Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nindi Rizki Amalia

NIM : 19103040014

Kelas : Hukum Internasional A

Prodi : Ilmu Hukum

KETENTUAN HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL

a. Pengertian Organisasi Internasional


Organization dalam kata international organization sering menjadi permasalahan dengan
bentuk tunggalnya (singular) yaitu organization. Dalam hal ini dijelaskan
bahwa Organization adalah suatu proses sedangkan international organization adalah
aspek-aspek representatif dari suatu fase dalam proses tersebut yang telah dicapai dalam
suatu waktu tertentu. Hubungan Internasional antara pemerintah, kelompok individu,
tidaklah bersifat acak tetapi bersifat terorganisir. Suatu bentuk dari hubungan
internasional tersebut adalah institusi yaitu bentuk kolektif atau struktur dasar dari suatu
organisasi sosial yang dibentuk dasar hukum atau tradisi manusia yang dapat berupa
pertukaran, perdagangan, diplomasi, konferensi, atau organisasi internasional. Organisasi
Internasional didefinisikan sebagai pola kerjasama yang melintasi batas-batas negara,
dengan didasari struktur organisasi jelas dan lengkap serta dihadapkan atau diproyeksikan
untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan
berlembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta
disepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antara sesama
kelompok non-pemerintah pada negara yang berbeda.

b. Tipologi Organisasi Internasional


Tipologi Organisasi Internasional dapat dimengerti melalui 3 pengklasifikasian, yaitu:
1. Keanggotaan Suatu organisasi harus terdiri dari dua atau lebih negara berdaulat
yang sekalipun keanggotaanya tetap tidak tertutup bagi perwakilan suatu negara,
misalnya menteri-menteri dalam pemerintahan suatu negara.
2. Tujuan Suatu organisasi didirikan dengan tujuan untuk mencapai kepentingan
bersama angota-anggotanya, tanpa adanya upaya untuk mengabaikan kepentingan
anggota lainnya.
3. Struktur Suatu organisasi harus memiliki struktur formal sendiri yang biasanya
terwujud dalam perjanjian, misalnya seperti konstitusi. Struktur formal suatu
organisasi haruslah terlepas dari kendali salah satu anggota, dalam arti suatu
Organisasi Internasional harus bersifat otonomi 
c. Pembentukan Organisasi Internasional
Prasyarat berdirinya organisasi internasional adalah adanya keinginan yang sama yang jelas-jelas
menguntungkan dan tidak melanggar kekuasaan dan kedaulatan negara anggota.
Syarat mendirikan Organisasi Internaisonal:
1. Harus ada perwakilan resmi pemerintah
2. Konsentrasi negara harus pada upaya mengembangkan struktur pemerintahan.
3. Nasionalisme tidak boleh menjadi ciri utama dari setiap negara partisipan.
4. Negara-negara anggota harus memiliki kepentingan bersama.
maka unsur-unsur pendirian organisasi internasional antara lain:
1. Dibuat oleh negara sebagai para pihak (contracting state)
2. Berdasarkan perjanjian tertulis dalam satu,dua atau lebih instrumen
3. Untuk tujuan tertentu
4. Dilengkapi dengan organ
5. Berdasarkan hukum internasional.
d. Keanggotaan Organisasi Internasional
Untuk mengetahui status partisipan (participants) suatu negara dalam organisasi internasional,)
terlebih dahulu mengupas tiga hal pokok sebagai berikut:
1. Subjek Keanggotaan
Posisi peserta atau subjek keanggotaan dalam organisasi internasional:
1) Negara;
2) Bagian dari negara (bagian wilayah atau bagian/perwakilan administratif pemerintah);
3) Kelompok negara;
4) Organisasi internasional.

Dilihat dari hak-hak yang diperoleh peserta, maka status anggota dapat dibedakan menjadi:

1) Full members (anggota penuh); Berpartisipasi penuh dalam setiap kegiatan organisasi
dan benyak memiliki hak penuh.
2) Associate/affiliate members (anggota affiliasi); berpartisipasi dalam kegiatan organisasi
tetapi tidak memiliki hak memilih.
3) Partial members; berpartisipasi hanya dalam kegiatan tertentu saja.
2. Mulai efektif menjadi anggota
Mengapa suatu negara menjadi anggota suatu organisasi ?
1) Berpartispasi dalam pembentukannya
2) Mendaftarkan diri sebagai anggota
3. Berakhirnya keanggotaan Pengakhiran keanggotaan suatu organisasi internasional yaitu
sebagai berikut:
1) Penarikan oleh anggota dapat berupa ketentuan konstitusi, atau tanpa ketentuan
konstitusi.
2) Pengeluaran dengan paksa (expulsion from the organization); yang dapat diartikan
pembekuan atau penundaan, hal ini juga kaitannya erat dengan pengenaan saksiserta
ketentuan defensif organisasi dari anggota yang tidak tunduk atau membahayakan
organisasi.
e. Personalitas Yuridis Organisasi Internasional
Personalitas yuridik dalam kaitannya dengan hukum internasional dapat diartikan
bahwa organisasi internasional memiliki hak dan kewajiban berdasarkan
hukum internasional. Tanpa personalitas hukum internasional, organisasi
internasional tidak akan mampu secara optimal untuk melaksanakan fungsinya sebagai
lembaga yang mandiri, tidak dapat mengadakan perjanjian dengan subyek hukum
internasional lain, serta tidak dapat berpartisipasi seutuhnya dalam hukum
internasional maupun hukum nasional.
f. Wewenang Organisasi Internasional
Wewenang normatif adalah wewenang yang memperbolehkan organisasi internasional
membuat norma-norma seperti ketentuan hukum dan keuangan. Organisasi-organisasi
internasional banyak yang menggunakan wewenang normativ dengan tujuan untuk
memperlancar kegiatan intern. Wewenang ini akan lebih luas lagi bila organisasi
melakukan kegiatan operasional dan untuk itu diperlukan rezim yuridis dari kegiatan-
kegiatan tersebut.
Disamping wewenang normativ suatu organisasi internasional juga mencakup hak untuk
ikut dalam konvensi-konvensi internasional. Pasal 6 Konvensi Wina tahun 1986
memberikan kepada organisasi internasional kapasitas untuk membuat perjanjian
internasional dengan subjek-subjek hukum lainnya.
Wewenang pengawasan adalah wewenang suatu organisasi internasional untuk
mengawasi negara-negara anggota yang tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang
telah disepakati sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai