang dasar mengikatnya Hukum Internasional yang juga
menjadi sumber hukum materiil dari Hukum Internasional?
a. Teori Hukum Alam (Natural Law Theory)
Teori hukum alam diartikan sebagai hukum yang ideal yang didasarkan atas hakekat
manusia sebagai mahluk yang berakal atau satuan kaidah yang diilhamkan alam pada
akal manusia, prinsip-prinsip hukum dapat ditemukan dalam sifat-sifat alamiah manusia.
b. Teori Positivisme
Teori ini mengatakan kekuatan mengikatnya hukum internasional pada kehendak
negara itu sendiri untuk tunduk pada hukum internasional. Hukum internasional itu
sendiri berasal dan kemauan negara dan berlaku karena disetujui oleh negara.
c. Teori Kemauan Bersama Negara (Common Will Theory)
Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa Hukum internasional mengikat negara-
negara bukan karena kehendak masing-masing negara untuk tunduk pada hukum
internasional, melainkan karena adanya suatu kehendak bersama negara-negara untuk
tunduk pada hukum internasional.
d. Norma Hukum (Mazhab Wina)
Teori ini menjelaskan bahwa, pada dasarnya dasar mengikatnya hukum internasional
bukanlah merupakan kehendak negara melainkan berdasarkan pada norma hukum.
Suatu kaidah pada dasarnya didasarkan pada kaidah yang lebih tinggi diatasnya begitu
pula seterusnya.
e. Fait Social (Mazhab Perancis)
Mazhab Perancis ini mendasarkan mengikatnya suatu hukum termasuk hukum
Internasional pada faktor-faktor biologis, sosial dan sejarah kehidupan manusia yang
oleh mereka diberi nama “fakta-fakta internasional”(fait social). Jadi dasar kekuatan
mengikatnya hukum internasional terdapat dalam kenyataan sosial bahwa mengikatnya
hukum itu mutlak perlu, bagi dapat terpenuhinya kebutuhan manusia (bangsa) untuk
bermasyarakat.
f. Pandangan Starke
Menurut starke unsur pokok yang memperkuat sifat wajib aturan-aturan hukum
internasional adalah fakta empiris bahwa negara-negara mau bersihkeras
mempertahankan hak-haknya menurut aturan-aturan tersebut terhadap negara yang
dianggapnya seharusnya menaati aturan-aturan itu.

Uji Nyali 2018


Soal dan Pembahasan UTS HI 2016 & 2017

5. Sebutkan apa saja sumber hukum Internasional seperti yang terdapat pada pasal 38 (1)
Statuta Mahkamah Internasional ! Apakah sumber hukum tersebut mengandung hierarki
atau memiliki kedudukan yang sama?
1. Perjanjian Internasional, baik yang bersifat umum maupun khusus yang mengandung
ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang bersengketa.
2. Kebiasaan Internasional, sebagai bukti dari suatu kebiasaan umum yang telah diterima
sebagai hukum.
3. Prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab.
4. Keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari berbagai negara
sebagai sumber tambahan bagi menetapkan kaidah hukum.
Ketiga sumber teratas yang disebutkan adalah sumber hukum Internasional formil yang primer
dan mempunyai hubungan yang sangat erat bahkan saling mengisi satu sama lainnya. Sehingga
tidak ada hierarki pada sumber hukum Internasional, Pada Pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah
Internasional jelas tidak mengatur perihal hierarki yang ada pada sumber hukum Internasional.
Sedangkan untuk Keputusan Pengadilan dan ajaran para sarjana merupakan sumber hukum
tambahan.

6. Jelaskan perbedaan antara perjanjian Internasional yang bersifat Law Making treaties dan
Treaty Contract?
Law Making Treaties atau Traite-Lois adalah perjanjian yang ketentuan-ketentuan atau kaidah-
kaidah hukum bagi masyarakat internasional sebagai keseluruhan. Atau dengan kata lain
perjanjian yang berlaku yaitu memiliki kaidah yang mengikat semua negara, walau negara
tersebut tidak turut serta menandatanganinya.
Contoh Law Making Treaties :
1. Konvensi Jenewa tahun 1949 mengenai Perlindungan Korban Perang.
2. Konvensi Wina tahun 1961 mengenai hubungan diplomatik.
3. Konvensi Hak Cipta Internasional.
Sedangkan,
Treaty Contract adalah perjanjian dalam hukum perdata yang hanya mengakibatkan hak-hak
dan kewajiban antara pihak pihak yang mengadakan perjanjian itu. Atau dengan kata lain
perjanjian yang berlaku khusus yaitu hanya mengikat negara-negara yang menandatangani
perjanjian tersebut.
Contohnya : Perjanjian dwi kenegaraan, perjanjian perbatasan, ekstradisi, perjanjian
perdagangan bilateral.

Uji Nyali 2018


Soal dan Pembahasan UTS HI 2016 & 2017

7. Unsur apa saja yang harus dipenuhi sebuah negara agar memiliki status sebagai subyek
hukum Internasional?
Negara sebagai pribadi hukum internasional harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. penduduk tetap
b. wilayah tertentu
c. pemerintah
d. kemampuan untuk melakukan hubungan-hubungan dengan negara-negara lain

8. Salah satu subyek hukum internasional adalah Kelompok Pemberontak. Sebutkan unsur-
unsur yang harus dipenuhi oleh kelompok pemberontak agar memiliki status Belligerent!
Empat unsur yang harus dipenuhi agar kaum pemberontak dapat dikatakan sebagai kaum
belligerensi:
a. Kaum pemberontak itu harus terorganisasi secara rapi dan teratur dibawah pemimpinnya
yang jelas.
b. Kaum pemberontak itu harus menggunakan tanda pengenal yang jelas yang menunjukkan
identitasnya
c. Kaum pemberontak itu harus sudah menguasai sebagian wilayah secara efektif sehingga
bener-benar wilayah itu berada dalam kekuasaannya.
d. Kaum pemberontak itu harus didukung oleh rakyat yang ada di wilayah yang didudukinya
itu.

SOAL DAN PEMBAHASAN UTS HUKUM INTERNASIONAL 2017

1. Sumber-sumber hukum Internasional diatur di dalam pasal 38 (1) Statuta Mahkamah


Internasional, yaitu
a. Perjanjian Internasional,
b. Hukum Kebiasaan Internasional,
c. Prinsip-prinsip hukum umum, dan
d. Putusan pengadilan, dan doktrin sebagai sumber hukum tambahan.
Menurut anda, apakah urutan penyebutan sumber-sumber hukum Internasional
tersebut mengandung hierarki ataukah semuanya itu memilik derajat yang sama?
Di dalam pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional tidak dijelaskan bahwa ada
hierarki yang terdapat pada sumber hukum Internasional. Tetapi dalam pasal itu
menyebutkan bahwa Perjanjian Internasional, Hukum kebiasaan Internasional, dan
Prinsip-prinsip hukum umum merupakan sumber hukum yang primer, serta Keputusan
Pengadilan dan doktrin sebagai sumber hukum tambahan. Semua sumber hukum
memilik derajat yang sama dalam membentuk Hukum Internasional

Uji Nyali 2018


Soal dan Pembahasan UTS HI 2016 & 2017

2. Sejarah membuktikan bahwa entitas bangsa di dunia ini telah melakukn interaksi
dengan didasari norma yang dijunjung tinggi pada masanya, namun sebagai tonggak
hukum Internasional modern adalah adanya perjanjian Westphalia, mengapa
demikian, jelaskan!
Perjanjian Westphalia dianggap sebagai peristiwa penting dalam sejarah hukum
internasional modern. Hasil dari perjanjian ini adalah :
1. Mengakhiri perang tiga puluh tahun dan membuat peta bumi politik yang baru di
Eropa
2. Mengakhiri kekuasan kaisar Romawi dan mengakkan kembali Imperium Roma yang
suci
3. Memisahkan hubungan kenegaraan dan gereja
4. Kemerdekaan negara Belanda, Swiss, dan negara kecil di Jerman
Dengan dimikian, Penjanjian Westphalia telah meletakkan dasar bagi suatu susunan
masyarakat yang baru, serta memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Hukum
Internasinal yang modern
3. Hukum Internasional dibentuk oleh kesepakatan-kesepakatan negara-negara. Dengan
demikian tidaklah mengherankan bahwa beberapa ahli Hukum Internasional
mengatakan bahwa Negara ada terlebih dahulu dibandingkan eksistensi Hukum
Internasional. Jelaskan hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional menurut
teori yang ada !
-Sama seperti soal UTS HI 2016 nomor 3-
4. Kebiasaan Internasional mempunyai kedudukan yang utama sebagai sumber hukum
Internasional, jelaskan dua syarat utama suatu kebiasaan internasional menjadi
hukum kebiasaan internasional?
Syarat yang utama adalah sebagai berikut :
a. Harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum : Syarat ini disebut unsur
psikologis, karena kebiasaan yang bisa diambil adalah kebiasaan yang umumdan
bertalian dengan hubungan internasional, sehingga masyarakat secara mayoritas bisa
meyakininya.
b. Kebiasaan itu harus diterima sebagai hokum: Syarat ini disebut unsur material, karena
harus diterima masyarakat internasional sebagai hukum yang berlaku. Hal ini melewati
proses yang lama karena harus dilakukan berulang ulang atau terus menerus oleh
masyarakat Internasional dan juga diyakini oleh mayoritas masyarakat Internasional.
5. Antara hukum Internasional dan hukum Nasional mempunyai keterkaitan, dan itu
dijelaskan dalam beberapa teori misalnya teori monisme dan dualisme jelaskan
perbedaan antara teori monisme dan dualisme tersebut!
-Sama seperti soal UTS HI 2016 nomor 3-

Uji Nyali 2018


Soal dan Pembahasan UTS HI 2016 & 2017

6. Jika kedaulatan suatu Negara adalah tertinggi dan diatas segala-galanya, apa
sebenarnya dasar mengikat hukum Internasional pada suatu negara berdaulat?
Jelaskan berdasarkan teori yang ada!
-Sama seperti soal UTS HI 2016 nomor 4-
7. Individu memiliki status khusus sebagai subyek hukum Internasional. Apakah maksud
pernyataan tersebut? Bagaimanakah kedudukan individu dalam hukum internasional?
Kedudukan Individu dalam Hukum Internasional Dalam hukum internasional “Individu”
adalah sebagai subjek hukum Internasional. Karena memiliki ciri-ciri seperti yang
dikemukakan Starke. Starke mengartikan subjek Internasional sebagai:
a. Pemegang hak-hak dan kewajiban menurut hukum internasional Pemegang privilege
prosedural untuk mengajukan di muka sebuah pengadilan internasional dan,
b. Pemilik kepentingan-kepentingan untuk mana dibuat ketentuan oleh hukum
internasional.
Kedudukan individu sebagai subyek hukum internasional sudah tidak diragukan lagi.
Pada masa awal awal pertumbuhan hukum internasional, individu hanyalah sebagai
subjek hukum nasional, sedangkan subyek hukum internasional hanyalah negara.
Kedudukan hukum individu sebagai subyek Hukum Internasional dikukuhkan dalam
Konvensi Genosida atau Genocide Convention yang telah diterima oleh Sidang Umum
PBB pada tanggal 9 Desember 1948.

Uji Nyali 2018

Anda mungkin juga menyukai