Organisasi Internasional adalah suatu lembaga atau struktur formal yang dibentuk
oleh pemerintah ataupun non-pemerintah secara sukarela dengan kesepakatan dari anggota
anggota organisasinya yang memiliki tujuan untuk mencapai kepentingan bersama para
anggotanya. Menurut Sumaryo Suryokusumo, organisasi internasional dapat didefinisikan
sebagai:
“himpunan negara-negara yang terikat dalam suatu perjanjian internasional yang
dilengkapi anggaran dasar sebagai instrumen pokok (constituent instrument) dan
mempunyai personalitas yuridik.”1
Sementara menurut D.W. Bowett, organisasi internasional didefinisikan sebagai:
“…they were permanent association of governments, or administration (i.e. postal or
railway administration), based upon a treaty of a multilateral rather than a bilateral type
and with some definite criterion of purpose”.2
Organisasi internasional sudah muncul sejak abad pertengahan. Dimana organisasi
tersebut adalah Holly Alliance yang dibentuk oleh negara negara eropa untuk menahan
kekuasaan Napoleon. Dalam pembentukan organisasi internasional, terdapat empat aspek
penting, antara lain:3
1. Aspek filosofis merupakan aspek pembentukan organisasi internasional yang
berkenaan dengan falsafah atau tema-tema pokok suatu organisasi internasional.
2. Aspek hukum adalah aspek yang berkenaan dengan permasalahan-permasalahan
konstitusional dan prosedural.
3. Aspek administratif adalah aspek yang berkenaan dengan administrasi
internasional.
4. Aspek struktural adalah aspek yang berkenaan dengan permasalahaan kelembagaan
yang dimiliki oleh organisasi internasional tersebut
Organisasi internasional secara umum dapat dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu:4
1
Pirhot Nababan, Personalitas Yuridik Organisasi Internasional (Studi Kasus Reparation for Injuries Case
1949), http://pirhot-nababan.blogspot.com/2007/09/personalitas-yuridik-organisasi.html, diposting 27 september
2007 diunduh 14 februari 2011
2 Ibid
3
Ibid
4
DR. Anak Agung Banyu Perwita dan DR. Yanyan Mochamad Yani. 2005.pengantar ilmu
hubungan internasional. Bandung.remaja rosdakarya.
1. Organisasi antar pemerintah (Inter-Governmental Organizations/IGO), anggotanya
terdiri dari delegasi resmi pemerintah negara-negara. Contoh, Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), World Trade Organization (WTO).
2. Organisasi non-pemerintah, (Non-Governmental Organizations/NGO), terdiri dari
kelompok-kelompok swasta dibidang keilmuan, keagamaan, kebudayaan, bantuan
teknik atau ekonomi, dan sebagainya. Contoh, Palang merah international (PMI).
5
DR. Anak Agung Banyu Perwita dan DR. Yanyan Mochamad Yani. 2005.pengantar ilmu
hubungan internasional. Bandung.remaja rosdakarya.
6
Ibid
2. Sebagai arena, organisasi international merupakan tempat bertemu bagi anggota-
anggotanya untuk membicarakan dan membahas masalah-masalah yang dihadapi.
3. Sebagai aktor independen, organisasi internasional dapat membuat keputusan
sendiri tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan dan paksaan dari luar organisasi.
7
DR. Anak Agung Banyu Perwita dan DR. Yanyan Mochamad Yani. 2005.pengantar ilmu
hubungan internasional. Bandung.remaja rosdakarya.
World Trade Organization (WTO)
WTO merupakan organisasi yang mengatur perdagangan dunia. Organisasi ini
resmi didirikan pada tanggal 1 januari 1995. WTO mengatur perdagangan internasional
dengan aturan-aturan yang disetujui dan diratifikasi oleh negara-negara anggotanya.
Jumlah anggota WTO hingga saat ini adalah 143 negara anggota dengan 31 negara masih
dalam proses perundingan.