Anda di halaman 1dari 37

Pengakuan

Negara /
State Recognition

Prepared for Open University


By: Ruth Hanna Simatupang
Pendahuluan

• Untuk mengadakan hubungan antar negara,


suatu negara perlu diakui oleh negara-negara
lainnya.
• Namun sesuai dengan perkembangannya
pengakuan terhadap negara dan pemerintahan
dapat dilakukan dapat juga tidak.
• Hal tersebut terjadi karena pengakuan masih
dipandang sebagai suatu kebijaksanaan
daripada kewajiban dalam hukum.

Ruth Hanna Simatupang 2


Pengertian

• Pernyataan dari suatu negara yang mengakui suatu


negara lain sebagai subjek hukum internasional.
(Mauna)
• Menerima suatu negara ke dalam masyarakat
internasional. (Charles Rousseau)
• Perbuatan bebas suatu negara/beberapa negara
yang membenarkan terbentuknya suatu organisasi
kekuasaan dan menerima organisasi kekuasaan itu
sebagai anggota masyarakat internasional. (Starke,
Modul 7)
Ruth Hanna Simatupang 3
Teori Pengakuan

1. Teori Konstitutif 2. Teori Deklaratoir


Status kenegaraannya Status kenegaraan atau
baru ada setelah pemerintahan baru telah
dinyatakan oleh negara- ada sebelum adanya
negara lain, baru pengakuan, status
kemudian negara yang tersebut tidak bergantung
bersangkutan dapat pada pengakuan. Tindakan
dianggap sebagai pengakuan semata-mata
negara. hanya pengumuman resmi
  terhadap situasi fakta yang
telah ada.
Ruth Hanna Simatupang 4
Teori Evidensier

Teori ini dikemukakan oleh Starke dalam rangka


meredakan pertentangan antara kedua teori yang
ada.
Teori Evidensier menekankan pada 2 hal berikut:
a.Waktu yang tepat untuk mengakui keberadaan
sebagai negara adalah ketika dia telah memenuhi
persyaratan sebagai negara;
b.Sebuah negara diakui setelah pada kenyataannya
dia tersebut sudah berdiri sebagai negara.

Ruth Hanna Simatupang 5


Bentuk-Bentuk
Pengakuan
1. Pengakuan secara tegas;
2.  Pengakuan implisit;
3. Pengakuan secara kolektif;
4. Pengakuan prematur;
5. Pengakuan bersyarat.

Ruth Hanna Simatupang 6


Pengakuan Secara Tegas

• Pengakuan secara tegas dapat


dilakukan dengan pernyataan
pengakuan lewat public statement, nota
diplomatik, atau juga perjanjian
bilateral yang isinya secara tegas
menyatakan pengakuan satu pihak
terhadap pihak lainnya.

Ruth Hanna Simatupang 7


Pengakuan Implisit

Biasa disebut sebagai pengakuan secara diam-diam


(implied recognition) yang merupakan kemauan dari
negara untuk mengadakan hubungan resmi dengan
negara yang baru.
Contoh dari pengakuan secara diam-diam adalah
tindakan negara membuka hubungan diplomatik
dengan suatu negara baru, pemberian execatur pada
konsuler negara baru, kehadiran pimpinan suatu
negara pada upacara kemerdekaan suatu negara baru
dan lain sebagainya.
Ruth Hanna Simatupang 8
Pengakuan Secara
Kolektif
• Pengakuan yang diberikan secara
kolektif oleh sekelompok negara
tertentu, biasanya diterapkan dalam
perjanjian internasional atau dalam
konferensi multilateral.

Ruth Hanna Simatupang 9


Pengakuan Prematur

• Merupakan pengakuan terhadap sebuah


negara yang belum lengkap unsur-
unsurnya. Contohnya adalah Timor
Leste yang pada saat itu belum punya
pemerintah tetapi sudah diakui oleh
Indonesia.

Ruth Hanna Simatupang 10


Pengakuan Bersyarat

• Merupakan pengakuan terhadap suatu


negara dengan disertai dengan syarat,
umumnya berupa suatu kewajiban yang
harus dipenuhi negara yang baru,
contohnya: harus menjalankan politik
sebagai negara netral, memberi
kebebasan beragama bagi rakyatnya,
tidak boleh mengadakan ras
diskriminatif terhadap rakyatnya, dll.
Ruth Hanna Simatupang 11
Apakah pengakuan adalah hak
negara baru dan kewajiban dari
negara yang sudah ada?
• Suatu negara tidak mempunyai hak
untuk diakui (legal right to be
recognised) dan tidak ada kewajiban
hukum untuk mengakui (legal duty to
recognise).
• Pengakuan adalah soal kebijaksanaan
dimana negara berhak mengakui atau
tidak suatu negara baru.
Ruth Hanna Simatupang 12
Pengakuan sebagai
kebijakan politik
• Pengakuan adalah suatu kebijakan
individual dimana negara-negara bebas
mengakui suatu negara tanpa harus
memperhatikan sikap negara lain.
• Pengakuan adalah suatu discretionary
act yaitu suatu negara mengakui negara
lain jika dianggap perlu untuk
kepentingan nasionalnya.
Ruth Hanna Simatupang 13
Akibat dari pengakuan

• Negara yang mengakui dan negara yang


diakui terdapat hubungan sederajat dan
dapat mengadakan segala macam
hubungan kerjasama untuk mencapai
tujuan nasional yang diatur oleh hukum
internasional.

Ruth Hanna Simatupang 14


Pengakuan Terhadap
Pemerintahan/Governmen
t Recognition
Pendahuluan

• Pengakuan terhadap pemerintahan berbeda dengan


pengakuan terhadap negara.
• Pengakuan terhadap pemerintahan sangat
digantungkan pada perubahan yang terjadi di negara
yang bersangkutan. Umumnya pengakuan terhadap
pemerintahan sarat dengan pertimbangan politik.
• Persyaratan yang dipergunakan adalah pemerintahan
yang baru telah efektif menguasai seluruh wilayah
dan pemerintahan teah berjalan secara terus-
menerus.
Ruth Hanna Simatupang 16
Pengertian

• Suatu pernyataan dari suatu negara


bahwa negara tersebut telah siap dan
bersedia berhubungan dengan
pemerintahan yang baru diakui sebagai
organ yang bertindak untuk dan atas
nama negaranya.

Ruth Hanna Simatupang 17


Doktrin

1. Legitimasi 2. De Factoisme
Penggantian Penggantian pemerintahan
berlangsung secara tidak
pemerintahan normal/kudeta maka
berlangsung secara pemerintahan negara lain
normal/konstitusional yang memutuskan apakah
maka pemerintahan akan melanjutkan
hubungannya dengan
yang baru tidak
negara tersebut atau
memerlukan tidak.
pengakuan.
Ruth Hanna Simatupang 18
Pengakuan Terhadap
Pemerintahan
De Facto De Jure
Menetapkan persyaratan: Pengakuan de jure
diberikan dengan syarat:
1.Apakah pemerintah 1.Adanya stabilitas dan
baru telah menguasai keadaan yang permanen
organ-organ diciptakan oleh
pemerintahan; pemerintah baru;
2.Apakah sebagian besar 2.Adanya bukti bahwa
rakyatnya menerima pemerintah baru
pemerintahan baru. didukung oleh rakyatnya.

Ruth Hanna Simatupang 19


Akibat Hukum
Pengakuan Terhadap
Pemerintahan Baru
TIDAK DIAKUI DIAKUI
• Dapat mengajukan • Memperoleh hak
tuntutan di pengadilan
negara yang belum diakui; untuk mengajukan
tuntutan dipengadilan
• Segala tindakan dari
negara yang tidak diakui, negara tsb;
tidak mempunyai akibat • Dapat melaksanakan
hukum di pengadilan
negara yang tidak segala keputussan
mengakui; pengadilan;

Ruth Hanna Simatupang 20


TIDAK DIAKUI DIAKUI
• Wakil negara/ • Dapat menuntut
pemerintahan yang tidak kekebalan untuk
diakui tidak dapat kekayaannya maupun
menuntut hak kekebalan untuk wakil-wakilnya;
dan imunitas;
• Berhak mendapatkan/
• Kekayaan negara yang menjual harta kekayaan
tidak diakui dapat yang menjadi haknya
dinikmati oleh yang berada di wilayah
pemerintahan yang negara yang
digulingkan. mengakuinya.
Ruth Hanna Simatupang 21
Doktrin TOBAR

Penggantian pemerintahan yang terjadi


karena adanya kekerasan atau tindakan
yang tidak sah terhadap pemerintahan
yang sah tidak akan mendapatkan
pengakuan dari negara-negara lain.
(Menteri Luar Negeri Ekuador 1907)

Ruth Hanna Simatupang 22


Doktrin ESTRADA

Negara harus tetap menjalankan


hubungan diplomatiknya walaupun pada
negara tersebut telah terjadi penggantian
pemerintahan. Penolakan terhadap
pemerintahan yang baru berarti
mencampuri urusan dalam negeri negara
lain.
(Menteri Luar Negeri Mexico 1930).
Ruth Hanna Simatupang 23
Doktrin STIMSON

Doktrin yang menolak diakuinya suatu


keadaan yang lahir akibat penggunaan
kekerasan atau pelanggaran terhadap
perjanjian-perjanjian yang ada.
(Menteri Luar Negeri Amerika Serikat
1932).

Ruth Hanna Simatupang 24


Hubungan dengan
pengakuan negara
• Pengakuan negara juga mengakibatkan
pengakuan terhadap pemerintah negara
yang diakui dan kesediaan untuk
melakukan hubungan dengan pemerintah
tersebut.
• Pengakuan negara tidak dapat ditarik
kembali sedangkan pengakuan terhadap
pemerintahan dapat ditarik sewaktu-
waktu.
Ruth Hanna Simatupang 25
Akibat pengakuan terhadap
pemerintah baru

• Dapat mengadakan hubungan resmi


(diplomatik) dengan negara yang mengakui.
• Atas nama negaranya, dapat menuntut negara
yang mengakui di peradilan internasional.
• Negara yang mengakui dapat melibatkan
tanggung jawab negara yang diakui untuk
perbuatan internasionalnya.
• Berhak memiliki harta benda pemerintah
sebelumnya diwilayah negara yang mengakui.
Ruth Hanna Simatupang 26
Pengakuan hak
atas wilayah
Pengakuan Atas Wilayah

• Menurut Stimson, wilayah negara yang


didapatkan dengan cara kekerasan dan
merugikan bagi negara-negara tetangganya
dianggap bertentangan dengan hukum
internasional. Oleh karena itu tidak perlu
diakui. Doktrin ini dikenal sebagai “doctrine
of nonrecognition”
• Perkembangan doktrin tersebut adalah
dibentuknya Perjanjian Anti War Pact of Non
Aggresion and Conciliation 1933.
Ruth Hanna Simatupang 28
Pengakuan
Terhadap
Beligeren

Ruth Hanna Simatupang 29


Pengakuan Terhadap
Beligeren
1. Memberikan kepada beligeren hak & kewajiban
suatu negara merdeka selama konflik.
2. Mempunyai akibat:
a.Pasukan dan kapal-kapal perangnya adalah
kesatuan yang sah sesuai dengan hukum perang;
b.Peperangan tersebut harus sesuai dengan hukum
perang;
c.Blokade-blokade di laut karena konflik tersebut
harus dihormati negara-negara netral.
3. Beligeren menjadi subjek hukum internasional
terbatas, tidak penuh & bersifat sementara.

Ruth Hanna Simatupang 30


4. Akibat pengakuan terhadap beligeren oleh
negara-negara ketiga, negara induk
dibebaskan dari tanggung jawab atas
perbuatan-perbuatan beligeren tersebut;
5. Bila negara induk juga mengakui
beligeren maka negara-negara lain tidak
boleh ragu-ragu untuk mengakuinya;
6. Pengakuan ini bersifat terbatas dan
berlangsung hanya selama ada perang
tersebut;
7. Pengakuan ini juga akan berakibat
terhadap negara-negara netral dengan
alasan kemanusiaan.
Ruth Hanna Simatupang 31
Persyaratan Pasukan
Beligeren
Tasrif, 1987 Mauna, 2000
1. Diorganisasikan secara 1. Angkatan perang adalah
kesatuan yang sah sesuai
teratur di bawah dengan hukum perang dan
seorang pimpinan yang bukan para pembajak;
bertanggungjawab; 2. Peperangan antara pihak
harus sesuai dengan hukum
2. Memakai tanda-tanda perang;
khusus yang mudah
dikenali & dilihat; 3. Kapal perang yang digunakan
sah, bukan bajak laut;
3. Mematuhi tata cara 4. Blokade-blokade yang
peperangan yang lazim. dilakukan di laut harus
dihormati oleh negara-negara
netral.
Ruth Hanna Simatupang 32
Pengakuan
Terhadap
Gerakan-gerakan
Pembebasan
Kemerdekaan
Ruth Hanna Simatupang 33
Pengakuan Terhadap
Gerakan-gerakan Pembebasan
Kemerdekaan
• Pengakuan yang dihasilkan dari
perkembangan baru dalam hukum
internasional dan belum bersifat universal.
• Pengakuan ini adalah pengakuan terbatas
kepada gerakan-gerakan pembebasan
nasional yang memungkinkan untuk ikut
dalam PBB atau OI lainnya.
• Contohnya adalah diberikannya status
peninjau tetap (permanent observer) kepada
PLO dan SWAPO di PBB melalui resolusi
Majelis Umum PBB.
• Selain itu, dimungkinkan juga bagi negara-
negara untuk memberikan pengakuan dengan
cara meningkatkan hubungan diplomatiknya.
Ruth Hanna Simatupang 34
• Perkembangan baru ini memberikan
dan meningkatkan statusnya menjadi
kesatuan yang diakui dan hal tersebut
memberikan pengaruh kepada
masyarakat internasional.
• Saat ini PLO banyak diakui oleh negara-
negara di dunia walaupun PLO tidak
memiliki negara dan wilayah.
Ruth Hanna Simatupang 35
Daftar Pustaka
1. Akehurst, Modern Introduction to International Law,
Seventh Revised Edition, London, New York: Routledge.
2. Huala, Adolf, Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum
Internasional, Jakarta: Rajawali, 1991.
3. Malcolm, N. Shaw, International Law, Second Edition,
Great Britain: Grotius Publication Limited, 1986.
4. Mauna, Boer, Hukum Internasional: Pengertian,
Peranan, Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Bandung:
Alumni, 2000.

Ruth Hanna Simatupang 36


Ruth Hanna Simatupang 37

Anda mungkin juga menyukai