Anda di halaman 1dari 3

Nama : Olga Omala Alghani

NPM : 110110200051

PENGAKUAN

Pengakuan sangat erat kaitannya dengan subjek hukum negara dalam hukum internasional yang
syarat-syarat pendiriannya diatur dalam Montevideo convention 1933 yaitu populasi permanen,
wilayah yang jelas, pemerintahan, dan mampu melakukan hubungan dengan negara lain. Dalam
hal ini tidak diakui secara tersurat bahwa pengakuan menjadi salah satu syarat berdirinya suatu
negara, namun unsur mampu melakukan hubungan dengan negara ini secara tidak langsung
berkaitan dengan doktrin recognition/pengakuan.

Pengakuan atau recognition erat kaitanyya dalam kedudukan negara sebagai subjek HI.

Pengakuan menurut shaw adalah suatu oernyataan dari subjek hi terkait dengan status dari subjek
hi lainnya. Dalam praktiknya terdapat bentuk- bentuk pengakuan yaitu pengakuan terhadap suatu
negara dan pengakuan terharad pemerintahan dan pengakuan terhadap belligerent.

Bagaimana hi memandang pengakuan itu sendiri? Apakah bentuk nya solid atau tergantung
subjek hi yang berkaitan?

Beberapa teori pengakuan:

1. Teori konstitutif = mutlak, suatu entitas tidak akan mendapat pengakuan dari suatu negara jika
tidak ada pengakuan.

Teori ini dipengaruhi oleh terbentuknya negara-negara di eropa yang pada saat itu hanya dapat
eksis jika mendapat pengakuan dari negara lain, namun dalam praktiknya pada saat ini sudah
mulai ditinggalkan dan lebih menggunakan teori deklaratif

2. Teori Deklaratif = untuk menjadi suatu negara yang sah tidak diperlukan pengkuan
Teori ini lebih cenderung pada saat ini, keberadaan atau keberlanjutan suatu negara termasuk
akibat hukumnya tidak dipengaruhi oleh penolakan dari negara lain untuk mengakui negara
tersebut.

Contoh kasusnya adalah Tinoco arbitration 1923 yang menyatakan negara Tinoco tetap dianggap
berlaku secara de facto walaupun beberapa negara tidak memberi pengakuan selama Tinoco
menjadi pemerintah yang berkuasa di costa rica pada saat itu

Akibat hukum pengakuan


a. Hubungan diplomatic = menjalin hubungan dan menikmati kekebalan diplomatic
b. Penuntutan hukum = negara yang diakui dapat melajkukan tuntutan hukum dinegara yang
mengakui
c. Klaim atas harta benda property = negara yang diakui dpaat mengajukan klaim atas harta
bendanya di negara yang mengakui
d. Pelaksanaan perjanjian = antara negara yang mengakui dan diakui dapat melaksanakan
perjanjian yang dibuat pemerintah terdahulu jika ada.

Jenis-jenis pengakuan
a. Pengakuan terhadap negara
Kecenderungan pengakuan negara saat ini mulai meninggalkan teori konstitutif dan lebih
didasarkan pada prinsip hi yang lebih relevan dengan terbentuknya negara baru seperti
apakah suatu negara berdirinya bertentangan dengan piagam pbb atau tidak.

Masyarakat eropa mengesahkan panduan bernama E.C guidelines on the recognition of


new states (1991), guidelines ini didasarkan pada prinsip self-determinations,
dilaksanakan berdasarkan normal standarts of international practices and the political
realties in each case, negara yang bersangkutan dibentuk secara demokratis, negara yang
bersangkutan menerima kewajiban internasional, dan negara bersangkutan memiliki
itikad baik atau good faith untuk melaksanakan negosisasi dan proses sengketa yang
damai.
Guidelines ini juga memiliki syarat-syarat pengakuan yaitu memperhatikan piagam pbb,
perjanjian Helsinki, perjanjian paris yang berkaitan dengan rule of law, democracy and
human right, menjamin hak-hak kelompok etnis dan minoritas, menghargai penetapan
perbatasan yang hanya dapat diubah berdasarkan car acara yang damai, menerima
komitmen berkaitan dengan masalah keamanan, menerima komitmen untuk
menyelesaikan masalah suksesi dan regional dengan arbitrase.

b. Pengakuan terhadap pemerintahan

Pengakuan ini diberikan kepada rezim pemerintahan yang sedang berlaku di suatu negara
tersebut. Terdapat dua pengakuan terhadap pemerintahan yaitu secara defacto dan de
jure. Dari sudut pandnag hukum kelsen mengatakan bahwa pengakuan terhadap
pemerintahan ini tidak terlalu penting.

Terdapat tida doktrin dalam pengakuan terhadap pemerintah, yaitu Troba, Estrada, dan
Stimson.

c. Pengakuan terhadap belligerent

Latar belakangnya adalah untuk melindungi kepentingan suatu negara yang diduduki
belligerent tersebut. Terdapat syarat-syarat yang harus dipemuhi, yaitu peperangan sipil
yang diikuti pertikaian terbuka, pendudukan wilayah-wilayah serta administrasinya,
adanya pimpinan dan ditaatinya hukum perang, dan negara ketiga yang menyatakan
sikapnya terhadap perang sipil tersebut.

Anda mungkin juga menyukai