Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS
THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak
terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Rina Wati
1. Tama dan Adia pada Firma Tama dan Adia masing –masing memiliki modal Rp600.000.000 dengan
perjanjian laba 50:50. Atas kesepakatan masuklah sekutu baru bernama Utami dengan cara membeli
sebagian kepemilikan sekutu lama dengan membayar Rp210.000.000 dengankesepakatan
Tama mentransfer Rp90.000.000 dan Adia Rp120.000.000. Tama dan Adia sepakat untuk memberikan
Goodwill kepada diri mereka berdua atas masuknya Utami sekutu baru. Pengakuan Goodwill
dilakukan dengan cara menaikkan aset persekutuan dari Rp1.200.000.000 menjadi Rp1.350.000.000.
Goodwill 150.000.000
Modal Tama 75.000.000
Modal Adia 75.000.000
2. Transaksi1
Pada tanggal 2 Januari 2020, PT Adiaksa membeli barang dagangan secara tunai seharga USD1,500,
transaksi tersebut dibayar dengan Dolar Amerika Serikat (AS) yang perusahaan miliki tanpa membeli dari
Money Changer. Kurs pada tanggal 2 Januari 2020 adalah USD1 = Rp14.275. Kurs spot sebelumnya yakni
ketika dolar AS ini diterima dan diakui pertama kali adalah USD1= Rp14.350.
Jawab:
Transaksi 1 harus dicatat dalam mata uang domestik (IDR atau Rp) melalui dua tahap. Pertama, mengakui
untung-rugi perubahan kurs valuta asing sebesar Rp75 untuk setiap USD-nya. Jadi, totalnya adalah
Rp112.500( 1.500 x Rp75). Oleh karena kurs dolar menurun, maka valuta asing yang dimiliki oleh
perusahaan turun nilainya. Penurunan ini merupakan kerugian bagi PT Domestika. Jumalnya sebagai berikut
(simbol Rp tidak ditulis untuk kepraktisan).
2 Januari 2020
Untung/rugiperubahankurs Rp112.500
Kas Rp112.500
(mencatat kerugian perubahan kurs)
Kedua, untuk mencatat bertambahnya persediaan dan berkurangnya kas. Kurs untuk menjabarkan valuta
asing adalah kurs spot per 2 Januari 2020, yakni Rp 14.275. Jadi, totalnya Rp21.412.500. Jumalnya adalah
sebagai berikut.
2 Januari 2020
Persediaan Rp21.412.500
Kas Rp21.412.500
(mencatat pembelian tunai USD 1,500 dengan kurs Rp 14.275 per USD)
Andaikan dua jumal di atas digabung, maka jumalnya berbunyi sebagai berikut.
Persediaan Rp21.412.500
Untung/rugi perubahan kurs Rp112.500
Kas Rp21.525.000
Transaksi 2
Pada 20 Januari 2020, PTAdiaksa menjual sebagian barang dagangannya secara tunai seharga HK$4,000.
Kurs spot dolar Hongkong saat ini adalah Rp1.850. Asumsi Harga pokok penjualan sebesar Rp4.400.000.
Jawab:
Transaksi 2 wajib dicatat dalam mata uang rupiah dengan lebih dahulu menjabarkan HKD ke dalam IDR
dengan menggunakan kurs spot pada tanggal transaksi. Jumlah total penjabarannya adalah Rp7.400.000
(4.000 x Rp1.850). Jadi, transaksi penjualan barang dagangan di atas dicatat oleh PT Domestika dalam buku
jurnalnya sebagai berikut, dengan menganggap harga pokok penjualannya adalahRp4.400.000.
20 Januari 2020
Kas (HK$4,000) Rp7.400.000
Penjualan Rp7.400.000
Hargapokokpenjualan Rp4.400.000
Persediaan Rp4.400.000
Transaksi 3
Pada 10 Maret 2020, PT Adiaksa membeli barang dagangan secara kredit seharga$2,500. Utang yang timbul
didenominasi dalam dolar Amerika Serikat. Kurs spot pada tanggal tersebut Rp14,250. Jawab:
Transaksi 3 harus dicatat dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs spot per tanggal
transaksi. Jumlahnya adalah Rp35.625.000 (2.500 x Rp 14.250). Jadi, transaksi 3 dicatat oleh
PT Domestika dalam buku jurnalnya sebagai berikut.
10 Maret 2020
Persediaan Rp35.625.000
Utangusaha ($2.500)
3. Lakukan pencatatan akuntansi terhadap lindung nilai ini sejak penandatanganan kontrak
sampai tanggal tutup buku 31 desember 2020
31 Oktober 2020
Tidak ada jurnal sebab nilai kontrak forwad masih nihil sebab akibat dari samanya
harga spot (saat ini) pada tanggal penandatanganan kontrak dan strike priece kedua
harga tersebut adalah Rp. 600 per kg kopi
31 Desember 2020
Kita harus mengukur lebih dahulu nilai kontrak pada akhir tahun buku dengan
membandingkan harga saat ini per akhir tahun dan strike price nya sebagai berikut :
Strike price Rp 600
Harga saat ini per 31-12-20 Rp 650
Selisih rugi Rp 50
Kuantitas kopi 300.000 kg
Kenaikan nilai ini diakui sebagai keuntungan, jadi ada satu jurnal lagi yang
diselenggarakan pada akhir tahun buku 2020
Des 31 Persediaan 15.000.000
Untung (rugi) PN persediaan 15.000.000
(mencatat untuk perubahan nilai (PN)
persediaan )
2. Pengukuran
Kasus diatas menganggap bahwa seluruh eksekutif akan bertahan sampai 31 – 12 –
2023. Dengan demikian, beban kompensasi 5 orang eksekutif selama 3 tahun adalah
9.375.000 seperti perhitungan berikut ini :
Beban kompensasi = 5 0rang X 250 opsi X Rp 7.500
= Rp. 9.375.000
Jumlah Rp. 9.375.000 dialokasi ke tahun 2021 sebesar Rp 3.125.000, ketahun 2022
sebesar Rp 3.125.000, dan ketahun 2023 sebesar Rp 3.125.000.
3. Apabila hanya 3 orang eksekutif yang akan bertahan samapai 31 Desember 2023
hitung beban kompensasi, alokasi beban tiap tahun! Buatlah jurnalnya
Beban kompensasi = 3 orang X 250 opsi X Rp 7.500
= 5.625.000
Dengan demikian, alokasi setiap tahunnya adalah Rp 1.875.000 dan dijurnal setiap
akhir tahun 2021, 2022, dan 2023 sebagai berikut
De 31 Beban kompensasi eksekutif Rp
s Opsi saham yang 1.875.000 Rp 1.875.000
diterbitkan