201810110311522
I
Pendukung utama teori ini adalah prof. Lauterpatch yang menyatakan bahwa a state
is, and becomes, an international person through recognition only and exclusively.
Selanjutnya ditegaskan pula bahwa statehood alone does not imply membership of
the family of nations. Untuk menguatkan sifat hokum dari perbuatan pengakuan, ia
juga mengatakan bahwa recognition is a quasi judicial duty dan bukan merupakan an
act of arbritary discreation or a political consession.
Jelaslah bahwa bagi pengikut teori konstituf ini Negara itu secara hokum baru aa bila
telah mendapatkan pengakuan dari Negara-negara lain. Selama pengakuan itu belum
diberikan maka secara hukum negara itu belum lahir.
b. Teori deklaratif
Menurut pendukung teori ini, pengakuan tidak menciptakan suatu negara karena
lahirnya suatu negara semata-mata merupakan suatu fakta murni dan dalam hal ini
pengakuan hanyalah berupa penerimaan fakta tersebut. Mereka menegaskan bahwa
suatu negaa begitu lahir langsung menjadi anggota masyarakat internasional dan
pengakuan hanya merupakan pengukuhan dari kelahiran tersebut. Jad pengakuan
tidak menciptakan suatu negara. Pengakuan bukan merupakan syarat bagi kelahiran
suatu negara.
Pengakuan terhadap suatu negara sekali diberikan tidak dapat ditarik kembali, sedangkan
pengakuan terhadap suatu pemerintah dapat dicabut sewaktu-waktu. Bila suatu
pengakuan ditolak atau dicabut setelah terbentuknya suatu pemerintah baru, maka negara
yang menolak atau mencabut pengakuan tersebut tidak lagi mempunyai hubungan resmi
dengan negara tersebut. Bila suatu pengakuan ditolak atau dicabut, maka personalitas
internasional negara tersebut tidak berubah karena perubahan suatu pemerintah tidak
mempengaruhi personalitas internasional suatu negara.
De Jure
pengakuan de jure adalah pengakuan yang bersifat permanen. Pengakuan ini
diberikan apabila negara yang akan memberikan pengakuan itu sudah yakin betul
bahwa suatu negara yang baru lahir itu akan bisa bertahan. Oleh karena itu,
biasanya suatu negara akan memberikan pengakuan de facto terlebih dahulu baru
kemudian de jure. Namun tidak selalu harus demikian. Sebab bisa saja suatu
negara, tanpa melalui pemberian pengakuan defacto,langsung memberikan
pengakuan de jure. Biasanya pengakuan de jure akan diberikan apabila :