DOSEN PENGAMPU:
Ramlan, S.H., MH.
DISUSUN OLEH:
Lilik Permana Sari (B10020323)
Kelas D Hukum Internasional
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS JAMBI
2021/2022
RESUME HUKUM INTERNASIONAL
BAB 1 Pengertian, Teori dan Karakteristik Hukum Internasional
A. Pengertian dan Batasan Hukum Internasional
Hukum internasional dimaknai sebagai hukum internasional publik, yang berbeda
dari pengertian hukum perdata internasional. Hal mana istilah merajuk pada hukum yang
membahas mengenai perbedaan perbedaan yang terdapat dalam hukum internasional dari
suatu negara yang bersifat keperdataan.
Hukum internasional adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antar negara
dalam dunia internasional. Hukum internasional berlakunya secara universal, baik secara
keseluruhan maupun terhadap negara-negara yang mengikatkan dirinya pada suatu
perjanjian internasional (traktat).
Hukum internasional dimaknai sebagai hukum internasional publik, de droit
internasional publik, yang berbeda dari hukum perdata internasional (Private
Internasional Law) atau the conflict of law. Hal mana istilah yang terjadi merujuk pada
hukum yang membahas mengenai perbedaan perbedaan yang terdapat dalam hukum dari
suatu negara yang bersifat keperdataan.
1. Hukum Publik Internasional merupakan hukum internasional yang mengatur
antara negara yang satu dengan lainnya dalam hubungan internasional (Hukum ini
disebut Hukum Antarnegara).
2. Hukum Perdata Internasional merupakan hukum internasional yang mengatur
antara warga negara pada suatu negara dengan warga negara yang berasal dari negara lain
(hukum ini disebut hukum antar bangsa).
Cakupan pengertian yang komprehensif di kemukakan oleh Ivan A. Shearer
bahwa hukum internasional adalah sekumpulan peraturan hukum yang sebagian besar
mengatur tentang prinsip-prinsip dan aturan aturan yang harus dipatuhi oleh negara
negara subjek hukum internasional dan hubungan nya satu sama lain. Dan juga meliputi:
a. Aturan aturan hukum yang berhubungan dengan fungsi fungsi institusi atau
oraganisasi organisasi, hubungan diantara institusi dan organisasi tersebut, serta
hubungan antara institusi dan organisasi dengan negara dan individu.
b. Aturan aturan hukim yang berhubungan dengan individu yang menjadi
perhatian komunitas internasional selain entitas negara.
Ruang lingkup atau substansi dari hukum internasional yang menurut Mochtar
Kusumaatmadja meliputi:
a. hubungan atau persoalan hukum antar negara dan negara;
b. hubungan atau persoalan hukum antar negara dan subyek hukum bukan
negara;
c. hubungan atau persoalan hukum antara subyek hukum bukan negara dan
subyek hukum bukan negara satu dengan lainnya. Internasional dalam arti
luas mencakup hukum internasional publik dan hukum internasional privat.
B. Komparasi Hukum Internasional dan Hukum Nasional
Untuk menambah pemahaman komprehensif tentang hukum internasional. Perlu
di kedepankan tentang persamaan dan perbedaan antara humum internasional dan hukum
nasional domestik yang dalam kepustakaan hukum internasional dikenal dengan
municipal law. Hukum lokal menurut Martin Dixon adalah utamanya terkait dengan
persoalan persoalan tentang hak dan kewajiban hukum dari pribadi hukum didalam badan
politik negara.
Hukum Internasional banyak dipengaruhi oleh hukum nasional. Sebagai contoh
hukum internasional dapat tercipta dengan adanya kebiasaan nasional suatu Negara yang
dianut oleh banyak Negara, kebiasaan ini disepakati sebagai hukum internasional. Hukum
Internasional publik adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan
atau persoalan batas Negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata,
sedangkan hukum nasional adalah sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri atas
prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat dalam suatu
negara, dan oleh karena itu juga harus ditaati dalam hubungan-hubungan antara mereka
satu dengan lainnya. Mengenai hubungan hukum internasional dengan hukum nasional
terdapat dua paham.
Pertama, paham dualisme yang menyatakan bahwa hukum internasional dengan hukum
nasional merupakan dua sistem hukum yang berbeda secara keseluruhannya.
Kedua, Paham monisme berpendapat hukum internasional dan hukum nasional saling
berkaitan satu sama lainnya.
Hukum Internasional ialah aturan atau prinsip yang disepakati oleh negara-negara
serta dijadikan acuan dalam pelaksanaan hubungan antarnegara. Dalam
perkembangannya, international law atau hukum internasional juga mengatur hubungan
antarnegara dan aktor non-negara seperti organisasi internasional dan individu.
Keberadaan dan peran hukum internasional menjadi salah satu isu yang diperdebatkan
dalam studi hubungan internasional, khususnya antara teori realisme dan liberalisme.
C. Hukum internasional sebagai “Hukum”
Pertama bahwa setiap negara wajib menghormati dan menjamin hak individu.
Kedua dalam hal tidak terdapat nya turan yang terkait negara wajib membuat aturan
aturan lokal bahkan bila perli perjanjian bilateral atau multilateral. ketiga setiap negara
berkewajiban untuk menunjukan itikad baik untuk memenuhi ketentuan hukum
internasional baik hukum material maupun hukum prosedural
D. Teori teori dalam Hukum Internasional
a. Teori hukum alam: Teori hukum alam diartikan sebagai hukum yang ideal yang
didasarkan atas hakekat manusia sebagai mahluk yang berakal atau satuan kaidah
yang diilhamkan alam pada akal manusia, prinsip prinsip hukum dapat ditemukan
dalam sifat-sifat alamiah manusia.
b. Teori positivisme: Teori ini mengatakan kekuatan mengikatnya hukum internasional
pada kehendak negara itu sendiri untuk tunduk pada hukum internasional. Hukum
internasional itu sendiri berasal dan kemauan negara dan berlaku karena disetujui
oleh negara.
c. Teori new haven: Teori ini memandang hukum tidak lebih sebagai proses
pembentukan keputusan, yang merupakan safah satu elemen yang memberi kontribusi
terhadap penyelesaian persoalan internasional.
d. Teori Marxis – Leminisme: Teori ini berkeyakinan untuk menjelaskan hukum
internasional bukannya bersandar pada nilai-nilai kemanusiaan, akan tetapi Iebih pada
hukum objektif mengenal perkembangan sosial dan ekonomi. Sebagai puncak
pencapalan adalah terciptanya komunisme, yakni mereka menyadarkan pada prinsip-
prinsip hukum internasional progresif yang mengacu pada hukum suatu masyarakat
berkembang.
e. Teori restrukturisasi: Teori ini muncul karena Philip Allot menginginkan adanya
restrukturasi hukum internasional dengan menempatkan individu sebagal pusat
perhatian hukum internasional. Keadaan tersebut dapat dicapai melalui kekuatan
berpikir manusia yang dalam kalimatnya ditulis sebagai benikut, ‘we make human
world, including human institutions, through the power of the human mind. What we
have made by thinking we can make new by new thinking’. Sebagai konsekuensinya,
konsep kedaulatan oleh Allot dinyatakan ‘tidak lebih sebagai inkoherensi teoritis dan
kekurangan dalam dimensi praktìs hukum internasional’.
f. Teori feminisme: teori ini merupakan sebuah upaya dan kelompok feminist untuk
melakukan sebuah terobosan atas sistem yang selama ini telah terdistorsi oleh
diskniminasi jender. Namun, kelompok ini tidak benupaya untuk mengganti satu
kebenaran dengan ‘kebenaran’ lainnya. Dalam pandangan Hilary Charlesworth, teori
ini lebih difokuskan pada upaya menyelidiki apa yang menyebabkan berlangsungnya
peran dominan atas satu kelompok lelaki terhadap kelompok lainnya yaitu
perempuan. Pada gilirannya, kelompok feminis ini akan berupaya supaya kejadian
tersebut tidak terulang lagi.
E. Hukum internasional dan Globalisasi
Hukum internasional kontemporer memandang bahwa prinsip non-intervensi
ataupun kedaulatan negara sebagai salah satu basis muncul nya negara-bangsa-negara-
bangsa modern. Sehingga sebagian komentator megatakan bahwa perjanjian Westphalia
telah mendorong kemunculan asosiasi asosiasi politik negara-bangsa-negara-bangsa
modern yang berdaulat.
F. Karakteristik Hukum Internasional Kontemporer
1. Pembentukan komisi hukum internasional: Komisi Hukum Internasional (bahasa
Inggris: International Law Commission, disingkat ILC) adalah lembaga ahli yang
bertugas mendorong perkembangan dan kodifikasi hukum internasional. Lembaga ini
dibentuk pada tahun 1948 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.Lembaga
ini terdiri dari 34 pakar hukum internasional yang dipilih setiap lima tahun oleh
Majelis. ILC mengadakan sesi tahunannya di Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di
Jenewa.
Saat ini keadaan sungguh berbeda, hukum internasional telah datang dengan
memberikan harapan baru bagi seluruh umat manusia untuk mewujudkan keadilan,
walaupun harus di akui perlu membutuhkan perjuangan yang panjang. Perubahan
mencolok ini di mulai dengan muncul nya konsep individual criminal responsibility
yang di tunjukan pada penjahat perang dunia II.
Lembaga ini telah berjasa dalam perumusan beberapa traktat dan dokumen lain yang
berupaya mengodifikasi hukum internasional, contohnya adalah:
a. Konvensi Wina tentang Hukum Perjanjian
b. Konvensi Wina tentang Suksesi Negara dalam Hubungan dengan Perjanjian
Internasional
c. Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik
2. Hukum Internasional dan HAM Dunia
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional yang dimaksud dengan hukum HAM
internasional di sini adalah hukum mengenai perlindungan terhadap hak-hak individu
atau kelompok yang dilindungi secara internasional dari pelanggaran yang terutama
dilakukan oleh pemerintah atau aparatnya, termasuk di dalamnya upaya penggalakkan
hak-hak tersebut.
3. Hukum pidana internasional dan peradilan
a. Hukum pidana internasional adalah sekumpulan kaidah-kaidah dan asas-asas
hukum yang mengatur tentang kejahatan internasional yang dilakukan oleh
subyek-subyek hukumnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu
b. Peradilan adalah segala sesuatu atau sebuah proses yang dijalankan di Pengadilan
yang berhubungan dengan tugas memeriksa, memutus dan mengadili perkara
dengan menerapkan hukum dan/atau menemukan hukum “in concreto” (hakim
menerapkan peraturan hukum kepada hal-hal yang nyata yang dihadapkan
kepadanya untuk diadili dan diputus) untuk mempertahankan dan menjamin
ditaatinya hukum materiil, dengan menggunakan cara prosedural yang ditetapkan
oleh hukum formal.