JUDUL BUKU:
MOCHTAR KUSUMAATMADJA
ETTY R. AGOES
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat internasional yang diatur oleh hukum internasional adalah suatu tertib
hukum koordinasi dari sejumlah negara-negara yang masing-masing merdeka dan berdaulat.
Dalam hukum internasional, hubungan yang ada bersifat koordinasi (kerjasama), mengingat
negara-negara di dunia sama derajatnya, bukan bersifat subordinasi layaknya hukum nasional.
Hukum Internasional tidak ada badan supranasional yang memiliki otoritas membuat dan
memaksakan suatu aturan internasional, tidak ada aparat penegak hukum yang berwenang
menindak langsung negara yang melanggar Hukum Internasional, serta hubungannya dilandasi
hubungan yang koordinatif bukan sub-ordinatif. Namun demikian, ternyata masyarakat
internasional mau menerima hukum internasional sebagai hukum sesungguhnya bukan hanya
sebagai moral positif saja. Manakala sifat dan hakikat hukum internasional tidak perlu
diragukan lagi, maka masalah berikut perlu dipecahkan. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan:
Apakah yang menjadi dasar kekuatan mengikat dari hukum internasional?
B. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui apa yang menjadi dasar kekuatan daya mengikat Hukum
Internasional
C. MANFAAT PENULISAN
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dan lebih memahami tentang daya
mengikat Hukum Internasional.
BAB III
RESUME BAB 4
B. TEORI POSITIVISME
Aliran lain mendasarkan kekuatan mengikat hukum internasional itu atas
kehendak negara itu sendiri untuk tunduk dan patuh pada hukum internasional. Aliran
ini yang menyandarkan teori mereka pada falsafah Hegel yang dahulu mempunyai
pengaruh yang luas di jerman. Salah seorang yang paling terkemuka dari aliran ini
adalah George Jellineck yang terkenal dengan teori nya Selbst-limitation-theorie
dan pemuka lain dari aliran ini ialah Zorn yang berpendapat bahwa hukum
internasional itu tidak lain dari pada hukum tata negara yang mengatur hubungan luar
suatu negara (auszeres staatsrecht).
Berbagai keberatan tersebut coba diatasi oleh aliran lain dari teori kehendak
negara yang hendak menyadarkan kekuatan mengikat hukum internasional pada
kemauan bersama.
Triepel berusaha membuktikan bahwa hukum internasional itu mnegikat bagi
negara, bukan karena kehendak mereka satu persatu untuk terikat,melainkan karena
adanya suatu kehendak bersama, yang lebih tinggi dari kehendak masing-masing
negara, untuk tunduk pada hukum internasional. Triepel mendasarkan kekuatan
mengikat hukum internasional pada kehendak negara, tetapi membantah keungkinan
suatu negara melepaskan dirinya dari ikatan itu dengan suatu tindakan sepihak. Teori
yang mendasarkan pada berlakunya hukum internasional pada kehendak negara (teori
voluntaris) ini merupakan pencerminan dari teori kedaulatan dan aliran positivisme
yang menguasai alam pikiran dunia ilmu hukum di benua eropa-terutama jerman pada
bagian kedua abad ke-19.
Segi lain dari kehendak di atas ialah bahwa teori-teori ini pada dasarnya
memandang hukum internasional sebagai hukum perjanjian antara negara-negara.
A. KESIMPULAN
Hukum Internasional merupakan suatu produk hukum yang mengatur tentang publik
dari subyek Internasional yang kesemuanya memang berasal dari masyarakat
Internasional. Masyarakat internasional yang diatur oleh hukum internasional adalah
suatu tertib hukum koordinasi dari sejumlah negara-negara yang masing-masing
merdeka dan berdaulat. Dalam hukum internasional, hubungan yang ada bersifat
koordinasi (kerjasama), mengingat negara-negara di dunia sama derajatnya, bukan
bersifat subordinasi layaknya hukum nasional.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar Kusumaatmaja, Etty R.Agoes, Pengantar Hukum Internasional,
P.T.Alumni,Bandung,2003,bab IV.