I. PENDAHULUAN
Dasar dari diplomasi adalah komunikasi1 yang berisi tentang pemikiran dan berbagai
ide antar pemerintahan negara-negara di dunia. Hubungan komunikasi tersebut terus
mengalami peningkatan baik mutu maupun kuantitasnya, sehingga perlu dibuat aturan
yang lebih rinci tentang peran perwakilan-perwakilan negara tersebut. Salah satu
upaya negara-negara adalah menjadikan perwakilan tersebut sebagai suatu lembaga
yang permanen dan resmi. Pemikiran tersebut ditangkap oleh Lembaga Bangsa-
Bangsa dan Persatuan Bangsa-bangsa sehingga ditetapkanlah berbagai konvensi yang
mengatur tentang diplomatik dan konsuler.
1
R.G. Feltham, Diplomatic Handbook, Third Edition, London New York: Longman, 1980, hal. 1.
2
Widodo, Hukum Diplomatik dan Konsuler Pada Era Globalisasi, Surabaya: Laksbang Justitia, 2009, hal. 19.
3
Modul 8, hal. 8.5.
4
Boer Mauna, Hukum Internasional, Pengertian Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Bandung: Alumni,
2011, hal. 511.
5
Loc.cit., Widodo, hal. 20.
6
Modul 8, hal. 8.10.
IV. PENGERTIAN
7
Loc.cit., Widodo, hal. 36.
10
Sumaryo Suryokusumo, Materi Kuliah: Perkuliahan Hukum Diplomatik, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas
Pancasila, 2006.
11
Konvensi Wina 1961. Art. 22 : The premises of the mission shall be inviolable. The agents of the receiving State
may not enter them, except with the consent of the head of the mission.
12
Ibid. Pasal 7.
17
Supra., Mauna, hal. 547-568.
DAFTAR PUSTAKA