• Dalam Pasal 1338 KUH Perdata yang menyebutkan bahwa segala sesuatu
perjanjian yang dibuat adalah sah bagi para pihak yang membuatnya dan
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
• Cara ini dikatakan sistem terbuka, artinya bahwa dalam membuat
perjanjian ini para pihak diperkenankan untuk menentukan isi dari
perjanjiannya dan sebagai undang-undang bagi mereka sendiri, dengan
pembatasan perjanjian yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan
ketentuan undang-undang, ketertiban umum, dan norma kesusilaan
ASAS KONSENSUALISME
• Bahwa perjanjian itu lahir pada saat tecapainya kata sepakat antara pihak
mengenai hal-hal yang pokok dan tidak memerlukan sesuatu formalitas
• Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat adalah kata sepakat
antara para pihak yang mengikatkan diri; cakap untuk membuat suatu
perjanjian; mengenai suatu hal tertentu; suatu sebab yang halal.
• Dua syarat pertama dinamakan syarat-syarat subjektif, yakni jika salah satu
pihak tidak dipenuhi maka pihak yang lain dapat meminta pembatalan.
• Dua syarat yang lain dinamakan syarat-syarat objektif, yakni jika salah satu
syarat tidak dipenuhi maka perjanjian batal demi hukum, artinya perjanjian itu
dianggap tidak pernah ada.
JENIS-JENIS PERJANJIAN
• Jual-beli: suatu perjanjian bertimbal-balik dimana pihak yang satu berjanji untuk
menyerahkan hak milik atau suatu barang, sedangkan pihak yang lainnya berjanji
untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari
perolehan hak milik tersebut.
• Sewa-menyewa: suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya
untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari sesuatu barang,
selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga yang oleh pihak
tersebut terakhir disanggupi pembayarannya.
• Pinjam-meminjam: suatu perjanjian dimana pihak yang satu memberikan kepada
pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang menghabis karena
pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang terakhir ini akan mengembalikan
sejumlah yang sama dari jenis dan mutu yang sama pula.
• Tukar menukar adalah suatu perjanjian dengan mana kedua belah pihak
megikatkan dirinya untuk saling memberikan suatu barang secara bertimbal
balik sebagai gantinya suatu barang lain. Dalam dunia perdagangan perjanjian
ini juga dikenal dengan nama barter.
• Persekutuan adalah suatu perjanjian antara dua orang atau lebih untuk berusaha
bersama-sama mencari keuntungan yang akan dicapai dengan jalan masing-
masing memasukkan sesuatu dalam suatu kekayaan bersama.
• Penghibahan adalah suatu perjanjian dengan mana si penghibah, di waktu
hidupnya, dengan cuma-cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali,
menyerahkan sesuatu barang guna keperluan si penerima hibah yang menerima
penyerahan itu.
Perjanjian Bunga Abadi
• Pasal 1770 KUH Perdata: “Perjanjian bunga abadi ialah suatu persetujuan
bahwa pihak yang memberikan pinjaman uang akan menerima pembayaran
bunga atas sejumlah uang pokok yang tidak akan dimintanya kembali.”
Penitipan
• Pasal 1694 KUH Perdata: “Penitipan adalah terjadi apabila seseorang
menerima sesuatu barang dari orang lain dengan syarat bahwa ia akan
menyimpannya dan mengembalikannya dalam ujud asalnya.”