Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN INVESTASI & KEUANGAN DERIVATIF

INVESTASI YANG BERESIKO

Dosen Pengampu : Dr. Atim Djazuli., S.E., MM., CFP

Disusun oleh :
Adhitya Purnamansah 175020201111052

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
INVESTASI YANG BERESIKO
Investasi merupakan suatu aktivitas menempatkan dana pada satu periode
tertentu dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan
dan/atau peningkatan nilai investasi. Investasi juga bisa dkatakan sebagai
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan dimasa mendatang. Harapan yang diharapkan dari investasi harus
lebih besar dari pengorbanan yang dilakukan. Apabila harapan tersebut lebih kecil
daripada pengorbanan, maka investasi tersebut tidak dapat diwujudkan.

1. Nilai yang Diharapkan


Imbal hasil (return) adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu,
dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Komponen
return terdiri atas dua hal, yaitu:
1) Yield, merupakan presentase kas yang diterima pemodal secara periodik
terhadap suatu investasi. Yield dapat berupa deposito, bunga obligasi,
dividen, dan lain sebagainya.
2) Capital Gain, merupakan keuntungan yang akan diperoleh dari selisih
nilai investasi sekarang dengan nilai investasi yang ditanamkan pada harga
periode yang lalu. Namun, jika seorang investor mengalami kerugian maka
disebut dengan capital loss. Investasi yang memberikan oleh capital gain
contohnya adalah saham dan obligasi. Sedangkan investasi yang tidak
memberikan return berupa capital gain contohnya adalah sertifikat
deposito, tabungan, dan lain sebagainya.

Dari kedua komponen return tersebut, selanjutnya dapat dihitung total rate of
return sebagai berikut.
Return total = Capital gain (loss) + Yield
���ℎ ������� + ����� �ℎ���� ���� �ℎ�
������
���� �� ������ ����ℎ��� ����� �� �ℎ� ��������
=

Expected return secara sederhana merupakan rata-rata terimbang


dari berbagai return historis. Faktor penimbangnya adalah probabilitas
masing-masing return.
Expected return pada satu sekuritas dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
Ri Pri
32% 0,06
14% 0,66
0% 0,14
-10% 0,07
Maka keuntungan yang diharapkan adalah:
E(R) = (0,32) (0,06) + (0,14) (0,66) + (0) (0,14) + (-0,10) (0,07)
= 0,1046
= 10.46%

2. Ukuran Penyebaran
Dalam pengertian investasi, risiko selalu dikaitkan dengan variabilitas
return yang dapat diperoleh dari surat berharga. Risiko “financial” yang
digunakan dalam konteks ini diukur dari distribusi probabilitas tingkat return
investasi yang bersangkutan.
Expected return adalah perkiraan matematika dari kemungkinan tingkat
return yang berbeda, yang mungkin terjadi. Luas distribusi probabilitas dari
rate of return adalah merupakan ukuran dari ketidakpastian atau risiko. Luas
distribusi tersebut dapat diukur dengan varians (�).
Perhitungan yang diperlukan dalam upaya mengurangi risiko adalah
sebagai berikut:
1) Memperkirakan tingkat keuntungan (expected return) atau probabilitas
keuntungan saham individual, dengan rumus:

� (��) = ∑ ������
�=1

2) Menghitung risiko (standar deviasi) yaitu varian dan standar deviasi saham
individual. Terdapat dua rumus untuk menghitung risiko menggunakan
standar deviasi:
a. Jika probabilitasnya tidak sama

�1
2
= ∑ ���[��� − �(��)]2
�=1

b. Jika probabilitas kejadian sama

�2
= ∑� − �(��)]2
1
[��� �
�=
1

3) Risiko atau standar deviasi dari saham-saham (portofolio) akan berkurang,


maka perlu memilih kombinasi saham yang mempunyai koefisien korelasi
yang rendah atau bahkan korelasi negatif, semakin rendah korelasi tingkat
keuntungan, semakin efisien portofolio tersebut.
4) Expected return atau E(R) dua saham dihitung dengan rumus:
�(��) = ���� + ����
Wa = Porsi pada saham a
Rp = Return saham a
Wb = Porsi pada saham b
Rb = Return saham b
5) Standar deviasi 2 saham (portofolio) dihitung dengan rumus:

� = √��2��2 + ����2 + 2 ��� ���� ����

W2 = proporsi saham A

Wb2 = proporsi saham B

�b = standar deviasi saham B

Rab = korelasi saham A dan B

�a = standar deviasi saham A


3. Kombinasi dari Beberapa Investasi
Dalam kombinasi dari beberapa investasi terdapat strategi kombinasi saham
dengan options, sebagai berikut:
1) Covered Call
Strategi yang mengkombinasi pembelian saham (buy stock) dan penjualan
call options (short call) sekaligus. Dalam strategi ini terdapat beberapa
kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:
a. Investor tetap mendapatkan keuntungan meskipun saham bergerak
sideways (tetap).
b. Investor pemilik saham mendapatkan passive income dari penjualan
call options.
Sedangkan kekurangan dari strategi ini :
a. Keuntungan terbatas.
b. Kerugian tak terbatas apabila terjadi penurunan saham yang drastis atau
gap down.
c. Butuh modal yang besar karena kita harus membeli sahamnya.
2) Protective Put
Strategi yang mengkombinasi pembelian saham (buy stock) dan pembelian
put options (Long Put) sekaligus. Strategi dengan membeli Put Options ini
bertujuan sebagai asuransi apabila harga saham turun, karena kita berhak
menjual saham yang kita miliki tersebut ke pihak penjual Put Options di
harga strike price nya selama masa berlakunya kontrak options tersebut.
Dalam strategi ini terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan, sebagai
berikut:
a. Sebagai asuransi atau perlindungan nilai terhadap saham yang kita
miliki apabila terjadi penurunan harga saham yang drastis atau terjadi
gap down.
b. Potensi kerugian terbatas.
Sedangkan kekurangannya:
a. Butuh modal yang besar karena kita harus membeli sahamnya.
b. BEP yang lebih tinggi karena harus mengeluarkan dana untuk membeli
put options.
3) Collar
Strategi dengan mengkombinasi pembelian saham (buy stock), pembelian
put options (Long Put) dan penjualan call options (Short Call) secara
bersamaan. Strategi ini membatasi kerugian dengan membeli put options
(sebagai asuransi) tetapi juga membatasi keuntungan dengan menjual call
options. Dengan strategi ini berarti kita memiliki kewajiban untuk menjual
saham di harga strike price jika pihak pembeli call options melakukan
exercise sebelum expiration. Dengan strategi ini juga kerugian akan
dibatasi apabila harga saham turun drastis karena memiliki perlindungan
nilai dengan membeli put options.
Dalam strategi ini terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan, sebagai
berikut:
a. Risiko yang sangat kecil.
Sedangkan kekurangannya:
a. Potensi keuntungan yang terbatas dan perlu jangka waktu yang lama
(sampai berakhirnya masa berlaku options) untuk merealisasikan
keuntungan.
b. Butuh modal yang besar karena harus membeli saham dan membeli
put options.
4. Karakteristik Umum Portofolio
Portofoilio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan
asset, baik berupa real assets maupun financial assets yang dimiliki oleh
investor. Hakekat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko
dengan cara diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada
berbagai alternative investasi yang berkorelasi negative
1) Portofolio yang Efisien
Suatu portofolio dikatakan efektif apabila portofolio tersebut bila
dibandingkan dengan portofolio lain memenuhi kondisi berikut:
a) Memberikan expected return terbesar dengan risk yang sama.
b) Meberikan risk terkecil dengan expected return yang sama
a. Short selling Diperkenankan
Short selling ini dilakukan dengan harapan harga saham akan turun.
Sehingga investor akan memperoleh keuntungan. Seorang investor
dikatakan menggunakan short selling apabila ia melakukan penjualan
saham. Sementara itu, ia tidak mempunyai saham tersebut. Investor
dapt melakukan short selling dengan cara meminjam saham pada
brokernya. Hasil short selling selanjutnya digunakan untuk membeli
saham lain. Jumlah dana yang diinvestasikan bisa lebih besar dari
100% dan bisa juga lebih kecil dari 0%.
b. Short Selling tidak Diperkenankan
Jika short selling tidak diperkenankan dan investor menginvestasikan
semua dananya, maka jumlah dana yang diinvestasikan maksimum
sebesar 100% dan minimum sebesar 0%.

2) Produk yang dapat diinvestasikan dalam portofolio dapat berupa:


a. Saham individual yang dipilih dengan menggunakan analisis
securities market line (SML)
b. Reksa dana yang dipilih dengan menggunakan analisis capital
assets line (CAL)
c. Indeks pasar yang dipilih dengan menggunakan analisis capital
market line (CML)
DAFTAR PUSTAKA
Bodie Zvi, Alex Kane, dan Alan J. Marcus. 2014. Investments, Tenth Edition.
United States of America: McGraw-Hill Education.
Dr. Abdul Halim, SE., MM., Ak. 2015. Analisis Investasi di Aset Keuangan.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Kamaruddin Ahmad, S.E., M.M. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan
Portofolio. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Anda mungkin juga menyukai