Anda di halaman 1dari 41

File Edit View

About Us

Cover
Kelompok 8

Contents
KEPAILITAN DAN
PENUNDAAN
KEWAJIBAN
PEMBAYARAN
UTANG
Ibu Diah Pawestri Maharani

Page 01
File Edit View

1. Haura Hazimah Melzatia 4. Aditya Putra Susanto

215020507111009 215020507111012
Anggota
Kelompok
2. Pipit Amanda 5. Danisya Ara Nur Armina

215020507111010 215020507111013

3. Faila Hanna Tsabita 6. M. Mahfud Yakhsyi Nawai

215020507111014 215020507111011

Page 02
File Edit View

LATAR
BELAKANG

LATAR
KEPAILITAN

BELAKANG
PKPU

Page 03
SEJARAH PENGATURAN KEPAILITAN DI INDONESIA

Faillissements Verordening staatsblad 1905:217 jo. staatsblad


1906:3
Peraturan pemerintah pengganti undang-undang No.1 tahun
1998 tentang perubahan atas Undang-undang Kepailitan
(Faillissements Verordening), yang kemudian ditetapkan menjadi
undang-undang dengan Undang-Undang No. 4 tahun 1998
Pasal 307 Undang- Undang No. 37 tahun 2004 tentang kepailitan
dan penundaan kewajiban pembayaran utang (UUK-PKPU)
menyatakan bahwa, UUK-PKPU mencabut dan menyatakan
Faillissements Verordening dan UU No. 4 tahun 1998 tidak berlaku
lagi.

Page 04
MAKSUD DAN TUJUAN UUK-PKPU

Untuk menghindari perebutan harta debitor apabila dalam waktu yang sama ada
beberapa kreditor yang menagih piutangnya di debitor
Untuk menghindari adanya kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yang menuntut
haknya dengan cara menjual barang milik debitor tanpa memperhatikan kepentingan
debitor atau para kreditor lainnya
Untuk menghindari adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh salah seorang
kreditor atau debitor sendiri, atau adanya perbuatan curang dari debitor untuk melarikan
semua harta kekayaan dengan maksud untuk melepaskan tanggung jawabnya terhadap
para kreditor.

Page 05
File Edit View

LATAR
BELAKANG

KEPAILITAN
KEPAILITAN

PKPU

Page 06
A. PENGERTIAN KEPAILITAN

Menurut Pasal 1
angka 1 UUK-PKPU:
Kepailitan adalah sita umum atas semua
kekayaan debitor pailit yang pengurusan
dan pemberesannya dilakukan oleh
curator dibawah pengawasan hakim
pengawas sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini.

Page 07
File Edit View

B. PERSYARATAAN PENGAJUAN PERMOHONAN KEPAILITAN

SYARAT-SYARAT DEBITOR MENURUT UUK-PKPU


Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU: PERMOHONAN KEPAILITAN PASAL 1 ANGKA 1 UUK-PKPU

Debitor yang mempunyai dua atau Adanya utang


Debitor adalah orang yang
lebih kreditor dan tidak membayar Utang telah jatuh tempo
mempunyai utang karena
lunas sedikitnya satu utang yang telah
dan dapat ditagih
jatuh waktu dan dapat ditagih, perjanjian atau udang-
Ada dua atau lebih kreditor
dinyatakan pailit dengan putusan undang yang pelunasannya
pengadilan bai katas permohonannya
Debitor tidak membayar
dapat ditagih di muka
sendiri maupun satu atau lebih lunas sedikitnya satu
kreditornyas, and more.
pengadilan.
utang.

Page 08
File Edit View

C. PENGERTIAN UTANG
1. UTANG MENURUT UUK-PKPU

Pasal 1 angka 6 UUK-PKPU

“Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat


dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang
Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung
maupun yang akan timbul di kemudian hari atau kontinjen,
yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang
wajib dipenuhi oleh debitor dan bila tidak dipenuhi memberi
hak kepada kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari
harta kekayaan debitor.”

Page 09
File Edit View

2. UTANG MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA “KUH PERDATA”

PASAL 1131 KUH PERDATA:

“Segala kebendaan debitur, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik
yang sudah ada maupun yang baru aka nada di kemudian hari menjadi
tanggungan untuk untuk segala perikatannya perseorangan”.

Pada dasarnya seluruh kewajiban atau presentasi juga merupakan utang yang
dipenuhi
Utang adalah perikatan, yang merupakan prestasi atau kewajiban dalam
lapangan harta kekayaan yang harus dipenuhi oleh setiap debitor dan bila tidak
dipenuhi, kreditor berhak mendapat pemenuhannya dari harta debitor.

Page 10
File Edit View

3. UTANG MENURUT
PUTUSAN PENGADILAN
MENURUT PUTUSAN PENGADILAN NIAGA
NO. /PAILIT/1998/PN/NIAGA/JKT.PST TANGGAL 12 OKTOBER 1998
Mengartikan utang secara luas yaitu utang yang timbul bukan berdasarkan
pinjam meminjam uang saja, melainkan karena debitor sebagai penjual
gagagl menyerahkan unit rumah susun yang dipesan pembeli dan gagal
mengembalikan uang pembayaran atas jual beli rumah susun kepada
pembeli atau transaksi yang menyangkut prestasi yang berupa
pembayaran sejumlah uang tertentu

MENURUT PUTUSAN MA NO.03K/N/1998


Majelis hakim kasasi berpendapat yang dimaksud hutang Berdasarkan UU
nomor 4 tahun 1998adalah ah hutang pokok dan bunganya yang berawal
pada konstruksi hukum pinjam meminjam uang

Page 11
File Edit View

MENURUT PUTUSAN MA NO.04K/N/1999 MENURUT PUTUSAN MA NO.05K/N/1999 MENURUT PUTUSAN MA NO.27K/N/1999

Tidak adanya pembayaran atau kurangnya


Pengertian umum Hutang adalah janji Absolut untuk
Hutang adalah suatu hak yang dapat
pembayaran dalam perjanjian pemborongan membayar sejumlah uang tertentu pada waktu yang
dinilai dengan sejumlah uang tertentu ditentukan, atau dapat yang diartikan sebagai suatu
bukanlah sebagaimana yang dimaksud dengan
kewajiban seseorang untuk membayar sejumlah uang
yang timbul karena perjanjian atau utang sehingga pada hal tersebut merupakan
kepada orang lain. Bahwa berdasarkan definisi yang
perikatan atau undang-undang wanprestasi yang bukan merupakan dikemukakan di atas, yang dimaksud dengan utang dengan

kompetensi pengadilan Niaga suatu utang pengertian hukum kontrak adalah setiap kewajiban untuk
termasuk tidak hanya kewajiban
membayar sejumlah uang tanpa mempersoalkan apakah
harus jelaskeharusannya adanya hubungan
debitur untuk membayar akan tetapi kewajiban itu timbul berdasarkan jam perjanjian pinjam
utang sedangkan pengertian utang yang tidak meminjam uang secara tunai, tetapi meliputi segala bentuk
juga hak dari kreditor untuk menerima
dibayar debitur adalah utang pokok dan kewajiban pembayaran uang oleh salah satu pihak kepada

dan mengusahakan pembayaran. pihak lain.


bunganya.

Page 12
File Edit View

4. UTANG MENURUT DOKTRIN

MENURUT KARTINI MULJADI MENURUT SETIAWAN

Utang adalah setiap kewajiban debitur kepada setiap Utang seyogianya diberikan arti luas; baik dalam arti kewajiban membayar
sejumlah uang tertentu yang timbul karena adanya perjanjian hutang
kreditor baik untuk memberikan sesuatu,berbuat
piutang (dimana debitur telah menerima sejumlah uang tertentu dari
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu. kreditor nya), maupun kewajiban pembayaran sejumlah uang tertentu

Utang dalam pasal 1 ayat1 undang-undang nomor 4 yang timbul dari perjanjian atau kontrak lain yang menyebabkan debitur
harus membayar sejumlah uang tertentu. dengan perkataan lain, yang
tahun 1998, tidak hanya mencakup utang dalam suatu
dimaksud dengan utang bukan hanya kewajiban untuk membayar
perjanjian pinjam meminjam uang, melainkan juga
sejumlah uang tertentu yang disebabkan oleh debitur telah menerima
kewajiban yang timbul dari perjanjian lain atau dari sejumlah uang tertentu karena perjanjian kredit, tetapi juga kewajiban

transaksi yang mensyaratkan dilakukan pembayaran. membayar debitur yang timbul dari perjanjian-perjanjian lain.

Page 13
File Edit View

KEWAJIBAN MEMBAYAR DEBITOR SELAIN KARENA PERJANJIAN


KREDIT, MENURUT JERRY HOFF:

Examples of obligations that arise out of the contract are;

1. The obligation of a borrower to pay interest and to repay the principal of the loan to A lender

2. The obligation of the seller to deliver a car to PurChester pursuant to the sell purchase agreement
3. the obligation of Builder to construct a house end to delivery to purchasers
4. the obligation of the guarantor to guarantee to A lender the repayment of the loan by a borrower

From the Debtor’sperspective, this obligation are is debt, from the creditors perspective, these

obligations are he's claiming.

Page 14
File Edit View

D. PENGERTIAN JATUH TEMPO


1. PENENTUAN SAAT JATUH TEMPO

Penjelasan pasal 2 ayat 1 UUK-PKPU


Yang dimaksud dengan utang yang telah jatuh tempodan


dapat ditagih adalah kewajiban untuk membayar utang yang
telah jatuh waktu baik karena diperjanjikan kan, karena
percepatan waktu penagihannya sebagaimana diperjanjikan,
karena pengenaan sanksi atau denda oleh instansi yang
berwenang, maupun karena putusan pengadilan, arbiter, atau
majelis arbitrase.

Page 15
2. PENENTUAN PERSYARATAN UTANG YANG JATUH TEMPO

1. Utang tersebut telah jatuh waktu dan dapat ditagih


2. Utang yang jatuh waktu berarti dengan telah berlalunya waktu penjadwalan
yang ditentukan dalam perjanjian, karena percepatan waktu penagihan, sanksi,
atau denda dari instansi yang berwenang
3. Utang telah dapat ditagih terjadi karena salah satu dari peristiwa-peristiwa yang
disebut event of default mengakibatkan debitur cidera janji serta memberikan
hak kepada kreditur untuk menagih piutangnya
4. Utang yang telah jatuh waktu dengan sendirinya menjadi utang yang dapat
ditagih namun hutang yang dapat ditagih belum tentu merupakan utang yang
telah jatuh tempo.

Page 16
E. KEHARUSAN ADANYA DUA KREDITOR

1. PENGERTIAN KREDITUR

MENURUT UUK-PKPU 2. EKSISTENSI DUA KREDITOR:


Menurut Pasal 2 angka 1 UUK-PKPU, Keharusan adanya dua atau lebih kreditor (concursus creditorium)
*Pasal 2 ayat (1) UUK-PKU
Kreditur adalah orang yang Beban pembuktian atas adanya dua atau lebih kreditor dipikul oleh
pemohon atau penggugat
mempunyai piutang karena Dengan adanya dua atau lebih kreditor, kepailitan sebagai suatu sarana
untuk membagi harta kekayaan debitor secara adil di antara para
kreditornya
perjanjian atau undang-undang
Baik kreditor Separatis (Preferen) maupun kreditor Konkuren dapat
mengajukan permohonan pernyataan pailit
yang dapat ditagih dimuka Terhadap kreditor Separatis yang mengajukan permohonan pernyataan
pailit tidak mengakibatkan hilangnya hak agunan atau kebendaan yang
pengadilan. dimiliki dan haknya untuk didahulukan.

Page 17
File Edit View

Pada isi pasal di samping, dapat


PASAL 1132 AYAT (1) ditarik beberapa pernyataan
UUK-PKPU: sebagai berikut:
Harta kekayaan tersebut
“Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama- harus diabagikan secara
sama bagi semua orang yang mengutangkan bersama-sama di antara para

padanya; pendapatan penjualan benda-benda itu kreditornya tersebut (pari


passu)
dibagi-bagi menurut keseimbangan, yaitu
Sesuai dengan besarnya
menurut besar kecilnya piutang masing-masing,
imbangan piutang masing-
kecuali apabila di antara para kreditor itu ada
masing kreditor terhadap
alasan-alasan sah untuk didahulukan.” utang debitor secara
keseluruhan (pro rata).

Page 18
File Edit View

F. PEMBUKTIAN SEDERHANA
1. PEMBUKTIAN BERDASARKAN UUK-PKPU:

Pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU:


“Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta
atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk
dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah
dipenuhi.”

Syarat pailit yang terdapat pada Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU:


a. Ada utang
b. Utang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
c. Ada dua atau lebih kreditor
d. Debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang.

Page 19
File Edit View

2. Pembuktian Berdasarkan UU No. 4/1998: 3. Pembuktian Berdasarkan KUH Perdata:


Pasal 6 ayat (3) UU No. 4/1998: Pasal 1865 KUH Perdata:
“Permohonan pernyataan pailit harus diakabulkan apabila “Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai sesuatu
terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana hak, atau guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah
bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana suatu hak orang lain, menunjuk pada suatu persitiwa, diwajibkan
dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) telah dipenuhi.” membuktikan adanya hak atau persitiwa tersebut.”

Penjelasan fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana Dengan demikian, selama dan sepanjang pihak yang
yaitu: memohonkan kepailitan tidak dapat membuktikan bahwa:
1. Adanya fakta bahwa satu utang debitor yang telah jatuh tempo a. Jika dimajukan oleh debitor, ia mempunyai utang yang telah
dan dapat ditagih tidak dibayarkan jatuh tempo
2. Adanya fakta dua atau lebih kreditor dari debitor b. Jika dimajukan oleh kreditor, utang debitor telah jatuh tempo
3. Perbedaan besarnya jumlah utang yang didalilkan tidak c. Debitor yang memajukan atau dimajukan permohonan
menghalangi dijatuhkannya putusan pernyataan pailit. kepailitan memiliki lebih dari dua kreditor.

Page 20
File Edit View

H. PERBANDINGAN ANTARA PAILIT DAN INSOLVENSI

KEPAILITAN: INSOLVENSI:

Sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit Ketidakmampuan membayar dari harta pailit
yang pengurusan dan pemberesannya karena hukum, yang disebabkan Debitor
dilakukan Kurator di bawah pengawasan Pailit tidak mengajukan rencana perdamaian,
Hakim Pengawas
mengajukan rencana perdamaian tetapi
Lebih ditekankan pada Tindakan berhenti
ditolak, atau pengesahan perdamaian ditolak
membayar yang dalam praktik, kepailitan bisa
berdasar putusan yang berkekuatan hukum
disebabkan karena ketidakmampuan dan/atau
tetap.
ketidakmauan membayar hutang.

Page 21
1. BAGI DEBITUR PAILIT DAN HARTANYA:
a. Dengan diputuskannya menjadi debitor pailit, bukan berarti kehilangan hak

I. AKIBAT
keperdataannya. Debitor pailit hanya kehilangan keperdataannya untuk
mengurus dan menguasai kekayaannya.

KEPAILITAN
b. Kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitur saat pernyataan pailit itu
diputuskan berserta semua harta kekayaan yang diperoleh selama kepailitan itu
kecuali:
Benda, termasuk hewan yang dibutuhkan Debitor sehubungan dengan
pekerjaannya, perlengkapannya, alat medis untuk kesehatan, tempat tidur dan
perlengkapannya yang digunakan Debitor dan keluarganya, dan bahan
makanan untuk 30 hari untuk Debitor dan keluarganya
Segala sesuatu yang diperoleh Debitor dari pekerjaannya sendiri sebagai
penggajian dari jabatan atau jasa, upah, pensiun, tunjangan, sejauh yang
ditentukan Hakim Pengawas
Uang yang diberikan kepada Debitor untuk memenuhi kewajiban mencari
nafkah menurut UU.

Page 22
File Edit View

2. BAGI EKSEKUSI ATAS HARTA KEKAYAAN DEBITUR PAILIT:

Putusan pernyataan pailit, bahwa segala putusan


hakim menyangkut setiap bagian harta kekayaan
debitur yang telah dimulai sebelum kepailitan, harus
segera dihentikan dan sejak itu tidak ada suatu
putusan yang dapat dilaksanakan akan tetapi tidak
mengurangi hak para pemegang gadai, jaminan
fidusia, hak tanggungan, hipotik atau hak agunan atas
kebendaan lainnya dapat mengeksekusi haknya
seolah tidak terjadi kepailitan.

Page 23
File Edit View

3. BAGI PERJANJIAN PEMINDAHAN HAK

MENURUT KETENTUAN PASAL 34 UUK-PKPU

Perjanjian yang bermaksud memindahtangankan hak

atas tanah, balik nama kapal, pembebanan hak

tanggungan, hipotek, atau jaminan fidusia yang telah

diperjanjikan terlebih dahulu, tidak dapat dilaksanakan

setelah putusan pernyataan pailit diucapkan, kecuali

ditentukan lain dalam UUK-PKPU.

Page 24
File Edit View

J. UPAYA HUKUM
1. KASASI
Terhadap putusan pailit dapat diajukan kasasi. Hal ini diatur dalam Pasal 11 ayat (1) UUK-PKPU :
“Upaya hukum yang dapat diajuka terhadap putusan atas permohonan pernyataan pailit
adalah kasasi ke Mahkamah Agung.”

Tenggang waktu mengajukan kasasi ke Mahkamah


Agung adalah 8 (delapan) hari diitung sejak putusan
kasasi diterima oleh Mahkamah Agung (Pasal 11 ayat (2)
UUK-PKPU)
Mahkamah Agung harus mengucapkan putusan kasasi
60 (enam puluh) hari dihitung sejak permohonan kasasi
diterima oleh Mahkamah Agung (Pasal 13 ayat (3) UUK-
PKPU).

Page 25
File Edit View

Pemohon kasasi harus mengajukan memori dan berdasarkan ketentuan pasal


12 ayat (1) UUK-PKPU
“Permohon kasasi wajib menyampaikan kepada Panitera Pengadilan memori kasasi
pada tanggal permohonan kasasi didaftarkan.”

Kemudian, berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (3) UUK-PKPU:


PROSEDUR
“Termohon karasi dapat mengajukan kontra memori kasasi kepada Panitera
Pengadilan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal termohon kasasi menerima PERMOHONAN
memori kasasi dan panitera Pengadilan wajib menyampaikan kontra memori kasasi
kepada pemohon kasasi paling lambat 2 (dua) hari setelah kontra memori kasasi
diterima.” KASASI
Kemudian, berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (4) UUK-PKPU:
“Pamitera wajib menyampaikan permohonan kasasi, memori kasasi, dan kontra
memori kasasi beserta berkas yang bersangkutan paling lambat 14 (empat belas)
hari setelah tanggal permohonan kasasi didaftarkan.”

Page 26
File Edit View

2. PENINJAUAN KEMBALI

PENINJAUAN KEMBALI PROSEDUR PENINJAUAN KEMBALI ALASAN PENINJAUAN KEMBALI

Alasan untuk peninjauan kembali


Terhadap putusan pailit yang telah
Jangka waktu mengajukan sebagaimana diatur dalam pasal 295 ayat (2)
berkekuatan hukum tetapi, dapat diajukan
permohonan peninjauan kembali UU Nomor 37 Tahun 2004 adalah apabila:
peninjauan kembali ke Mahkamah Agung,
Setelah perkara diputus ditemukan
Hal ini diatur dalam Pasal 14 ayat (1) UUK sebagaimana diatur dalam Pasal 296
bukti baru yang bersifat menentukan
PKPU : ayat (1), paling lambat 180 hari
yang pada waktu perkara diperiksa di
“Terhadap putusan atas permohonan dihitung setelah tanggal putusan
pengadilan sudah ada, tapi belum
pernyataan pailit yang telah memperoleh
yang dimohonkan peninjauan ditemukan;atau
kekuatan hukum tetap, dapat diajukan
kembali berkekuatan hukum tetap. Dalam putusan hakim terdapat
peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.”
kekeliruan yang nyata.

Page 27
File Edit View

K. BERAKHIRNYA KEPAILITAN
Tercapainya perdamaian dalam rapat verifikasi/pencocokan
piutang. Kesepakatan para pihak mengenai penyelesaian harta
pailit dengan pengesahan oleh pengadilan (Pasal 166 ayat (1) UUK-
PKPU)
Kepailitan berakhir setelah insolvensi, Kepailitan dicabut atas
anjuran Hakim Pengawas, dengan mempertimbangkan keadaan
harta pailit dan bila ada panitia Kreditor setelah mendengar panitia
Kreditor tersebut atau setelah mendengar atau memanggil Debitor
pailit dengan sah (Pasal 18 UUK-PKPU)
Setelah daftar pembagian penutup mengikat, pada saat segera
setelah jumlah piutang terhadap kreditor dibayar penuh (Pasal 202
ayat (1) UUK-PKPU)
Kepailitan berakhir jika putusan dibatalkan di tingkat kasasi atau
peninjauan kembali.

Page 28
ALUR PERMOHONAN KASASI

1. Permohonan diajukan 6. Siding pemeriksaan paling 8. Putusan atas Permohonan


kepada PN lambat 20 hari sejak harus diucapkan dalam 60
permohonan didaftarkan. hari setelah pendaftaran
2. Panitera daftar Dengan alasan cukup,
sidang dapat ditunda
a. Dalam siding terbuka
Permohonan dan buat untuk terbuka untuk
tanda terima tertanggal sampai 25 hari sejak
pendaftaran umum
yang sama
b. Bersifat serta merta
7. Sebelum putusan
3. Panitera sampaikan
diucapkan, atas 9. Salinan putusan
Permohonan ke Kepala PN permintaan pemohon
dalam 2 hari setelah disampaikan kepada
(bukan Debitor) Pengadilan
tanggal pendaftaran dapat: Debitor, Pemohon, Kurator
Sita Jaminan sebagaian dan Hakim Pengawas
4. Dalam 3 hari setelah atau seluruh asset Debitor; dalam 3 hari setelah
pendaftaran, Pengadilan: atau tanggal Putusan melalui
- Pelajari Permohonan Tunjuk Kuratoe sementara melalui surat kilat tercatat
- Tentukan hari sidang untuk awasi pengelolaan
usaha Debitor, pembayaran
kepada Kreditor dan 10. Permohonan Kasasi
5. Panggilan siding dilakukan
7 hari sebelum siding pengurusan kekayaan dalam 8 hari sejak Putusan
pertama debitor diucapkan.

Page 29
File Edit View

LATAR
BELAKANG

PENUNDAAN KEWAJIBAN
KEPAILITAN
PEMBAYARAN UTANG

PKPU

Page 30
DASAR HUKUM
PKPU diatur dalam BAB III, Pasal 222 sampai dengan Pasal 294 UUK-PKPU

Dalam Pasal 222 ayat (3) mengatakan bahwa kreditor yang


memperkirakan bahwa debitor tidak dapat melanjutkan
membayar utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih,
dapat memohon agar kepada debitor diberi penundaan
kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan debitor
mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditornya.

Page 31
File Edit View

Maksud mengajukan permohonan PKPU adalah mengajukan


rencana perdamaian. Rencana perdamaian yang dimaksud
adalah rencana perdamaian yang memuat tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor. MAKSUD
Pasal 222 ayat (2) UUK-PKPU:
MENGAJUKAN
“Debitor yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan
dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah
PERMOHONAN
jatuh tempo dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan PKPU
kewajiban pembayaran utang, dengan maksud untuk
mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor.”

Page 32
File Edit View

Tujuan
Mengajukan Menghindari pailit
Permohonan PKPU Memberikan kesempatan kepada

debitor melanjutkan usahanya,

tanpa ada desakan untuk

melunasi utang-utangnya

Menyehatkan kegiatan usaha


debitor

Page 33
PIHAK YANG BERHAK MENGAJUKAN PKPU

Debitur, mengajukan rencana perdamaian yang meliputi penawaran pembayaran


sebagian atau seluruh utang kepada kreditur karena debitor tidak dapat atau
memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh
tempo dan dapat ditagih.
Kreditur, memperkirakan debitor tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang
sudah jatuh tempo dan dapat ditagih.
Bank Indonesia, dalam hal debitornya adalah bank
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dalam hal debiturnya adalah perusahaan
efek, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan derta lembaga penyimpanan dan
penyelesaian.
Menteri Keuangan, dalam hal debitornya adalah perusahaan asuransi, perusahaan
reasuransi, dana pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di dalam
kepentingan publik.

Page 34
TAHAPAN PERMOHONAN PKPU
PKPU SEMENTARA

PKPU sementara diberikan oleh Majelis Hakim pengadilan Apabila pada sidang pemeriksaan PKPU
niaga kepada debitor selama 45 hari. PKPU ini diatur Sementara diselenggarakan, debitor tidak hadir,
dalam Pasal 225 ayat (4) UUK-PKPU berikut ini:
maka debitor dinyatakan pailit pada saat itu
“Segera setelah putusan penundaan kewajiban
juga atau paling lambat keesokan harinya.
pembayaran utang sementara diucapkan, Pengadilan
Sebaliknya jika debitor hadir dengan
melalui pengurus wajib memanggil Debitor dan Kreditor
mengajukan rencana perdamaian sementara
yang dikenal dengan surat tercatat atau melalui kurir
serta memohon Penetapan PKPU Tetap dan
untuk menghadap dalam sidang yang diselenggarakan
paling lama hari ke-45 (empat puluh lima) terhitung sejak diterima kreditur, maka oleh Majelis Hakim

putusan penundaan kewajiban pembayaran utang diberikan PKPU Tetap kepada debitor paling

sementara diucapkan.” lama 270 hari.

Page 35
TAHAPAN PERMOHONAN PKPU
PKPU TETAP

PKPU tetap diberikan oleh Majelis Hakim Apabila kreditor belum memberikan suara mengenai

pengadilan niaga kepada debitor selama 270 hari. rencana perdamaian sementara pada permohonan
Penetapan PKPU Tetap, maka kreditor harus menentukan
PKPU ini diatur dalam Pasal 228 ayat (6) UUK-
pemberian atau penolakan PKPU Tetap dengan
PKPU berikut ini:
mempertimbangkan dan menyetujui rencana perdamaian
“Apabila penundaan kewajiban pembayaran utang
pada sidang selanjutnya (Pasal 228 ayat (4) UUK-PKPU).
tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disetujui, Dalam hal PKPU Tetap tidak dapat ditetapkan Pengadilan
penundaan tersebut berikut perpanjangannya tidak sebagaimana dimaksud dalam (Pasal 228 ayat (4) UUK-

boleh melebihi 270 (dua ratus tujuh puluh) hari PKPU), dalam jangka waktu yang telah ditentukan PKPU

setelah putusan penundaan kewajiban pembayaran Sementara, maka debitor dinyatakan pailit (Pasal 228 ayat
(5) UUK-PKPU).
utang sementara diucapkan.”

Page 36
File Edit View

UPAYA HUKUM PUTUSAN PKPU

Meskipun terhadap putusan


Terhadap putusan PKPU PKPU tidak dapat diajukan
tidak dapat diajukan upaya upaya hukum, namun kasasi

hukum apapun. Putusan dapat diajukan oleh Jaksa

PKPU bersifat final dan Agung demi kepentingan


hukum (Pasal 293 ayat (2)
mengikat.
Putusan PKPU harus UUK-PKPU).

diumumkan dalam Berita Selain itu terhadap putusan

Negara Republik Indonesia yang telah berkekuatan


minimal dua surat kabar harian hukum tetap dapat diajukan
yang ditunjuk oleh Hakim Peninjauan Kembali (Pasal 295
Pengawas (Pasal 235 UUK- ayat (1) UUK-PKPU).
PKPU).

Page 37
Page 38
STUDI KASUS

PT. Bank UOB Indonesia > mengajukan surat permohonan tertanggal 13


Pebruari 2017
PT Bank UOB Indonesia telah memberikan fasilitas kredit kepada PT
Rendamas Realty (PT Rendamas mempunya utang ke pt bank)
Untuk menjamin pelunasan utang PT Rendamas, Jane Christina Tjandra
memberikan Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) kepada PT Rendamas
PT. Bank UOB Indonesia telah berkali-kali memperingatkan PT Rendamas
dan Jane Christina , namun tetap lalai dalam memenuhi kewajibannya
Di samping mempunyai utang kepada PT. Bank UOB, PT. Rendamas Realty
dan Jane juga mempunyai utang kepada kreditor lain yaitu PT.
Caturbangun Mandiri perkasa
PT. Bank UOB memperkirakan, bahkan sudah terbukti, bahwa PT.
Rendamas Realty dan Jane tidak dapat melanjutkan membayar utangnya
yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dan memohon agar PT.
Rendamas Realty dan Jane diberi penundaan kewajiban pembayaran utang.

Page 39
PROSEDUR PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

1. Diawali dengan adanya Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran 5. Berbekal Penetapan Hakim Pengawas tentang jadwal pelaksanaan
Utang (PKPU) yang diajukan oleh Debitor atau oleh Kreditor Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pengurus mengumumkan
2. Permohonan PKPU yang diajukan oleh Debitor atau oleh Kreditor harus
Jadwal Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang di media
dikabulkan oleh Pengadilan dengan menerbitkan Putusan yang berisi
Nasional dan media Daerah serta Berita Negara
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara (PKPUS) paling lama
6. Jadwal Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang tersebut
45 hari dan dapat diperpanjang dengan menerbitkan Putusan Penundaan
berisikan Jadwal Rapat Kreditor Pertama, Batas Akhir Pendaftaran
Kewajiban Pembayaran Utang Tetap (PKPUT) paling lama 270 hari
Tagihan, Pencocokan Tagihan Kreditor dan Verifikasi Pajak dan Voting
3. Putusan PKPU harus menunjuk Hakim Pengawas dari hakim pengadilan
Perpanjangan PKPU atau Voting Rencana Perdamaian
serta mengangkat 1 (satu) atau lebih Pengurus yang bersama dengan Debitor
7. Paling lambat pada hari ke 45 sejak diucapkannya Putusan Hakim
mengurus harta Debitor
Majelis tentang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dilaksanakan
4. Setelah adanya Putusan Hakim Majelis tentang PKPU yang menunjuk
Sidang Permusyawarahan Hakim Majelis tentang perpanjangan waktu
Hakim Pengawas dan mengangkat Pengurus, maka Pengurus segera
PKPU dari PKPUS menjadi PKPUT dengan waktu perpanjangan paling
menghadap Hakim Pengawas untuk meminta Penetapan Hakim Pengawas
lama 270 hari sejak diucapkannya Putusan PKPU.
menetapkan jadwal pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

Page 40
File Edit View

Thank You
See You Next Time

Page 41

Anda mungkin juga menyukai