Anda di halaman 1dari 2

Diskusi.

3
Friday, 11 March 2022, 6:04 PM
Number of replies: 29
Dear Rekan Mahasiswa.

Haloo..selamat datang di Forum AKL 2. Ini adalah forum untuk berdiskusi mengenai materi
sesi 3. Jika Anda mempunyai pertanyaan ataupun pendapat seputar AKL2 jangan ragu2 untuk
mengungkapkannya di forum ini. Saya dan teman2 Anda yang lain akan membantu untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan dan menanggapi pendapat Anda ;)

Silahkan saudara diskusikan:

Menurut saudara bagaimana perlakuan laba atau rugi karena selisih penyesuaian kurs dengan
kondisi Jika selisih penyesuaian diperlakukan sebagai defered revenue/cost dalam neraca?
Jelaskan jawaban saudara!

Bagaimana perlakuan laba atau rugi karena selisih penyesuaian kurs dengan kondisi
Jika selisih penyesuaian diperlakukan sebagai defered revenue/cost dalam neraca

Kurs valuta asing merupakan harga valuta asing yang dinyatakan dalam mata uang
tertentu. Karena mata uang kita adalah rupiah, maka yang relevan kita bicarakan
adalah kurs valuta asing terhadap rupiah kita.

Sebelum menyusun laporan keuangannya, perusahaan domestik yang memiliki


valuta asing dan utang-piutang dalam valuta asing harus menjabarkannya lebih
dahulu ke dalam mata uang fungsional. Hal ini dilakukan sehubungan dengan
perubahan kurs valuta asing. Andaikan kurs valuta asing tidak berubah dari waktu ke
waktu, maka tidak diperlukan adanya penjabatan sebab penjabaran telah dilakukan
ketika transaksi terjadi.

Aturan untuk menjabarkan transaksi dalam valuta asing menurut PSAK 10, par. 21
adalah sebagai berikut:

"Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang
fungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan
kurs spot  antara mata uang fungsional dan valuta asing pada tanggal transaksi."

Pada paragraf 21 di atas terdapat istilah "mata uang fungsional" yang didefinisikan
dalam PSAK 10 par. 08 sebagai "mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana
entitas beroperasi." Selanjutnya, jika setelah pengakuan awal terjadi perubahan
kurs spot  valuta asing, maka pos moneter (misalnya kas, piutang usaha dan utang
usaha) yang didenominasi dalam valuta asing itu diukur ulang dengan kurs spot yang
baru. Selisih nilai pos moneter akibat perubahan tersebut diakui sebagai untung-rugi
perubahan kurs pada periode terjadinya. Dasar perlakuan tersebut terdapat pada
PSAK 10 par. 28 sebagai berikut:
"Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada proses
penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dari kurs pada saat pos
moneter tersebut dijabarkan, pada pengakuan awal selama periode atau pada
periode laporan keuangan sebelumnya, diakui dalam laba rugi pada saat
terjadinya, kecuali ..."

Cara menjabarkan pos moneter pada akhir periode pelaporan jika pos moneter
tersebut didenominasi dalam valuta asing dilakukan dalam jurnal penyesuaian
dengan jurnal-jurnal penyesuaian lainnya seperti untuk mencatatat penyusutan dan
amortisasi, pengakuan bahan habis pakai yang masih tersisa dan akrual-akrual
lainnya. Aturan untuk penjabaran pos moneter pada akhir periode pelaporan
menurut PSAK 10, par. 23 (a) adalah dengan menggunakan kurs penutup, dimana
yang dimaksud kurs penutup menurut PSAK 10 par. 8 adalah kurs spot pada akhir
periode pelaporan. Jika terdapat perbedaan antara kurs spot yang sebelumnya
digunakan untuk menjabarkan dan kurs penutup atau adanya selisih kurs, maka
perbedaannya diakui sebagai untung ataurugi perubahan kurs dan dilaporkan dalam
laporan laba rugi tahun berjalan.

Sumber Referensi: BMP EKSI4311/Akuntansi Keuangan Lanjutan II/Modul 4

Anda mungkin juga menyukai