Anda di halaman 1dari 19

HUKUM PERUSAHAAN

DAN KEPAILITAN
SESI VII - VIII
DR. SAHAT MARULITUA SIDABUKKE, SH., LL.M.
TUJUAN PERKULIAHAN – VII - VIII

Pada akhir perkuliahan Hukum Perusahaan dan Kepailitan di minggu ketujuh dan
kedelapan diharapkan setiap mahasiswa dapat memahami mengenai:

PERDAMAIAN DALAM KEPAILITAN


BERAKHIRNYA KEPAILITAN

1. Apabila tidak ada atau harta pailit sangat kecil, sehingga tidak cukup untuk membayar
biaya-biaya kepailitan
2. Apabila terdapat Perdamaian
3. Apabila Pemberesan Harta Pailit telah selesai
PERDAMAIAN DALAM KEPAILITAN

• Merupakan salah satu cara untuk mengakhiri kepailitan


• Perdamaian dalam kepailitan adalah perjanjian antara Debitor Pailit dengan Para Kreditor
dimana terdapat suatu penawaran pembayaran atas utang dengan syarat-syarat yang
disepakati oleh para pihak.
• Penyelesaian utang-piutang secara damai pada kepailitan, hanya dapat dicapai jika debitor
dan kreditor telah sama-sama sepakat atas syarat-syarat dan ketentuan rencana
perdamaian. Kreditor tidak dapat dipaksa untuk menyetujui suatu syarat-syarat
perdamaian, demikian sebaliknya.
SYARAT TERJADINYA PERDAMAIAN DALAM
KEPAILITAN
• Pasal 144 sampai dengan Pasal 177 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004;
• Untuk PKPU:
• Pasal 265 sampai dengan Pasal 294 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
PIHAK YANG BERHAK MENGAJUKAN
RENCANA PERDAMAIAN
• Merupakan hak bagi Debitor Pailit – Pasal 144 UU 37/2004
• Tujuan:
• Tetap dapat melakukan bisnis;
• Mengakhiri Pailit
KONSEP RESTRUKTURISASI UTANG

• Penjadwalan Kembali Utang (Rescheduling)


• Pengkondisian Kembali Utang
• Konversi utang menjadi modal
• Penambahan modal
• Adanya Investor
• Gabungan dari beberapa model di atas
DOKUMEN-DOKUMEN PENDUKUNG DALAM
RENCANA PERDAMAIAN
• Asumsi-asumsi keuangan dan operational sehingga perusahaan dapat menjadi going concern
• Laporan keuangan perusahaan (in house dan audited)
• Share valuation dan assets appraisal
• Proyeksi keuangan perusahaan setelah perdamaian (termasuk cash flow)
• Dokumen pendukung usulan perdamaian lainnya
TATA CARA PENGAJUAN RENCANA
PERDAMAIAN
• Rencana Perdamaian oleh Debitor
• Rencana Perdamaian disediakan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga paling lambat 8
(delapan) hari sebelum Rapat Pencocokan Piutang, agar dapat dilihat oleh setiap orang
yang berkepentingan dan dibagian oleh Kurator kepada Para Kreditor (Pasal 145 UU
37/2004)
• Hakim Pengawas menentukan hari, tanggal, dan tempat diselenggarakannya Rapat
Pembahasan Rencana Perdamaian (paling lambat 21 hari terhitung sejak tanggal
verifikasi – Pasal 147 UU 37/2004)
KEDUDUKAN KURATOR DALAM PROSES
RENCANA PERDAMAIAN
• Pada dasarnya bersifat pasif dan hanya sebagai fasilitator diantara debitur dengan
kreditur-kreditur yang merundingkan isi perdamaian yang ditawarkan.
• Bersifat Legal agar Rencana Perdamaian sesuai dengan UU Kepailitan dan undang-
undang lainnya yang terkait.
• Peran administratif untuk menyediakan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh debitur
pailit atau para kreditur dan persiapan rapat-rapat kreditur
• Membuat ringkasan perdamaian
RAPAT PEMBAHASAN RENCANA PERDAMAIAN

• Memberi kesempatan kepada Debitor Pailit untuk menjelaskan tentang Rencana


Perdamaian yang diajukan (Pasal 150 UU 37/2004)
• Memberikan kesempatan kepada para Kreditor untuk menanggapi Rencana Perdamaian
tersebut dan memberikan alasan-alasan yang menjadi kendala pelaksanaan perdamaian
(Pasal 147 UU 37/2004)
• Memberi kesempatan kepada Debitor Pailit untuk menanggapi atau untuk
mempertahankan/mengubah/memperbaiki Rencana Perdamaian yang telah diajukan
(Pasal 150 UU 37/2004)
RAPAT PEMUNGUTAN SUARA (VOTING)
RENCANA PERDAMAIAN
• Kreditor yang mempunyai hak suara adalah Kreditor yang diakui, diterima dengan syarat dan
pembawa surat utang atas tunjuk yang telah dicocokkan (Pasal 88 UU 37/2004)
• Perhitungan Hak Suara didasarkan kepada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2005 tentang
Perhitungan Jumlah Hak Suara Kreditor
• Rencana Perdamaian diterima apabila disetujui lebih dari ½ (setengah) jumlah Kreditor
Konkuren yang hadir dan yang haknya diakui atau yang untuk sementara diakui, yang
mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah seluruh piutang Konkuren yang diakui,
atau yang sementara diakui, dari Kreditor Konkuren atau kuasanya yang hadir dalam rapat
tersebut (Pasal 151 UU 37/2004)
RAPAT PEMUNGUTAN SUARA (VOTING)
RENCANA PERDAMAIAN - LANJUTAN
• Dalam hal lebih dari ½ jumlah Kreditor yang hadir pada Rapat Kreditor dan mewakili paling
sedikit 1/2 dari jumlah piutang Kreditor yang mempunyai hak suara menyetujui untuk menerima
Rencana Perdamaian maka dalam jangka waktu paling lambat 8 (delapan) hari, setelah
pemungutan suara kedua tanpa diperlukan pemanggilan (Pasal 152 ayat (1) UU 37/2004)
• Pada pemungutan suara kedua, Kreditor tidak terikat pada suara yang dikeluarkan pada
pemungutan suara pertama (Pasal 152 ayat (2) UU 37/2004)
• Dalam hal Kreditor hadir dan tidak menggunakan hak suara (abstain), hak suaranya dihitung
sebagai suara tidak setuju (Penjelasan Pasal 151 dan Pasal 87 ayat (2) UU 37/2004)
RAPAT PEMUNGUTAN SUARA (VOTING)
RENCANA PERDAMAIAN - LANJUTAN
• Rencana Perdamaian yang telah disepakati menjadi Perjanjian Perdamaian ditandatangani
oleh Kurator, Para Kreditor, Debitor dan diketahui oleh Hakim Pengawas
• Apabila Rencana Perdamaian diterima, sebelum rapat ditutup, Hakim Pengawas
menetapkan hari sidang pengadilan yang akan memutuskan mengenai disahkan atau
tidaknya rencana perdamaian tersebut (homologasi) (Pasal 156 ayat (1) UU 37/2004)
HOMOLOGASI

• Hasil perdamaian harus dihomologasi (disahkan oleh majelis hakim) terlebih dahulu
barulah memiliki kekuatan mengikat secara hukum
• Pengadilan dapat menolak mengesahkan hasil perdamaian sesuai Pasal 159 ayat 2 UU
37/2004:
a. Nilai asset debitur jauh melebihi jumlah yg disetujui dalam perdamaian;
b. Pelaksanaan perdamaian tdk cukup terjamin
c. Perdamaian terjadi krn penipuan, atau upaya lain yang tidak jujur.
HOMOLOGASI - LANJUTAN

• Mengikat semua kreditur konkuren termasuk kredtur konkuren yg diakui debitur


meskipun tidak mendaftarkan diri dan tidak ikut dalam rapat.
• Tidak mengikat kreditur separatis
• Jika Tidak ada upaya kasasi terhadap homologasi dalam waktu 8 hari, maka Kepailitan
berakhir (ps 166 ayat 1 UU 37/2004) dan tugas Kurator juga berakhir.
• Kurator wajib membuat pengumuman (166 ayat 2 UU 37/2004) dan memberikan
pertanggung jawaban kepada Debitur diharapan hakim pengawas.
PEMBATALAN PERDAMAIAN

• Suatu perdamaian yang telah disetujui melalui voting dapat dibatalkan sebelum
homologasi jika terdapat alasan-alasan yang kuat dari kreditur yang menghendaki
pembatalan.(157 dan 158 UU 37/2004)
• Majelis Hakim wajib menolak pengesahan perdamaian jika terdapat alasan sebagaimana
diatur dalam Pasal 159 ayat 2 UU 37/2004)
UPAYA HUKUM PENGESAHAN PERDAMAIAN

• Terhadap Putusan Pengesahan Perdamaian yang ditolak dan putusan pengesahan perdamaian yang
dikabulkan dapat diajukan upaya hukum Kasasi (Pasal 160 UU 37/2004)
• Dalam hal pengesahan perdamaian ditolak baik Kreditor yang menyetujui rencana perdamaian maupun
Debitor Pailit dapat mengajukan kasasi, dalam waktu 8 hari setelah tanggal putusan diucapkan (Pasal 160
ayat (1) UU 37/2004)
• Dalam hal pengesahan perdamaian dikabulkan, Kreditor yang menolak rencana perdamaian atau yang
tidak hadir pada saat pemungutan suara dan Kreditor yang menyetujui perdamaian setelah mengetahui
bahwa perdamaian tersebut dicapai karena penipuan, persekongkolan dan pemakaian upaya lain yang
tidak jujur, dapat mengajukan kasasi dalam waktu 8 hari setelah tanggal putusan pengesahan tersebut
(Pasal 160 ayat (2) UU 37/2004)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai