Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance Sari Rahmadhani

Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening Dini Meylani

PENGARUH ECO-CONTROL TERHADAP CSR DISCLOSURE DAN


FINANCIAL PERFORMANCE DENGAN ENVIRONMENTAL
PERFORMANCE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Sari Rahmadhani1)
Dini Meylani

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Total Win Semarang


E-mail : akunting.sari@gmail.com1)
Kata kunci: Abstrak
Pengendalian Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengendalian lingkungan
Lingkungan (Eco- (Eco-control) terhadap Kinerja Keuangan perusahaan dan Corporate Social
Control), Kinerja Responsibility Disclosure (CSRD) perusahaan melalui Kinerja Lingkungan
Lingkungan, Kinerja perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari 27
Keuangan, perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2012 dan
Pengungkapan juga berpartisipasi dalam dalam PROPER sejak tahun 2008. Hasil pengujian
Corporate Social menunjukan bahwa Eco-control memilik pengaruh terhadap Kinerja
Responsibility, Lingkungan perusahaan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility
partisipasi dalam perusahaan, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.
PROPER Sedangkan Kinerja Lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap CSR
Perusahaan akan tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap Kinerja Keuangan
perusahaan.

Abstract
Keywords: This research is aiming at studying the effect of ecological control ( Eco -
Control control ) to the company's Financial Performance and Disclosure of Corporate
Environment ( Eco - Social Responsibility Environmental Performance of the company through the
Control ), company.The sample used in this study were drawn from 27 mining companies
Environmental listed on the Stock Exchange in the year 2008 to 2012 and also participated in
Performance, the PROPER since 2008 The test results showed that the Eco - control having
Financial an influence on the company's Environmental Performance and Corporate
Performance, Social Responsibility corporate disclosure, but has no effect on financial
Corporate Social performance. While the Environmental Performance has a positive effect on the
Responsibility Company 's Corporate Social Responsibility but does not have an influence on
Disclosure, the financial performance of the company.
participation in
PROPER
Sari Rahmadhani Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance
Dini Meylani Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening

Pendahuluan masnusia, dan akan meningkatkan citra


perusahaan sehingga akan mempermudah dalam
Perusahaan yang melakukan kegiatan
penjualan produk atau jasa.
produksi barang maupun jasa akan berusaha
Beberapa kasus mengenai lemahnya
untuk mempertahankan efisiensi energi dan
kinerja lingkungan yang terjadi di beberapa
meningkatkan kemanfaatan produk atau jasa
perusahaan antara lain kasus PT. Meares
bagi kepentingan masyarakat. Perusahaan akan
Soputan Mining atau Tambang Tondano
melakukan perbaikan kinerja ekologi dan
Nusajaya milik Rajawali Grup yang diminta
ekonomi yang saling melengkapi. Perbaikan
menghentikan aktivitas pertambangannya di
environmental performance sudah digunakan
bumi Minahasa, Sulawesi Utara, karena dinilai
sebagai sarana persaingan bisnis. Ekoefisiensi
mencemari lingkungan (Saifullah, 2012). Selain
merupakan konsep perusahaan yang penting
itu, perusahaan tambang emas Martabe yang
dalam menyelesaikan masalah-masalah
terletak di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli
lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dari
Selatan yang akan ditutup sementara karena
dunia bisnis (Hansen dan Mowen, 2009).
terjadi aksi demo dari warga setempat
Masalah masalah lingkungan yang berdampak
(Nasution, 2012). Contoh lainnya adalah kasus
negatif pada lingkungan di luar perusahaan
PT Freeport Indonesia yang mencemari
diantaranya adalah polusi, pencemaran air, tanah
lingkungan serta menuai protes akibat berbagai
dan udara, kebisingan dan sebagainya. Dampak
pelanggaran hukum dan HAM (Ardi, 2012).
luar ini disebut externalities.
Kasus diatas menunjukkan bahwa diperlukan
Dampak externalities yang cukup besar
adanya ekoefisiensi untuk mencegah dan
akan berpengaruh terhadap kehidupan
menangani dampak negatif dari externalities.
masyarakat. Hal ini mendorong munculnya
Kepedulian lingkungan perlu mendapat
keinginan dari masyarakat agar perusahaan
dukungan dari pihak diluar perusahaan antara
melakukan ekoefisiensi, yaitu mengendalikan
lain pemerintah, konsumen, stakeholder dan
dampak externalities sehingga dampak negatif
persaingan (Ja’far dan Amalia, 2006). Sejak
dari external diseconomy atau social cost yang
tahun 2002 KLH (Kementrian Lingkungan
ditimbulkannya tidak semakin besar. Menurut
Hidup, 2009) mengadakan PROPER (Program
Hansen dan Mowen ( 2009) penerapan
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
ekoefisiensi adalah dengan melakukan
Pengelolaan Lingkungan Hidup) di bidang
perbaikan kinerja lingkungan. Perusahaan yang
pengendalian dampak lingkungan untuk
bertanggungjawab terhadap lingkungan
meningkatkan peran perusahaan dalam program
cenderung memperoleh keuntungan eksternal,
pelestarian lingkungan hidup. Melalui
seperti biaya modal yang lebih rendah dan
PROPER, environmental performance
tingkat asuransi yang lebih rendah.
perusahaan diukur dengan menggunakan warna,
Environmental performance perusahaan yang
mulai dari yang terbaik emas, hijau, biru, merah,
lebih baik akan menguntungkan bagi kehidupan
hingga yang terburuk hitam untuk kemudian
Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance Sari Rahmadhani
Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening Dini Meylani

diumumkan secara rutin kepada masyarakat agar – 2007 yang berarti bahwa perusahaan tersebut
masyarakat dapat mengetahui tingkat penataan secara sengaja tidak melakukan upaya
pengelolaan lingkungan pada perusahaan pengelolaan lingkungan sebagaimana yang
dengan hanya melihat warna yang ada dipersyaratkan serta berpotensi mencemari
(Rakhiemah dan Agustia, 2009). Berikut lingkungan Rakhiemah dan Agustia, 2009).
merupakan gambaran informasi jenis Usaha-usaha pelestarian lingkungan oleh
perusahaan yang mengikuti program PROPER perusahaan akan mendatangkan sejumlah
pada tahun 2012 : keuntungan, diantaranya adalah keterkaitan
Gambar 1 pemegang saham dan stakeholder terhadap
Jenis Industri dalam PROPER keuntungan perusahaan akibat pengelolaan
lingkungan yang bertanggungjawab dimata
masyarakat. Hasil lain mengindikasikan bahwa
pengelolaan lingkungan yang baik dapat
menghindari klaim masyarakat dan pemerintah
serta meningkatkan kualitas produk yang pada
akhirnya dapat meningkatkan keuntungan
Sumber : PROPER (2012)
ekonomi (Ja’far dan Amalia,2006).
Dari data di atas dapat diketahui bahwa Persoalan konservasi lingkungan
masih sedikitnya perusahaan di Indonesia yang merupakan tugas setiap individu, pemerintah
menyadari pentingnya lingkungan. Hal ini dan perusahaan. Sebagai bagian dari tatanan
dibuktikan dengan kecilnya nilai prosentase sosial, perusahaan seharusnya melaporkan
keikutsertaan perusahaan yang berhubungan pengelolaan lingkungan perusahaan dalam
dengan lingkungan dalam kegiatan operasinya, annual report. Hal ini terkait dengan tiga aspek
seperti perusahaan pertambangan dan batu bara persoalan penting, yaitu kelangsungan aspek
sebesar empat persen. Perusahaan yang ekonomi, lingkungan dan kinerja sosial.
memiliki kegiatan mengeksploitasi alam seperti Persoalan yang dihadapi yaitu pelaporan
pertambangan perlu melakukan inovasi yang lingkungan dalam annual report di sebagian
lebih dapat meningkatkan kepedulian terhadap negara termasuk Indonesia masih bersifat
lingkungan. Salah satu upaya yang dapat voluntary. Standar akuntansi keuangan di
dilakukan adalah perbaikan lingkungan di Indonesia belum mewajibkan perusahaan untuk
sekitar perusahaan. mengungkapkan informasi sosial terutama
Hasil dari diberlakukannya peraturan – informasi mengenai tanggung jawab perusahaan
peraturan pemerintah tersebut sampai saat ini terhadap lingkungan, akibatnya yang terjadi di
pelaksanaannya masih jauh dari harapan, dalam praktik perusahaan hanya dengan
terbukti dari masih banyaknya perusahaan di sukarela mengungkapkannya (Hasyim, 2011).
Indonesia yang tergabung dalam PROPER Keadaan tersebut menjadikan
mendapatkan peringkat hitam pada periode 2006 berkembangnya ilmu akuntansi yang selama ini
Sari Rahmadhani Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance
Dini Meylani Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening

dikenal hanya memberikan informasi tentang dengan environmental performance dan


kegiatan perusahaan dengan pihak ketiga. financial performance sebagai variabel
Dengan tuntutan ini, maka akuntansi bukan intervening pada perusahaan yang bergerak di
hanya merangkum informasi tentang hubungan bidang pertambangan.
perusahaan dengan pihak ketiga, tetapi juga
Tinjauan Pustaka
dengan lingkungannya. Hubungan perusahaan
dengan lingkungannya bersifat non-reciprocal Legitimacy theory menjelaskan bahwa
artinya transaksi itu tidak menimbulkan prestasi organisasi secara kontinyu akan beroperasi
timbal-balik dari pihak yang berhubungan. Ilmu sesuai dengan batas-batas dan nilai yang
akuntansi yang mencatat, mengukur, diterima oleh masyarakat di sekitar perusahaan
melaporkan externalities ini disebut Socio dalam usaha untuk mendapatkan legitimasi.
Economic Accounting (SEA). Istilah lain bisa Norma perusahaan selalu berubah mengikuti
juga dipakai misalnya Environmental perubahan dari waktu ke waktu sehingga
Accounting, Social Responsibility Accounting, perusahaan harus mengikuti perkembangannya.
dan lain sebagainya (Harahap,1993). Usaha perusahaan mengikuti perubahan untuk
Penelitian ini dilakukan karena adanya mendapatkan legitimasi merupakan suatu proses
permasalahan bahwa terdapat banyak yang dilakukan secara berkesinambungan
perusahaan yang tidak memperhatikan dampak (Deegan, 2004). Proses untuk mendapatkan
negatif dari externalities sehingga terjadi legitimasi berkaitan dengan kontrak sosial
kerusakan lingkungan. Penelitian ini juga antara yang dibuat oleh perusahaan dengan
dilakukan karena masih terdapat perbedaan berbagai pihak dalam masyarakat. Untuk
pandangan antara beberapa penelitian, mendapatkan legitimasi perusahaan memiliki
diantaranya penelitian Al-Tuwaijri, et al. (2004), insentif untuk melakukan kegiatan sosial yang
penelitian Almilia dan Wijayanto (2007) dan diharapkan oleh masyarakat di sekitar kegiatan
penelitian Purnomo dan Luky (2012) operasional perusahaan. Kegagalan untuk
menemukan terdapat pengaruh yang signifikan memenuhi harapan masyarakat akan
dalam pengujian hubungan antara mengakibatkan hilangya legitimasi dan
environmental performance dengan financial kemudian akan berdampak terhadap dukungan
performance. Hal tersebut bertolak belakang yang diberikan oleh masyarakat kepada
dengan hasil penelitian Sarumpaet (2005) dan perusahaan.
penelitian Rakhiemah dan Agustia (2009) yang
Stakeholder theory mempertimbangkan
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang
berbagai kelompok (stakeholders) yang terdapat
signifikan antara environmental performance
dalam masyarakat dan bagaimana harapan
dengan financial performance. Sehingga
kelompok stakeholder memiliki dampak yang
permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-
lebih besar atau lebih kecil terhadap strategi
faktor apa yang saling mempengaruhi antara
perusahaan. Teori ini berimplikasi terhadap
eco-control terhadap pengungkapan CSR
Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance Sari Rahmadhani
Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening Dini Meylani

kebijakan manajemen dalam mengelola harapan organisasi (Anthony, 1965). Menurut Simons
stakeholder. Stakeholder perusahaan pada (1990) dalam Ismail et al (2011), eco-control
dasarnya memiliki ekspektasi yang berbeda didefinisikan sebagai prosedur formal dan
mengenai bagaimana perusahaan dioperasikan. sistem yang menggunakan informasi finansial
Perusahaan akan berusaha untuk mencapai dan ekologi untuk mempertahankan atau
harapan stakeholder yang berkuasa dengan mengubah pola aktivitas lingkungan.
penyampaikan pengungkapan, termasuk Dalam penelitian ini, eco-control terdiri
pelaporan aktivitas sosial dan lingkungan atas tiga indikator, yaitu penggunaan
(Deegan, 2004). pengukuran kinerja, anggaran dan insentif
(Henri dan Journeault, 2010). Indikator tersebut
Akuntansi Lingkungan
dipilih karena telah mewakili sebagai alat
Akuntansi lingkungan merupakan pengendalian dalam literatur yang
bagian dari bidang akuntansi yang dikembangkan oleh akuntansi manajemen (Luft
memfokuskan pada masalah sosial dan dan Shields, 2007; Ittner dan Larcker, 2001;
lingkungan perusahaan. Di sini akuntansi Shields, 1997).
mewajibkan pengungkapan lingkungan (biaya Environmental Performance
lingkungan) dan mengukur environmental
Environmental performance perusahaan
performance (Putra, 2008). Berdasarkan
adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan
penelitian yang dilakukan oleh Coopers (1998),
lingkungan yang baik (Suratno et al., 2006).
menyebutkan bahwa keberhasilan akuntansi
Selain itu, environmental performance juga
lingkungan tergantung pada beberapa kondisi,
berarti hasil yang terukur dari Sistem
yaitu :
Manajemen Lingkungan (SML) yang
1. Implementasi dan integrasi akuntansi berhubungan dengan kontrol organisasi
lingkungan ke dalam praktek-praktek terhadap aspek lingkungannya, berdasarkan
kerja/bisnis secara rutin. pada kebijakan, tujuan, dan sasaran lingkungan
2. Identifikasi dan penggunaan data yang (Sunu, 2001). Oleh karena itu, environmental
tepat dalam pengambilan keputusan- performance perusahaan terkait erat dengan
keputusan bisnis. pengelolaan lingkungan di perusahaan.
Eco-Control (Ecological Control)
Terdapat empat faktor yang mendorong
Eco-control berkaitan dengan integrasi
perusahaan untuk melakukan langkah-langkah
masalah lingkungan dalam Management
pengelolaan lingkungan, yaitu pertama,
Control System (Schaltegger dan Burritt, 2000).
permintaan peraturan. Pengawasan sistem
Eco-control adalah proses di mana manajer
manajemen lingkungan menjadi dasar untuk
memastikan bahwa sumber daya ekonomi dan
skor lingkungan, seperti program-program
ekologi yang diperoleh telah digunakan secara
kesehatan lingkungan dan keselamatan, karena
efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
perusahaan merasa penting untuk mendapatkan
Sari Rahmadhani Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance
Dini Meylani Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening

penghargaan di bidang lingkungan hidup. 2010) menyatakan bahwa profitabilitas


Kedua, biaya faktor. Keluhan terhadap produk merupakan faktor yang memberikan kebebasan
perusahaan akan membawa konsekuensi dan fleksibilitas bagi manajemen untuk
munculnya biaya pengawasan kualitas tinggi mengungkapkan tanggung jawab sosial terhadap
dan konsekuensi dalam mengurangi polusi juga pemegang saham.
mengakibatkan munculnya berbagai biaya, Hal ini berarti semakin tinggi tingkat
seperti penyediaan pengelolaan sampah, pengungkapan sosial perusahaan mendorong
penggunaan teknologi mesin bersih, dan biaya profitabilitas yang lebih besar. Oleh karena itu,
pembersihan (Ja'far dan Arifah,2006). pengukuran financial performance yang
digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
CSR Disclosure
profitabilitas. Salah satu rasio profitabilitas yang
Pengungkapan (disclosure) memiliki
dapat digunakan dalam mengukur financial
arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan.
performance adalah marjin laba bersih. Rasio ini
Apabila dikaitkan dengan data, pengungkapan
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
berarti memberikan data yang bermanfaat
menghasilkan keuntungan setelah dikurangi
kepada pihak yang memerlukan. Jadi data
semua biaya.
tersebut harus benar-benar bermanfaat, karena
Hubungan Environmental Performance dan
apabila tidak bermanfaat, tujuan dari
Eco-control terhadap Financial Performance
pengungkapan tersebut tidak akan tercapai.
dan Corporare Social Responsibility
Pengungkapan (disclosure) dibagi menjadi dua
Disclosure
karakter, yaitu pengungkapan wajib
Ukuran environmental performance
(mandatory) dan sukarela (voluntary) (Ikhsan
perusahaan harus objektif, akurat dan dapat
,2008).
diandalkan dalam memesan untuk memenuhi
Perusahaan memiliki berbagai alasan
tujuan dari para pemangku kepentingan tertarik
dalam melakukan pengungkapan CSR, antara
pada informasi ini. Financial performance yang
lain mematuhi peraturan yang ada, memperoleh
baik dari sebuah perusahaan mungkin tidak lagi
keunggulan kompetitif melalui penerapan CSR,
dianggap cukup. Informasi mengenai aktivitas
adanya ketentuan kontrak dengan pihak lain,
atau kinerja perusahaan mengenai pengelolaan
memenuhi harapan publik, melegitimasi
lingkungan merupakan sesuatu yang sangat
tindakan perusahaan dan menarik investor
berharga bagi stakeholder, khususnya investor.
(Sayekti dan Wondabio, 2007).
Pengungkapan informasi mengenai hal tersebut
Financial Performance
merupakan kebutuhan bagi stakeholder (Verma
Pengukuran financial performance
et al., 2001).
dilakukan dengan analisis rasio keuangan
Perusahaan yang memiliki
sebagai dasar untuk menilai dan menganalisis
environmental performance yang baik
prestasi operasi perusahaan atau kinerja
merupakan good news bagi investor dan calon
perusahaan. Gray (1995, dalam Anwar et al.
investor, dan memberikan ketertarikan bagi
Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance Sari Rahmadhani
Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening Dini Meylani

mereka untuk menanamkan modalnya. pada perusahaan yang bergerak di


Perusahaan yang memiliki tingkat bidang pertambangan.
environmental performance yang tinggi akan
Pengaruh Environmental Performance
direspon secara positif oleh investor melalui
terhadap CSR Disclosure
tingkat fluktuasi harga saham yang merupakan
cerminan pencapaian kinerja ekonomi/keuangan CSR disclosure sebagai suatu metode
perusahaan (Yuliusman, 2008). yang digunakan manajemen agar dapat
berinteraksi dengan masyarakat secara luas
Hipotesis Penelitian untuk mempengaruhi persepsi luar masyarakat
Pengaruh Eco-control terhadap terhadap suatu organisasi atau perusahaan.
Environmental Performance Suatu perusahaan yang memiliki environmental
performance yang baik akan secara terbuka
Tindakan eco-control memiliki
mengungkapkan segala aktivitas yang
pengaruh terhadap environmental performance
dilakukannya, termasuk kegiatan sosial yang
perusahaan. Semakin perusahaan dapat
dimiliki (Deegan , 2002). Pengungkapan CSR
melakukan pengawasan terhadap lingkungan
merupakan salah wujud dari environmental
dalam kegiatannya, maka environmental
performance suatu perusahaan. Semakin bagus
performance suatu perusahaan akan maksimal.
environmental performance yang dilakukan
Eco-control sebagai aplikasi dari management
perusahaan, maka pengungkapan yang
control system (MCS) berpengaruh pula pada
dilakukan perusahaan akan semakin transparan.
kinerja, misalnya, kinerja lingkungan.
Discretionary disclosure mengatakan pelaku
Gambaran ini didukung oleh beberapa studi
lingkungan yang baik percaya bahwa dengan
yang memberikan hubungan antara aspek eco-
mengungkapkan performance mereka berarti
control dan environmental performance
menggambarkan good news bagi pelaku pasar.
(Epstein dan Wisner, 2005; Judge dan Douglas,
Oleh karena itu, perusahaan dengan
1998; Wisner et al., 2006). Penggunaan eco-
environmental performance yang baik perlu
control memungkinkan untuk menghitung
mengungkapkan informasi kuantitas dan mutu
tindakan lingkungan dan integrasi perhatian
lingkungan yang lebih dibandingkan dengan
lingkungan dalam rutinitas organisasi. Dengan
perusahaan dengan environmental performance
memberikan informasi keuangan dan ekologi
lebih buruk (Suratno et al.,2006).
yang tepat, eco-control mendukung efektifitas
manajemen sumberdaya dan environmental H2 : Environmental Performance berpengaruh
performance (Henri dan Journeault, 2010). positif terhadap CSR Disclosure pada
perusahaan yang bergerak di bidang
H1 : Eco-control berpengaruh positif terhadap
pertambangan.
environmental performance
Sari Rahmadhani Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance
Dini Meylani Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening

Pengaruh Environmental Performance lingkungan sekitar. Pengendalian lingkungan


terhadap Financial Performance merupakan bagian dari sistem pengendalian
manajemen yang diterapkan dalam suatu
Perusahaan yang memiliki
perusahaan.Penelitian yang dilakukan oleh
environmental performance yang baik
Pesqueux (2003) menunjukkan bahwa sistem
merupakan good news bagi investor dan calon
pengendalian manajemen yang didesain sebagai
investor, dan memberikan ketertarikan bagi
sistem pengendalian lingkungan berperan dalam
mereka untuk menanamkan modalnya.
memonitor environmental performance dan
Perusahaan yang memiliki tingkat
berfungsi untuk mendukung strategi lingkungan.
environmental performance yang tinggi akan
Dalam hal ini CSR disclosure merupakan bagian
direspon secara positif oleh investor melalui
dari strategi lingkungan yang dimiliki
tingkat fluktuasi harga saham yang merupakan
perusahaan. Lebih jauh lagi, Mersereau dan
cerminan pencapaian kinerja ekonomi/keuangan
Mottis (2011) menambahkan bahwa sistem
perusahaan (Yuliusman, 2008). Perusahaan
pengendalian manajemen dapat dipergunakan
pertambangan yang memiliki environmental
untuk menghasilkan strategi secara keseluruhan.
performance yang bagus akan direspon secara
Sehingga hipotesis yang akan diuji adalah:
positif oleh para investor melalui fluktuasi harga
H4 : Eco-control mempunyai pengaruh positif
saham perusahaan yang semakin naik dari
terhadap CSR Disclosure pada
periode ke periode. Begitu pula dengan
perusahaan yang bergerak di bidang
pengungkapan lingkungan perusahaan
pertambangan.
pengusahaan hutan yang memegang
Pengaruh Eco-control terhadap Financial
HPH/HPHTI dan perusahaan pertambangan
Performance
yang dinilai sebagai perusahaan berisiko
lingkungan yang tinggi (Rakhiemah dan Eco-control merupakan suatu upaya
Agustia, 2009). yang digunakan untuk mengukur tindakan-
tindakan lingkungan organisasi dan
H3 : Environmental Performance mempunyai
mengintegrasikan perhatian lingkungan untuk
pengaruh positif terhadap Financial
menjadi rutinitas organisasi (Ittner et al., 2001).
Performance pada perusahaan yang
Pandangan eco-control dari sudut ekonomi
bergerak di bidang pertambangan.
berfungsi sebagai pendukung kinerja ekonomi
Pengaruh Eco-control terhadap CSR
dengan memberikan informasi tambahan
Disclosure
mengenai tindakan-tindakan manajerial dan isu
Perusahaan yang memiliki sistem
lingkungan yang tidak secara penuh didapat dari
pengendalian terhadap lingkungan akan
hasil akhir lingkungan. Dengan demikian, eco-
senantiasa mengungkapkan kegiatannya secara
control dapat meningkatkan kontrak atau
transparan. Pengendalian lingkungan yang
perjanjian yang akhirnya akan meningkatkan
dilakukan perusahaan merupakan salah satu
kinerja ekonomi, salah satunya melalui
bentuk kepedulian perusahaan terhadap
Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance Sari Rahmadhani
Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening Dini Meylani

peningkatan financial performance (Hemmer, tersebut untuk diaplikasikan di Indonesia maka


1996 dan Said et al., 2003). Eco-control sebagai dilakukan penyesuaian (Sembiring, 2005)
wujud kepedulian perusahaan terhadap hingga tersisa 78 item pengungkapan.
lingkungan sekitar akan meningkatkan nilai Pendekatan untuk menghitung CSR index pada
perusahaan dalm sudut pandang investor dan dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi
masyarakat. Dengan demikian kepercayaan yaitu setiap item CSR dalam instrumen
investor dan masyarakat akan semakin penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan
meningkat. Hal tersebut akan berpengaruh nilai 0 jika tidak diungkapkan (Haniffa et al,
terhadap laba dan harga saham perusahaan yang 2005 dalam Sayekti dan Wondabio, 2007).
akan meningkat sebagai wujud dari peningkatan Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan
financial performance suatu perusahaan. untuk memperoleh keseluruhan skor untuk
Sehingga hipotesis yang akan diuji adalah: setiap perusahaan.

H5 : Eco-control mempunyai pengaruh positif Eco-control terdiri atas tiga indikator,


terhadap Financial Performance pada yaitu penggunaan pengukuran kinerja, anggaran
perusahaan yang bergerak di bidang dan insentif (Henri dan Journeault, 2010).
pertambangan. Indikator tersebut dipilih karena telah mewakili
sebagai alat pengendalian dalam literatur yang
Metodologi Penelitian
dikembangkan oleh akuntansi manajemen
Variabel Penelitian
(Ittner dan Larcker, 2001; Luft dan Shields,
Financial performance perusahaan 2007; Shields, 1997). Pengukuran kinerja
dapat dikatakan baik apabila perusahaan menggunakan pendekatan angka dummy.
mengalami peningkatan laba setiap tahun Kinerja dihitung dengan Return on Assets
operasinya. Financial performance di ukur (ROA). ROA setiap perusahaan akan
berdasarkan net profit margin yang dihitung dijumlahkan kemudian dicari rata-ratanya. Jika
dengan perbandingan Net Income dengan Net nilai ROA suatu perusahaan dibawah rata-rata,
Sales Purnomo (2011). maka perusahaan tersebut mendapat nilai 0 (nol)
dan jika nilai ROA di atas rata-rata maka
CSR Disclosure adalah pengungkapan
perusahaan diberi nilai 1 (satu). Sedangkan
informasi yang berkaitan dengan lingkungan di
untuk indikator anggaran dan intensif diukur
dalam laporan tahunan perusahaan. Pada saat ini
dengan melihat pada annual report suatu
CSR sudah ditegaskan dalam Undang-Undang
perusahaan. Apabila perusahaan mengungkapan
yang menegaskan tentang CSR yakni UU No.40
anggaran dan insentifnya maka dinilai 1 (satu)
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)
untuk masing-masing item, sedangkan jika
pasal 74 & UU No.25 tahun 2007 tentang
anggaran dan insentif tidak diungkapkan maka
Penanaman Modal pasal 15,17 & 34.
dinilai 0 (nol).
Berdasarkan peraturan Bapepam No. VIII.G.2
tentang laporan tahunan dan kesesuaian item
Sari Rahmadhani Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance
Dini Meylani Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening

Environmental Performance diukur diatur dengan peraturan perundang-


undangan.
dengan mengunakan rating environmental Hitam Belum melakukan upaya lingkungan
performance perusahaan atau PROPER yang berarti, secara sengaja tidak
melakukan upaya pengelolaan
disediakan oleh Bapedal/Kementerian lingkungan sebagaimana yang
dipersyaratkan, serta berpotensi
Lingkungan Hidup RI. Environmental mencemari lingkungan.
performance yang diproksi dengan rating Sumber : Laporan PROPER 2011-2012
kinerja PROPER dalam lima kode warna rating
dari mulai yang terbaik sampai perusahan Penentuan Sampel

dengan environmental performance terburuk Populasi dalam penelitian ini adalah

yaitu: emas, hijau, biru, merah, hitam perusahaan pertambangan yang terdaftar di

mempunyai pengaruh yang kuat terhadap Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2012.

financial performance. Dari masing-masing Perusahaan pertambangan yang terdaftar

kode warna rating tersebut di ukur dengan tersebut berjumlah 32 perusahaan. Penelitian ini

menggunakan skala: nilai 5 untuk warna emas, menggunakan purposive sampling sebagai cara

nilai 4 untuk warna hijau, nilai 3 untuk warna penarikan sampel yang dilakukan dengan

biru, nilai 2 untuk warna merah dan nilai 1 untuk memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik

warna hitam. yang ditetapkan peneliti yaitu perusahaan yang


terdaftar di BEI secara lengkap dan
Tabel 1 berpartisipasi dalam PROPER pada tahun 2008-
Kriteria Peringkat PROPER
PERING- KETERANGAN
2012. Dengan mengunakan metode
KAT pengabungan data selama pengamatan 5 tahun
Emas Telah melakukan pengelolaan
lingkungan lebih dari yang tersebut diperoleh sebanyak 135 data
dipersyaratkan dan telah melakukan
pengamatan dari 27 perusahaan.
upaya 3R (Reuse, Recycle dan
Recovery), menerapkan sistem Metode Analisis
pengelolaan lingkungan yang
berkesinambungan, serta melakukan
upaya-upaya yang berguna bagi Penelitian ini menggunakan
kepentingan masyarakat pada jangka
pendekatan Structural Equation Model (SEM)
panjang
Hijau Telah melakukan pengelolaan dengan menggunakan path diagram yang
lingkungan lebih dari yang
dipersyaratkan, telah mempunyai memungkinkan untuk memasukkan semua
sistem pengelolaan lingkungan,
mempunyai hubungan yang baik
variable observed sesuai dengan model teori
dengan masyarakat, termasuk yang ada. Model persamaan regresi dalam
melakukan upaya 3R (Reuse,
Recycle dan Recovery. penelitian ini adalah sebagai berikut :
Biru Telah melakukan upaya pengelolaan
lingkungan yang dipersyaratkan EP = c1 EC + e1 (3.1)
sesuai dengan ketentuan atau FP = a1 EC + a2 EP + e2 (3.2)
peraturan yang berlaku. CSRD = c´1 EP + c´2 EC + e3 (3.3)
Merah Melakukan upaya pengelolaan
lingkungan, akan tetapi baru
sebagian mencapai hasil yang sesuai EP = Environmental Performance
dengan persyaratan sebagaimana EC = Eco-control
Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance Sari Rahmadhani
Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening Dini Meylani

FP = Financial Performance Estimasi dengan Maximum


CSRD = CSR Disclosure Likelihood menghendaki variable observed
β1 ..2 = koefisien regresi
harus memenuhi asumsi normalitas multivariate.
ε = Error
Analisis normalitas dilakukan dengan
mengamati nilai CR setiap variabel berada di
bawah 12 pada tingkat signifikansi satu persen
(Klien, 2011). Hasil uji Normalitas tersaji dalam
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas
Assessment of normality
(Group number 1)
Variable Min max skew c.r. kurtosis c.r.
EC ,000 3,000 ,367 1,721 -1,149 -2,694
EP 2,000 5,000 ,438 2,053 -,246 -,577
CSRD ,365 ,937 1,636 7,673 1,726 4,048
FP -37,300 44,790 ,284 1,333 2,211 5,185
Multivariate 4,879 4,045
Sumber : data sekunder yang diolah
Hasil Dan Pembahasan tabel 1 sebagai berikut:

Uji Kesesuaian Model-Goodness of Fit Hasil pengujian normalitas pada tabel 1.


Test menunjukkan bahwa nilai c.r. untuk Eco-control

Pengujian model SEM ditujukan untuk sebesar 1,721, Environmental Performance

melihat kesesuaian model. Hasil pengolahan sebesar 2,053, CSR Disclosure sebesar 7,673

yang dilakukan disajikan sebagai berikut : dan Financial Performance sebesar 1,333.
Seluruh hasil berada di bawah 12 sehingga dapat
Gambar 1 dikatakan semua variabel lolos uji normalitas.
Model Analisis Jalur
Model Analisis Jalur
138,20
,50
Z2
Pengujian Hipotesis
1
Z1

1,18
,55 1
2,06
FP
Pengujian kelima hipotesis yang
,32 ,02
EC EP
,07 1
Z3 diajukan dalam penelitian ini dianalisis
,04

CSRD
berdasarkan nilai Critical Ratio (CR) dan dapat
dilihat pada tabel 2 berikut ini.
Uji Model
Chi-Square=1,858
Probability=,173
Cmin/DF=1,858
GFI=,993
AGFI=,930
TLI=,935
CFI=,989
RMSEA=,081
DF=1

Sumber : data sekunder yang diolah

Evaluasi Normalitas Data


Sari Rahmadhani Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance
Dini Meylani Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening

Tabel 2
Pengujian Hipotesis
Estimate S.E. C.R. P Label
EP <--- EC ,319 ,057 5,587 *** par_1
FP <--- EC ,547 1,054 ,519 ,604 par_2
FP <--- EP 2,057 1,450 1,419 ,156 par_3
CSRD <--- EP ,071 ,015 4,659 *** par_4
CSRD <--- EC ,041 ,011 3,729 *** par_5
Sumber : data sekunder yang diolah

Untuk model persamaan structural yang Pembahasan


diperoleh adalah sebagai berikut :
Dari penelitian yang telah dilakukan
EP = 0,319 EC + e1 dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Eco-control
FP = 0,547 EC + 2,057 EP + e2 terhadap environmental performance
CSRD = 0,071 EP + 0,041 EC + e3
mempunyai pengaruh positif pada perusahaan
Sedangkan kesimpulan hipotesis berdasarkan yang bergerak di bidang pertambangan
nilai p value yang terlihat menunjukkan terdukung secara empiris. Perusahaan dengan
kesimpulan adalah sebagai berikut : pengendalian lingkungan (Eco-control) yang
Tabel 3 baik akan mendukung environmental
Kesimpulan Pengujian Hipotesis performance perusahaan menjadi lebih baik.
Hipotesis Kesimpulan Menurut pandangan Henri dan Journeault
H1 Eco-Control Diterima (2010), Hasil ini sejalan dengan Epstein dan
berpengaruh positif
terhadap Environmental Wisner (2005), Judge dan Douglas (1998) serat
Performance Wisner et al., (2006) yang menyatakan bahwa
H2 Environmental Diterima
Performance terdapat hubungan antara aspek eco-control dan
berpengaruh positif environmental performance. Selain itu, hasil ini
terhadap CSRDisclosure
H3 Environmental Ditolak juga memperkuat pernyataan Henri dan
Performance Journeault (2010) yang menyatakan bahwa
berpengaruh positif
terhadap Financial dengan memberikan informasi keuangan dan
Performance ekologi yang tepat, eco-control mendukung
H4 Eco-Control Diterima
berpengaruh positif efektifitas manajemen sumberdaya dan kinerja
terhadap CSRDisclosure lingkungan.
H5 Eco-Control Ditolak
berpengaruh positif Environmental Performance
terhadap Financial mempunyai pengaruh positif terhadap
Performance
CSRDisclosure pada perusahaan yang bergerak
di bidang pertambangan terdukung secara
empiris. Perusahaan yang menjalankan
environmental performance dengan baik akan
senantiasa mengungkapkan kegiatannya
Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance Sari Rahmadhani
Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening Dini Meylani

tersebut sebagai wujud kepedulian perusahaan memonitor environmental performancedan


terhadap lingkungan (CSR). Hasil penelitian ini berfungsi untuk mendukung strategi lingkungan.
sejalan dengan hasil penelitian Rakhiemah dan Dalam hal ini CSR Disclosure merupakan
Dian (2009), sedangkan Environmental bagian dari strategi lingkungan yang dimiliki
Performance mempunyai pengaruh positif perusahaan.
terhadap Financial Performance pada Sedangkan hasil pengujian Eco-Control
perusahaan yang bergerak di bidang mempunyai pengaruh positif terhadap Financial
pertambangan tidak terbukti secara empiris. Performance pada perusahaan yang bergerak di
Kegiatan yang dijalankan perusahaan, terutama bidang pertambangan tidak terdukung secara
perusahaan yang berhubungan langsung dengan empiris. Adanya peraturan yang mengatur
lingkungan telah diatur dalam Undang-Undang segala kegiatan perusahaan, terutama
secara jelas. perusahaan yang berhubungan langsung dengan
Perusahaan diwajibkan untuk senantiasa lingkungan memunculkan penilaian dari
memperbaiki kinerja lingkungannya. Dengan masyarakat bahwa perusahaan sudah pasti
adanya peraturan tersebut masyarakat memiliki pengendalian terhadap lingkungan
beranggapan bahwa perusahaan sudah pasti sekitar (eco-control). Hal ini menyebabkan
menjalankan kegiatan sesuai Undang-Undang financial performance akan tetap meningkat
meskipun perusahaan tidak menunjukkan terlepas dari sistem pengendalian terhadap
kinerjanya secara terbuka. Hal ini menyebabkan lingkungan yang dimiliki perusahaan. Hasil
financial performance tetap meningkat terlepas penelitian ini tidak dapat memperkuat hasil
dari environmental performance perusahaan. penelitian Hemmer (1996) dan Said et al. (2003)
Hasil penelitian ini sejalan dengan Rakhiemah yang menyatakan eco-control dapat
dan Agustia (2009) serta Sarumpaet (2005). meningkatkan kontrak yang akhirnya akan
Pengaruh Eco-Control terhadap meningkatkan kinerja ekonomi, salah satunya
CSRDisclosure mempunyai pengaruh positif melalui peningkatan financial performance.
pada perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan terdukung secara empiris. Simpulan
Perusahaan yang memiliki pengendalian Berdasarkan hasil penelitian mengenai
lingkungan (eco-control) yang cukup baik, pengaruh eco-control terhadap CSR disclosure
secara terbuka akan memaparkan kegiatan yang dan financial performance dengan
dijalankan, termasuk kegiatan perusahaan yang environmental performance sebagai variabel
berhubungan dengan kepedulian perusahaan intervening menunjukkan hasil pengujian bahwa
terhadap lingkungan sosial (CSR).Hasil Eco-control memiliki pengaruh terhadap
penelitian ini memperkuat pernyataan Pesqueux environmental performance perusahaan dan
(2003) yang menunjukkan bahwa sistem pengungkapan CSR perusahaan, akan tetapi
pengendalian manajemen yang didesain sebagai tidak berpengaruh terhadap Financial
sistem pengendalian lingkungan berperan dalam Performance. Sedangkan Environmental
Sari Rahmadhani Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance
Dini Meylani Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening

Performance memiliki pengaruh positif Keuangan Perusahaan dan Harga


Saham.Jurnal. Makassar: Program
terhadap CSR perusahaan akan tetapi tidak
Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
memiliki pengaruh terhadap Financial
Ardi. (2012). Kebobrokan Freeport –
Performance perusahaan. Sedangkan dapat
Pencemaran Lingkungan &
disimpulkan pula bahwa environmental Pelanggaran HAM Perusahaan Emas
performance bukan merupakan variabel Terbesar di Indonesia.
http://blog.ub.ac.id/ardi93/
intervening dari hubungan tersebut. kebobrokan-freeport-pencemaran-
Saran lingkungan-pelanggaran-ham
perusahaan -emas- terbesar-di-
Berdasarkan keterbatasan yang ada
indonesia/. Diakses 3 Desember 2012.
dalam penelitian ini maka model penelitian Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F.
empiris yang akan datang sebaiknya menambah (2006). Fundamentals of Financial
Management (diterjemahkan oleh: Ali
jumlah sampel yang diteliti, baik jenis Akbar Yulianto). Salemba Empat. Jakarta.
perusahaan maupun tahun pengamatan sehingga Coopers dan Lybrand Consultants. (1998).
diharapkan hasil yang diperoleh dapat menjadi Environmental Accounting. Vol.3 No.2.
lebih baik. Disamping itu perbaikan terhadap Deegan, Craig. (2004). Financial Accounting
pengukuran Financial Performance dengan Theory. Australia: McGraw-Hill

nilai Earning Per share mungkin dapat Germain, C. (2007), The level of development
of social responsibility indicators in the
menghasilkan hasil yang lebih baik karena
tools of social responsibility in the control
berkaitan dengan kinerja yang dinilai langsung of management control: An analysis of
business practices, Congress of the
oleh investor sebagai penanam saham
Francophone Association of Accounting
perusahaan. Poitiers.

Gray, Rob, Muhammad Javad, David M. Power


Daftar Pustaka dan C. Donald Sinclair. (2001). Social
And Environmental Disclosure and
Corporare Characteristic: A Research
Almilia, Luciana Spica dan Wijayanto, Dwi.
Note and Extension. Journal of Business
(2007). Pengaruh Environmental
Finance and Accounting. 327 – 356.
Performance, Environmental Disclosure
Terhadap Economic Performance. Harahap, Sofyan Syafri. (2002). Teori
st
Proceedings The 1 accounting Akuntansi. edisi revisi. Jakarta Raja
Conference. Depok. Grafindo Persada.
Al-Tuwaijri, Sulaeman A. Theodore E. Ikhsan, Arfan. (2008). Akuntansi Lingkungan &
Christensen, K.E. Hughes II. (2004). The Pengungkapannya. Yogyakarta : Graha
Relationsamong Environmental Ilmu.
Disclosure. Environmental performance.
and economicPerformance: A Klein, Rex B,. (2011). Principles and Practice of
Simultaneous Equation Approach. Structural Equation Modeling (THIRD
Accounting, Organizations andSociety. EDITION). New York : The Guilford
29. Press.
Anwar, Samsinar, Haerani, Siti dan Pagalung,
Gagaring. (2010). Pengaruh
Pengungkapan Corporate Social Ittner, C. D., & Larcker, D. F. (2001). Assessing
Responsibility terhadap Kinerja empirical research in managerial
Pengaruh Eco-Control Terhadap CSR Disclosure dan Financial Performance Sari Rahmadhani
Dengan Environmental Performance Sebagai Variabel Intervening Dini Meylani

accounting: A value-based management Saifullah, Muhammad. (2012). Diduga Cemari


perspective. Journal of Accounting and Lingkungan, Tambang Emas Diminta
Economics, 32, 349–410. StopOperasi.
okezonenews.http://news.okezone.com/re
Ja’far, Muhammad dan Amalia, D. Arifah. ad/2012/09/07/ 340/686839/diduga-
(2006). Pengaruh Dorongan Manajemen cemari-lingkungan-tambang-emas-
Lingkungan, Manajemen Lingkungan diminta-stop-operasi. Diakses 3
Proaktif dan Kinerja Lingkungan Desember 2015.
Terhadap Public Environmental
Reporting. Proceeding Seminar Nasional Sarumpaet, Susi. (2005). The Relationship
Akuntansi 9. Padang. Between Environmental Performance
And Financial Performance Of
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Indonesian Companies. Jurnal Akuntansi
(2009). Laporan Hasil Penilaian & Keuangan, Vol. 7, No. 2.
PROPER 2008-2009. Diunduh pada
tanggal 20 Mei 2013 dari: Shields, M. D. (1997). Research in management
http://www.menlh.go.id accounting by North Americans in the
1990s. Journal of Management
Luft, J., & Shields, M. D. (2007). Mapping Accounting Research, 9, 3–62.
management accounting: Graphics and
guidelines for theory-consistent empirical Solihin, Ismail. (2009). Corporate Social
research. In C. S. Chapman, A. G. Responsibility From Charity to
Hopwwod, & M. D. Shields (Eds.), Sustainability. Jilid I. Jakarta: Salemba
Handbook of management accounting Empat.
research. Oxford, UK: Elsevier.
Sunu, Pramudya. (2001). Melindungi
Mersereau, Alexander and Mottis, Nicolas. Lingkungan dengan Menerapkan ISO
(2011). Corporate Social Responsibility 14001. Jakarta: PT Gramedia
and Management Control. Research Widiasarana.
Center ESSEC Working Paper 1114.
Versi 1-18 Jan. Suratno, Ignatius B., Darsono, dan Mutmainah,
Siti. (2006). Pengaruh Environmental
Nasution, Anwar. (2012). Tambang Emas Performance terhadap Environmental
Martabe Akan Ditutup. Harian Sumut Disclosure dan Economic Performance
Pos.http://www.hariansumutpos.com/rub (Studi Empiris Pada Perusahaan
rik/liputan-khusus. diakses 3 Desember Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
2012. Jakarta Periode 2001-2004). Simposium
Nasional Akuntansi IX. Padang.
Pesqueux, Y. (2003), L'enseignement et la
recherche sur la responsabilité sociale des Verma, K., Milledge, V., and Wiest, D. (2001)."
entreprises (RSE) : Actualités, enjeux et Measurement of Corporate
perspectives, Revue des Sciences de EnvironmentalPerformance: Role of the
Gestion: Direction et Gestion, 205, 63. Regulatory Enforcement Policies in the
Oil and Gas Industry". Advances in Public
Putra, Wirmie Eka. (2008). Penerapan Interest Accounting. Volume 8.
Akuntansi Lingkungan dan Akuntansi
Manajemen Lingkungan sebagai Yuliusman. (2008). Akuntansi Lingkungan :
Komponen Dasar Perencanaan Strategi Meningkatkan Keunggulan Kompetitif
Bisnis. Percikan. Vol. 94. dan Mendorong Investasi. Percikan. Vol.
91.
Said, A. A., Elnaby, H. R. H., & Wier, B. (2003).
An empirical investigation of the
performance consequences of
nonfinancial measures. Journal of
Management Accounting Research, 15,
193–223.

Anda mungkin juga menyukai