Anda di halaman 1dari 32

KONTRAK DAN

PENYELESAIANNYA
Winta Panimba, S.E., M.Si.,
KONTRAK
 suatu perjanjian tertulis diantara dua atau lebih
orang / pihak yang menciptakan hak dan kewajiban
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
(Istilah Umum)
 Perjanjian : Adalah suatu perbuatan dengan mana
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang atau lebih lainnya ( 1313 BW
MODEL KONTRAK BISNIS
 TRANSAKSIONAL
 ADANYA DUA PIHAK ATAU LEBIH DIMANA PIHAK SATU
SEBAGAI PEMBERI PRESTASI DAN PIHAK LAIN
PENYEDIA PRESTASI (JUAL BELI, SEWA MENYEWA,
PINJAM MEMINJAM )
 OPERASIONAL
 ADANYA KERJASAMA DARI DUA PIHAK ATAU LEBIH
UNTUK MENGERJAKAN SUATU BISNIS (JOINT
VENTURE, JOINT OPERASIONAL)
Macam –Macam Perjanjian
Nominaat
 Jual Beli
 Tukar Menukar
 Sewa Menyewa
 Melakukan Pekerjaan
 Pengangkutan
 Persekutuan
 Penghibahan
 Penitipan Barang
 Pinjam meminjam
 Untung Untungan
 Penanggungan Utang
 Perdamaian
 Dll
Diluar KUHPerdata / Innominaat
 Kontrak licensi
 Kontrak waralaba
 Kontrak Penggunaan Rahim
 Kontrak Pembiayaan
ASAS ASAS PERJANJIAN
 ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK :
para pihak mempunyai kebebasan menentukan
perjanjian
 ASAS KONSENSUALISME :

Perjanjian itu lahir sejak adanya kesepakatan


(consensus)
 ASAS PERSONALITY :

seseorang yang akan melakukan dan/atau membuat


kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan saja.
Pasal 1315 dan Pasal 1340 KUHPer
 ASAS IKTIKAD BAIK
Perjanjian harus dibuat berdasarkan kepatutan dan
kepantasan serta tidak menyalah gunakan situasi
 ASAS PUCTA SUNT SERVANDA
Semua perjanjian yang dibuat secara sah menjadi
undang undang/hukum bagi mereka yang
membuatnya
dan Perjanjian tidak dapat dibatalkan secara
sepihak selain dengan kesepakata atau berdasarkan
undang-undang
Asas-asas Hukum Perikatan Nasional

 Disamping kelima asas yang telah diuraikan diatas,


dalam Lokakarya Hukum Perikatan yang
diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum
Nasional Departemen Kehakiman RI pada tanggal
17 – 19 Desember 1985 telah berhasil
dirumuskannya delapan asas hukum perikatan
nasional. Kedelapan asas tersebut adalah sebagai
berikut:
 Asas kepercayaan mengandung pengertian bahwa
setiap orang yang akan mengadakan perjanjian akan
memenuhi setiap prestasi yang diadakan diantara
mereka dibelakang hari.
 Asas persamaan hukum mengandung maksud bahwa
subjek hukum yang mengadakan perjanjian
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang
sama dalam hukum. Mereka tidak boleh dibeda-
bedakan antara satu sama lainnya, walaupun subjek
hukum itu berbeda warna kulit, agama, dan ras
 Asas keseimbangan adalah asas yang menghendaki
kedua belah pihak memenuhi dan melaksanakan
perjanjian. Kreditur mempunyai kekuatan untuk
menuntut prestasi dan jika diperlukan dapat
menuntut pelunasan prestasi melalui kekayaan
debitur, namun debitur memikul pula kewajiban
untuk melaksanakan perjanjian itu dengan itikad
baik.
 Perjanjian sebagai figur hukum mengandung
kepastian hukum. Kepastian ini
terungkap dari kekuatan mengikatnya perjanjian,
yaitu sebagai undang-undang bagi yang
membuatnya
 Salah satu faktor yang memberikan motivasi pada
yang bersangkutan melakukan perbuatan hukum itu
adalah didasarkan pada moralitas sebagai
panggilan hati nuraninya
Prinsip Kontrak Internasional
UNIDROIT Principles (lex mercantoria)

 Prinsip Kebebasan Berkontrak


 Prinsip Iktikad baik dan Transaksi Jujur
 Prinsip pengakuan kebiasaan
 Prinsip Kesepakatan melalui penawaran dan penerimaan
 Prinsip larangan negosiasi dgn iktikad buruk
 Prinsip Menjaga kerahasian
 Prinsip perlindungan pihak lemah dari syarat baku
 Prinsip syarat sahnya kontrak
 Prinsip pembatalan karena perbedaan besar
 Prinsip contraproferentem dalam penafsiran
 Prinsip menghormati kontrak dalam kesulitan
 Prinsip Pembebasan dalam force majeur
SUBYEK PERJANJIAN
 PERSOON
 LEGAL ENTITIES
 PUBLIC BODIES
 STATE
PARA PIHAK
 Government to Private
 Government to Government
 Private to Private
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN (1320 BW)

 SYARAT SUBYEKTIF
 KESEPAKATAN
 KECAKAPAN
 SYARAT OBYEKTIF
 SUATU HAL TERTENTU
 SEBAB YANG HALAL
Syarat- Syarat sahnya kontrak :
1. Adanya kata sepakat diantara para pihak
2. Adanya kecakapan tertentu
3. Adanya suatu hal tertentu
4. Adanya suatu sebab yang halal
Kesepakatan
 Adalah bertemunya dua maksud yang terwujud
dalam janji untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu
 Kesesuaian antara penawaran (offer) dan
Penerimaan ( Acceptance )
 Ditandai dengan : jabat tangan ; pembayaran ;
tanda tangan ; dan hal lain yang dianggap patut
menurut undang undang dan kebiasaan
 Tidak sah bila: atas paksaan; adanya
penipuan/kekhilafan ; penyalahgunaan situasi
Kecakapan
 Adalah pihak yang mampu secara hukum atau
berkuasa atas barang dan jasa yang diperjanjikan
atau berwenang mewakili pihak
 Misalnya : Pemilik barang atau yang diberi kuasa ;
Direktur sebagai wakil perusahaan
 Yang tidak cakap : anak dibawah umur
(<21th/belum menikah) ; seorang pailit ; dibawah
pengampuan; (perempuan dalam hal dilarang
undang undang (UUP 1/1974 psl 31 ayat 2 )
SUATU HAL TERTENTU
 Adalah objek perjanjian yang akan menimbulkan
prestasi bagi para pihak baik yang ada maupun
yang akan ada
 Misal :

barang atau jasa : rumah,kendaraan ,


pengangkutan ; pengiriman; pemborongan;
pelayanan jasa dll
SEBAB YANG HALAL
 Sesuatu yang menjadi pokok perjanjian adalah
suatu sebab yang legal menurut undang undang ;
tidak melanggar kesusilaan dan ketertiban umum .
Mis : jaul beli, pinjam meminjam dll
 tidak boleh memperjanjikan jual beli gula illegal;
narkoba ; menjual belikan tanah sengketa ;
pemasangan iklan yang porno ; pementasan di
depan masjid dll
UNSUR UNSUR PERJANJIAN
1. UNSUR ESSENSIAL
 Suatu hal pokok mengenai objek perjanjian
yang harus dicantumkan dalam perjanjian agar
perjanjian menjadi sah
 Misal :
Barang/jasa,, status hubungan hukum dan harga
(?)
2. UNSUR NATURALIA
 Ketentuan hukum umum sebagai syarat yang dicantumkan
dalam perjanjian ( tidak mengurangi keabsahan perjanjian )
 Misal : Cara pembayaran ; waktu dan tempat penyerahan ;
biaya angkutan ;pemasangan dll
3. UNSUR AKSIDENTALIA
 Ketentuan yang tidak disyaratkan oleh undang undang
namun dianggap perlu bagi para pihak untuk tekhnis
pelaksanaan
 Misal : penyerahan kwitansi ; gambar;nama bank dan nomor
rekening ; penyerahan bukti pendukung perjanjian lainnya
Except Clause
 Suatu hal yang bersifat penting sebagai
pelengkap yang sebenarnya tidak diinginkan para
pihak
 Misal :
1. Ganti rugi / Wanprestasi
2. Force Majeur
3. Penyelesaian sengketa
WANPRESTASI
 Suatu keadaan dimana pihak debitur karena
kelalaian/kesengajaan tidak memenuhi prestasi
yang diperjanjikan
 Macam :
1. Tidak dipenuhi prestasi
2. Dipenuhi hanya sebagian
3. Dipenuhi tetapi terlambat
4. Melakukan yang dilarang oleh perjanjian
AKIBAT WANPRESTASI

 Batalnya perjanjian
 Ganti kerugian
 Penanggungan atas resiko yang terjadi
 Membayar biaya perkara di pengadilan
FORCE MAJEUR /OVER
MACHT
 Suatu keadaan diluar kekuasaan yang
menyebabkan tidak dapat dipenuhinya prestasi
 Misalnya :
Gangguan cuaca; gempa bumi; kecelakaan;huru
hara; Hal hal yang tak dapat diduga sebelumnya
AKIBAT FORCE MAJEURE
 Pembebasan dari ganti rugi
 Rekontraktual
 Lose lose solution
Pelepasan Hak
pelepasan hak atau “rechtsverwerking” yaitu
hilangnya hak bukan karena lewatnya waktu tetapi
karena sikap atau tindakan seseorang yang
menunjukan bahwa ia sudah tidak akan
mempergunakan suatu hak
Penyelesaian Sengketa
 Alternative Dispute Resolution (Musyawarah)
 Negosiasi, Mediasi, Konsultasi
ATAU
 Arbitrase
 Ad Hoc, Lembaga Arbitrase
 Pengadilan
 Pengadilan Negeri, Pengadilan Niaga
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
 Telah dipenuhinya prestasi
 Telah berlalunya waktu yang ditentukan
 Kesepakatan para pihak
 Diputuskan oleh pengadilan
BATALNYA PERJANJIAN
 Kesepakatan para pihak
 Tidak memenuhi syarat sahnya perjanjian (syarat
Objektif)
 Wanprestasi
 Tidak bisa dilaksanakan
 Melanggar ketentuan undang undang ketertiban
dan kesusilaan
 Tidak pantas dan tidak patut

Anda mungkin juga menyukai