Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HAKIKAT DAN DASAR BERLAKUNYA HUKUM INTERNASIONAL

A. HAKIKAT HUKUM INTERNASIONAL

Sebelum membahas lebih lanjut ada baiknya mempelajari sedikit tentang Hukum
Internasional. Hukum Internasional tidak memiliki lembaga-lembaga yang lazim
diasosiasikan dengan hukum dan pelaksanaannya. Masyarakat Internasional tidak
mengenal suatu kekuasaan eksekutif pusat seperti dalam negara nasional. Masyarakat
Internasional dalam bentuknya sekarang merupakan suatu tertib hukum koordinasi dari
sejumlah negara yang masing-masing berdaulat. Dalam tata masyarakat internasional
terdapat suatu badan legislatif maupun kekuasaan kehakiman dan polisional yang dapat
memaksakan berlakunya kehendak masyarakat internasional.

 Penganggapan tidak ada Hukum Internasional

Dalam sejarah pandangan yang ekstrim, yakni berupa penyangkaan atas eksistensi
Hukum Internasional, yang dikemukakan oleh Jhon Austin (1979-1859). Beliau
menyatakan, bahwa merupakan etika dan norma kesopanan internasional saja.

Menurut pandangan Jhon Austin ini apabila dihubungkan dengan Hukum Internasional
dimana masyarakat dan struktur Hukum Internasional yang koordinatif, dalam pengertian
tidak mengenai badan supra-nasional yang berdaulat, dapat disimpulkan bahwa Hukum
Internasional menurut Jhon Austin,bukanlah merupakan hukum dalam pengertian yang
sebenernya, sebab hukum internasional tidaklah dibuat oleh badan yang berdaulat yang
mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada masyarakat internasional. Apa yang disebut
sebagai hukum internasional, menurut Jhon Austin, tidak lebih dari pada norma moral
belaka.

Dikarenakan Hukum Internasional tidak memiliki kekuasaan eksekutif yang kuat.


Hukum Internasional bersifat koordinasi, tidak subornasi. Hukum Internasional tidak
memiliki lembaga legislatif, yudikatif, dan polisional. Hukum Internasional tidak bisa
memaksakan kehendak masyarakat internasional.

 Penganggapan adanya Hukum Internasional

Tanggapan Austin ini di tentang oleh Oppenheim dan para pemikir lain yang
menyatakan bahwa Hukum Internasional itu merupakan suatu produk hukum. Bahwa
hukum internasional bukanlah aturan moral belaka, karena berbeda dengan moral yang
bersumber dari kesadaran hati nurani dan daya paksanya berasal dari luar. Yang
dimaksud dengan kekuasaan dari luar, adalah kekuasaan dari masyarakat. Dan,untuk
hukum internasional kekuasaan dari luar tersebut tentu saja masyarakat internasional.
Jadi, hukum internasional benar-benar merupakan hukum yang mengikat masyarakat
internasional. Hanya saja, diakui bahwa hukum yang mengikat masyarakat internasional
merupakan hukum yang lemah.

B. DASAR BERLAKUNYA HUKUM INTERNASIONAL

Ada beberapa teori yang menjadi hakikat dan dasar berlakunya hukum internasional,
yaitu :

1. Teori Hukum Alam


Menurut teori hukum alam ( natural law ), hukum internasional adalah hukum yang
mengikat yang diterapkan pada kehidupan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Hal ini
dikarenakan hukum internasional merupakan bagian dari hukum yang lebih tinggi, yaitu
hukum alam.

2. Teori Kehendak Negara


Menurut teori hukum kehendak negara, kekuatan mengikat hukum internasional
terletak pada kehendak negara itu sendiri untuk tunduk hukum internasional, karena pada
dasarnya negara adalah pemegang kedaulatan, dan juga sumber dari segala hukum.

3. Teori Kehendak Bersama Negara-Negara


Teori ini beranggapan bahwa kekuatan mengikat hukum internasional berasal dari
kehendak bersama negara-negara dalam hubungannya. Kehendak bersama negara-negara
lebih tinggi derajatnya dari pada kehendak negara.

4. Mazhab Wina
Tokoh terkenal dari Mazhab Wina adalah Hans Kelsen. Menurut kelsen, kaidah dasar
dari hukum internasional itu adalah prinsip atau asas servanda sebagai kaidah dasar
(Grundnorm). Pacta Sunt Servanda( aggrements must be kept) adalah asas hukum yang
menyatakan bahwa “setiap perjanjian menjadi hukum yang mengikat bagi para pihak
yang melakukan perjanjian.”

5. Mazhab Prancis
Meburut teori ini dasar mengkatnya hukum internasional itu dapat dikembalikan
kepada sifat alami manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa memiliki hasrat untuk
hidup bergabung dengan manusia lain dan kebutuhan akan solidaritas. Kebutuhan dan
naluri sosial manusia sebagai orang-seorang menurut Mazhab Prancis ini juga dimiliki
oleh bangsa-bangsa. Jadi, dasar kekuatan mengikat hukum internasional terdapat dalam
kenyataan sosial bahwa mengikatnya hukum itu mutlak perlu untuk terpenuhinya
kebutuhan manusia(bangsa) untuk hidup bermasyarakat.
TUGAS HUKUM INTERNASIONAL

HAKIKAT DAN DASAR BERLAKUNYA HUKUM INTERNASIONAL

Disusun untuk memenuhi syarat salah satu tugas mata kuliah


Dosen pengampu Hilton Putra, S.H.,M.H.

Di susun oleh :

Tifa Raisandra 1111180178

Chaerul Anwar 1111180188

Gery Agustavo 1111180198

Muyasaroh 1111180218

Adiva Amanda Amin 1111180258

Muhammad Sirri Salas-Salas 1111180208

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Anda mungkin juga menyukai