Anda di halaman 1dari 10

Hukum perjanjian

internasional

Dosen pengampu : Hotma Siregar,s.H.,M.H


Kelompok 1

Alfina Damayanti
2002060016

01 02 03

Putri Tiara Dewi Nadia ultari


1902060010
2002060011
Materi yang dibahas yaitu :

1. Pengertian hukum 2. Macam-macam 3. Syarat sah 4. Lahirnya


perjanjian perjanjian perjanjian perjanjian
internasional internasional internasional internasional
Pengertian hukum perjanjian internasional
1. Menurut kitab undang undang hukum perdata
perjanjian menurut pasal 1313 kitab undang-undang perdata berbunyi :
“suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengingkatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”

2. Menurut rutten

perjanjian adalah perbuatan hukum yang terjadi sesuai dengan formalitas-formalitas


dari peraturan hukum yang ada, tergantung dari persesuaian pernyataan kehendak dua
tau lebih orang-orang yang ditunjukan untuk timbulnya akibat hukum demi
kepentingan salah satu pihak atas beban pihak lain atau demi kepentingan dan atas
beban masing pihak secara timbal balik
Landasan dan macam-macam hukum perjanjian internasional

Landasan Perjanjian Internasional Perjanjian Internasional adalah hasil kesepakatan yang dibuat
oleh subyek hukum internasional baik yang berbentuk bilateral, reginal maupun multilateral.Perjanjian Bilateral
adalah perjanjian apabila yang menjadi pihak dua negara, sedangkan regional adalah perjanjian apabila yang
menjadi pihak negara-negara dalam satu kawasan sedangkan multilaretal adalah perjanjian yang apabila
pihaknya lebih dari dua negara atau hampir seluruh negara di dunia dan tidak terikat dalam satu kawasan
tertentu.

Macam –macam perjanjian


1.Perjanjian dengan Cuma-Cuma dan perjanjian dengan beban
2.Perjanjian sepihak dan perjanjian timbal balik
3. Perjanjian konsensuil, formal dan, riil
4. Perjanjian bernama, tidak bernama dan, campuran
Syarat sah perjanjian internasional
a.Sepakat untuk mengikatkandiri
Adalah bahwa para pihak yang mengadakan perjanjian itu harus sepakat, setuju untuk segala
sesuatu yang diperjanjikan.

b. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian


Bearti mempunyai wewenang untuk membuat perjanjian atau mengadakan hubungan hukum
pada asasnya setiap orang yang sudah dewasa dan sehat pikiranya adalah cakap menurut hukum.

c. Suatu hal tertentu


Merupakan pokok perjanjin, syarat ini diperlukan untuk dapat menentukan kewajiban debitur jika
terjadi perselisihan.

d. Sebab yang halal


Sebab merupakan tujuan antara dua belah pihak yang mempunyai maksud untuk mencapainya.
Menurut pasal 1335 KUHperdata perjanjian tanpa sebab yang palsu atau dilarang tidak mempunyai
kekuatan atau batal demi hukum.
Lahirnya perjanjian

Lahirnya perjanian mempunyai arti penting bagi :


• kesempatan penarikan kembali penawaran
• Penentuan resiko
• saat dimulainya jangka waktu kadaluarsa
• menentukan tempat terjadinya perjanjian

Pada umumnya perjanjian bersifat konsensual yang dimaksud konsensus/sepakat


adalah pertemuan kehendak atau persesuaian kehendak antara para pihak didalam
kontrak. Seseorang dikatakan memberikan persetujuanya/
kesepakatan(toestemming), jika ia memang menghendaki apa yang disepakati.
ada beberapa teori yang bisa digunakan untuk menentukan saat lahirnya kontrak yaitu ;
• teori pernyataan (uintings theorie )
Konrak telah ada/ lahir pada saat atas suatu penawaran telah ditulis surat jawaban
penerimaan.
•Teori pengriman (verzending theori )
• teori pengetahuan (vernemingsh teorie)
• teori penerimaan ( ontvang theorie )
Menurut teori ini saat lahirnya kontrak adalah pada saat diterimanya jawaban, kesepakatan
antara kedua belah pihak maka perjanjian tersebut tidak dapat dibatalkan sepihak karena
perjanjian tersebut sudah dilakukan secara bersamaan.
Kesimpulan

Pada kodratnya masyarakat internasional itu saling berhubungan


untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan hubungan ini
satu sama lain diperlukan suatu kondisi, yaitu keadaan yang tertib dan
aman, untuk berlangsungnya keadaan yang tertib dan aman ini
diperlukan suatu tatanan norma. Adanya suatu perjanjian internasional
sebagai bukti adanya kerja sama antara kedua negara atau kedua bela
pihak misalnya organisasi internasional yaitu sebagai bentukkerja sama
yang dilakukan beberapa negara dalam ekonomi, keamanan, politik dan
lain sebagainya.
Thank you
We love you
“ any question”

Anda mungkin juga menyukai