Anda di halaman 1dari 5

Tugas

Sejarah Ilmu Hukum

Ahmad Fikri Fahmi


11010116130297

Universitas Diponegoro

Sejarah Ilmu Hukum


Pada dasarnya manusia sebagai individu mempunyai kebebasan asasinya sendiri sendiri,
baik dalam hal hidup maupun kehidupannya. Hak asasi tersebut pasti harus dalam pelaksanannya
dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terlebih-lebih di Indonesia,
di mana hak asasi berfungsi instrumen sosial, artinya dalam proses pelaksanannya harus
disesuaikan dengan kepentingan individu lain yang juga mempunyai hak asasi. Manusia sebagai
makhluk sosial ( zoon politicoon ) tidak bisa berbuat sekehandaknya walaupun mempunyai
kebebasan asasi, namun kebebasan itu tidak di miliki oleh seorang saja, tapi oleh setiap individu.
Maka dari itu kebebasan dari norang lain juga akan membatasi kebebasan kita. Hal ini karena
manusia terikat oleh norma-norma yang ada dan berkembang di masyarakat tersebut serta terikat
pula oleh kepentingan orang lain. Konsekwensinya dalam melaksanakan segala keperluan hidup
dan kehidupan setiapmanusia harus melakukannya dengan berdasarkan kepada aturan-aturan
atau norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat, baik norma agama, norma susila, norma
adat maupun norma hukum.
Membahas tentang hukum sebagai ilmu tentu bukan sesuatu yang mudah. Ilmu hukum
sendiri telah menggalami serangkaian proses yang memakan waktu lama. Hukum Tidak ada
begitu saja. Hukum di bentuk oleh masyarakat dengan mempertimbangkan nilai - nilai yang
berlaku di masyarakat itu sendiri. Hukum telah melalui perjalanan panjang hingga akhirnya bisa
seperti sekarang ini. Dan apakah akan berhenti ? pasti tidak, hukum akan terus mengalami
perkembangan dan terus berproses mengikuti perubahan zaman.
Ilmu Hukum berkembang melalui serangkaian proses penganalisaan dari berbagai aliran
yang mendasarinya. Dimulai dari embrio pemahaman ilmu sosial dari para filsuf terkemuka di
dunia sampai pada ahli-ahli hukum yang mencetuskan perkembangannya di abad ke-21 ini. Satu

hal yang perlu kita pahami pula bahwa ilmu hukum bukanlah ilmu statis yang tidak berkembang,
karena perkembangannya senantiasa ada sejalan dengan perkembangan masyarakat yang
Ilmu Hukum tidak hanya membicarakan mengenai peraturan undang-undang saja
melainkan juga filsafatnya. Jadi ilmu hukum tidak hanya mempersoalkan suatu tatanan hukum
tertentu yang berlaku disuatu negara, Dapat disingkat bahwa subyek hukum dari ilmu hukum
adalah hukum. Jadi hukum sebagai suatu fenomena dalam kehidupan manusia dimana saja dan
kapan saja. Dengan demikian hukum itu dapat dilihat sebagai fenomena universal dan bukan
lokal atau regional.
Mengenai arti dan apakah ilmu hukum itu ada beberapa pendapat dari pakar hukum
antara lain:
a.Cross, Memberikan definisi,bahwa Ilmu hukum adalah segala pengetahuan hukum yang
mempelajari hukum, dalam segala bentuk dan manifestasinya.
b.Curzon, Berpendapat Bahwa, Ilmu Hukum adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup dan
membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum.
Demikian pula ada yang mengatakan bahwa ilmu hukum adalah ilmu yang berusaha
menjelaskan tentang keadaan.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan secara singkat bahwa ilmu hukum adalah suatu
pengetahuan yang obyeknya adalah hukum dan yang khusus mengajarkan perihal hukum dalam
segala bentuk manifestasinya, Ilmu hukum sebagai ilmu kaidah,ilmu hukum sebagai ilmu
pengertian dan ilmu hukum sebagai ilmu kenyataan. Untuk mengatakan secara langsung apakah
PIH (Pengantar Ilmu Hukum) itu tidaklah mudah. Dr.Soedjono Dirdjosisworo,SH menyatakan
bahwa PHI (Pengantar Ilmu Hukum) kerap kali oleh dunia studi hukum dinamakan Encyclopedie
hukum, Yang merupakan pengantar (Inleiding atau inroduction) untuk ilmu pengetahuan hukum ,
Ilmu pengetahuan yang berusaha menjelaskan tentang keadaan,inti,maksud dan tujuan dari
bagian-bagian penting dari hukum.

Ilmu hukum sendiri bersal dari Yunani karena yunani merupakan kiblat peradaban yang
maju begitupun sistem hukumnya. Sistem hukum Yunani dianggap paling sempurna di
bandingkan negara lain. Akibatnya banyak negara negara di dunia menganut sistem hukum
yang mirip dengan Yunani
Ilmu hukum adalah pengetahuan berstruktur mengenai masalah yang bersifat manusiawi,
pengetahuan tentang mana yang benar dan mana yang tidak benar menurut harkat kemanusiaan.
Ilmu hukum adalah nama yang diberikan untuk mempelajari hukum suatu penyelidikan yang
bersifat abstrak, umum dan teorotis, yang berusaha mengungkapkan asasasas yang pokok dari
hukum.
Awal mula timbulnya ilmu hukum berawal dari tradisi peradaban barat. Peradaban barat
bersumber kepada peradaban Yunani dimana negara dipandang lebih penting dari semua
organisasi yang dibuat oleh manusia. Dalam peradaban Barat hukum dipandang sebagai
prinsipsentral kehidupan. Peristiwa itu terjadi tidak lama setelah tahun 1200 SM yaitu bermula
sejak Dorian yang datang dari utara menduduki pusat kekuasaan Mysia (sebuah daerah di Asia
kecil). Mereka tidak membawa pola pemerintahan mereka, sehingga mereka mendirikan negaranegarakota yang dalam bahasa Yunani disebut Polis (dari kata polis inilah timbul kata policy,
politics dan police yang semuanya berkaitan dengan polis atau negara).
Penemuan hukum lahir dari proses pergulatan dua paham besar yang saling tarik-menarik
antara kepentingan kepastian hukum menurut undang-undang dan keadilan sesuai denyut nadi
kehidupan masyarakat.
Prof.Mr.Dr.L.J.Apeldoorn. Dalam bukunya Inleiding tot de studie van het
Nederlandse recht, beliau menyatakan bahwa tujuan hukum adalah mengatur tata tertib dalam
masyarakat secara damai dan adil.
Di Indonesia, penemuan hukum memiliki kecenderungan pola seperti negera-negara yang
menganut sistem hukum Eropa Kontinental. Namun dalam perkembangan sejarah penemuan
hukum, posisi hakim bukan lagi heteronom dalam pengertian tidak menjalankan peran secara
mandiri. Hakim dapat melakukan penemuan hukum secara otonom dengan memberi bentuk pada
isi undang-undang sesuai kebutuhan hukum.

Sejarah ilmu hukum adalah sejarah ilmu untuk mengungkapkan fakta-fakta hukum
tentang masa lampau dalam kaitannya dengan masa kini. Hal di atas merupakan suatu proses,
suatu kesatuan, dan satu kenyataan yang diahadapi, yang terpenting bagi ahli sejarah data dan
bukti tersebut adalah harus tepat, cenderung mengikuti pentahapan yang sistematis, logika, jujur,
kesadaran pada diri sendiri dan imajinasiyang kuat.
Sejarah hukum dapat memberikan pandangan yang luas bagi kalangan hukum, karena
hukumtidak mungkin berdiri sendiri, senantiasa dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan lain
danjuga mempengaruhinya. Hukum masa kini merupakan hasil perkembangan dari hukum
masalampau, dan hukum masa kini merupakan dasar bagi hukum masa mendatang. Sejarah
hukumakan dapat melengkapi pengetahuan kalangan hukum mengenai hal-hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai