PRINSIP, SUBYEK,
PIHAK DALAM PAILIT,
SYARAT DAN TUJUAN
PAILIT
1
4.
Subyek Kepailitan
Yang dapat dinyatakan pailit:
1. Orang perorang, baik laki-laki maupun perempuan yang telah menikah maupun yang
belum, jika permohonan pailit itu diajukan oleh debitor perorangan yang telah
menikah maka permohonan tersebut hanya dapat diajukan atas persetujuan suami
atau isteri, kecuali antara suami atau isteri tidak ada percampuran harta.
2. Perserikatan-perserikatan dan perkumpulan-perkumpulan tidak berbadan hukum
lainnya. Permohonan pernyataan pailit terhadap suatu Firma harus memuat nama
dan tempat kediaman masingmasing pesero yang secara tanggung renteng terikat
untuk seluruh utang firma.
3. Perseroan-perseroan, Perkumpulan-Perkumpulan, Koperasi maupun Yayasan
yang berbadan hukum. Dalam hal ini berlakulah ketentuan mengenai kewenangan
masing-masing badan hukum sebagaimana diatur dalam anggaran dasarnya.
4. Harta peninggalan. Mengenai harta peninggalan dari seorang yang telah meninggal
dunia dapat pula dinyatakan pailit berdasarkan Pasal 208 UU Kepailitan dan
PKPU. Untuk itu para ahli waris harus dipanggil melalui juru sita untuk didengar
tentang adanya permohonan itu
1. Debitur Sendiri
Seorang debitur dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit atas dirinya
sendiri. Jika debitur masih terikat dalam pernikahan yang sah, permohonan hanya
dpt diajukan atas persetujuan suami atau istri
2. Seorang Kreditur atau lebih
Kreditur yang dapat mengajukan permohonan pailit terhadap debiturnya adalah
kreditur konkuren, kreditur preferen, kreditur separatis
3. Kejaksaan
Kejaksaan dapat mengajukan permohonan pailit demi kepentingan umum.
Pengertian kepentingan umum adalah kepentingan bangsa dan negara dan atau
kepentingan masyarakat, misalnya : Debitur melarikan diri, Debitur menggelapkan
bagian dari harta kekayaan, Debitur mempunyai utang kpd BUMN atau badan
usaha lain yg menghimpun dana dari masyarakat, Debitur mempunyai utang yang
berasal dari penhimpunan dana dari masyarakat luas, Debitur tidak beritikad baik
atau tidak kooperatif dalam menyelesaikan masalah utang piutang yang telah jatuh
waktu. Dalam hal lainnya yg menurut merupakan kepentingan umum
10
4. Bank Indonesia
Permohonan pailit terhadap bank hanya dapat diajukan oleh Bank
Indonesia berdasarkan penilaian kondisi keuangan perbankan
secara keseluruhan
5. Badan Pengawas Pasar Modal
Permohonan pailit terhadap perusahaan efek, bursa efek, lembaga
kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian,
hanya dapat diajukan oleh BAPEPAM
6. Menteri Keuangan
Permohonan
pernyataan
pailit
terhadap
perusahaan
asuransi,perusahaan reasuransi, dana pensiun atau badan usaha
milik negara yang bergerak di bidang kepentingan publik, hanya
dapat diajukan Menteri Keuangan.
11
12
13
1. Kreditur Konkuren
a. Para kreditur dengan hak Pari Passu Pro Rata
b. Kreditur konkuren mempunyai kedudukan yang sama atas
pelunasan utang tanpa ada yang didahulukan
2. Kreditur Preferen
a. Kreditur yang karena UU, mendapatkan pelunasan terlebih
dahulu
b. Mempunyai hak istimewa yaitu hak yg oleh UU diberikan kepada
seorang berpiutang sehingga tingkatnya lebih tinggi daripada
orang berpiutang lainnya
3. Kreditur Separatis
a. Kreditur pemegang hak jaminan kebendaan
b. Hak yang dipunyai kreditur ini adalah hak kewenangan sendiri
menjual / mengeksekusi objek agunan, tanpa putusan pengadilan
(parate eksekusi)
14
Permohonan Kepailitan
Setiap permohonan pernyataan kepailitan, baik
yang diajukan oleh debitur sendiri maupun oleh
pihak diluar debitur, harus diajukan melalui
seorang advokat yang memiliki izin beracara di
Pengadilan.
Permohonan Pailit dapat diajukan tanpa
memakai
advokat,
apabila
permohonan
dimaksud diajukan oleh Kejaksaan, Bank
Indonesia, Bapepam dan Menteri Keuangan.
15