AKTA I

AKTA PEMISAHAN BOEDEL

TERAKHIR DIPERBAIKI DAN DISUSUN
ULANG
TGL. 6 SEPTEMBER 2004

LITERATUR YANG DIPAKAI

SEBAGAI PEGANGAN
1.

HUKUM WARIS, TENTANG PEMISAHAN BOEDEL,

PENERBIT CITRA ADITYA BAKTI, BANDUNG TAHUN
2002.

2.

HUKUM PRIBADI, BAGIAN I, PERSOON ALAMIAH,

PENERBIT CITRA ADITYA BAKTI, BANDUNG TAHUN
1999.

3.

HUKUM KELUARGA, TENTANG KEDUDUKAN ANAK

DALAM UNDANG-UNDANG, PENERBIT CITRA
ADITYA BAKTI, BANDUNG TAHUN 2000.

4.

HUKUM WARIS, PENERBIT ALUMNI.

BOEDEL

KITA TINJAU ARTI KATA

BOEDEL

BOEDEL
BOEDEL
U.U. TIDAK MEMBERIKAN PERUMUSAN
DOKTRIN: KESELURUHAN HARTA

KEKAYAAN/VERMOGEN

ISTILAH BOEDEL
BIASANYA DIKAITKAN DENGAN:
BOEDEL PEWARIS (BOEDEL WARISAN)
BOEDEL PAILIT (Ps. 49 K)
BOEDEL KELUARGA
KESIMPULAN: BOEDEL TIDAK SELALU
BERARTI BOEDEL WARISAN.

PEMISAHAN

PEMISAHAN UNTUK SEMENTARA : TIDAK MENGAKHIRI

PEMILIKAN - BERSAMA

ADA BOEDEL - BERSAMA

MEMPERSANGKAKA
ADANYA PEMILIKAN
BERSAMA

ATAS BENDA MILIK

BERSAMA

MILIK BERSAMA= MEDE-EIGENDOM

PEMILIK-SERTA=MEDE-EIGENAAR

ADA BEBERAPA PEMILIK-SERTA

ATAS BENDA MILIK BERSAMA

PEMISAHAN BOEDEL

KATA PEMISAHAN MENUNJUK KEPADA

SUATU TINDAKAN (AKTIF), DAN OBYEKNYA
ADALAH BOEDEL
BOEDEL ADALAH KESELURUHAN HARTA
(VERMOGEN) SESEORANG, DALAM ARTI
KESELURUHAN AKTIVA DAN PASIVA

PEMILIKAN BOEDEL
BOEDEL BISA :
DIMILIKI ORANG PERSEORANGAN

(MAKSUDNYA DIMILIKI SATU ORANG

SAJA)

DIMILIKI BERSAMA ; DALAM HAL

DEMIKIAN ADA PEMILIKAN BERSAMA

OLEH PARA PEMILIK - SERTA

PEMILIKAN - BERSAMA (1)

ADA PEMILIKAN BERSAMA (MEDEEIGENDOM), KALAU ADA SATU
BENDA/SEKELOMPOK BENDA YANG PADA
SAAT YANG SAMA DIMILIKI OLEH LEBIH DARI
SATU ORANG PEMILIK
JADI ADA LEBIH DARI SEORANG PEMILIK
ATAS SATU/SEKELOMPOK BENDA

PEMILIKAN BERSAMA (2)

PARA PEMILIKNYA DISEBUT PEMILIK
SERTA (MEDE-EIGENAAR)
PARA PEMILIK SERTA MEMPUNYAI
HAK BAGIAN YANG TAK TERBAGI
(ONVERDEELD AANDEEL) DALAM
PEMILIKAN - BERSAMA

BENDA X MILIK - BERSAMA

PEMILIKNYA ADALAH : A, B, C.
A, B DAN C MASING-MASING ADALAH PEMILIK
SERTA ATAS BENDA X
ADA PEMILIKAN BERSAMA YANG TIDAK TERBAGI
ATAS BENDA X
A, B DAN C MEMPUNYAI HAK BAGIAN YANG TAK
TERBAGI ATAS BENDA X MILIK BERSAMA

PENUANGANNYA DALAM AKTA (1)

A DENGAN INI SEPAKAT MENJUAL DAN MENYERAHKAN
KEPADA B, YANG DENGAN INI SEPAKAT UNTUK ---------MEMBELI DAN MENERIMA PENYERAHAN DARI A, ------ATAS : ---------------------------------------------------------------------- 1/3 (SATU PER TIGA) BAGIAN YANG TIDAK TERBAGI, -YANG DIPUNYAI A DALAM HARTA PENINGGALAN -----ALMARHUM TUAN XXX, YANG TERDIRI DARI : ----------- SEBIDANG TANAH DAN BANGUNAN YANG BERDIRI DI
ATASNYA --------------------------------------------------------------

PENUANGANNYA DALAM AKTA (2)

PIHAK PERTAMA MENERANGKAN DENGAN INI MENJUAL ----KEPADA PIHAK KEDUA DAN PIHAK KEDUA -------------------------MENERANGKAN DENGAN INI MEMBELI DARI PIHAK ------------PERTAMA, YAITU : ------------------------------------------------------------ SEBAGIAN DARI SEBIDANG TANAH HAK MILIK NOMOR ----888, DIURAIKAN DALAM SURAT UKUR NOMOR 333, ----------TERTANGGAL SEPULUH OKTOBER TAHUN DUA RIBU -------(10-10-2000), TRELETAK DI DESA KAYANGAN, -------------------KECAMATAN BAYAMAN, YAITU : --------------------------------------SEBESAR (SATU PER EMPAT) BAGIAN YANG ----------------TAK TERBAGI ATAU 500 M2 (LIMA RATUS METER --------------PERSEGI) DARI KESELURUHAN PERSIL SELUAS 2000 -------M2 (DUA RIBU METER PERSEGI), ---------------------------------------

PENAFSIRAN KATA PEMISAHAN/

PEMBAGIAN

ADA 2 PENAFSIRAN :
PENAFSIRAN/PENERAPAN LUAS
PENAFSIRAN/PENERAPAN SEMPIT

PERMASALAHAN

KALAU DALAM BAGIAN I BAB XVII BUKU II

ADA DIATUR TENTANG PEMISAHAN BOEDEL (VAN BOE-DEL SCHEIDING), APAKAH
KETENTUAN TERSEBUT BERLAKU :
- UMUM, DALAM ARTI UNTUK SEMUA MACAM
PEMILIKAN BERSAMA
- HANYA UNTUK BOEDEL WARISAN SAJA

DASAR PENERAPAN LUAS (1)

KATA PEMISAHAN MEMPERSANGKAKAN

PEMILIKAN BERSAMA (DALAM ARTI UMUM)
PENGATURANNYA : DALAM BAB XVII BUKU II
B.W. DIBAWAH JUDUL : TENTANG
PEMISAHAN BOEDEL
KESANNYA : BERLAKU UMUM, UNTUK
SEMUA MACAM BOEDEL, BAIK UNTUK
PEMILIKAN BERSAMA YANG BEBAS MAUPUN
TERIKAT

DASAR PENERAPAN LUAS (2)

Ps. 128 B.W. MENDUKUNG KESAN ITU

Ps. 128 B.W. TERLETAK PADA BAG. III BAB
VI BUKU I
DUKUNGAN LAIN : Ps. 573 JUGA MEMBERIKAN DASAR UNTUK PENAFSIRAN LUAS ME LIPUTI JUGA PEMILIKAN BERSAMA YANG
BEBAS (VRIJE MEDE-EIGENDOM/ZAAKGEMEENSCHAP/CONDOMINIALE)

DASAR PENERAPAN SEMPIT (1)

LETAKNYA PADA BAB XVII YANG MERUPAKAN

KELANJUTAN DARI BAB 2 SEBELUMNYA TEN- TANG
WARISAN, MEMBERIKAN KESAN TEN- TUNYA
HANYA BERLAKU UNTUK BOEDEL WARISAN SAJA
DIDALAM Ps. 673 YANG BERBICARA TENTANG
PEMISAHAN ADA DISEBUTKAN TEN- TANG
PEMBAGIAN HARTA PENINGGALAN (SCHEIDING EN
DEELING VAN NALATEN- SCHAPPEN)

DASAR PENERAPAN SEMPIT (2)

ADANYA BEBERAPA KETENTUAN DALAM BAB

XVII YANG TIDAK COCOK UNTUK PEMILIKANBERSAMA YANG BEBAS, SEPERTI :
- Ps. 1083 (SIFAT RETROAKTIF) ;
- BAGIAN 2 BAB XVII TENTANG INBRENG;

DASAR PENERAPAN SEMPIT (3)

BAGIAN 3 DAN 4 ADA BAGIAN2 YANG HANYA

DITERAPKAN PADA PEMILIKAN BERSAYANG TERIKAT SAJA :

- TENTANG PEMBAYARAN HUTANG
- TENTANG PEMBATAN PEMISAHAN DAN
PEMBAGIAN

MA

BISA

KEBERATAN ATAS PENAFSIRAN LUAS

(1)

ADANYA BEBERAPA KETENTUAN DALAM

BAB
XVII YANG TIDAK COCOK UNTUK PE- MILIKANBERSAMA YANG BEBAS, SEPERTI :

- Ps. 1083 (SIFAT RETROAKTIF) ;

- BAGIAN 2 BAB XVII TENTANG INBRENG;

KEBERATAN ATAS PENAFSIRAN LUAS

(2)

BAGIAN 3 DAN 4 ADA BAGIAN2 YANG HA-

BISA DITERAPKAN PADA PEMILIKAN

BERSAMA YANG TERIKAT SAJA :

- TENTANG PEMBAYARAN HUTANG

- TENTANG PEMBATAN PEMISAHAN DAN
PEMBAGIAN

NYA

KEBERATAN ATAS PENAFSIRAN LUAS

(3)
BAGIAN 5 TENTANG PEMBAGIAN BOEDEL
OLEH KELUARGA DALAM GARIS KE ATAS, DIANTARA
KETURUNAN ATAU SUAMI-ISTERI YANG HIDUP
TERLAMA, HANYA PAS UNTUK WARISAN SAJA

BAB XVII DAN PEMISAHAN BOEDEL

DARI KETENTUAN2 DALAM BAB XVII, YANG
BENAR2 BISA DITERAPKAN PADA SEMUA
MACAM
BOEDEL HANYALAH BAGIAN I, KE
CUALI Ps
1084.

PERHATIKAN
ADA KETENTUAN TENTANG PEMISAHAN BOEDILUAR B.W. YAITU :
- Ps. 494 Rv
- Ps. 652-698 Rv.
- KETENTUAN DALAM P.P.24/1997 DAN
P.M.A./Ka.B.P.N. No. 3/1997

DEL

KESIMPULAN

DGN. DEMIKIAN, PEMBICARAAN KITA TENTANG PEMISAHAN BOEDEL PADA POKOKBERTUMPU KEPADA :
- KETENTUAN BAGIAN I BAB XVII BUKU III,
TENTANG PEMISAHAN BOEDEL / VAN
BOEDELSCHEIDING DAN
- BEBERAPA KETENTUAN DALAM HURGELIJKE RECHTSVORDERING, DISINGKAT Rv.

NYA

Ps. 494 Rv. MENGATAKAN :

NAMUN DEMIKIAN, HAK-BAGIAN SEORANG AHLIWARIS ATAS BENDA TETAP SUATU WARISAN, TIDAK
DAPAT DIEKSEKUSI OLEH KREDITUR PRIBADI AHLI
WARIS SEBELUM DIADAKAN PEMISAHAN BOEDEL,
PEMISAHAN MAN DAPAT DITUNTUT OLEHNYA.

BOEDEL WARISAN TERSENDIRI DARI

AKTIVA DAN PASIVA

X ADALAH KREDITUR WARISAN

Q ADALAH KREDITUR PRIBADI A (KREDITUR A.W.)

UNSUR-UNSURNYA (1)

ADA WARISAN
DIDALAMNYA ADA BENDA TETAP TERTENTU
ADA KREDITUR AHLI WARIS
MAU MENGEKSEKUSI HAK BAGIAN AHLIWARIS ATAS BENDA TETAP TERTENTU YG
MERUPAKAN SEBAGIAN DARI WARISAN

UNSUR-UNSURNYA (2)

TIDAK BISA MENGEKSEKUSI SEBELUM ADA

PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN
KREDITUR AHLI WARIS BERHAK MENUNTUT AGAR
WARISAN DIBAGI

Ps. 652 Rv (1)

PASAL TSB. TERLERTAK DALAM BAB II BAGIAN

I YANG MENGATUR TENTANG :
- PROSEDUR / ACARA PENYEGELAN WARISAN,
- VERZET TERHADAP PEMBUKAAN SEGEL
DAN PENYEGELAN,
- PENDAFTARAN BOEDEL

Ps. 652 Rv (2)

PENJUAL BENDA BERGERAK BOEDEL,

PENJUALAN TETAP BOEDEL,
PEMBAGIAN,
HAK UTAMA MENGADAKAN PENDAFTARAN

BOEDEL,
PENJUALAN BENDA BERGERAK DAN TETAP
BOEDEL TAK BERTUAN

KETENTUAN AGRARIA

KETENTUAN PERTANAHAN YANG JUGA BERBICARA TENTANG PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN WARISAN :
- P.P. 10/1961 YG. DISEMPURNAKAN DGN. P.P.
24/1997, TENTANG PENDAFTARAN TANAH
- P.M.A./Ka.B.P.N.NO.3/1997 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN P.P.NO.24/1997
TENTANG PENDAFTARAN TANAH

ISTILAH PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN

(1)

DALAM Ps. 128 DAN Ps. 191 ISTILAH PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN DIGUNAKAN
DALAM ARTI YANG SAMA
Ps. 573 MENGGUNAKANNYA DALAM SATU
RANGKAIAN
DI DALAM Ps. 42 ayat 4 DAN 5 P.P. 24 TAHUN
1997
DIGUNAKAN ISTILAH AKTA PEMBAGIAN
WARISAN, NAMUN DALAM Ps. 111
P.M.A./Ka.B.P.N.NO.3/1997 YANG MERUPA-

ISTILAH PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN

(2)

KAN KETENTUAN PELAKSANAAN PP. 24/1997

MENETAPKAN AKTANYA HARUS AKTA PPAT
BLANGKO AKTA YANG TERSEDIA JUDULNYA
ADALAH PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN

ISTILAH PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN

MENURUT SCHERMER
PEMISAHAN/SCHEIDING TERTUJU KEPADA
PEMISAHAN BOEDEL DALAM ARTI HARTA
KELUARGA
PEMBAGIAN/DEELING TERTUJU KEPADA
PEMBAGIAN PEMILIKAN BERSAMA YANG TIMBUL ATAS DASAR LAIN, MISALNYA HARTABERSAMA DALAM PERSEROAN.

PENDAPAT LAIN

PEMISAHAN/PEMBAGIAN
- PEMISAHAN TERTUJU KEPADA DIHENTIKANNYA KEADAAN PEMILIKAN-BERSAMA
- PEMBAGIAN TERTUJU KEPADA PENUNJUKAN BENDA YG DIBERIKAN KEPADA
PEMILIK-SERTA DALAM PEMISAHAN

KONSENTRASI KITA

KONSENTRASI KITA PADA BOEDEL WARISAN

DASARNYA :
SESUAI TEMPAT PENGATURANNYA DI DALAM
B.W., YAITU MERUPAKAN KELANJUTAN DAN
PELAKSANAAN LEBIH LANJUT DARI PENGATURAN TENTANG WARISAN

MATERI/ OBYEK

SESUAI PENGATURANNYA :
MATERI HUKUM WARIS DENGAN PEMISAHAN
BOEDEL ADALAH LAIN, SEKALIPUN ADA HUBUNGAN ERAT SEKALI ANTARA KEDUANYA.

HUBUNGAN PEMBICARAAN KITA

DENGAN
HUKUM PRIBADI

MASALAH KECAKAPAN DAN

KEWENANGAN BERTINDAK
PRINSIP KECAKAPAN DAN KEWENANGAN
MEMBUAT PERJANJIAN, YG DIATUR DALAM Ps. 1329 DAN Ps. 1330 B.W., BERKAITAN DGN. MASALAH UMUR DEWASA, YG
DIATUR DLM. Ps. 330 B.W. jo.Ps. 47 DAN
Ps. 50 U.U.P. DAN Ps. 2.B.W.
NANTI KITA AKAN MELIHAT, BAHWA PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN DILAKSANAKAN
MELALUI SUATU PERJANJIAN

PERKECUALIANNYA (1)

PERKECUALIAN TERHADAP KETENTUAN UMUM DI

DEPAN :
Ps. 151:
anak belum dewasa, yang memenuhi syarat untuk
menikah, cakap untuk menyetujui semua perjanjian
yang mengandung perjanjian kawin, asal anak itu,
tatkala menyetujuinya, dibantu oleh mereka yang
izinnya untuk menikah diperlukan

PERKECUALIANNYA (2)

Ps. 282 :
pengakuan terhadap seorang anak luar kawin yang
dilakukan oleh seorang yang belum dewasa adalah
tanpa guna, kecuali si belum dewasa telah mencapai
umur genap 19 tahun dan pengakuan itu bukan sebagai
akibat dari paksaan, kekhilafan, penipuan atau bujukan.

PERKECUALIAN (3)
Ps. 897 : para belum dewasa, yang belum mencapai
umur genap delapan belas tahun, tak
diperkenankan membuat wasiat
Secara a contrario bisa kita tafsirkan : mereka yang
sudah mencapai umur genap 18 tahun pernah membuat
wasiat.
Selanjutnya perlu diperhatikan ketentuan dalam
Pedoman Pengisian akta jual beli (PPAT), yang dalam
sub 6a memakai ukuran 21 tahun.

BERAKHIRNYA MANUSIA SEBAGAI

PERSOON

KEDUDUKAN MANUSIA SEBAGAI PERSOON

ALAMIAH DIKAITKAN DENGAN KEPRIBADIAN
ORANG YBS.
PERSOON ADALAH PENDUKUNG HAK DAN
KEWAJIBAN
KEPRIBADIAN HAPUS DENGAN MATINYA ORANG
YBS.

KONSEKWENSINYA

HAK DAN KEWAJIBAN PEWARIS BERALIH KEPADA

AHLI WARISNYA PADA SAAT PEWARIS MATI ( Ps.
833 jo Ps. 955)

AKTA AKTA
AKTA2 PENDUKUNG SURAT KETERANGAN WARIS DAN PEMISAHAN DAN
PEMBAGIAN, YAITU :
- AKTA KELAHIRAN
- AKTA PERKAWINAN
- AKTA KEMATIAN
DIATUR DALAM BUKU I B.W. YANG MENGATUR HUKUM PRIBADI

PERHATIKAN

SIFAT OTENIK DARI SALINAN / KUTIPAN DIATUR

DALAM Ps. 1868 jo Ps. 1888 B.W. jo Ps. 25 CSE, Ps. 27
CST, Ps. 22 CSI, Ps. 24 CSKI)

FUNGSI AKTA KELAHIRAN

Ps. 261 : KETURUNAN ANAK SAH DAPAT

DIBUKTIKAN DENGAN AKTA-AKTA KELAHIRAN
MEREKA, SEKEDAR TELAH DIBUKUKAN DALAM
REGISTER CATATAN SIPIL
SARANA BUKTI LAIN ADALAH MELALUI FAKTA-FAKTA
SEBAGAI YANTG DISEBUTKAN DALAM Ps. 261 ayat 2
jo Ps. 262, Ps. 264 dan Ps. 265
PERHATIKAN KATA-KATA BUKTI KETURUNAN

FUNGSI AKTA PERKAWINAN (1)

Ps. 100 :
ADANYA SUATU PERKAWINAN TIDAK DAPAT
DIBUKTIKAN DENGAN CARA LAIN MELAINKAN
DENGAN AKTA PERKAWINAN, YANG TELAH
DIBUKUKAN DALAM REGISTER REGISTER
CATATAN SIPIL, KECUALI DALAM HAL-HAL DIATUR
DALAM PASAL-PASAL BERIKUT

FUNGSI AKTA PERKAWINAN (2)

Ps. 102 :
KEABSAHAN SEORANG ANAK TAK DPT. DISANGKAL
KARENAN TAK DPT. DIPERLIHATKANNYA AKTA
PERKAWINAN KEDUA ORANG TUANYA YG. TLH.
MENINGGAL DUNIA, APA BILA ANAK ITU TLH.
MEMPERLIHATKAN KEDUDUKANNYA SGB. ANAK
SESUAI DGN. AKTA KELAHIRANNYA DAN KEDUA
ORANG TUANYA PUN SECARA TERANG TERANGAN
TELAH HIDUP BERSAMA SELAKU SUAMI ISTERI.

KESIMPILAN KITA

PADA ASASNYA KEABSAHAN SEORANG ANAK

DIBUKTIKAN DENGAN AKTA KELAHIRAN DAN
PERKAWINAN KEDUA ORANG TUANYA (DENGAN
AKTA PERKAWINAN)
AKTA KELAHIRAN MEMBUKTIKAN IA KETURUNAN
SIAPA
AKTA PERKAWINAN ORANG TUANYA MEMBUKTIKAN
KEDUDUKANNYA SEBAGAI ANAK SAH.

MASALAH DOMISILI

Ps. 23 B.W. KETENTUAN TTG. RUMAH KEMATIAN :

Rumah kematian seorang yang meninggal dunia,
terletak diman si meninggal mempunyai tempat tinggal
yang terakhir

PENTING

KETENTUAN Ps. 23 BERKAITAN ERAT DENGAN :

- PENGADILAN, TEMPAT PERNYATAAN
PENERIMAAN WARISAN SECARA BENEFICIAIR
- PENGADILAN, TEMPAT PERBYATAAN MENOLAK
WARISAN
- PENGADILAN DIMANA GUGATAN TERHADAP PARA
AHLI WARIS DITUJUKAN

HUBUNAGN PEMBICARAAN KITA

DENGAN
HUKUM KELUARGA

BOEDEL WARISAN DAN KELUARGA

PD. UMUMNYA PEMILIK SERTA DLM. BOEDEL

WARISAN ADALH ANGGAUTA KELUARGA
KARENANYA SEHUBUNGAN DENGAN Ps. 832
TENTANG SYARAT AHLI WARIS HARUS KELUARGA
SEDARAH, MK. PERLU DIPERHAIKAN
- Ps. 290 YANG MENENTUKAN SIAPA KELUARGA
SEDARAH
- Ps. 291 CARA MENGHITUNG DERAJAT

MASALAH PERWAKILAN

KETENTUAN2 HUKUM KELUARGA YG. MENGATUR

SIAPA YANG MEWAKILI YANG TIDAK CAKAP, YAITU :
- ORANG TUA
- WALI
- CURATOR
PERHATIKAN KETENTUAN TTG. PEMBATASAN
KEWENANGAN BAGI MEREKA YG. MEWAKILI

WALI DALAM KOMPARISI (1)

UNTUK MENYUSUN KOMPARISI DIMANA MUNCUL

WALI SEBAGAI PENGHADAP PERLU SEKALI
PENGETAHUAN MENGENAI PERWALIAN, TERUTAMA
MENGENAI :
- DASAR KEDUDUKAN WALI
- HUBUNGAN KEKUASAAN ORANG TUA DENGAN
PERWALIAN

WALI DALAM KOMPARISI (2)

- KEWENANGAN WALI UNTUK MEWAKILI (Ps. 383 dan

Ps. 385)
- BATAS-BATAS KEWENANGAN WALI BERTINDAK
SEBAGAI WAKIL DARI PUPILNYA
- KEWENANGAN WALI ATAS NAMA PUPIL
MENUNTUT PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN

KEDUDUKAN B.H.P. SEBAGAI KURATOR

DALAM P & P

DLM. SETIAP PERWALIAN, MK. DEMI HUKUM B.H.P.

BERKEDUDUKAN SEBAGAI WALI PENGAWAS (Ps.
366)
Ps. 370 : KEWAJIBAN WALI PENGAWAS ADALAH
MEWAKILI KEPENTINGAN SI BELUM DEWASA,
APABILA INI BERTENTANGAN DENGAN
KEPENTINGAN SI WALI, ..
PERHATIKAN KATA2 KEPENTINGAN2 SI BELUM
DEWASA DAN APABILA BERTENTANGAN DENGAN
KEPENTINGAN SI WALI

HUBUNGAN PEMBICARAAN KITA

DENGAN
HUKUM HARTA PERKAWINAN

HARTA PERKAWINAN

HARTA WARISAN UMUMNYA MERUPAKAN

SEBAGIAN DARI HARTA KELUARGA
BESARNYA HARTA KELUARGA SERING KALI
BERGABTUNG DARI BENTUK HARTA
PERKAWINANNYA :
- PERSATUAN HARTA SECARA BULAT
- PERSATUAN TERBATAS
- PISAH HARTA SAMA SEKALI

BENTUK HARTA KELUARGA

BENTUK HARTA PERKAWINAN DAN BERGANTUNG

DARI :
- ADA PERJANJIANKAWIN ATAU
- TIDAK ADA PERJANJIAN KAWIN

BENTUK PERJANJIAN KAWIN

- VARIASINYA LEGIO

BIASANYA :
- PERSATUAN UNTUNG DAN RUGI
- PERSATUAN HASIL DAN PENDAPATAN
- PISAH HARTA SAMA SEKALI

HUBUNGAN PEMBICARAAN KITA

DENGAN
HUKUM BENDA

CARA MEMPEROLEH HAK MILIK

Ps. 584 B.W. : PEWARISAN MERUPAKAN SALAH

SATU CARA UNTUK MEMPEROLEH HAK MILIK
WARISAN MERUPAKAN PEMILIKAN BERSAMA
YANG TERIKAT
HUKUM BENDA KITA MENGENAL ADA PEMILIKAN
BERSAMA YG. BERSUSUN, DI MANA DIDALAM SATU
PEMILIKAN BERSAMA ADA TERKANDUNG
PEMILIKAN BERSAMA LAIN

WARISAN SEBAGAI BENDA

DENGAN MENGINGAT AKAN BUNYI Ps. 584 B. W. ,

APAKAH WARISAN SBG. SATU KESATUAN
MERUPAKAN SUATU BENDA TERSENDIRI?
INI MEMPUNYAI DAMPAKNYA PADA CARA
MENGOPERKAN / MENGALIHKAN HAK ATAS
WARISAN

PENYERAHAN / LEVERING

DIDALAM DOKTRIM DIKENAL ADA 2 TEORI :

- TEORI KAUSAL
- TEORI ABSTAK
DIANUTNYA SALAH SATU DARI TEORI INI
MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP HAK
INKORTING YANG DIPUNYAI OLEH PARA AHLI
WARIS LEGITIEMARIS

HUBUNGAN PEMBICARAAN KITA

DENGAN
HUKUM WARIS

PEWARISAN (1)

PARA PEMILIK SERTA BOEDEL YANG AKAN

DIPISAHKAN ADALAH PARA AHLI WARIS
KARENANYA PERLU DIPERHATIKAN KETENTUAN
TENTANG :
- SIAPA AHLI WARIS
- KAPAN MEWARIS
- CARA MEWARIS

PEWARISAN (2)

- SIAPA AHLI WARIS

- AB INTESTAAT
- TESTAMENTAIR
KESEMUANYA DITENTUKAN DALAM HUKUM WARIS

PRINSIP HUKUM WARIS

PENGGOLONGAN AHLI WARIS

PRINSIP HUBUNGAN ANTAR GOLONGAN AHLI
WARIS
PRINSIP HUBUNGAN INTERN AHLI WARIS
HAK BAGIAN AHLI WARIS
AHLI WARIS LEGITIEMARIS DAN L.P.-NYA.

HUBUNAGN PEMBICARAAN KITA

DENGAN
TEHNIK PEMBUATAN AKTA

AKTA PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN

KESEMUA RENCANA DAN PERHITUNGAN

PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN PADA AKHIRNYA
BERMUARA PADA PEMBUATAN AKTA PEMISAHAN
DAN PEMBAGIAN
KARENANYA DIPERLUKAN KEMAHIRAN UNTUK
MEMBUAT AKTA
AKTA NOTARIIL HARUS MEMENUHI SEMUA SYARAT
DALAM P.J.N.

KETENTUAN P.J.N
Ps. 1868 : BENTUK AKTA OTENTIK DITENTUKAN
OLEH U.U.
UNTUK ITU DIPERLUKAN PEMAHAMAN
KETENTUAN2 PER - ATURAN JABATAN NOTARIS,
TERUTAMA :
- Ps. 22 TENTANG KEHADIRAN SAKSI2 ;
- Ps. 24 TENTANG IDENTITAS PARA PENGHADAP ;
- Ps. 25 TENTANG TEMPAT KEDUDUKAN NOTARIS,
TENTANG PARA PENGHADAP, SAKSI2, TEMPAT
DAN TANGGAL DILANGSUNGKANNYA AKTA
- Ps. 28 TENTANG PEMBACAAN DAN TANDA
TANGAN

DUNIA ADALAH MANIVESTASI LAHIRIAH DARI

PIKIRAN DAN SIKAP ANDA.
SEBAGAIMANA YANG ADA DI DALAM, DEMIKIAN
PULA KEADAAN DI LUAR
ANDA ADALAH APA YANG ANDA PIKIRKAN