Anda di halaman 1dari 12

ARBITRASE INTERNASIONAL

Perkembangan teknologi yang demikian pesat membuat hubungan antarnegara


semakin dekat dan tak berjarak. Hubungan yang demikian ternyata
menimbulkan saling ketergantungan yang cukup erat. Kendala yang sering
muncul dalam dunia perdagangan yaitu masalah hukum dan kepastian hukum
di negara berkembang, yang dianggap kurang memadai oleh negara
berkembang. Dari masalah yang awalnya bersifat perdata, adakalanya dapat
menjurus menjadi perselisihan antar negara yang cukup serius. Oleh karena
itulah dibutuhkan kerjasama internasional, yang pada umumnya dituangkan
dalam benyuk konvensi traktat, dan lain-lain guna menyelaraskan kaidah-
kaidah hukum yang beraneka ragam.
Arbitrase menjanjikan penyelesaian yang cepat, serta melibatkan badan- badan
negara dalam mengambil keputusan. Banyak negara maju maupun negara
berkembang menyutujui pemakaian arbitrase dalam penyelesaian perselisihan
perdagangan antar negara.
Badan Arbitrase internasional
ada berbagai jenis antara lain
ICSD,UNCITRAL dan ICC.

ICSD badan arbitrase yang


menyelesaikan persengketaan
“join venture” atau penanaman
modal suatu negara dengan ICC adalah pusat arbitrase
warga negara asing. internasional yang khusus
menangani persoalan antara
lain sengketa antara mereka
yang berlainan
UNCITRAL badan yang kewarganegaraan di bidang
bertugas menyelesaikan perdagangan pada
sengketa yang timbul dalam umumnya.
hubungan berdagangan
internasional.
Kapan suatu arbitrase digolongkan ke dalam arbitrase
internasional dan kapan suatu sengketa dianggap sebagai
sengketa internasional, sehingga menjadi kewenangan
arbitrase internasional?

Dalam UU No. 30 tahun 1999 diatur tentang arbitrase internasional, akan


tetapi UU tersebut tidak menyebutkan tentang apa yang dimaksud dengan
arbitrase internasional, selain sebutkan dalam Pasal 1 angka (9) bahwa:
“Putusan arbitrase internasional adalah putusan yang dijatuhkan oleh suatu
lembaga arbitrase atau arbiter perorangan menurut ketentuan hukum RI
dianggap sebagai suatu putusan arbitrase internasional.
Dalam arbitrase UNCITRAL Model Law on Internastional Commercial
Arbitration, termasik internasional jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Jika pada saat penandatanganan perjanjian/kontrak yang menjadi sengketa
b. Jika tempat arbitrase yang ditentukan di dalam perjanjian arbitrase ini
letaknya di luar negara tempat para pihak mempunyai tempat usaha/bisnis
mereka
c. Jika pelaksanaan sebagian besar kewajiban dalam kontrak berada diluar
tempat bisnis para pihak
d. Juga disebut sebagai perjanjian internasional jika para pihak dengan tegas
telah menyetujui bahwa pokok persoalan dan perjanjian arbitrase
berhubungan dengan lebih dari satu negara.
International Chamber of Commerce (ICC)

London Court of International Arbitraction (LCIA)

America Arbitration Association (AAA)


didesain untuk perkara-
Arbitrase yang khusus

Australian Centre for International Commercial


perkara internasional
Arbitration (ACICA)
Regional Centre for Arbitration
British Columbia International Commercial
Arbitration Centre
The International Center for the Settlement of
Invesment Disputes (ICSID)
Interamercan Commission on Commercial
Arbitration
Netherlands Arbitratio Institute
The International Commerciial Arbitration Court
(ICAC)
The Arbitration (Tretejeskyi) Court for Settlement
of Economic
Singapore International Arbitration Centre
(SIAC)
Hong Kong International Arbitration Centre
(HKIAC)
China International ecoomic and Trade
Arbitration Commission (CIETAC)

Korean Commercial Arbitration Board (KCAB)


Lembaga
arbitrase di Vietnam International Airbration Centre
kawasan (VIAC)
Asia-Pasifik
Japan Commercial Arbitration Association

Thai Arbitration Centre

Kuala Lumpur Regional Centre for Arbitration

Indonesian National Arbitration Association


(BANI)
Dasar Hukum

Dasar hukum arbitrase sebagai


salah satu cara penyelesaian
Menurut John Tillotson, pada
sengketa dapat ditemukan didalam
umumnya penyelesaian dengan
Pasal 33 Piagam PBB. Dalam pasal
arbitrase dipilih untuk sengketa
tersebut, badan ini bersifat publik
kontraktual, yang dapat
maupun perdata. Yang bersifat
digolongkan menjadi :
publik misalnya Majelis Tetap
a. Quality arbitration
Arbitrase (Permanent Court of
b. Technical arbitration
Arbrtration) yang bersifat perdata
c. Mixed arbitration
misalnya Dewan Arbitrase
ICSID/Bank Dunia.
Ciri-ciri arbitrase
Internasional

Menurut Pasal 1 angka (9) UU No. 30


Tahun 1999, jika mengacu kepada UU No.
1 Tahun 1967 tentang PMA, Arbitrase itu
bersifat internasional kalau :
a. Para pihak yang bersengketa Sesuai yang dinyatakan oleh Mochtar
memiliki kebangsaan yang berbeda Kusumaatmadja, ada ciri-ciri
terbukti dan dinyatakan secara tegas internasional lainnya sebagai berikut :
b. Tempat penyelesaian sengketa a. Internasional menurut
melalui arbitrase berada di luar organisasinya
domisili para pihak b. Internasional menurut
c. Objek arbitrase terletak di luar struktur/prosedurnya
wilayah negara dimana para pihak c. Internasional menurut faktanya
memiliki usahanya
d. Para pihak sepakat bahwa objeknya
memiliki keterkaitan dengan suatu
negara atau lebih
International Arbitration
Convention yang Telah
Diakui dan/atau Diadopsi
Dalam Sistem Hukum
Nasional Indonesia

Convention on the Settlement of United National


Konvensi New York Invesment disputed Between Cummission on
1958 States and National of Other International Trade
States (ICSID Convention) Law (UNCITRAL)
Keuntungan
Arbitrase
Internasional

Pengadilan nasional kurang Proses berpekara melalui


mendapat kepercayaan dari pengadilan yang lama
kaum bisnis internasional. mengakibatkan biaya ahli hukum
menjadi mahal.
sebaliknya, arbitrase
komersial internasional Berpekara melalui arbitrase tidak
merupakan pengadilan terlalu formal, lebih fleksibel, di
pengusaha yang eksis atau samping putusannya final dan
keberadaannya untuk mengikat.
menyelesaikan sengketa
kalangan bisnis, dan sesuai
Para pihak dapat memilih arbiter
dengan kebutuhan mereka.
yang dapat memenuhi harapan
mereka.
Berpekara melalui
pengadilan lamban karena
Faktor kerahasiaan.
bertumpuknya perkara.
Kelemahan
Arbitrase
Internasional

Untuk mempertemukan kehendak Telah dimaklumi bahwa dalam


para pihak yang bersengketa dan arbitrase tidak selalu ada
membawanya ke badam arbitrase keterikatan kepada putusan
tidaklah mudah. arbitrase sebelumnya.

Sepanjang menyangkut
pengakuan dan pelaksanaan
keputusan arbitrase asing, Arbitrase ternyata tidak
dewasa ini banyak negara, mampu memberikan jawaban
asalah pengakuan dan yang definitif terhadap semua
pelaksanaan keputusan arbitrase sengketa hukum.
asing masih menjadi soal yang
sulit.
Pilihan hukum
secara tegas
Pilihan hukum yang
ditetapkan dalam
Pilihan hukum kontrak/perjanjian
Pilihan hukum
dalam sengeketa
Lex Arbitri sebagai secara diam-diam
internasional
dasar kewenangan
pengadilan untuk
memutus.

Anda mungkin juga menyukai