Anda di halaman 1dari 14

HUKUM

PERJANJIAN
Oleh:
Dr. Danang Wahyu Muhammad, S.H., M.Hum
Pengertian
 Perjanjian adalah suatu peristiwa di mana
seorang berjanji kepada seorang yang lain atau
di mana dua orang saling berjanji untuk
melaksanakan sesuatu hal
 Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara
dua orang (dua pihak), berdasarkan mana pihak
yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari
pihak yang lain dan pihak yang lain
berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu
 Perikatan merupakan akibat hukum dari adanya
suatu perjanjian
Syarat Sah Perjanjian
 Menurut pasal 1320 KUHPerd, syarat sahnya
perjanjian adalah:
1. kesepakatan
2. kecakapan bertindak
3. hal tertentu
4. sebab yang halal
 Syarat 1 dan 2 merupakan syarat subyektif, bila
tidak terpenuhi perjanjian batal dapat dibatalkan
 Syarat 3 dan 4 meruspakan syarat obyektif, jika
tidak dipenuhi perjanjian batal demi hukum
Kesepakatan
 Adalah bertemunya kehendak dan
pernyataan kehendak dari pihak-pihak
yang membuat perjanjian
 Sebab-sebab cacatnya kesepakatan:
1. paksaan (dwang)
2. dwaling (kekeliruan)
3. bedrog (penipuan)
Kecakapan
 Adalah kemampuan untuk menjalankan
kewenangan hukumnya sendiri
 Ada golongan orang yang dianggap tidak cakap
hukum, yaitu:
1. anak dibawah umur
2. orang dibawah pengampuan
3. wanita bersuami/isteri
 Untuk wanita bersuami/isteri dengan adanya
UUD 1945, UU No. 1 Tahun 1974 dan Sema No.
3 Tahun 1963 tidak lagi masuk golongan orang
tidak cakap hukum
Hal Tertentu dan Sebab yang Halal
 Yang dimaksud dengan hal tertentu
adalah obyek yang diperjanjikan harus
jelas
 Yang dimaksud dengan sebab yang halal
adalah isi dari perjanjian tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang,
kepentingan umum dan kesusilaan
Asas-Asas Perjanjian
 Asas konsensual, yaitu perjanjian terjadi pada
saat adanya kesepakatan
 Asas kebebasan berkontrak, artinya para pihak
bebas membuat perjanjian atau tidak membuat
perjanjian, bebas membuat perjanjian dengan
siapapun juga, dengan bentuk apapun juga,
dengan isi apapun juga, asal tidak bertentangan
dengan undang-undang, kepentingan umum
dan kesusilaan
Lanjutan…
 Asas itikat baik, artinya perjanjian harus
dilaksanakan dengan kejujuran, saling
percaya, dan mengindahkan nilai-nilai
kepatutan dan kesusilaan
 Asas pacta sunt servanda, artinya
perjanjian yang telah dibuat oleh para
pihak mengikat para pihak sebagaimana
halnya sebuah undang-undang
 Asas kepribadian, artinya seseorang tidak
dapat mengadakan perikatan atau
perjanjian selain untuk dirinya sendiri.
Perjanjian hanya berlaku antarpihak yang
membuatnya.
Prestasi
 Adalah segala sesuatu yang harus
dilaksanakan pemenuhannya sebagai
akibat adanya perjanjian
 Prestasi dalam perjanjian dapat berupa:
1. memberikan/menyerahkan sesuatu
2. berbuat sesuatu
3. tidak berbuat sesuatu
Wanprestasi
 Adalah suatu keadaan tidak
dilaksanakannya pemenuhan suatu
prestasi oleh salah satu pihak (debitur)
 Ada beberap bentuk wanprestasi:
1. tidak melakukan yang telah disanggupi
2. melakukan sesuatu tetapi salah
3. melakukan sesuatu tetapi terlambat
4. melakukan sesuatu yang dilarang
Akibat Wanprestasi
 Pemenuhan perjanjian
 Membayar ganti rugi
 Pembatalan perjanjian
 Peralihan risiko
 Membayar biaya perkara
Pembelaan Debitur
 Adanya overmacht/force majeur
 Kreditur wanprestasi terlebih dulu
 Kreditur telah melepaskan haknya
Berakhirnya Perjanjian
 Ditentukan dalam perjanjian oleh para
pihak
 Ditentukan oleh undang-undang
 Kehendak salah satu pihak/kedua pihak
 Putusan pengadilan
 Tujuan perjanjian telah tercapai

Anda mungkin juga menyukai