Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 TEORI AKUNTANSI (EKSI4415)

1
NAMA : YULIA CITRA SURYANI SITUMORANG
NIM : 043611723

1. Jelaskan fakta-fakta sejarah yang menunjukkan bahwa sistem pencatatan telah ada
dalam berbagai dekade peradaban yang dimulai sejak kurang lebih tahun 3000 SM!

Jawaban:
Fakta-fakta sejarah yang menunjukkan bahwa sistem pencatatan telah ada dalam berbagai
dekade peradaban yang dimulai sejak kurang lebih tahun 3000 SM adalah sebagai berikut.
a) pada zaman peradaban Kaldea-Babilonia, Asiria, dan Samaria yang merupakan pembentuk
sistem pemerintahan pertama di dunia, pembentuk sistem bahasa tulisan tertua, dan pembuat
catatan usaha tertua;
b) peradaban Mesir, di mana para penulis membentuk poros tempat berputarnya seluruh mesin
keuangan dan departemen;
c) peradaban Cina, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dan canggih
selama Dinasti Chao (1122-256 SM);
d) peradaban Yunani, di mana Zenon manajer Estat Appolonius memperkenalkan sistem
akuntansi pertanggungjawaban yang luas pada Teori Akuntansi tahun 256 SM
e) peradaban Roma, dengan hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat
laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipil yang tergantung pada tingkat kekayaan yang
dinyatakan warga negara.

Sumber:
Sueb, Memed dan Wardini, Amalia Kusuma. 2014. Teori Akuntansi Edisi 2. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
TUGAS 1 TEORI AKUNTANSI (EKSI4415)
2
NAMA : YULIA CITRA SURYANI SITUMORANG
NIM : 043611723

2. Dalam teori akuntansi, dikenal teori semantik dan sintaktik. Jelaskan mengenai kritik
yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pendekatan teori sintaktik!

Jawaban:
Para ahli telah mengkritisi pendekatan teori sintatik karena mereka berpendapat bahwa
salah satu contoh teori sintaktik adalah teori biaya historis tradisional. Intrepretasi dari teori
tersebut dalam teori semantik bahwa yang dimaksud dengan input dari sistem adalah transaksi dan
pertukaran yang dicatat sedalam voucher, jurnal dan buku besar perusahaan. Pencatatan ini
kemudian dimanipulasi baik dibatasi maupun disimpulkan atas dasar tempat dan asumsi teori biaya
historis. Sebagai contoh, kita asumsikan tingkat kenaikan harga tau inflasi tidak dicatat dan nilai
pasar dari aset dan kewajiban diabaikan. Kita kemudian menggunakan sistem akuntansi pencatatan
double-entry dan prinsip-prinsip biaya historis dalam rangka menghitung untung rugi dan posisi
keuangan perusahaan. Dalil-dalil tunggal kemudian diverifikasi setiap kali laporan keuangan
diaudit dengan cara mencek perhitungan dan manipulasi yang dilakukan. Namun demikian, para
akuntan jarang diaudit mengenai bagaimana orang-orang menggunakan jasa mereka (sebuah uji
pragmatis) atau mengenai apa yang mereka maksudkan (sebuah uji semantik). Dengan cara ini
teori biaya historis dikonfirmasi.
Teori ini hanya mengandung isi semantik sebagai bagian dari input. Tidak ada suatu
kegiatan nyata untuk membuktikan suatu hasil dari perhitungan, misalnya laba atau total aset.
Angka-angka ini tidak diamati dan sekedar sebagai penjumlahan dari keseimbangan neraca,
sementara itu proses audit hanyalah sebagai penghitungan kembali. Proses audit memverifikasi
input atas dasar pengujian dokumen dan pencekkan kalkukasi matematis. Namun demikian proses
audit tidak memverifikasi hasil akhir. Ini berarti bahwa meskipun laporan akuntansi disiapkan
sedemikian rupa dengan menggunakan sintaksis atau kalimat yang sempurna namun dalam
prakteknya mengandung arti yang kecil.

Sumber:
Sueb, Memed dan Wardini, Amalia Kusuma. 2014. Teori Akuntansi Edisi 2. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
TUGAS 1 TEORI AKUNTANSI (EKSI4415)
3
NAMA : YULIA CITRA SURYANI SITUMORANG
NIM : 043611723

3. Di dalam fondasi awal pencarian prinsip akuntansi, dikenal enam postulat yang
kemudian dikemukakan kritiknya oleh Paton (1922) dalam disertasinya yang berjudul
“Accounting Theory”. Jelaskan enam postulat tersebut beserta kekurangan-
kekurangannya menurut Paton (1922)!

Jawaban:
Menurut Paton, hanya jika "akuntan melihat secara jelas landasan tempat ia berdiri"
barulah dia dapat menghindari "aplikasi yang tidak tepat dan kesimpulan umum yang salah".
Untuk mencapai ke arah itu ia menyusun 6 (enam) postulat dengan kekurangan-kekurangannya
sebagai berikut.
a) Keberadaan dari satuan usaha yang terpisah. Diasumsikan secara universal meskipun dalam
kenyataannya hanya merupakan kata kiasan.
b) Kelangsungan hidup satuan usaha ini. Asumsi bersinambung umumnya merupakan salah satu
keleluasaan.
c) Persamaan neraca. Persamaan terjadi hanya karena kita "mengisi" perbedaan apa pun yang
mungkin ada dengan menyesuaikan perkiraan modal pemilik.
d) Postulat moneter, Ini merupakan asumsi yang tidak berdasar bahwa "suatu laporan aktiva dan
utang dalam dolar dan sen adalah suatu gambaran menyeluruh dan kondisi keuangan badan
usaha ita pada tanggal laporan.
e) Postulat biaya. Ini adalah asumsi yang juga tidak berdasar bahwa biaya memberikan nilai yang
sebenarnya untuk tujuan laporan awal.
f) Postulat pengakuan laba. Ini mengasumsikan bahwa pendapatan bersih atau laba tiba-tiba
muncul sepenuhnya pada beberapa kejadian khusus dan umumnya dari penjualan yang jelas
tidak benar

Sumber:
Sueb, Memed dan Wardini, Amalia Kusuma. 2014. Teori Akuntansi Edisi 2. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai