Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL II

MK: Hak Asasi Manusia

OLEH :

NAMA : RAJA VIRA ANDELLA ALITA

NIM : 856075409

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2021
TUGAS II

1. Jelaskan makna kedaulatan !


Jawaban :

Makna Kedaulatan ialah hak eksklusif untuk mengontrol wilayah


pemerintahan, masyarakat, atau penganut mandiri dalam dua teori didasarkan pada
karunia Allah atau masyarakat. Kata kedaulatan berasal dari kata Inggris sovereignty,
atau souverainete dalam bahasa Prancis atau sovranus dalam bahasa Italia. Secara
etimologi, kedaulatan berasal dari bahasa Latin superanus yang mengandung arti yang
tertinggi (suppreme). Dalam maknanya sebagai kekuasaan yang tertinggi, makna
kedaulatan telah diakui sejak Aristoteles dan sarjana hukum Romawi. Pengertian ini
sampai batas-batas tertentu masih dianut hingga abad pertengahan, dengan memahami
kedaulatan sebagai wewenang tertinggi dari suatu kesatuan politik. Semula kedaulatan
dikaitkan dengan kekuasaan gereja yang mutlak. Sejalan dengan bergesernya pusat
kekuasaan ke tangan penguasa sekuler muncul beberapa teori baru tentang pemusatan
kekuasaan tertinggi Sebagai contoh Dante menyatakan kekuasaan tertinggi harus
dipusatkan pada kekaisaran Romawi Suci. Perkembangan selanjutnya terjadi ketika
para ahli ilmu polink memandang makna kedaulatan dan dua sudut Pertama dari sudut
intem kedaulatan dipandang sebagai kekuasaan tertinggi dalam suatu kesatuan politik
Jean Bodin adalah ahli ilmu politik berkebangsaan Prancis yang memandang
kedaulatan dalam hubungannya dengan negara, yakni sebagai ciri dan atribut negara
sekaligus sebagai pembeda negara dari persekutuan lainnya. Menurut Bodin, hakikat
negara terletak pada kedaulatannya. Sudut pandang intern seperti diungkapkan Bodin
sering pula disebut paham monisme tentang kedaulatan. Belakangan paham ini
dikritik karena paham ini dianggap sebagai penghalang pertumbuhan hukum
internasional yang bertujuan mengatur hubungan antarnegara. Kedua dari sudut
ekstern kedaulatan berkaitan dengan aspek mengenai hubungan antarnegara. Sudut
pandang kedua dipopulerkan oleh Grotius, yang belakangan dikenal sebagai bapak
hukum internasional.

Makna kedaulatan dalam konteks hubungan antarnegara menjadi semakin


penting setelah ditandatangani Konferensi Montevideo tahun 1933. Menurut
Konferensi ini, sebagai subjek hukum internasional negara harus memiliki kualifikasi
berikut :
a. Penduduk yang tetap
b. Wilayah tertentu
c. Pemerintah
d. Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara-negara lain

Bila dikaji dari sudut pandang hukum internasional, kedaulatan mewakili


totalitas hak-hak negara dalam menjalankan hubungan luar negeri dan menata urusan-
urusan-urusan dalam negerinya. Menurut sudut pandang ini ciri utama negara yang
berdaulat adalah bahwa kemampuan untuk melakukan sendiri pengawasan terhadap
wilayahnya dan orang-orang yang berada di dalam wilayah itu, kecuali bila hal itu
bertentangan dengan aturan-aturan hukum internasional.
2. Dalam konteks perlindungan Hak Asasi Manusia internasional, kedaulatan berkaitan
dengan 4 pandangan, sebut dan jelaskan !
Jawaban :

Dalam konteks perlindungan hak asasi manusia internasional, kedaulatan


negara berkaitan dengan empat pandangan yaitu pandangan universal absolut, relatif,
partikularistik absolut, dan pandangan partikularistik relatif.
a. Pandangan universal absolut menganggap masalah perlindungan hak asasi manusia
sebagai etika universal yang tidak bisa ditawar lagi oleh negara manapun.
b. Pandangan universal relatif, meski tetap mengakui masalah perlindungan hak asasi
manusia sebagai salah masalah universal, namun pandangan ini masih mengakui
perkecualian yang didasarkan atas asas-asas hukum internasional.
c. Pandangan partikularistik absolut menganggap persolan hak asasi manusia sebagai
masalah nasional yang dalam pelaksanaannya bergantung sepenuhnya kepada
kebijakan pemimpin negara yang bersangkutan.
d. Pandangan partilularistik relatif menganggap dokumen hak asasi manusia
internasional diselaraskan sehingga mendapat dukungan budaya bangsa, lebih
mendekati paham pluralistik dalam hukum internasional.Menurut paham
pluralistik, hukum internasional harus diselaraskan sehingga mendapat dukungan
budaya bangsa, lebih mendekati paham pluralistik dalam hukum internasional.

3. Perjanjian sebagai sumber hukum internasional dapat diklasifikasikan sekurang-


kurangnya berdasarkan 4 kategori, sebut dan jelaskan masing- masing dengan
singkat!
Jawaban :

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh subjek-subjek


hukum internasional dan bertujuan untuk melahirkan akibat-akibat hukum tertentu.
Termasuk ke dalam perjanjian internasional adalah perjanjian yang dibuat oleh negara
dengan negara, antara negara dengan organisasi internasional, antara organisasi
internasional yang satu dengan yang lainnya, dan perjanjian yang dibuat antara Tahta
Suci dengan negara-negara. Perjanjian internasional dapat dibagi menjadi :

a. Menurut Sumber dan Jumlah Pesertanya


1) Perjanjian Internasional Bilateral
2) Perjanjian Internasional Multilateral
b. Perjanjian Internasional ditinjau dari kaidah hukum yang dilahirkannya
1) Treaty Contract
2) Law Making Treaty
c. Perjanjian Internasional ditinjau dari prosedur atau tahap pembentukannya
1) Perjanjian Internasional yang melalui dua tahap
2) Perjanjian Internsional yang melalui tiga tahap
d. Perjanjian Internasional ditinjau dari jangka waktu berlakunya Tahap – tahap
dalam membuat perjanjian internasional
1) Perundingan Negotiation
2) Tahap Penandatanganan Signature
3) Tahap Ratifikasi Ratification
Dalam pengesahan perjanjian interasional terbagi dalam empat katergori,
sebagai berikut :
a. Ratifikasi (ratification), yaitu apabila negara yang akan mengesahkan suatu
perjanjian internasional turut menandatangani naskah perjanjian internasional.
b. Akses (accesion), yaitu apabila negara yang akan mengesahkan suatu
perjanjian internasional tidak turut menandatangani naskah perjanjian.
c. Penerimaan (acceptance) atau penyetujuan (approval) yaitu pernyataan
menerima atau menyetujui dari negara-negara pihak pada suatu perjanjian
internasional atas perubahan perjanjian internasional tersebut.
d. Selain itu juga ada perjanjian-perjanjian internasional yang sifatnya selt
executing (langsung berlaku pada saat penandatanganan).

4. Jelaskan proses pembentukan perjanjian internasional dengan singkat !


Jawaban :

Proses pembentukan Perjanjian Internasional, menempuh berbaga tahapan


dalam pembentukan perjanjian internasional, sebagai berikut :
a. Penjajakan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh kedua pihak yang
berunding mengenai kemungkinan dibuatnya suatu perjanjian internasional.
b. Perundingan merupakan tahap kedua untuk membahas substansi dan masalah-
masalah teknis yang akan disepakati dalam perjanjian internasional.
c. Perumusan Naskah merupakan tahap merumuskan rancangan suatu perjanjian
internasional.
d. Penerimaan merupakan tahap menerima naskah perjanjian yang telah
dirumuskan dan disepakati oleh para pihak. Dalam perundingan bilateral.
kesepakatan atas naskah awal hasil perundingan dapat disebut "Penerimaan"
yang biasanya dilakukan dengan membubuhkan inisia atau paraf pada naskah
perjanjian internasional oleh ketua delegas masing-masing. Dalam
perundingan multilateral, proses penerimaan (acceptancelapproval) biasanya
merupakan tindakan pengesahan suat negara pihak atas perubahan perjanjian
internasional.
e. Penandatanganan merupakan tahap akhir dalam perundingan bilateral untuk
melegalisasi suatu naskah perjanjian internasional disepakati oleh kedua
pihak. Untuk perjanjian multilateral. penandatanganan perjanjian internasional
bukan merupakan pengikatan diri sebagai negara pihak.

5. Mengapa instrumen-instrumen hak asasi manusia mengikat negara-negara di dunia,


jelaskan !
Jawaban :
Instrumen HAM dibuat untuk melindungi dan menegakkan HAM, dan berupa
standar-standar pembatasan pelaksanaan dan mekanisme kontrol terhadap
kesepakatan antar negara tentang jaminan HAM yang beupa undang-undang
Internasional HAM sehingga dapat terkontrol dengan mudah dan teratur baik untuk
melindungi negara. Hak asasi ini juga terbagi antara hak asasi politik dan hak asasi
manusia. Hak asasi politik yaitu meliputi sampai dengan hak pribadi kelompok agar
semua hak dapat dipenuhi maka dari itu semua hak tersebut harus dibatasi sedangkan
hak asasi manusia tidak bisa dihilangkan dibatasi agar jangan sampai hak asasi
seseorang akan merampas hak orang lain juga.
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) merupakan langkah besar
yang diambil oleh masyarakat internasional pada tahun 1948. Norma-norma yang
terdapat dalam DUHAM merupakan norma internasional yang disepakati dan
diterima oleh negara-negara di dunia melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa. DUHAM
merupakan kerangka tujuan HAM yang dirancang dalam bentuk umum dan
merupakan sumber utama pembentukan dua instrumen HAM, yaitu: Kovenan
Internasional tentang Hak Sipil dan Politik serta Kovenan Internasional tentang Hak
Ekonomi, Sosial dan Budaya. Hak-hak yang terdapat dalam DUHAM merupakan
realisasi dari hak-hak dasar yang terdapat dalam Piagam PBB, misalnya (yang terkait
dengan penegakan hukum) Pasal 3, 5, 9, 10 dan 11. Pasal-pasal tersebut secara
berturut-turut menetapkan hak untuk hidup; hak atas kebebasan dan keamanan diri;
pelarangan penyiksaan-perlakuan-penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi,
dan merendahkan martabat manusia; pelarangan penangkapan sewenang-wenang; hak
atas keadilan; hak atas praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah; serta pelarangan
hukuman berlaku surut. Secara keseluruhan, DUHAM merupakan pedoman bagi
penegak hukum dalam melakukan pekerjaannya.
Mengapa instrumen-instrumen hak asasi manusia mengikat negara-negara di
dunia? Karena instrument HAM telah ditandatangani sebagai perjanjian internasional
dengan begitu suatu negara berarti sudah menyetujui untuk mengikatkan diri pada
suatu perjanjian tersebut. Selain melalui penandatanganan, persetujuan untuk
mengikat diri pada perjanjian dapat pula dilakukan melalui ratifikasi, pernyataan turut
serta (asesion) atau menerima (acceptance) suatu perjanjian.
DAFTAR PUSTAKA
Dasim Budimansyah, dkk. 2021. Hak Asasi Manusia. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Sumber Website:
http://widiarto.lecture.ub.ac.id/2009/10/instrumen-ham/

Anda mungkin juga menyukai