Bilateral
DISUSUN OLEH
Penutup 9
Kesimpulan 9
PAGE 1
Pendahuluan
Perjanjian adalah persetujuan tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh
dua pihak atau lebih, Masing- masing bersepakat akan mentaati apa yang tersebut
dalam persetujuan itu1. Dalam Oxford Learner’s Dictionary, perjanjian atau
agreement didefinisikan sebagai an arrangement, a promise or a contract made
with somebody. Jika ditranslasikan, definisi dalam referensi Oxford Learner’s
Dictionary yang mengandung makna agreement atau perjanjian yang bila
ditranslasikan ke dalam bahasa indonesia maka pengertian dari perjanjian
menurut Oxford Learner’s Dictionary adalah pengaturan, janji atau kontrak yang
dibuat dengan seseorang2.
Terdapat banyak versi tentang etimologi dari kata perjanjian. Ada yang
mengatakan bahwa perjanjian berasal dari kata arab, yaitu Mu‟ahadah Ittida,
atau dapat diistilahkan juga sebagai akad.3 Ada juga yang menyatakan bahwa
secara etimologi, perjanjian berasal dari kata belanda, overeenkomst. Pada
dasarnya,arah dari etimologi perjanjian dalam ilmu linguistik mengarah pada
suatu ikatan yang mengandung jaminan.
1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
2
Translasi menggunakan google translate
3
Chairuman Pasaribu dan Suhrawadi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam,
Sinar Grafika, 2004, Jakarta, hlm.1
4
“Definition Of Agreement” The Law Dictionary
PAGE 2
moral yang artinya suatu perjanjian tidak hanya dibuat semena-mena akan tetapi
harus ada concord atau ada kerukunan yang terbentuk dari etika moral kedua
belah pihak. Istilah perjanjian dalam lingkup hukum internasional, biasanya
disebut juga sebagai Traktat, yang mana secara etimologi diambil dari kata dalam
bahasa prancis yaitu traite. Traktat dalam Hukum Internasional mematuhi pacta
sunt servanda, yang mana negara yang terikat dalam perjanjian, mematuhi
kewajibannya.
PAGE 3
Isi
A.Perjanjian Bilateral
Perjanjian bilateral bersifat mutlak. Yang artinya jika salah satu isi atau
substansi dari perjanjian disepakati, maka sudah seharusnya pihak-pihak yang
menyepakati perjanjian bilateral menaati isi atau substansi dalam suatu perjanjian
bilateral. Sebaliknya jika salah satu substansi dalam suatu perjanjian bilateral tidak
disepakati, maka secara mutlak perjanjian bilateral akan dibatalkan. Hal ini
dikarenakan perjanjian bilateral yang sifatnya mutlak sehingga jika perjanjian
ditolak, maka kemungkinan perjanjian tersebut akan merealisasikan dua skenario.
Skenario pertama ketika suatu perjanjian ditolak maka perjanjian tersebut akan
direvisi lagi sehingga kedua pihak dalam suatu perjanjian bilateral akan mencapai
suatu persetujuan. Skenario kedua dalam suatu perjanjian bilateral, yaitu ketika
kedua belah pihak sama-sama menolak persetujuan atau perjanjian dalam suatu
perjanjian bilateral maka proses untuk melakukan suatu perjanjian bilateral akan
dibatalkan dan rantai alurnya akan memenuhi dua skenario yang disebutkan tadi
entah itu akan dilakukan revisi isi perjanjian bilateral maupun secara jangka
panjang proses perjanjian bilateral tidak akan terjadi.
PAGE 4
c. Palang Merah Internasional. Palang Merah Internasional atau International
Red Cross and Red Crescent Movement dibentuk dan dipelopori oleh Henry
Dunant melalui bukunya A Memory Of Solferino.5 Tugas utama Palang
Merah Internasional Adalah melindungi kehidupan dan kesehatan manusia,
menjamin kehormatan harga diri manusia, dan mencegah serta
meringankan penderitaan manusia tanpa diskriminasi ras, bangsa, agama,
kelas, dan afiliasi politik.
d. Takhta Suci Vatikan. Takhta Suci Vatikan diakui setelah ditandatanganinya
Pakta Lateran pada 192 oleh Raja Vittorio Emanuelle III dan Paus Pius XI.
Sebagian besar isi dari perjanjian tersebut tentang pengakuan Kota Vatikan
sebagai negara yang merdeka dibawah kedaulatan Takhta Suci.
e. Pemberontak. Tidak semua pemberontak diakui sebagai subjek hukum
internasional. Dalam hukum internasional, hanya pemberontak yang taat
dan tunduk kepada hukum internasional-lah yang diakui sebagai subjek
hukum internasional.
f. Individu. Individu termasuk dalam subjek hukum internasional
dikarenakan seorang individu dapat mengajukan atau mengemukakan dan
melimpahkan perkaranya ke Mahkamah Arbirtrase Internasional. Oleh
karena itu, secara aksioma sudah seharusnya individu dijadikan subjek
hukum dikarenakan haknnya untuk mengemukakan perkaranya kepada
Mahkamah Arbitrase Internasional yang memiliki peran konkrit yang
berkaitan dengan hukum internasional.
5
Young, John; Hoyland, Greg (14 July 2016). Christianity: A Complete Introduction.
Hodder & Stoughton.
PAGE 5
B. Proses Terbentuknya Perjanjian Bilateral
PAGE 6
pihak yang melakukan perjanjian bilateral melalui peninjauan pihak
ketiga akan tetapi ratifikasi juga dilakukan agar pihak ketiga dapat
menjadi saksi yang sah dalam suatu perjanjian bilateral jika suatu saat
ketika terjadi pengingkaran perjanjian, pihak yang meratifikasi
perjanjian dapat memberikan bantuan terhadap pihak yang diingkari. 6
Contoh konkrit dari perjanjian bilateral pada penulisan ini akan Saya ambil
dari kasus perjanjian bilateral yang terjadi antara Indonesia dan Singapura yang
berkaitan dengan garis batas laut yang mulai berlaku sedari tanggal 10 Maret 2009.
Yang dimana pada saat itu,jenis perjanjian yang digunakan merupakan perjanjian
dua tahap dan kedua belah pihak telah melakukan proses penandatangan terhadap
perjanjian yang diajukan.7 Proses perundingan dihadiri oleh tim dari masing-
masing pihak, serta proses penandatanganan dilakukan di Jakarta.
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia
Hassan Wirajuda,8 dan Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo.9 Metode
kalkulasi menggunakan World Geotic System 1984 Datum & hasil pasca kalkulasi
adalah garis-garis lurus yang menghubungkan setiap titik-titik koordinat:
6
Proses Perjanjian Yang Melalui Tiga Tahap tertulis dalam konvensi wina 1962
7
Tertera dalam UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2010. Dalam dokumen berkaitan, tertera bahwa tahap terakhir dari
perjanjian merupakan penandatanganan.
8
DAFTAR MENTERI LUAR NEGERI INDONESIA | BUKU ENSIKLOPEDI ONLINE |
p2k.utn.ac.id
DAFTAR MENTERI LUAR NEGERI INDONESIA | BUKU ENSIKLOPEDI ONLINE |
p2k.utn.ac.id. (2022). Retrieved 23 October 2022, from https://p2k.utn.ac.id/ind/2-3077-
2966/Menteri-Luar-Negeri_36874_utn_p2k-utn.html
9
Ministry of Foreign Affairs (Singapore) (2022) Wikipedia. Wikimedia Foundation.
Available at: https://en.wikipedia.org/wiki/Ministry_of_Foreign_Affairs_(Singapore)
(Accessed: October 23, 2022).
PAGE 7
1(1°10’46.0”LU,103°40’14.6”BT); 1A(1°11’17.4”LU,103°39’38.5”BT);
1B(1°11’55.5”LU,103°34’20.4”BT); dan 1C(1°11’43.8”LU,103°34’00.0”BT).
Yang mana hasil kalkulasi diatas menetapkan batas wilayah kedua belah pihak.
PAGE 8
Penutup
Kesimpulan :
PAGE 9
PAGE 10