Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pertemuan 2 – Hakikat dan Dasar Berlakunya Hukum Internasional

Nama : Hasna Oktaviane Rifai

NPM : 110110180362

Mata Kuliah : Hukum Internasional

Kelas : D-D1

Poin-Poin Diskusi

1. Mengapa hukum internasional tetap dinyatakan sebagai hukum? (lihat: Martin Dixon,
Textbook of International Law 7th edition, Oxford, 2013, hlm. 4)
2. Mengapa kaidah-kaidah hukum internasional mengikat bagi negara-negara berdasarkan
masing-masing teori yang telah Anda pelajari dari video pembelajaran?
3. Apakah yang dimaksud dengan hukum internasional berdasarkan masing-masing teori
yang Anda pelajari dari video pembelajaran?

Jawab

1. Hukum internasional tetap dinyatakan sebagai hukum karena keberadaan hukum


internasional diakui bahwa ada sebuah badan aturan yang mengikat mereka sebagai
hukum. Negara-negara percaya bahwa hukum internasional itu ada. Dengan adanya
hukum internasional yang dipraktikkan setiap hari untuk menyelesaikan permasalahan
antar negara negara di dunia dan adanya praktik yang dilakukan oleh departemen hukum
yang membantu penyusunan perjanjian internasional dan sebagainya menimbulkan
sebuah kebiasaan hukum.
2. Kaidah kaidah hukum internasional mengikat bagi negara-negara berdasarkan beberapa
teori, yaitu:
- Mazhab Hukum Alam
Menurut hukum alam, hukum internasional mengikat karena ia merupakan bagian
dari hukum alam yang diterapkan dalam kehidupan bangsa-bangsa. Dalam hukum
internasional, mazhab hukum alam memberikan dasar-dasar bagi pembentukan
hukum yang ideal.
- Mazhab Hukum Positif
Terdapat beberapa mazhab yang terdapat dalam mazhab hukum positif, yaitu:
1) Teori kehendak negara atau teori kedaulatan negara
Negara adalah pemegang kedaulatan, maka negara adalah sumber dari
segala hukum. Hukum internasional itu sendiri mengikat negara-negara
karena out atas kehendak atau kemauannya sendirilah untuk tunduk atau
mengikatkan diri kepada hukum internasional. Dalam hal ini, diketaui
kedudukan hukum internasional bukanlah sesuatu yang leb ih tinggi dari
negara, namun hukum internasional merupakan bagian dari hukum
nasional.
2) Teori kehendak Bersama negara-negara
Dalam teori ini, hukum internasional itu mengikat bukan karena kehendak
negara-negara secara masing masing, namun karena kehendak Bersama
negara-negara itu sendiri lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan
kehendak negara secara sendiri sendiri.
3) Mazhab wina.
Secara garis besar, mazhab ini meletakkan dasar mengikatnya hukum
internasional sebagaimana halnya bidang hukum lainnya pada factor-
faktor yang mereka namakan “fakta-fakta kemasyarakatan” atau fait
social. Dimana dasar mengikatnya hukum internasional dapat
dikembalikan kepada sifat alami manusia sebagai makhluk sosial yang
senantiasa memiliki Hasrat untuk hidupp bergabung dengan manusia lain
dan kebutuhan atas solidaritas.
3. Teori Kontemporer
- New Haven School
Hukum tidak lebih dari suatu proses pembentukan keputusan yang merupakan
salah satu elemen yang memberikan kontribusi terhadap penyelesaian persoalan
internaasional. Seorang ahli yang merupakan mantan parlemen, beliau yang
mencetuskan New Haven School. Menurutnya, Hukum Internasional merupakan
sebuah prosesdan bersatunya dengan kebijakan negara.
- New Stream/CLS
Hukum harus rasional, objektikf, dan ditentukan oleh kepentingan yang sangat
inherent. New Stream merupakan sebuah kritik kepada liberal karena liberal
terlalu dominan. Seorang ahli mengatakan bahwa liberal semestinya jangan terlalu
dominan sehingga harus dikritisi.
- Critic of the South
Critic of the South muncul dari beberapa ahli dari negara negara berkembang
bahwa mereka memang terkontaminasi oleh pandangan utara. Mantan presiden
India mengatakan bahwa sudah saatnya kelompok selatan untuk memimpin dunia
karena mereka juga punya komitmen terhadap anti colonial, punya keseimbangan,
punya prinsip prinsip bekelanjutan. Bagaimana pandangan selatan harus
dipertimbangkan dan diadopsi untuk menciptakan keseimbangan dalam
melahirkan tatanan hukum dunia baru.
- Feminist International Legal Studies
Dengan adanya ketidakseimbangan karena dimana para feminist
mempertanyatakn mengapa peran peran didominasi oleh laki-laki, karena pada
saat ini merupakan jaman HAM dimana HAM dijunjung tinggi sehingga mereka
mengkaji hukum internasional atas dasar universal sehingga peran laki-laki dan
perempuan menjadi seimbang.

Anda mungkin juga menyukai