Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nindi Rizki Amalia

NIM : 19103040014

Kelas : Hukum Internasional A

Prodi : Ilmu Hukum

TEORI MONISME DAN DUALISME

Teori Monisme Primat Hukum Nasional, menjelaskan bahwa Hukum Internasional berasal dari
Hukum Nasional. Hal ini dapat dilihat, bahwa kebiasaan internasional terlahir dari praktek-
praktek negara. Dengan demikian, kedudukan Hukum Nasional lebih tinggi daripada Hukum
Internasional.Aliran Monisme Primat Hukum Internasional menjelaskan bahwa Hukum Nasional
berasal dari Hukum Internasional. Dengan demikian, segala permasalahan yang terjadi Hukum
Internasional harus didahulukan, karena kedudukannya yang lebih tinggi dari Hukum Nasional.
Dalam perkembangannya, Kedua Aliran Monisme ini mendapatkan kritikan. Aliran Monisme
Primat Hukum Nasional memang mengandung fakta bahwa Hukum Internasional bersumber dari
Hukum Nasional. Namun, hal ini menjadi permasalahan yang berbahaya dalam pelaksanaan
hubungan internasional. Eksistensi Hukum Internasional dipertanyakan dalam hal ini. Tidak
hanya hal tersebut, Aliran Monisme Primat Hukum Internasional pun juga mendapatkan kritik
karena ketidaksesuaian fakta bahwa Hukum Internasional ada lebih dulu daripada Hukum
Nasional. Realita menjelaskan Hukum Internasional lebih banyak bersumber pada Hukum
Negara yaitu dari praktek negara.

Teori Dualisme menjelaskan bahwa Hukum Internasional dan Hukum Nasional ada di ranah
terpisah dan tidak bisa ditujukan untuk berdampak pada, atau mengatasi, yang lainnya. Hal ini
disebabkan karena karakteristik dasar yang berbeda dalam hubungan antarnegara dan intra-
negara dan struktur hukum yang berbeda yang digunakan oleh negara di satu sisi dan di sisi lain
di antara negara-negara.
Dengan demikian, dapat dibandingkan bahwa Teori Monisme dan Teori Dualisme merupakan
dua teori yang berbeda pemikiran. Monisme mengatakan bahwa Hukum Internasional dan
Hukum Nasional adalah dua aspek yang sama, yaitu untuk mengatur kehidupan manusia. 
Dualisme mengatakan bahwa Hukum Internasional dan Hukum Nasional berbeda secara
instrinsik, baik dalam Subjek, Sumber Hukum dan Hukum Nasional memiliki integritas yang
lebih sempurna dibandingkan dengan Hukum Internasional. Mengapa demikian? Hal ini didapat
dilihat dari perbedaan hukum nasional dan hukum internasional itu sendiri, sebagai berikut:
1. Hukum Nasional bersifat Subordinatif, artinya adanya hubungan tinggi rendah antara
yang diperintah (rakyat)) dengan yang memerintah (penguasa). Sedangkan Hukum
Internasional bersifat Koordinatif, artinya tidak ada yang lebih tinggi, karena dilandasi
oleh persamaan kedudukan antar anggota masyarakat bangsa-bangsa
2. Memiliki Subjek Hukum yang berbeda, Hukum Nasional memiliki subjek hukum, baik
Individu maupun Badan Hukum yang ada di dalam negara tersebut (cakupan sempit).
Sedangkan Hukum Internasional subjek hukumnya meliputi, Individu, Negara,
Organisasi Internasional, Perusahan Transnasional, Vatican, Belligerency.
3. Kurang jelasnya aturan-aturan Hukum Internasional, sehingga mendukung terjadinya
berbagai penafsiran di lapangan dan mengakibatkan kurangnya kepastian hukum
(Cakupan Hukum yang terlalu luas dan kompleks). Berbeda dengan Hukum Nasional
yang memiliki aturan-aturan yang jelas dalam mengatur anggota masyarakatnya.
4. Hukum Nasional memiliki Badan Supranasional (Legislatif, Eksekutif, Yudikatif),
sedangkan Hukum Internasional tidak memiliki Badan Supranasional. Walaupun terdapat
PBB, tetapi tidak memiliki kewenangan untuk membuat aturan. PBB tidak bisa memaksa
suatu negara untuk meratifikasi suatu konvensi atau perjanjian Internasional.
5. Hukum Nasional memiliki Aparat Penegak Hukum, sedangkan Hukum Internasional
tidak memiliki Aparat Penegak Hukum yang meliputi Polisi, Jaksa, Hakim. Walaupun
memiliki Mahkamah Internasional, Pengadilan Pidana Internasional, Pengadilan Ad Hoc,
Arbitrase Internasional, tetapi lembaga-lembaga tersebut tidak dilengkapi Polisi
Internasional.

Anda mungkin juga menyukai